Rekap Kajian Online HA Ummi G1-G6
Hari/Tgl: Rabu, 18 April 2018
Materi: Syahsiyatul Islamiyah (SI)
Tema: Menyambut Ramadhan Part 2
Editor: Sapta
▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫
Persiapan Menyambut Ramadhan (Part 2)
A. Cara mempersiapkan Ramadhan
1. Persiapan Amal Shalih dalam
Menyambut Ramadhan
Bila kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan
Ramadhan dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosanya, maka harus
ada bekal yang dipersiapkan.
Allah ta’ala berfirman,
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ
كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ
(٤٦)
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka
menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai
keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan
kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At Taubah: 46).
Harus ada persiapan! Dengan demikian, tersingkaplah
ketidakjujuran orang-orang yang tidak mempersiapkan bekal untuk berangkat
menyambut Ramadhan. Oleh sebab itu, dalam ayat di atas mereka dihukum dengan
berbagai bentuk kelemahan dan kehinaan disebabkan keengganan mereka untuk
melakukan persiapan.
Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah
memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata,
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ
صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ
إِلاَّ قَلِيلاً
“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang
beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.”
Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.” [HR. Bukhari]
Beliau tidak terlihat lebih banyak berpuasa di satu
bulan melebihi puasanya di bulan Sya’ban, dan beliau tidak menyempurnakan puasa
sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.
Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih,
meeka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Sebagian ulama salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ
شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6
bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.”
Tindakan mereka ini merupakan perwujudan kerinduan
akan datangnya bulan Ramadhan, permohonan dan bentuk ketawakkalan mereka
kepada-Nya. Tentunya, mereka tidak hanya berdo’a, namun persiapan menyambut
Ramadhan mereka iringi dengan berbagai amal ibadah.
Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,
شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد
الزرع
“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah
bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.
2. Jangan Lupa, Perbarui Taubat!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُون
“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan
sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” [HR.Tirmidzi]
Taubat menunjukkan tanda totalitas seorang dalam
menghadapi Ramadhan. Dia ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat
penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.
Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk bertaubat,
karena taubat wajib dilakukan setiap saat. Allah ta’ala berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)
“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur: 31).
Taubat yang dibutuhkan bukanlah seperti taubat yang
sering kita kerjakan. Kita bertaubat, lidah kita mengucapkan, “Saya memohon
ampun kepada Allah”, akan tetapi hati kita lalai, akan tetapi setelah ucapan
tersebut, dosa itu kembali terulang. Namun, yang dibutuhkan adalah totalitas
dan kejujuran taubat.
Jangan pula taubat tersebut hanya dilakukan di bulan
Ramadhan sementara di luar Ramadhan kemaksiatan kembali digalakkan. Ingat!
Ramadhan merupakan momentum ketaatan sekaligus madrasah untuk membiasakan diri
beramal shalih sehingga jiwa terdidik untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan di
sebelas bulan.
B. Bentuk-Bentuk Persiapan
Untuk itu, khususnya di bulan Sya’ban, marilah kita
mempersiapkan diri untuk memasuki bulan Ramadhan, antara lain :
1. Persiapan Ruhiyah (Al-I'dad
Ar-Ruuhui)
Persiapan ruhiyah dilakukan dengan menghayati
keutamaan bulan Ramadhan, besarnya pahala beramal di dalamnya dan
limpahan maghfirah dari Allah SWT. Dengan menghayati masalah ini, akan
memunculkan rasa rindu yang sangat dalam untuk segera bertemu dengan bulan
Ramadhan.
Persiapan ruhiyah juga dilakukan dengan berlatih
meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah, seperti memperbanyak membaca
Al-Qur'an, puasa sunnah, dzikir, do'a dan lain-lain. Rasulullah saw,
mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya'ban,
sebagaimana yang diriwayatkan 'Aisyah ra. berkata:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
”Saya tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan
puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan
yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya'ban” (HR Muslim).
Persiapan ruhiyah juga dilakukan dengan meninggalkan
dosa, maksiat dan perbuatan sia-sia. Karena semua perbuatan itu akan
menghalangi diri kita untuk mendapatkan hidayah dan menutup hati dari kebaikan.
Serta menjadikan kita merasa berat untuk menjalankan amal shalih.
2. Persiapan Fikriyah (Al-I'dad
Al-Fikri)
Persiapan fikriyah atau pikiran dilakukan dengan
mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak
orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan
karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal
tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka. Juga jangan
sampai puasa yang kita jalani di bulan Ramadhan menjadi sia-sia belaka,
sebagaimana sabda Rasulullah saw :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak
mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani).
Kita bisa mendapatkan banyak referensi buku-buku yang
mengupas tentang seputar Ramadhan atau masalah seputar bahasan puasa ditulis
para ulama-ulama klasik misalnya dalam Fathul Bari ditulis oleh Ibnu Hajar
Al-Asqalani, Kitab Zaadul-Ma'ad ditulis oleh Ibnul-Qoyyim, dan lain-lain.
Begitu juga kita bisa dapatkan buku-buku karya Ulama
kontemporer sekarang ini seperti buku Fiqh Puasa ditulis oleh Syaikh Yusuf
Al-Qardhawi, Durusun Ramadhaniyyah ditulis oleh Syaikh Salman bin Fahd
Al-Audah, Sifat Puasa Nabi ditulis oleh Syaikh Salim
bin Ied Al-Hilali & Syaikh Ali Hasan, Pedoman Puasa ditulis oleh Prof. Dr.
T.M. Hasbi Ash- Shiddieqy, atau di Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq Bab Puasa, dan
sebagainya.
Bisa juga dengan mengikuti kajian fiqh Ramadhan yang
diselenggarakan di masjid-masjid atau majelis ilmu yang lain.
3. Persiapan Fisik
(Al-I'dad Al-Jasadi)
Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat maksimal
dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk
menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Kesehatan
fisik diwujudkan dengan menjaga pola makan, keteraturan dalam hidup,
berolah-raga dan menjaga kesucian. Dan jika sakit, segera dideteksi penyakitnya
dan memberinya obat yang proporsional untuk penyembuhannya. Menjaga kebersihan
dan kesucian rumah, tempat ibadah dan lingkungan juga merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari mewujudkan fisik yang sehat.
Jika di bulan Sya’ban kita telah melatih itu semua,
dan istiqomah dalam menjalankannya, maka insya Allah fisik kita sudah siap
untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan kondisi tetap bugar
dari awal hingga akhir.
4. Persiapan Harta
(Al-I'dad Al-Maali)
Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah
materi yang halal untuk bekal ibadah di bulan Ramadhan. Idealnya seorang muslim
telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal untuk menjalankan ibadah Ramadhan.
Sehingga ketika datang Ramadhan, dia dapat beribadah secara khusyu' dan tidak
berlebihan atau ngoyo dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu
kekhusu'an ibadah Ramadhan, sekaligus untuk memperbanyak ibadah sosial. Bisa
mengeluarkan shadaqah, memebri buka kepada yang berpuasa, membayar zakat
fithrah dan mampu menjalankan ibadah i’tikaf secara penuh tanpa diresahkan
dengan perniagaan.
Persiapan seperti itulah yang dilakukan oleh para
pedagang Arab, yaitu memulai berdagang selama berbulan-bulan, kemudian libur
berdagang tepat pada bulan Ramadhan.
5. Persiapan Kegiatan (Al-I’daad
An-Nasyaath)
Selama bulan Ramadhan tentu saja seorang Muslim ingin
memanfaatkannya dengan mengisi berbagai kegiatan. Selain kegiatan rutin yang
selama ini sudah dijalankan, seperti bekerja mencari nafkah, shalat lima waktu,
shalat dhuha dan lain-lain. Juga kegiatan lain yang memberi nilai tambah pahala
dan yang identik dengan kegiatan Ramadhan. Seperti sahur, berbuka, shalat
tarawih, shalat witir, tadarus dan i’tikaf.
Ada pula kegiatan Ramadhan yang menjadi tekad seorang
Muslim untuk meningkatkan kapasitasnya seperti mengkhatamkan Al Qur’an beberapa
kali, tahsin, tahfidz, mengikuti beberapa kajian dan lain-lain.
Tentu saja semua kegiatan itu harus sudah dipersiapkan
sejak dini sebelum memasuki bulan Ramadhan. Baik itu planning pembagian waktu,
lokasi kegiatan, sarana-prasarana dan lain-lain. Jika sejak bulan Sya’ban sudah
disiapkan, tentu saja saat memasuki bulan Ramadhan kita tidak terlalu berlarian
dalam berkemas dan tidak berbenturan dalam berbagai acara. Apalagi jika
diperparah dengan sarana-prasarana yang belum disiapkan, maka kegiatan Ramadhan
kita bisa berantakan.
by/tim kurukulumHA18
Pemateri: U Tribuwhana, U Rini, U Bunda
Malik, U Kaspin, U Doli
▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫
TANYA JAWAB
TJ – G1 (U Tribuwhana)
Tanya: Allah memberikan pahala puasa secara istimewa; yakni hak prerogatif
Allah. Apakah bisa kita berniat puasa sekaligus untuk bertaubat sebaik-baik
taubat supaya menghapus dosa yang lalu-lalu?
Jawab: Bisa bunda
Tanya: Assalamualaikum bunda, ijin bertanya. Mengenai hutang puasa ditahun sebelumnya,
ada seorang teman yang mengatakan jika kita mengganti hutang puasa tahun kemarin
saat satu bulan sebelum ramadhan tahun ini hutang puasa tersebut tidak sah. Apa
itu benar?
Jawab: وعليكم السلام ور حمة الله وبر كا ته
Puasa nya tetap sah. Sampai akhir Sya'ban pun tidak
apa-apa membayar hutang puasa Ramadhan tahun kemarin.
Tanya: Bagaimana sampai ada yang dihentikan haidnya pakai obat-obatan ustadzah
biar bisa puasa?
Jawab: Menyalahi kodrat, kecuali ibadah haji yang waktunya sudah ditentukan,
puasa Ramadhan tidak usah sampai meminum obat-obatan penunda haid.
Tanya: Assalamualaikum ustadzah, mau tanya. Kalau saat ramadhan itu kita
sedang masa nifas itu digantinya dengan qadha atau fidyah ya?
Jawab: Membayar fidyah dulu, setelah longgar boleh meng-qodho puasanya
Tanya: Maaf ustadz mau bertanya lagi. Tata cara membayar fidyah yang benar itu
seperti apa?
Jawab: Memberi makan satu orang miskin selama sehari, jika makan kita sehari 3
kali habis 25 rb, maka sehari kita membayar 25 ribu. Jika hutang kita 20 hari,
tinggal mengali 20 x 25 ribu
Tanya: bisa berupa beras atau uang kah ustadzah?
Jawab: Bisa. Beras senilai dengan jumlah nominal uangnya.
Tanya: Ini yang dihitung hanya berasnya atau dengan lainnya Ustadzah? Karena kalau
bulan Romadhon tambahannya yang buanyak?!
Jawab: Dihitung beras dan lauk pauknya. Intinya, makan kita sehari habis berapa.
Dikira-kira.Kalau nasi Padang sebungkus 16 ribu, kali 3 = 48 ribu
Tanya: 3x makan itu
sarapan, makan siang sama makan malam? Atau makan berat saja yang dihitung ?
Jawab: Iya 3 kali makan, kalau mau dihitung ditambahkan cemilan gapapa.
Tanya: bayar fidyahnya harus sekaligus atau bisa dicicil? Dan bayar fidyahnya
ke satu orang atau boleh dibagi-bagi?
Jawab: Harus sekaligus bunda, dan boleh dibagi-bagi
Tanya: Ustadzah bolehkah puasa sunnah karena ada hajat tertentu, misalnya anak
lagi ujian?
Jawab: Asal niatnya baik boleh saja
Tanya: Izin bertanya ustadzah, untuk ibu hamil mengganti puasanya dengan
fidyah atau qodho, atau dua-duanya? Jazakillah khoir ustadzah
Jawab: Ada beberapa pendapat dari beberapa imam, fidyah saja boleh, tapi
sebagian menganjurkan untuk melaksanakan keduanya.
----------
TJ – G5, G6 (Bunda Malik)
Tanya: Assalamualaykum Bunda, izin bertanya. Bulan syaban hingga menjelang
Ramadhan, banyak sekali ucapan-ucapan mohon maaf lahir bathin berseliweran di
medsos, aApakah diwajibkan? Bukankah saling meminta maaf bisa kapan saja? Jazakillah
khayr Bunda
Jawab: Bermaafan memang bisa kapan saja, akan tetapi untuk memasuki ramadhan
kita ingin jiwa kita bersih sehingga beroleh kehusukan beribadah, hablumminannas
sehat hablumminallah muntijah.
Tanya: Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh Ustadzah. Afwan Ustadzah izin
bertanya. Apakah di Bulan Sya'ban ini kita di sunnah kan untuk berpuasa
Ustadzah? Jazakillahu khoiron
Jawab:
~Amalan Puasa Dibulan Sya'ban
عن عائشة رضي الله عنها قالت:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا
أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Dari Aisyah rodhiAllahu anha berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa
berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1. Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai.
Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk
bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah
manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana
seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat
Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang
sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat
orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar
adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa
tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban
sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa
sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau
menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
3. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan
atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa
berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih
bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif
Al Ma’arif, hal. 234-243)
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Allah Swt. ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari
kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri
dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah
Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa,
menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi
kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa. (Al-Baqarah: 183)
Tanya: Assalamualaikum ustadzah, mau bertanya mengenai tata cara membayaran
fidyah yang benar itu seperti apa? Mohon penjelasannya, syukron.
Jawab: Umumnya, fidyah Ramadhan dilakukan oleh orang yang tidak mampu mengganti
puasa seperti orang yang telah tua renta. Terkadang juga dilakukan oleh orang
yang sakit namun kemungkinan kecil untuk sembuh. Allah SWT berfirman bahwa “Dan
wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin“. Ibnu Abbas menjelaskan
bahwa yang dimaksud dari ayat tersebut adalah untuk orang yang telah tua renta
dan nenek tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa, maka hendaknya mereka
memberi makan orang miskin setiap harinya.
Jenis dan Besar Fidyah
Para ulama berpendapat bahwa besar fidyah adalah 1 mud
untuk setiap harinya. Namun, ulama lain pun berpendapat bahwa kadar fidyah
adalah 1 sho’ kurma atau setengah sho’ biji gandum. Bahan pokok ini nantinya
akan diberikan kepada fakir miskin untuk setiap harinya selama tidak berpuasa.
Apakah fidyah boleh diganti uang?
Tidak. Fidyah tidak boleh digantikan dengan uang
walaupun besar nilai uang sama dengan besar nilai makanan atau bahan pokok yang
akan di fidyahkan. Dalam suatu ayat, Allah SWT telah berfirman yang artinya
“membayar fidyh dengan memberi makan pada orang miskin”. Itu artinya, fidyah
berupa makanan yang akan kita berikan pada orang miskin, bukan berupa uang.
Cara pembayaran fidyah
Dari pembahasan diatas, telah jelas bahwa inti dari
Fidyah adalah mengganti satu hari puasa yang telah ditinggalkan karena alasan
tertentu dengan memberi makan satu orang miskin.
Ada dua cara pembayaran fidyah puasa bagi yang
menjalankannya:
Memberi makanan kepada orang miskin yang telah kita
masak sehingga mereka dapat langsung memakannya. Prosedurnya adalah dengan
mengundang sejumlah orang miskin sebanyak jumlah hari dimana kita tidak
berpuasa di hari selama bulan Ramadhan. Prosedur ini telah dilakukan oleh Anas
bin Malik.Memberi makanan kepada orang miskin yang belum kita masak. Jadi, yang
kita berikan adalah makanan pokok seperti biji gandum. Akan menjadi lebih baik
apabila kita pun juga memberikan lauk mentahnya juga.
Proses pembayaran dapat dilakukan perseorangan setiap
harinya atau dengan mengumpulkan hari dan menjumlahkan banyak orang miskin
sesuai hari yang telah dikumpulkan.
Waktu pembayaran
Seperti yang telah dijelaskan di proses pembayaran,
pembayaran fidyah boleh dilakukan setiap hari atau dengan mengumpulkan hari di
akhir.
Yang tidak boleh adalah pembahyaran yang dilakukn
sebelum bulan Ramadhan. Misalnya seperti orang yang sakit dan juga sangat kecil
sekali kemungkinan untuk sembuh dan mereka membayar fidyah terlebih dahulu
ketika bulan Sya’ban datang. Hal ini tidak diperbolehkan dalam agama islam. Oleh
karena itu, tunggulan sampai bulan ramadhan tiba, barulah diperbolehkan untuk
membayar fidyah puasa.
Tanya: Assalamualaikum ustadzah izin bertanya, adakah dalilnya apabila di
bulan Ramadhan tidak ada Siksa kubur?
Jawab: berikut keutamaan bulan romadhon,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu
dinanti–nanti. Bagi orang–orang mukmin, kepergian bulan Ramadhan jauh
lebih disesalkan daripada kepulangan seorang tamu mulia yang berlalu pergi. Tak
heran bilamana para salaf dahulu berdoa jauh–jauh hari
sebelum Ramadhan datang:
"Yaa Allah, pertemukanlah aku dengan Ramadhan,
dan pertemukanlah Ramadhan denganku, dan jadikan amal ibadahku pada bulan
mulia itu diterima disisi Mu"
Sekilas kita bertanya–tanya, "apa sih keutamaan bulan Ramadhan dibandingkan
bulan–bulan yang lain?" dalam postingan kali ini, akan kami sebutkan
sedikitnya sepuluh keutamaan bulan Ramadhan, meskipun sebenarnya banyak
sekali keutamaan bulan yang mulia ini yang telah disebutkan oleh para ulama.
Yang kami harapkan bisa bermanfaat bagi kita semua.
1 – Al Qur’an Diturunkan Pada Bulan Ramadhan
Allah ta’ala berfirman: “Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)“ (Al
Baqarah:185)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Allah Ta’ala
memuji bulan bulan Puasa diantara bulan–bulan lainnya, dengan memilih bulan
tersebut (sebagai waktu) diturunkannya Al Qur’an (lihat Tafsir Ibnu Katsir 1/282).
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur“ (Al Baqarah:185)
Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah berkata (dalam
ayat yang mulia ini Allah menyebutkan 2 keutamaan bulan Ramadhan: …………….
Yang kedua adalah dengan diwajibkannya puasa Ramadhan atas umat ini,
sebagaimana firman Allah “karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu,“ (lihat ithaaful Iman bi Duruus Syahri Ramadhan hal. 15)
3 – Pintu Langit Dibuka Sedangkan Pintu – Pintu Neraka
Ditutup
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا دخل شهر رمضان فتحت أبواب السماء و غلقت أبواب جهنم و
سلسلت الشياطين
“apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu–pintu
langit dibuka, sedangkan pintu–pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu“ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
4 – Diampuninya Dosa – Dosa Di Bulan Itu
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
“barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh
iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa–dosanya yang telah lalu“ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain beliau bersabda:
رغم أنف رجل دخل عليه رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له
“celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian
melaluinya sedangkan dosanya belum diampuni“ (diriwayatkan
oleh Tirmidzi dan Ahmad)
5 – Dilipat Gandakan Pahala Pada Bulan Ramadhan
Rasulullah shallallah alaihi wa sallam bersabda:
عمرة في رمضان تعدل حجة
“pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala
ibadah haji“ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim), dalam riwayat
Muslim disebutkan “……..menyamai pahala ibadah haji bersamaku “
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, Abu Bakr bin Abi
Maryam menyebutkan bahwa banyak guru–gurunya yang berkata: apabila telah datang
bulan Ramadhan maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq pada bulan Ramadhan
dilipat gandakan bagaikan infaq fi sabilillah, dan tasbih pada bulan Ramadhan
lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain.
6 – Lailatul Qadr Ada Di Bulan Ramadhan
Lailatul Qadr (malam kemuliaan) adalah suatu malam
yang ada pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, yang mana malam tersebut
memiliki banyak sekali barakah dan kemuliaan, bahkan satu malam tersebut lebih
baik dari seribu bulan.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada
malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar “ (Al Qadr:1-5).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إن هذا الشهر قد حضركم و فيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها
فقد حرم الخير كله
“sesungguhnya bulan (Ramadhan) telah dating kepada
kalian, di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan,
barang siapa yang tidak mendapatinya maka ia telah kehilangan banyak sekali
kebaikan“ (diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al
Mundziry)
7 – Disyareatkannya I’tikaf Di Bulan Ramadhan
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa
bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat
menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu.
Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
Yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi)
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa“ (Al Baqarah:187)
Anas radhiallahu anhu berkata: “adalah Nabi
shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan,
sampai beliau wafat, kemudian istri–istri beliau pun beri’tikaf setelahnya“
(diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
8 – Puasa Ramadhan Salah Satu Sebab Masuk Surga
Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ada
dua orang dari bani Qudha’ah yang masuk islam, kemudian salah seorang dari
mereka mati syahid, sementara yang satunya wafat setahun kemudian, salah
seorang sahabat bernama Thalhah bin Ubaidillah radhiallahu anhu berkata: aku
bermimpi melihat surga, lalu aku melihat orang yang wafat setahun kemudian
tersebut masuk surga sebelum orang yang mati syahid, akupun terheran–heran,
maka tatkala pagi hari aku memberitahu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
beliaupun bersabda:
أليس قد صام بعده رمضان و
صلى ستة آلاف أو كذا و كذا رعكة صلاة سنة
“bukankah setelah itu (dalam waktu setahun) ia
berpuasa Ramadhan, shalat enam ribu rakaat atau shalat sunnah beberapa
rakaat?“ (diriwayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Albani)
9 – Bulan Ramadhan Bulan Ibadah Dan Amal Kebaikan
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
من قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“barangsiapa yang berdiri shalat pada
bulanRamadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni
dosa – dosanya yang telah lalu“ (diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim)
Inilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
apabila telah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau
mengencangkan sarung beliau, menghidupkan malamRamadhan, dan membangunkan
keluarganya.
Inilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau
adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi apabila
datang bulan Ramadhan.
10 – Bulan Ramadhan Adalah Bulan Penuh Berkah, Rahmat,
Dan Mustajabnya Doa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أتاكم رمضان شهر مبارك
“telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan
penuh berkah…“ (diriwayatkan oleh An Nasai dan dishahihkan oleh
Albani).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا دخل شهر رمضان فتحت أبواب الرحمة و غلقت أبواب جهنم و
سلسلت الشياطين
“apabila telah masuk bulan Ramadhan, maka
dibukalah pintu–pintu rahmat, sedangkan pintu–pintu neraka jahannam ditutup,
dan setanpun dibelenggu “ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan ini adalah
lafadz Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إن لكل مسلم في كل يوم و ليلة – يعني في رمضان – دعوة
مستجابة
“sesungguhnya setiap muslim pada tiap siang dan malam
hari - pada bulan Ramadhan –memiliki doa yang mustajab“ (diriwayatkan
oleh Al Bazzar dan dishahihkan oleh Albani)
Demikian sedikit keutamaan Ramadhan yang bisa kami
sajikan. Semoga Allah memudahkan menerima amal ibadah kita di mulia ini. Aamiin
Tanya: Assalamualaikum ustadzah, bagaimana agar selalu istiqomah atas target-target
peningkatan ibadah kita selama bulan Ramadhan? Seperti tahun-tahun sebelumnya,
kebiasaan 'kencang' diawal Ramadhan dan 'mengendur' menjelang akhir ramadhan,
lebih mementingkan persiapan idul fitri. Terima kasih ustadzah
Jawab:
1. buat target
2. pelajari keutamaan ramadhan
3. ajak partner yang saling mengingatkan
4. lakukan semua yang diperintahkan dan ingat
keutamaannya
5. berdoa maksimalkan mohon kekuatan untuk meraih
keutamaan ramadhan
Tanya: Adakah fidyah untuk ibu hamil? apakah tidak ada Qadha puasa?
Jawab: ibu hamil boleh membayar fidyah akan tetapi lebih utama mengganti
puasanya dibulan yang lain
Tanya: Assalamu'alaykum ustadzah mau bertanya, apakah wajib membayarkan puasa bagi bagi orangtua yang
sudah meninggal?
Jawab: tidak ada tuntunannya
Tanya: Izin bertanya ustadzah, apabila seorang wanita mengeluarkan setitik
darah pada siang hari, dan itu hampir setiap hari d bulan Ramadhan, dan ia
tetap berpuasa, apakah puasanya sah?
Jawab: jika ia dara istuhadhoh atau penyakit lanjutkan puasanya jika ia darah haidh
cukupkan hitungan hari haidnya mandi dan berpuasa
Tanya: Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban adalah bulan untuk mengairi dan
Ramadhan adalah bulan untuk memanen. Penjabarannya seperti apa ya ustadzah. Misal
amalan apa yang sesuai dengan penjabaran diatas? Mohon penjelasannnya.
Jawab:
FAIDAH ILMIYAH YANG BERKAITAN DENGAN BULAN SYA’BAN
● Apa yang dilakukan para salaf di bulan Sya’ban?
» Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:
كان يقال شهر شعبان شهر القُرّاء
“Dahulu bulan Sya’ban itu disebut dengan bulan Qurra
(Pembaca Al-Quran).”
» Habib bin Abi Tsabit rahimahullah jika memasuki
bulan Sya’ban berkata:
هذا شهر القُرّاء
“Ini adalah bulan Qurra (pembaca Al-Quran).”
وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان أغلق حانوته و تفرغ
لقراءة القرآن
» Dahulu Amr bin Qais al-Malaa’i jika memasuki bulan
Sya’ban menutup tempat jualannya dan dia menghabiskan waktunya untuk membaca
Al-Quran. (Lathaa’if Al-Ma’aarif 138)
● Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam banyak puasanya
dibulan Sya’ban
» Dari Aisyah radhiyallahu’anha berkata;
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر
ويفطر حتى نقول لا يصوم وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط
إلا شهر رمضان وما رأيته في شهر أكثر صياما منه في شعبان
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa
sampai kami mengatakan: Beliau tidak berbuka. Dan kadang beliau berbuka sampai
kami mengatakan beliau itu tidak berpuasa. Dan saya tidak melihat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menyempurnakan berpuasa dalam sebulan selain bulan
Ramadhan. Dan saya tidak melihat bulan yang beliau lebih banyak berpuasa
dibanding bulan Sya’ban. (HR. Bukhary, Muslim, Abu Dawud, An-Nasai dan
At-Tirmidzi)
● Sebab dinamakan dengan nama ini (Sya’ban)
» Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
وسمي شعبان لتشعبهم في طلب المياه أو في الغارات بعد أن يخرج
شهر رجب الحرام
Dinamakan bulan Sya’ban dikarenakan berpencarnya
mereka dalam mencari air atau dalam penyerangan setelah keluar bulan Rajab,
bulan haram. (Fathul Baary (4/213)
● Hukum Mengkhususkan puasa dan shalat pada nishfu
Sya’ban
» Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
الصحيح أن صيام النصف من شعبان أو تخصيصه بقراءة، أو بذكر
لا أصل له، فيوم النصف من شعبان كغيره من أيام النصف في الشهور الأخرى.
Yang benar, sesungguhnya puasa di hari nishfu Sya’ban
atau mengkhususkannya dengan membaca al-Quran atau dzikir itu tidak ada
asalnya. Maka malam nishfu Sya’ban itu seperti yang lainnya dari malam-malam
pertengahan bulan lainnya. (Majmu’ul Fatawa 20-23.)
● Hikmah puasa bulan Sya’ban
» Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
صيامه كالتمرين على صيام رمضان لئلا يدخل في صوم رمضان على
مشقة و كلفة بل قد تمرن على الصيام و اعتاده ووجد بصيام شعبان قبله حلاوة الصيام و
لذته فيدخل في صيام رمضان بقوة و نشاط
Puasa bulan Sya’ban itu ibarat latihan untuk
(menghadapi) puasa Ramadhan, agar tidak mengalami kesulitan dan keberatan
tatkala memasuki puasa Ramadhan, bahkan ia telah terlatih terbiasa berpuasa.
Dan ia mendapati (dengan puasa Sya’ban sebelumnya) manisnya dan kelezatan
puasa, maka iapun memaski puasa Ramadhan dengan kekuatan dan semangat.
لما كان شعبان كالمقدمة لرمضان شرع فيه ما يشرع في رمضان
من الصيام و قراءة القرآن ليحصل التأهب لتلقي رمضان و ترتاض النفوس بذلك على طاعة الرحمن.
Tatkala puasa Sya’ban itu seperti pembuakaan Ramadhan,
maka disyariatkan padanya apa yang disyariatkan pada Ramadhan, maka jiwa
menjadi terlatih dengan itu untuk mentaati Ar-Rahman. (Latha’if al-Maarif 138)
● DIAMPUNINYA DOSA DI MALAM PERTENGAHAN BULAN SYA’BAN
» Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَه تَعَالَى لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ
مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Sesungguhnya Allah Ta’ala muncul di malam nishfu
Sya’ban lalu Dia mengampuni seluruh makhluknya kecuali seorang musyrik atau
seorang yang bermusuhan dengan saudaranya. (HR. Ibnu Majah
dan dihasankan Al-Albani)
tambahan jawaban dengan hadits berikut:
Amalan Puasa Dibulan Sya'ban
عن عائشة رضي الله عنها قالت:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا
أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Dari Aisyah rodhiAllahu anha berkata: “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih
banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa
pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari
no. 1970 dan Muslim no. 1156)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1. Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai.
Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk
bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah
manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana
seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat
Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang
sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat
orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar
adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa
tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban
sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa
sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau
menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
3. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan
atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa
berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih
bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif
Al Ma’arif, hal. 234-243)
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Allah Swt. ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari
kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri
dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah
Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa,
menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi
kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa. (Al-Baqarah: 183)
Tanya: Ustadzah, kegiatan apa yang bisa dilakukan oleh ibu nifas (tidak bisa
puasa sama sekali) selama bulan Ramadhan agar tetap memperoleh keutamaan
Ramadhan?
Jawab: banyak kebaikan dan keutamaan ramadhan lainnya, selain puasa, baca quran
dan itikaf, insyaAllah keutamaan yang lainnya bisa dilakukan, wallahu alam
-------------
TJ – G3 (U Kaspin)
Tanya: Assalamualaikum bah, di tulisan abah kan para pedagang kalau pas
ramadhan libur semua ngeh, gimana itu bah, padahal dalam kenyataannya pas mau
lebaran malah banyak-banyaknya orderan? kalau seperti itu ordernya apa ditolak
bah?
Jawab: Ya kondisional aja, menyenangkan orang lain juga masuk ibadah
Tanya: Rajab adalah bulan menanan, Sya'ban adalah bulan untuk mengairi dan
Ramadhan adalah bulan untuk memanen. Penjabarannya seperti apa ya bah? Misal
amalan apa yang sesuai dengan penjabaran
diatas?
Jawab: Amalan seperti biasa namun di perbanyak lagi. Harus di kuatkan niatnya.
Tanya: bolehkah kita juga menyiapkan bahan pokok untuk bulan ramadhan jadi
biar ngak banyak keluar rumah, dan persiapan hadiah untuk orangtua dan anak-anak
sehingga waktu bulan ramadhan tiba sudah ngak ribet sama belanja.
Jawab: Boleh
Tanya: Abah, anak-anak yang wajib puasa minimal usianya berapa ya? Apa sama
seperti sholat, 7 tahun ya Abah?
Jawab: Wajib puasa itu setelah baligh. Kalau belum baligh belum wajib tapi
kategorinya belajar puasa, pembiasaan
Tanya: Maaf ustadz mau bertanya lagi. Tata cara membayar fidyah yang benar itu
seperti apa? Perhitungannya.
Jawab: Perhitungannya memberi makan sehari orang miskin. Kalau kita makan
sehari 3x biasanya. Nah kalau sekali makan kita Rp.10.000 maka sehari x 3 =
Rp.30.000. Kalau ga puasa full 30 hari maka fidyahnya Rp.900.000
Tanya: Abah maaf mau tanya kalau kita sudah bayar fidyah apakah harus bayar
hutang puasa juga?
Jawab: Kalau itu pilihan, jadi kalau sudah bayar fidyah ya sudah.
Tanya: Abah, anak-anak mulai wajib puasa saat usia berapa? apa menunggu mereka
sudah baligh dulu baru mulai wajib puasa?
Jawab: Mulai baligh itu wajib. Kalau perempuan tandanya haidh. Kalau laki
biasanya tandanya mimpi basah. Sebaiknya anak anak mulai diajarkan puasa ketika
sudah mulai ngerti omongan, ya sekira mulai umur 5 tahun, diajarkan.
Tanya: Tapi kalau dari usia TK kecil 4 tahun sudah puasa boleh kan Bah?
Jawab: Boleh saja, namun perhatikan kondisi fisiknya.
------------
TJ – G2 (U Rini)
Tanya: Assalamualaykum Bunda. Izin bertanya. Bulan syaban hingga menjelang
Ramadhan, banyak sekali ucapan-ucapan Mohon maaf lahir bathin berseliweran di
medsos. Apakah diwajibkan? Bukankah
saling meminta maaf bisa kapan saja? Jazakillah khayr Bunda.
Jawab: Wa'alaykumussalam. Tidak ada perintah khusus dalam menjalankan amalan tersebut.
Kita ambil hikmah saja bahwa orang-orang yang menjalankannya ingin
mempersiapkan ramadhannya dengan kondisi hati yang bersih dengan saling meminta
maaf. Allahua'lam
Tanya: Assalamu'alaykum ustadzah, mau bertanya, apakah wajib membayarkan puasa
bagi bagi suami atau orangtua yang sudah meninggal? Mohon penjelasannnya.
Jawab: “Siapa yang meninggal dan dia masih memiliki tanggungan
puasa maka walinya wajib mempuasakannya.” (HR. Bukhari Muslim).
Dari hadis di atas menunjukkan bahwa ketika ada
seorang muslim yang memiliki hutang puasa dan belum dia qadha hingga meninggal
maka pihak keluarga (wali) orang ini berkewajiban mempuasakannya.
Tanya: Apakah kita boleh membayarkan zakat kepada orang miskin atau orang yang
berhutang tapi masih merokok?
Jawab: Kepada siapapun boleh, yang
penting niatnya, tetapi ibadah akan terasa lebih melegakan, jika kita memiliki
sasaran yang tepat
Tanya: ijin bertanya. Kalau hutang puasa romadhon tahun kemarin belum terbayar
semua. Apakah membayarnya di doble atau sesuai jumlah yang belum terbayar?
Jawab: Lebih baik diprioritaskan membayar hutang puasa tahun lalu. Sambil
perlahan melunasi hutang puasa di tahun tahun sebelumnya. Sesungguhnya membayar
hutang itu perlu disegerakan, terutama hutang kita kepada Allah.
Tanya: A. Apakah pembayaran zakat di bulan ramadhan mendapatkan pahala berlipat
ganda?
B. Bila zakat mal kita jatuh di bulan ini misalnya,
bolehkah kita menunda pembayaran zakatnya di bulan ramadhan?
Jawab: A. Semua amal ibadah yang dilakukan dibulan ramadhan akan
dilipatgandakan oleh Allah sesuai keikhlasan seorang hamba dalam
melaksanakannya
B. Niat baik harus segera dilaksanakan bunda, karena
kita tidak tau apakah usia kita akan dicukupkan sampai bertemu dengan ramadhan
Allahua'lam
Tanya: Apakah akan menjadi amal soleh
bagi kita apabila bersodaqoh pada orang yang terganggu kondisi jiwanya, sehingga
orang tersebut tidak pernah solat/puasa?
