REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH G4
Hari/tgl : Senin 11 September 2017
Narsum: Ustadzah Yeni
Tema : Iman Islam dan ihsan
Waktu : pagi
Admin : Sugi, Rahmi,Delia
Notulen: Laela
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Tingkatan Islam, Iman Dan Ihsan
Jamaah HA yang kami muliakan...
🍃🌼🍃🍃🌼🍃🍃🌼🍃
Karena agama inilah Allah Swt mengutus
para Rasul dan menurunkan kitab kitab-Nya. Dia meridhai agama ini bagi para
penduduk langit dan bumi. Agama ini memerintahkan untuk tidak beribadah kecuali
kepada Allah Swt dan tidak menerima dari siapapun selain-Nya. Tidak ada yang
membenci agama ini kecuali orang yang berbuat bodoh terhadap dirinya sendiri.
Agama ini adalah ucapan dengan hati dan lisan, dan beramal dengan hati dan
lisan bersama anggota badan.
Pertama adalah ucapan hati, yaitu
meyakini dan mempercayai keberadaaan Allah Swt.
Allah Swt berfirman dalam QS. Al Hujurat:
15
"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang
sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan
Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
Kedua adalah ucapan lisan, yaitu
mengucapkan dua kalimat syahadat, berikrar
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Swt dan bahwasanya
Muhammad Saw adalah utusan Allah Swt dan berjanji untuk komitmen terhadap dua
kalimat syahadat tersebut.
Dalam Hal ini, Allah Swt berfirman dalam
Al Qur'an Surat Al baqarah ayat 136 :
"Katakanlah, Kami beriman kepada
Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan kepada
apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta kepada apa yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara
mereka dan kami berserah diri kepada-Nya."
Ketiga adalah amalan hati, yaitu
niat, keikhlasan, cinta, ketundukan, kepatuhan kepada Allah Swt, bertawakal kepada-Nya dan konsisten untuk terus menerus melakukan itu
semua.
Allah Swt berfirman dalam QS. Ar Ra’du: 28
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Keempat adalah amalan lisan dan
anggota badan. Amalan lisan yaitu amalan yang tidak
bisa dilaksanakan kecuali dengan lisan seperti melantunkan al Qur’an, zikir,
doa, istighfar berdakwah dll
Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. al
ahzab: 41-42
"Wahai orang-orang yang beriman!
Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan
bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
Jika tidak ada keyakinan dalam hati
seseorang karena ketidaktahuannya terhadap kebenaran maka ini adalah kekufuran
akibat kebodohan dan pendustaan. Adapun jika seseorang menyembunyikan kebenaran
sementara ia tetap meyakini kebenaran maka ia adalah kekufuran akibat
pengingkaran dan menyembunyikan kebenaran. Sedangkan jika niat, ikhlas dan
ketundukan dalam hati tidak ada namun seseorang tetap beramal dengan anggota
badannya secara lahir, maka ia adalah kekufuran akibat kemunafikan. Jika amalan
hati dan amalan anggota badan tidak ada padahal ia meyakini dengan hatinya dan
mengakui dengan lisannya maka ia adalah kekufuran akibat kedurhakaan dan
kesombongan.
Jamaah HA yang kami hormati..
Ada beberapa Tingkatan dalam Islam, Iman
Dan Ihsan, diantaranya :
Tingkatan Islam
Islam secara bahasa artinya ketundukan dan
kepatuhan. Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Islam adalah dua kondisi berikut
:
1.
Islam
disebutkan tanpa diiringi dengan penyebutan iman. Dengan kondisi demikian maka
yang dimaksudkan adalah Islam sebagai din(agama) seluruhnya, mencakup persoalan
ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), berupa segala bentuk keyakinan, ucapan dan
perbuatan.
Dalam Hal ini, Allah Swt berfirman dalam QS. ali imran ayat 19 :
"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih
orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu,
karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat
Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."
Serta disebutkan dalam Surat yang sama dalam ayat 85 yang berbunyi :
"Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan
diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."
2.
Islam
disebutkan bersandingan dengan iman. Ketika kondisinya demikian maka yang
dimaksudkan adalah segala amal dan ucapan yang tampak.
Allah Swt berfirman:
"Orang-orang Arab Badui berkata, Kami telah beriman. Katakanlah
(kepada mereka), Kamu belum beriman, tetapi katakanlah Kami telah tunduk
(Islam), karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu.
Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 14)
Tingkatan iman
Iman secara bahasa adalah percaya. Adapun
secara syariat yang dimaksud dengan iman itu adalah dua kondisi:
1.
Iman
disandingkan dengan islam. Jika yang terjadi adalah kondisi yang demikian, maka
yang dimaksud adalah keyakinan yang ada didalam batin.
Allah Swt berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu
penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
2.
Iman disebutkan
secara sendirian tanpa disertai dengan penyebutan islam. Yang dimaksud dengan
kondisi yang demikian adalah menyangkut agama seluruhnya.
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,(yaitu) orang yang
khusyu' dalam shalatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang
memelihara kemaluannya, Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya
yang mereka milik; maka sesungguhnya mereka tidak terceIa.Tetapi barang siapa
mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan
janjinya,serta orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan
mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di
dalamnya."
" Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya)dan kepada Tuhanlah
mereka bertawakal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki(nikmat)
yang mulia."
(Qs. al anfal: 2-4)
Tingkatan ihsan
Ihsan secara bahasa adalah membuat suatu
amal menjadi baik, sempurna dan murni. Adapun dalam syariat maka sebagaimana
yang dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadistnya bahwa ihsan itu adalah
engkau menyembah Allah seolah olah engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak
mampu melihat-Nya maka Dia pasti melihatmu. Dalam hadist tersebut, Rasulullah
Saw menafsirkan Islam dengan ucapan dan perbuatan lahir, kemudian menafsirkan
iman dengan ucapan dan perbuatan batin, serta menafsirkan ihsan dengan
penyempurnaan lahir batin. Kumpulan dari itu semua adalah agama.
Rasulullah salallahu'alaihi wa salam
bersabda.
“Tiga sifat yang jika ada pada diri
seseorang, ia akan meraih manisnya iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai dari selain keduanya, (2) ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya
melainkan karena Allah, (3) ia membenci untuk kembali kepada kekafiran—setelah
Allah menyelamatkan darinya—sebagaimana ia benci apabila dilempar ke dalam api neraka.”
(HR. Bukhari Muslim)
“Akan merasakan manisnya iman, seorang
yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad
sebagai rasul.”
(HR. Muslim no. 150 dan at-Tirmidzi no. 2623)
"Siapa Saja yang kebaikan kebaikannya
membuat ia bahagia Dan keburukan keburukannya membuat ia bersedih maka ia
adalah seorang mukmin."
(HR. Tirmidzi Dan Ahmad)
Wallahu a'lam bish showab
🌼🔚
🌼🔚 🌼🔚 🌼🔚 🌼🔚 🌼🔚
TANYA JAWAB
T : Tanya ustadzah,
Kapan seseorang itu disebut tidak beriman lagi atau tidak Islam lagi? Kasus:
saya pernah mendengar orang berbicara, "akhirat itu ada atau
tidak?" “Saya gak yakin akhirat itu ada!”. Bagaimana dengan hal
ini?
J : Ketika ia mengatakan
akherat itu tidak ada maka tidak ada keimanan pada dirinya, karena tidak
mempercayai hari akhir dan mempercayai hari akhir bagian dari rukun iman. Semua
rukunnya wajib diyakini, tak hanya lisan tapi juga hati dan dibenarkan dengan
perbuatan
T : Ustadzah, kan
disebutkan diatas tingkatan islam, iman dan ihsan. Apakah ini artinya seseorang
itu ber-islam dulu baru kemudian beriman? Lalu ketika mencapai level ihsan itu
bisa dikatakan level tertinggi dari keimanan seseorang?
J : Iyaa... secara
fitrah kita terlahir dalam keadaan islam, orang beriman pastilah islam. Orang
islam belum tentu beriman. Iman diaplikasikan melalui amal perbuatan yang
disyariatkan Allah yang namanya ihsan. Merasa smua amalannya diperhatikan
Allah, dicatat malaikat sehingga hati-hati dalam berkata bersikap.
T :
Assalamualaikum, ustadzah bagaimana cara meningkatkan iman islam? yang kadang
suka naik dan turun?
J : Salah satunya
melalui kajian-kajian seperti ini, akan banyak wawasan keislaman yang kita
dapat sehingga menguatkan ruhiyah kita. Berteman dengan orang-orang sholih yang
selalu mengingatkan pada kebaikan. Doa selalu mohon petunjuk serta hidayah karena
disinilah campur tangan Allah.
T : Tanya ustadzah,
Ada saudara kalau di depan teman-temannya dia baik, santun berbicara, tetapi dengan
saudara-saudaranya sendiri katanya kasar, bahkan ketika marah selalu mengungkit-ungkit
aib saudaranya. Bagaimana cara menyikapinya?
J : Sabar mbak. Kalau
kitanya tidak sabar kita akan emosi dan bisa putus silaturahmi. Kasus begini menjadikan
kita harus bersyukur karena Allah berikan kita kepahaman agar bijak dalam
berkata dan bersikap. Kemudian doakan smoga Allah berikan petunjuk, karean
hidayah Allah yang punya hak.
T : Bismillaah. Bu
Ustadzah, kadang ghiroh untuk menjauhi ghibah amat sulit untuk menghindari.
Terutama untuk menjaga hati ini. Begini bu ustadzah, kadang tetangga sering
curhat kalau dia tersakiti batin dengan suaminya dan terdzolimi oleh tetangga-tetangganya.
Yang saya herankan, kok bila jumpa sama orang tersebut (yang mendzolimi) beliau
itu sangat ramah. Jujur bu, saya jadi gimana gitu menanggapinya. Tapi selama
beliau curhat itu saya hanya bisa bilang, istighfar bun.., atau wallohu 'alam
bisshowab. Semenjak itu saya mundur selangkah demi selangkah khawatirnya malah
jadi makin melebar masalahnya. Apakah sikap saya itu salah tidak ya bu?
Jazakillaah khoir sebelumnya bu.
J : Monggo mbak
diambil langkah itu jika itu dianggap baik. Tapi tetap jalin silarurrahmi ya mbak,
tidak mesti dengan cara ngobrol, antar masakan juga boleh.
Baiklah karena waktu sudah semakin larut malam,
kita tutup kajian malam ini, kepada ustadzah Yeni kami mengucapkan banyak
terima kasih atas materi yang sangat bagus dan bermanfaat.
Kita akhiri dengan membaca lafaz
syukur...
Hamdalah
: الْحمد لّله رب الْعالميْن
Istighfar
: أسْتغْفر الّله الْعظيْم
Doa kafaratul majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Kajian malam ini saya tutup
Wassalamualaikum Wr. Wb
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment