Rekap Kajian Online Hamba Allah Ummi G-7, G-1
Hari/Tgl : Senin 11, 18 September 2017
Materi : Ukhuwah Islamiyyah
Narasumber : Ustadz Robin
Waktu kajian : 09.00 – selesai
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bismillah walhamdulillah
washsholatu wassalamu `ala rasulillah
Tema kita kali ini tentang ukhuwwah ya
Al Imam Hasan Al Banna mengatakan, “Yang
saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan
aqidah. Aqidah adalah sekukuh-kukuh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah
saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.
Kekuatan yang pertama adalah kekuatan kesatuan; tidak ada kesatuan tanpa cinta
kasih; minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar
(mementingkan orang lain dari diri sendiri).
silahkan dihayati benar-benar kutipan diatas.
Ukhuwah Islamiyah, merupakan salah satu
tujuan besar yang hendak dicapai oleh Syari’at Islam. Merupakan salah satu
tanda keimanan tali keimanan yang paling kokoh, sebagaimana sabda Manusia
Terpilih shallallahu `alayhi wasallam:
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ اَلْمُوَالاَةُ
فِي اللهِ وَالْمُعَادَاةُ فِي اللهِ وَالْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ
"Tali iman yang paling kuat adalah
saling berkasih-sayang karena Allah, memusuhi karena Allah, mencintai karena
Allah dan membenci karena Allah." [HR Ath
Thabrani, shahih]
Allah berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة
“Sesungguhnya kaum beriman itu bersaudara”. (Al Hujurat
:10).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا
تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
"Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang
besar. Selagi ruh-ruh itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu. Dan
selagi ruh-ruh itu saling mengingkari, maka mereka akan berselisih." [HR Muslim]
Ukhuwwah sebagai tanda kesempurnaan iman
dilandaskan pada hadits berikut;
عن أبي حمزة أنس بن مالك رضي الله عنه –خادم
رسول اله صلى الله عليه وسلم قال ” لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radhiyallahu
anhu, pelayan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dari Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak beriman seseorang di antara kamu
sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) seperti ia mencintai bagi
dirinya sendiri”. [Bukhari no. 13, Muslim no. 45]
Para ulama berkata bahwa “tidak beriman”
yang dimaksudkan ialah imannya tidak sempurna karena bila tidak dimaksudkan
demikian, maka berarti seseorang tidak memiliki iman sama sekali bila tidak
mempunyai sifat seperti itu. Maksud kalimat “mencintai milik saudaranya” adalah
mencintai hal-hal kebajikan atau hal yang mubah.
Hal ini ditunjukkan oleh riwayat Nasa’i
yang berbunyi :
“Sampai ia mencintai kebaikan untuk
saudaranya seperti mencintainya untuk dirinya sendiri”.
Abu ‘Amr bin Shalah berkata : “ Perbuatan
semacam ini terkadang dianggap sulit sehingga tidak mungkin dilakukan
seseorang. Padahal tidak demikian, karena yang dimaksudkan ialah bahwa
seseorang imannya tidak sempurna sampai ia mencintai kebaikan untuk saudaranya
sesama muslim seperti mencintai kebaikan untuk dirinya sendiri. Hal tersebut
dapat dilaksanakan dengan melakukan sesuatu hal yang baik bagi diriya, misalnya
tidak berdesak-desakkan di tempat ramai atau tidak mau mengurangi kenikmatan
yang menjadi milik orang lain. Hal-hal semacam itu sebenarnya gampang dilakukan
oleh orang yang berhati baik, tetapi sulit dilakukan orang yang berhati jahat”.
Semoga Allah memaafkan kami dan saudara kami semua.
Hal ini dikuatkan dengan hadits berikut:
diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir
berbunyi:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ
فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا
اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
(رَوَاهُ مُسْلِمٌ).
Artinya: “Perumpamaan orang-orang
mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan
merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR.
Muslim).
Tubuh yang normal, akan merasakan sakit,
tidak nyaman, tidak enak, ketika ada bagian tubuh lain yg sakit. Maka orang
beriman yang normal, pun akan merasakan hal yang sama. Jika tidak, maka tidak
normallah iman tersebut.
Kisah-kisah Itsar yang Mengagumkan
Sebagaimana telah dikutip dari Al Imam
Hasan al Banna di atas, bentuk ukhuwwah yang maksimal adalah itsar
(mendahulukan saudaranya walaupun dirinya sendiri membutuhkannya).
Mari kita lihat contoh itsar para sahabat.
Kisah pertama: Kisah tiga orang sahabat
nabi yang terluka ketika Perang Yarmuk
Dari Abdullah bin Mush’ab Az Zubaidi dan
Hubaib bin Abi Tsabit, keduanya menceritakan, “Telah syahid pada perang Yarmuk
al-Harits bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr. Mereka ketika
itu akan diberi minum, sedangkan mereka dalam keadaan kritis, namun semuanya
saling menolak. Ketika salah satu dari mereka akan diberi minum dia berkata,
“Berikan dahulu kepada si fulan”, demikian seterusnya sehingga semuanya
meninggal dan mereka belum sempat meminum air itu. Dalam versi lain perawi
menceritakan, “Ikrimah meminta air minum, kemudian ia melihat Suhail sedang
memandangnya, maka Ikrimah berkata, “Berikan air itu kepadanya.” Dan ketika itu
Suhail juga melihat al-Harits sedang melihatnya, maka iapun berkata, “Berikan
air itu kepadanya (al Harits)”. Namun belum sampai air itu kepada al Harits,
ternyata ketiganya telah meninggal tanpa sempat merasakan air tersebut
(sedikitpun). (HR Ibnu Sa’ad dalam ath Thabaqat dan Ibnu Abdil Barr dalam at
Tamhid, namun Ibnu Sa’ad menyebutkan Iyas bin Abi Rabi’ah sebagai ganti Suhail
bin Amr)
Kedua: Kisah sahabat Nabi yang kedatangan
tamu
Ada salah seorang sahabat yang kedatangan
seorang tamu, kemudian sahabat tersebut bertanya kepada istrinya, “Apakah kamu
memiliki sesuatu untuk menjamu tamu. Istrinya pun menjawab, “Tidak ada, hanya
makanan yang cukup untuk anak-anak kita”. Lalu sahabat tersebut berkata,
“Sibukkanlah anak-anak kita dengan sesuatu (ajak main), kalau mereka ingin
makan malam, ajak mereka tidur. Dan apabila tamu kita masuk (ke ruang makan),
maka padamkanlah lampu. Dan tunjukkan kepadanya bahwa kita sedang makan
bersamanya. Mereka duduk bersama, tamu tersebut makan, sedangkan mereka tidur
dalam keadaan menahan lapar. Tatkala pagi, pergilah mereka berdua (sahabat dan
istrinya) menuju Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam memberitakan (pujian Allah Ta’ala terhadap mereka
berdua), “Sungguh Allah merasa heran/kagum dengan perbuatan kalian berdua
terhadap tamu kalian). maka Allah menurunkan ayat (QS. Al Hasyr ayat 9)” (HR
Bukhari dan Muslim)
Ketiga: Kisah sahabat Nabi yang diberi
hadiah
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam diberi hadiah
kepala kambing, dia lalu berkata, “Sesungguhnya fulan dan keluarganya lebih
membutuhkan ini daripada kita.” Ibnu Umar mengatakan, “Maka ia kirimkan hadiah
tersebut kepada yang lain, dan secara terus menerus hadiah itu dikirimkan dari
satu orang kepada yang lain hingga berputar sampai tujuh rumah, dan akhirnya
kembali kepada orang yang pertama kali memberikan.” (Riwayat al Baihaqi dalam
asy Syu’ab 3/259)
Itulah ukhuwwah islamiyyah yang maksimal
di masa lalu.. bagaimana dengan masa kini?
Maha Besar Allah yang masih menyalakan
lentera itsar di dalam dada kaum muslimin.
simak kisah berikut:
Cerita Sahabat tentang cinta untuk
Rohingya.
Alhamdulillah, respon publik di
Thamrin city yang dialami salah satu tim program ACT mampu menitikkan air mata
saya. Saat beliau mengunjungi salah satu toko untuk membeli baju untuk bantuan
ke Rohingya, tanpa bicara mereka langsung menurunkan sebagian dagangannya
diikuti pedagang lainnya langsung diserahkan ke ACT untuk Rohingya dan tak mau
dibayar. Potter yang membawa barangnya keparkiran pun enggan dibayar, dan
tukang parkirnya setelah tahu untuk Rohingya mengembalikan uang parkirnya Rp
6000. Allahu Akbar.
Bunda fillah, mari tunjukkan ukhuwwah
kita. Bantu saudara sesama muslim di sekeliling kita.
berikan istirahat yang cukup tuk khadimat
yang bekerja di rumah,
antarkan makanan ke satpam penjaga
komplek,
sedekahkan sebagian harta ke program
dakwah pedalaman anti pemurtadan,
transfer segera dana bantuan tuk muslim
rohingya yang dizalimi,
beri makanan bayi-bayi rohingya yang
kelaparan,
belikan pakaian tuk muslimah rohingya yang
kedinginan,
juga tuk palestina,
tuk mujahid palestina,
mujahidah palestina,
para penghafal alquran palestina,
dan seluruh kaum muslimin, mulai dari
penjuru rumah kita, komplek kita, negeri kita, dan bumi kita...!
Tunjukkan bahwa ukhuwwah tidak tinggal
sejarah!
Buktikan bahwa itsar masih menyala dalam
balutan keimanan kita!
Saudara kita, yang lemah dan tertindas
memanggil kita... sudahkah kita benar-benar memahami arti kata saudara?
Akhi, Ukhti, inilah Ukhuwwah.
Tafadhol dilanjutkan diskusi...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
TJ G-7
T : Tanya ustadz,
bagaimana cara kita bersikap terhadap orang-orang yang masih beranggapan bahwa
yang terjadi di Rohingya adalah pemberantasan teroris oleh pemerintah dan bukan
sebaliknya yaitu genosida terhadap muslim Rohingya. Jazakumullah khoiran
J : Di sini
pentingnya ilmu. Kita jelaskan bagaimana kondisi sebenarnya berdasarkan fakta
dan sumber terpercaya. Diserangnya perempuan dan juga anak-anak menunjukkan bahwa
ini bukan urusan teroris. Apa urusan teroris dan pembakaran rumah warga
sekampung oleh militer misalnya. Sebagai umat islam kita juga harus melek
informasi, jangan cuma bisa forward dari WA saja.
Coba baca Republika, cek TVone, bahkan CNN
indonesia.
http://m.republika.co.id/berita/internasional/global/17/09/03/ovp7fi-sejarah-singkat-rohingya-di-myanmar
T : Ustadz,
bagaimana elit negara menyikapi kasus rohingnya? apakah tidak ada tindakan
nyata dari pemerintah seperti mengirimkan pasukan perdamaian misalnya. Sejauh
ini kan yang bergerak lebih ke komunitas/ kelompok2 kemanusiaan
J : pemerintah
indonesia termasuk yang melakukan upaya ke myanmar sehingga jalur bantuan untuk
tim kemanusiaan indonesia bisa masuk rohingya.
T : Ijin bertanya
ustadz.. bagaimana dengan kami ibu-ibu yang tidak punya penghasilan sendiri, ingin
ikut membantu saudara-saudara kita dalam kaitan dengan ukhuwwah islamiyyah itu?
Syukron ustadz.
J : banyak berdoa,
ajak suami berdonasi, bantu iklankan donasi ke berbagai grup, dll
T : iya juga ya
Ustadz. Sayangnya semua ada kaitannya dengan political will dari pemerintahan
di wilayah masing-masing. Kalau Organisasi Kerjasama Islam, Indonesia masih
ikut jadi anggota aktif atau tidak ya Ustadz?
J : setahu saya
masih. Tapi seberapa aktif saya kurang tahu. maklum saya bukan elit Negara.
T : Ustadz, sekarang
nggak harus bahas rohingnya kan? Tentang kita harus mendahulukan saudara kita
sesama muslim. Itu apakah sama dengan toleransi? Lalu jika dalam kehidupan
sehari-hari nih, kita berusaha mengerti jalan pemikiran, perilaku orang-orang
sesama muslim tapi tidak sejalan dengan kita ... lalu kalau mereka ngelunjak bagaimana?
J : cek kembali
kutipan dari Hasan al Banna yang paling pertama. Ukhuwwah paling minimal adalah
lapang dada
T : ijin bertanya
ustadz, jika Islam didapuk sebagai agama terbesar dan terbanyak umatnya, mengapa
seakan tidak mampu mengatasi problem pemberangusan saudara kita seperti di
rohingya, palestine atau di Negara-negara lain? dimana peran negara Arab yang
kaya raya? apakah memang Allah kasih ujian seperti ini agar Negara-negara Islam
makin bersatu dan melawan negaranegara pemberantas Islam dari dalam? afwan yang
fakir ini ustadz.
J : Bisa jadi. Masalah
umat islam saat ini salah satunya adalah persatuan. Ini sudah diingatkan oleh
Rasulullah saw, jumlah yang banyak tapi seperti buih. Kita harus perbaiki diri.
T : Bagaimana
mengajarkan ukhuwah pada anak remaja ustadz?
J : ajak ke panti,
rumah sakit, ajak melihat saudara-saudara mereka yang kekurangan, atau mungkin
hanya dengan melihat anak jalanan di lampu merah. lalu komunikasikan, ajak obrol
santai seputar hikmah tentang anak jalanan dll ketika di mobil dll. Menghadapi
remaja harus bisa menjadi sahabat atau teman. Dari situ bisa kita masukkan
berbagai ajaran kebaikan.
T : Maaf mungkin keluar
topik. Ijin bertanya, bagaimana hukumnya kita mengaji di rumah orang non muslim?
terima kasih.
J : mengaji baca al
quran boleh di mana saja, asal bukan di tempat najis (toilet dll)
//////////
TJ G-1
T : Ijin bertanya ustadz, Allah sudah
memberi petunjuk bagi kaum muslim di Palestina bahwa mereka akan mengalami
kejadian seperti ini, namun mereka tidak bergeming untuk keluar dari Palestina.
Apa yang membedakan kaum muslimin di Palestina dengan di Rohingya, ustadz?
genosida juga terjadi di Palestina. mengapa kaum muslim di Rohingya tidak
diakui padahal mereka sudah bertahun-tahun datang ke Myanmar? afwan yang
fakir ini ustadz.
J : Palestina memiliki pasukan mujahid sehingga
mereka bisa melawan. Bahkan palestina juga memiliki rudal. Berbeda dengan
muslim rohingya yang tidak memiliki pasukan. Terkait tidak diakuinya rohingya
oleh pemerintah myanmar, tentu ada maksud-maksud tertentu yang hanya pemerintah
myanmar saja yang tahu.
Muslim Rohingya bukan sudah bertahun-tahun
datang ke Myanmar, tapi mereka adalah penduduk asli di Negara Bagian Rakhine,
sejak dahulu.
T : ustadz mohon diberikan gambaran
sedikit tentang penyaluran bantuan ke rohingya? jika ke palestina kita tahu
terkadang ada pembajakan hingga pemblokiran dari pihak Israel. Barangkali dari
sedikit gambaran ustadz, bunda-bunda disini tersentuh hati buat ikut sumbangsih
meski sebatas doa.
J : bantuan ke rohingya alhamdulillah
cukup terjamin kelancarannya dari berita beberapa kawan. Termasuk ACT yang
cukup gencar. Maupun lembaga kemanusiaan disuport pemerintah RI, yang sudah
melakukan diplomasi ke Myanmar.
T : Ustadz, ada kasus begini: kalau dalam
halaqoh, kita ada saat qodhoya, kalau ada yang curhat masalah suaminya. Itu Ahsan tidak
ya ustadz? Baiknya bagaimana ya ustadz untuk penyelesaiannya? Afwan kalau
diluar tema ukhuwah.
J : sebaiknya curhat personal saja dulu,
ke sahabat atau ustadzahnya.
~~~~~~~~~~~
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu,
aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment