Home » , , » Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, January 2, 2020


REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT Ummi G2
HARI/TANGGAL: Selasa, 12 Maret 2019            
WAKTU: 17.00 sd selesai WIB
PEMATERI: Ustadz Undang
TEMA: Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak
Notulen: Bunda Betty dan Bunda Yanti
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°••°•°•°


MATERI

Sore hingga malam  ini ana  akan coba memaparkan materi tentang, peran orang tua dalam pendidikan  karakter anak

Kita saling sharing ilmu saja karena ana yakin di room ini juga sebenarnya banyak yang keilmuan nya lebih dari ana. Apalah ana yang dhoif  iniSeperti  bubuk rengginang dalam kaleng kong guan...
 Hanya menjalankan amanah untuk menyampaikan saja.

Di kampung halaman,
Seorang anak merupakan sebuah anugerah tak terhingga bagi setiap orang tua
Anak adalah pemberian dari Alloh Yang Maha Kuasa dan selalu disyukuri orang tua sebagai nikmat yang begitu luar biasa.
Apalagi memiliki anak dengan karakter baik, sholeh/sholehah pastilah menjadi nilai tambah tersendiri dan tak tergantikan bagi orang tuanya.

Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak begitu penting, apalagi di usia tahun-tahun pertama bagi anak dalam mengarungi kehidupannya.
Meskipun masih kecil, namun orang tua haruslah memberikan pendidikan dan mengajarkan anak tentang kebaikan.
Tak hanya itu bahkan para orang tua ini harus selalu berperilaku dan bertingkah baik pada si anak dan didepan anak-anaknya.
Hal ini akan menjadi contoh yang direkam oleh memori anak semenjak masih kecil hingga ia dewasa.

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya....
Ibaratkan sang anak, apabila orang tuanya bersifat baik dan memberikan pelatihan pembentukan karakter yang baik pada anak, maka anak yang dibentuk tersebut akan memiliki karakter baik pula.
Namun juga berlaku sebaliknya jika buruk karakternya.

Anak sendiri adalah aset yang bisa menjadi penentu dalam keberlangsungan hidup manusia, kualitas serta kejayaan dari suatu bangsa di masa depan nanti.
Oleh sebab itu, anak perlu dijaga agar bisa tumbuh dewasa secara optimal dan baik, menerima pendidikan yang baik supaya di masa depan bisa menjadi pribadi yang memiliki karakter baik dan berguna bagi semua orang, agamanya, nusa dan bangsa.
Anak memiliki karakter yang dapat dilihat sejak ia kecil dan dapat berubah atau berkembang ketika ia dewasa seseuai dengan pengalaman atau apa saja yang dialaminya.


Tentunya hal ini tidak lepas dari pengaruh orang tua yang mmebentuk karakter untuk anak tersebut melalui pengajaran atau dengan memberi contoh langsung dari tindakan yang dilakukan.

Pertama : Kasih Sayang

Orang tua harus mencintai dan menyayangi anak anaknya.
Saat anak anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari orang tuanya
Maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi hal baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik.

Kedua : Memberikan Ketenangan

Menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak anak
Akan mmebuat anak memiliki karakter yang juga tennag dimana ketenangan muncul dari pembiasaan.
Jika terbiasa berada dalam suasana kacau, anak mudah cemas dan ketika terbiasa tenang anak juga mudah menguasai diri sendiri.

Ketiga: Menghormati Sesama

Peran orang tua mengajarkan bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati sesamanya.

Ke empat: Mewujudkan Kepercayaan

Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak berarti memberikan penghargaan dan hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap. Kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri sendiri.

Kelima: Diskusi dengan Anak

Diskusi dilakukan untuk melihat keingintahuan anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Peran kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang dirinya dan apa yang terjadi ke depannya seperti ia akan menjadi remaja dan dewasa yang nantinya harus punya tanggung jawab dan kemampuan untuk menghidupi diri sendiri

Ke enam: Memberi Teladan

Peran utama orang tua adalah teladan yang pertama bagi anak dalam pembentukan karakter, begitu juga anak secara langsung mereka akan terpengaruh dengan apa yang biasa dilakukan orang tuanya.
Sebab itu perlu membiasakan mengenai nilai agama dan akhlak serta emosional kepada anakdan orang tua sendiri harus mengamalkannya.
Hal ini merupakan cara terbaik untuk menjamin anak  memiliki karakter yang baik dalam kehidupannya untuk mempersiapkan anak menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat yang beragam serta

Ke tujuh: Mengenalkan pada Karakter

Anak tentunya tidak langsung dapat berkarakter dan memahami segalanya dengan sendirinya, butuh karakter orang tua untuk pembangunan mental dan karakteristik sang anak sehingga anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial.



Ke Delapan : Memaksimalkan Tumbuh Kembang

Anak dengan tumbuh kembang yang wajar sebagaimana diharapkan tentu akan berpengaruh pada karakternya yakni memiliki rasa percaya diri dan emosional yang cenderung stabil dimana anak yang sejak kecil memiliki kekurangan dalam tumbuh kembang cenderung lebih sulit bergaul dengan sekitar atau sulit diterima sehingga membuat percaya diri yang dimiliki anak tersebut jauh berbeda dan berkurang

Ke sembilan: Belajar Kekeluargaan

Karakter keluarga akan mudah dan berhasil dengan baik jika anak dibiasakan dengan adanya saling membutuhkan dan kebersamaan dalam keluarga, hal itu akan membuat anak sadar bahwa nantinya ia juga punya keluarga dan dalam keluarga tersebut saling membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan kedamaian dan ketenangan.

Kesepuluh: Membentuk Kebiasaan Baik

Kebiasaan yang dimiliki anak tentu terbentuk dari orang tua. Sejak dari bangun tidur hingga ke saat akan tidur kembali, anak   menerima pengaruh dan karakter orang tua mengenai apa saja kebiasaan yang harus dilakukan sehingga anak akan memiliki karakter baik jika sejak kecil dibiasakan dengan hal hal yang baik.

Sebelas : Penanaman Perilaku

Memang karakter yang paling banyak diterima anak adalah dari orang tua, bagaimana orang tua berperilaku akan selalu menjadi perhatian anak, dan akan ditanamkan di benaknya.

Anak lahir berdasarkan fitrahnya. Jika karakter yang baik diterapkan orang tuanya maka banyak hal baik yang dapat ditiru anak tersebut dalam perilakunya.


Dua Belas;.Mencegah Gelisah

Anak yang dididik dengan cemoohan dan ejekan dari setiap kegagalan yang ia dapati, maka anak tersebut akan selalu hidup dalam ketakutan dan kegelisahan disebabkan hasil perbuatannya yang tidak memuaskan orang tuanya sebab itu orang tua memberikan karakter dengan menghargai dan mencegah kegelisahan.


Tiga belas : Mencegah Karakter Penakut

Segala permasalahan yang dijumpai anak akan mudah diketahui melalui pendekatan secara personal sehingga anak tidak memiliki karakter menyembunyikan sesuatu sejak ia kecil dan mencegah anak menjadi pribadi yang tertutup atau penakut.

Ungkapan bijak Dorothy Law Nolte dalam syair Children Learn What They Live berikut bisa dijadikan sebagai bahan perenungan kita:

Bila anak sering dikritik...
ia belajar mengumpat

Bila anak sering dikasari...
ia belajar berkelahi

Bila anak sering diejek...
Ia belajar menjadi pemalu

Bila anak sering dipermalukan...
Ia belajar merasa bersalah

Bila anak sering dimaklumi...
Oa belajar menjadi sabar

Bila anak sering disemangati...
Oa belajar menghargai

Bila anak mendapatkan haknya...
Ia belajar bertindak adil

Bila anak merasa aman...
Ia belajar percaya

Bila anak mendapat pengakuan...
Ia belajar menyukai dirinya

Bila anak diterima dan diakrabi...
Ia akan menemukan cinta.


Cara Pandang Positif

Hendaknya orang tua selalu memiliki cara pandang positif terhadap anak.
Jika anak sulit diatur, maka ia berpikir bahwa anaknya kelebihan energi potensial yang belum tersalurkan.
Maka orang tua berusaha untuk memberikan saluran bagi energi potensial anaknya yang melimpah ruah itu, dengan berbagai kegiatan yang positif. Selama ini anaknya belum mendapatkan alternatif kegiatan yang memadai untuk menyalurkan berbagai potensinya.
Dengan cara pandang positif seperti itu, orang tua tidak akan emosional dalam menghadapi ketidaktertiban anak.

Orang tua akan cenderung introspeksi dalam dirinya, bukan sekedar menyalahkan anak dan memberikan klaim negatif seperti kata nakal.
Orang tua akan lebih lembut dalam berinteraksi dengan anak-anak, dan berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik.
 Bukan dengan kemarahan, bukan dengan kata-kata kasar, bukan dengan pemberian predikat nakal.

Kamu anak baik dan salih. Tolong lebih mendengar pesan ibu ya Nak”, ungkapan ini sangat indah dan positif.

Bapak bangga punya anak kamu. Banyak potensi kamu miliki. Jangan ulangi lagi perbuatanmu ini ya Nak”, ungkap seorang bapak ketika ketahuan anaknya bolos sekolah.

Semoga kita mampu menjadi orang tua yang bijak dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan tumbuh kembang anak-anak.

Wallahualam bishahowab

Demikian Paparan kali ini

Yang benar datang nya dari اللّه
Yang salah dari setan karena ana tak salah apa apa
Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan , itu murni kesalahan ana yang masih fakir dalam ilmu Agama

من اراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن ارادالاخرة فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم

Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yg menginginkan akhirat hal itu bsa didapat dengan ilmu, maka yg mnginginkan keduan ya dapat didapat dengan ilmu

العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila.tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah

جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

####################

TANYA JAWAB


1. Apakah sistem reward dan punishment boleh diterapkan ustadz dalam mengajarkan kebiasaan baik?
Contoh : Anak teman saya sudah biasa minta maaf jika berbuat salah, tapi perbuatannya diulang, kemudian minta maaf lagi dengan mudah.
Bagaimana cara penanganan masalah ini ustadz?
Jawab:
Boleh saja di terapkan dengan syarat sebagai berikut:
1. orang tua harus mengenal dengan baik karakteristik setiap  anaknya (bagi yang lebih dari 1 jangan sampai ketuker) dan juga mengerti cara menghargai dengan baik
Reward yang diberikan pada seseorang jangan sampai menimbulkan iri hati dari anak kita yang lain yang merasa jika pekerjaan yang sudah mereka lakukan sama baiknya atau bahkan lebih baik namun tidak mendapatkan reward.
2. Dalam memberikan reward sebaiknya hemat dan jangan terlalu sering sebab terlalu sering memberikan reward tidak akan membuat reward tersebut sebagai alat pendidikan.
3. Jangan memberikan reward terlebih dulu atau menjanjikan sebelum anak menyelesaikan tugasnya sebab ini bisa membuat anak terburu buru ketika mengerjakan tugas dan akan memberi kesulitan bagi anak yang tidak terlalu pintar.
4. Orang tua harus memperhatikan ketika memberikan reward sebab jangan sampai reward dijadikan persepsi yang salah oleh anak

Untuk jawaban contohnya:
Ketika seorang anak sudah terbiasa minta maaf jika salah tapi sering di ulang. Perlu di berikan penjelasan yg menyeluruh pada anak tentunya sesuai bahasa mereka. Berikan pijakan tentang hal-hal yang tidak menyenangkan kepada mereka. Misal "nak jika teman kamu merasa tidak nyaman atas perbuatanmu kamu juga pasti tidak nyaman ketika ada orang yang berbuat seperti itu terhadapmu, minta maaf tak akan menyelesaikan ketidak nyamanan teman kamu minta maaf hanya awal agar kamu kedepan nya tahu mana yang bikin orang lain nyaman mana yang tidak" . Kurang lebih seperti itu semoga bisa di pahami .
Wallahualam bishahowab


2. Assalamualaikum warahmatulohi wabarakatuhu. Ustadz, anak dari kecil sudah dididik, dimasukan pesantren juga, tapi setelah menikah anak meminta sesuatu misal minta untuk dibuatkan rumah, sedang  ibunya tidak mampu memberinya. Bagaimana cara menghadapi anak yang seperti itu ustadz? Terimakasih.
Jawab:
Alloh yang maha membolak balikan manusia berdoalah terus agar anak tersebut sholeh. Anak tersebut bukan tidak tahu mana yang salah mana yang benar. Tapi menurut ana lebih pola asuh yang kurang tepat. Orang tua sekarang umumnya lebih mementingkan IQ dan SQ dan banyak yang mengabaikan EQ . Padahal dalam islam sudah di jelaskan urutan nya adab (EQ) ilmu(IQ) amal (SQ). Yang menjamin seorang sukses dalam hidup nya 80% adalah EQ. Ketika kita menyekolahkan nya masukan ke pesantren apakah kemauan nya atau keinginan orang tua? Kalau keinginan nya pastikan bukan karena euforia. Pembelajaran buat kita orang tua agar lebih bijak dalam mendidik anak baik di sekolah maupun di rumah.
Wallahualam bishahowab


3. Ustadz, umur berapa sebaiknya anak diberi kebebasan untuk memilih dan bertanggung jawab terhadap pilihannya?
Jawab:
Bisa dibiasakan dari kecil, contoh; ketika memilih baju dibebaskan, meski hanya 2 pilihan


4. Assalamu'alaikum Ustadz, bagaimana caranya menghadapi anak yang terlanjur menjadi pribadi yang penakut, rendah diri, dan penuh kecemasan karena sering diejek, tidak dihargai dan sebagainya oleh lingkungan?
Jawab:
Rasa takut dan rendah diri di dalam diri anak dipengaruhi oleh otak atau pikiran mereka. Karena itu, orang tua diharapkan dapat membantu memberi stimulus pada pikiran anak bahwa dirinya bukanlah seorang penakut dengan cara:
1. Bantu Si Kecil Bersosialisasi
Dengan cara sering-sering mengajaknya mampir ke rumah tetangga untuk bermain dan ngobrol. Atau jika ibu sedang mengajak Si Kecil bermain di taman, ibu bisa mendorongnya untuk berkenalan dengan anak sebaya lainnya yang sedang berada di taman itu juga. Dengan cara ini, Si Kecil akan terbiasa dan lebih berani bertemu dengan orang-orang baru, serta dapat menumbuhkan rasa kepeduliannya terhadap sesama. 
2. Ajak Anak Mengikuti Aktivitas orang tua
Misalnya, ajak Si Kecil untuk ikut ibu arisan. Si Kecil dapat melihat dan belajar bagaimana ibu bersosialisasi dengan teman-teman ketika arisan. Dengan tetap mendampinginya, ibu juga dapat mengajarkan Si Kecil sopan santun ketika berkenalan dengan orang lain, seperti mengucapkan salam dan menyebutkan namanya sendiri.
3. Jangan Memanjakan Anak
Anak tidak akan bisa menghilangkan rasa takutnya jika orang tua terus memanjakannya dan selalu menemani anak setiap kali ia merasa takut. Doronglah ia agar dapat menjadi seorang pemberani dengan memberi semangat dan pengertian bahwa dia tidak akan sendirian karena ada teman-teman yang lain.
4. Hindari Membentak atau Mengancamnya
Jangan memarahi, membentak atau bahkan mengancam anak dengan hukuman setiap kali ia merasa takut. Cara itu akan membuat anak semakin bertambah takut dan tertekan.
5. Memberi Pujian Kepada Anak
Memberikan pujian kepada  anak setiap kali ia berani berkenalan dengan orang lain atau masuk kelas sendiri, dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Wallahualam bishahowab


5. Assalamualaikum wr.wb ustdz. Bagaimana cara menghadapi anak yang terlanjur di sayang kakeknya. Segala sesuatu sllu di penuhi permintaannya. Jadi sama kita juga sama, kalau ada keinginan sesuatu harus tidak bisa bilang tidak. Pada akhirnya kita jadi sedikit kesulitan mengarahkannya, karena beda paham sama kakeknya. Jazakalloh ya ustdz.
Jawab:
Pola asuh orangtua di rumah menentukan kemandirian anak. Cara seperti itu akan menghambat kemandirian nya Orang tua masih bisa mengubah pola yang sudah terbentuk dengan cara:
1.Kompak
Ajak bicara anak dan orang-orang di lingkungan sekitar, yaitu kakek, nenek, dan pengasuhnya. Tujuannya agar terjadi persamaan perlakuan terhadap anak sehingga apa yang menjadi target tercapai. Semua harus di bawah satu komando, yaitu orangtua, bagaimana metode yang akan ditempuh dalam memandirikan anak.
2. Bersabar
mulai terapkan program memandirikan anak. Hindari marah bila anak "lama" melakukan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses.
3.Komunikasi
Sampaikan apa yang menjadi harapan orangtua.
4.Konsisten
Bila anak bosan, merasa tidak mampu, merasa dipaksa, maka akan gagal program ini, untuk melatih anak mandiri. berikan dukungan, bukan bantuan.
5. Apresiasi
Ketika anak berhasil mencapai suatu target kemandirian, berikan reward yang membuat anak merasa bangga dengan dirinya. Anak akan merasa percaya diri dan meyakini bahwa ia mampu melakukan sendiri.

Penting diingat, meminta anak melakukan sesuatu bukan berarti kita tak sayang atau tak mau memerhatikan anak. Orang lain mungkin saja menilai Anda sebagai "Ratu atau Raja Tega", biarkan saja. Toh, Anda melakukannya tanpa kekerasan, ancaman, atau hukuman. Prinsipnya, kita ingin mengubah paradigma selalu dibantu dan diladeni. Yang juga perlu diingat, persaingan di era masa depan sangat ketat. Kalau anak tak mandiri sejak dini, ia tak siap menghadapinya.
Wallahualam bishahowab


6. Assalamualaikum, ustadz bagaimana cara melembutkan hati anak agar cenderung pada kebaikan?
Jawab:
Anak adalah mesin copy paling handal di dunia. Itu berarti apa yang kita ucapkan harus selaras dengan apa yang kita kerjakan. Berikan teladan kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari dan doakan kebaikan untuk mereka.
Wallahualam bishahowab


7. Assalamualaikum, ustadz bagaimana caranya menghadapi anak yang malas belajar disekolahan malas nulis udah dinasehati tapi tetap tidak ada perubahan?
Jawab:
Dunia anak adalah dunia bermain rata-rata anak-anak hanya bisa konsentrasi menjalankan perintah maksimal 10 menit selebihnya mereka males. Jadikan kegiatan belajar menjadi menyenangkan seperti halnya bermain. Misal jadikan menulis sebagai sarana bermain contoh, "Siapa yang dapat menuliskan nama lengkap serta alamat akan mendapatkan hadiah"
Sediakan reward yg membuat anak tertarik tapi harus di ingat reward hanya di berikan setelah tugas selesai.
Wallahualam bishahowab


8. Assalamualaikum ustadz, anak saya usia 3 tahun 8 bulan, bagaimana sebaiknya mengatur waktu bermain (diluar rumah) bagi anak seusianya?
Jawab:
Boleh sore hari bada ashar setelah istirahat sampai menjelang magrib tapi tetap ditemani


9. Assalamualaikum Ustadz, bagaimana cara mendidik anak yang suka berbohong, padahal sudah di nasehati dengan lemah lembut, sudah minta maaf tapi nanti di ulang-ulang lagi, bingung, takutnya sampai dewasa seperti itu, bagaimana cara mendidik nya supaya bisa berkata jujur? Jazakalloh ya Ustadz
Jawab:
Anak berperilaku seperti apa yang mereka lihat maka di sini yang harus di perhatikan. Tetap diingatkan dan dinasehati, ketika jujur berikan apresiasi meski jawaban jujur nya bikin kesal, selain itu  berikan contoh misalnya ketika kita  berjanji usahakan selalu ditepati.
Wallahualam bishahowab


10. Assalamualaykum ustadz, bagaimana menyikapi anak yang terlalu berani dalam arti positif, usianya 5.5 tahun tapi sangat rajin sholat berjamaah di mushola bahkan saat hujan deras nekat pake jas hujan dan setiap jumat juga sholat (terkadang jalan sendiri tanpa teman) di masjid yang jaraknya cukup jauh untuk usianya, saya sebagai ibu ya jadi deg-deg an ustadz.
Jawab:
Alhamdulillah barokallohu fiik bunda, tidak usah di cemaskan doakan saja semoga Istiqomah sampai besar dan sampai akhir hayatnya.
Wallahualam bishahowab


11. Assalamu'alaikum ustadzah. Yg pertama, anak perempuan saya sudah kuliah. Bagaimana cara mengingatkan agar jangan pake celana lagi tapi ganti gamis? Yang kedua, anak saya ikut drumband. Sedangkan musik itu ada yang bilang tidak ada/ haram dalam islam. Mohon maaf soal musik saya belum begitu paham. Mohon maaf kalau salah. Bagaimana caranya agar berhenti ekstra tersebut dan tidak menyinggung perasaannya? Terimakasih
Jawab:
Kalau sudah gede masalah hidayah harus nya dibiasakan dan diberikan pemahaman dari kecil, terus dinasehati dan didoakan. Musik ada 2 pendapat ada yang membolehkan ada yang melarang
Wallahualam bishahowab


12. Assalamu'alaikum ustadz, bagaimana mengarahkan anak yang sangat kreatif dan selalu ingin tahu, dia selalu melakukan percobaan yang kadang tidak biasa, misalkan tiba-tiba gunting alisnya sendiri, mencampur satu obat dengan obat lain, ketika saya tanya kenapa dia bilang ingin tahu?!
Jawab:
Sebenarnya ini bagus Bun, beri pijakan mana yang boleh dan tidak, ada buku tentang percobaan-percobaan untuk anak-anak, lupa penerbitnya, atau bisa Googling, cari percobaan yang cocok untuk anak-anak, dampingi ketika mempraktekkan nya.


13. Assalamualaikum ustadz, anak saya laki-laki umur 9 tahun, dari pulang sekolah jam 10.00 sampe jam 12.00 main terus karena disamperin temannya, tapi kalau tidak disamper dia anteng di rumah, kadang nanti jam 2 siang sudah disamper lagi main sampe sore, kadang saya kesel, gimana ya cara ngasih tau temannya itu agar tidak mengajak anak saya main terus, karena sudah berbagai jurus saya lakukan terhadap temannya itu sudah tidak mempan.
Jawab:
Alhamdulillah anak ibu sosialisasinya bagus, memang kebutuhan anak bermain, ibu sediakan permainan, sehingga teman-temannya yang main di rumah.




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!