Jawab: Segala amal tergantung kepada niatnya. Menjadi amal Sholih atau justru
sebaliknya kembali kepada niatan masing-masing orang. Bahkan hal yang mubah
akan bernilai ibadah jika kita niatkan dari awal. Misalnya makan. Jika sekedar
melakukan rutinitas, kita hanya dapat kenyang. Tapi jika niat untuk ibadah
kepada Allah saat makan in syaa Allah akan bernilai pahala, badan menjadi lebih
kuat tidak hanya sekedar kenyang.
Tanya: Apakah akan menjadi amal sholeh apabila kita bersodaqoh pada orang fasik
karena mematuhi ibu kita yang menginginkan kita memberi shodaqoh atau hadiah
kepadanya?
Jawab: Jawaban sama seperti diatas ya bunda.
Tanya: Assalamu’alaikum ustazadh kalau bayar qodoan puasa habis lahiran, apakah
suami boleh ikut bantu bayar qodoannya?
Jawab: Setiap jiwa akan dimintai pertanggungjawaban masing-masing terhadap amal
yang dilakukannya. Selama masih hidup, Jika kita memiliki hutang puasa maka
pihak yang memiliki hutang yang wajib membayar
Allahua'lam
Tanya: Mau tanya ustadz, kalau kita ada hutang puasa ketika hamil dan belum
selesai dalam menqodho, apakah sebelum puasa ini harus membayar fidyah? Tapi
insyaalloh setelah puasa tahun ini akan diqodho. Makasih sebelumnya ustadz?
Jawab: Disegerakan untuk membayar fidyah sebelum ramadhan tahun ini
menghampiri, meskipun kita tetap harus
mencatat hutang puasa kita untuk dibayar kedepannya jika sudah tidak memiliki
udzur.
Tanya: Assalamu'alaikum ustadz pas bulan puasa kita sakit tidak puasa banyak banget,
terus sampai sekarang belum diqodho, bagaimana caranya membayar hutangnya kalau
tidak puasanya keadaan sakit?
Jawab: Masih ada bulan syaban untuk membayar hutang puasa, disegerakan membayar
hutang jika sudah tidak ada udzur
Tanya: Ustad mau tanya, seumpama bayar fidyahnya di kasikan saudara yang tidak
mampu boleh ga? terimakasih
Jawab: Boleh
TJ – G2 (U Kaspin/24 April 2018)
Tanya: yang dimaksud puasa hanya
mendapatkan lapar dan haus itu yang bagaimana ya abah, apa ketika kita berpuasa
tapi masih suka gosip dan marah-marah itu termasuk didalamnya?
Jawab: Puasa yang tidak di terima dan atau
tidak sesuai syarat dan rukun puasa, juga puasa yang tidak mempedulikan anggota
badan yang lain seperti lidah untuk tidak menahannya dari gosip, ghibah, fitnah
dan namimah. Usahakan jangan bergosip ketika puasa dan ketika tidak puasa juga
ding. Ganti dengan baca buku, novel, alquran, atau dzikir boleh juga ngisi TTS
dan maen congklak.
Tanya: Termasuk salah satu persiapan
ramadhan adalah menghentikan gossip di bulan sya'ban ya ustadz? Mengurangi
sedikit demi sedikit?
Jawab: demikian
Tanya: Bagaimana kiatnya agar kita tidak
membenci orang yang puluhan tahun jahat kepada kita ustadz? Susah sekali untuk
tidak membencinya
Jawab: Maafin
Tanya: Ustadz, ketika kita shaum (baik
sunnah/wajib) lalu kita marah-marah, apakah pahala shaumnya masih kita dapatkan
setelah beristigfar?
Jawab: dapat InsyaAllah kan keburu nyadar
Tanya: Kalau istigfarnya di barengi
menggerutu alias ngutruk gimana tadz?
Jawab: Ya susah. Coba rekam bagaimana itu
caranya? kan malah aneh. tuntunan siapa begitu? maafken wes
Tanya: Hehhe ibu-ibu suka gitu abis
istigfar terus menggerutu. Eh ralat bukan ibu-ibu ding, saya itu mah.
Jawab: Eyy...jangan lagi ya
Tanya:Contoh begini ustadz, sama ART,
“Astagfirullah, udah diajarin berkali-kali masih dikerjain juga sih?” Begitu
ustadz, ga boleh ya?
Jawab: Ya ARTnya lemot berarti, banyak
loadingnya... maafkan saja
Tanya: Kalau cuma dengerin orang curhat
juga ga boleh ya Ustadz??
Jawab: Boleh, curhat kan nyari solusi. Atau
memberi solusi. Bahkan konon mencurahkan isi hati bisa mengurangi beban di dada
sebanyak 60% loh
Tanya: Ustdz kalau untuk memotivasi anak full
puasa sampai magrib, baikkah apabila kita menjanjikan hadiah berupa materi?
Misalnya nanti kalau tamat sebulan di kasih sepatu dll.
Jawab: Boleh, insyaallah nanti berkembang
sesuai usia dan pemahamannya
-------------
TJ – G4 (U Doli)
Tanya: Dellia ijin bertanya. Ustadz kalau puasa sya'ban sebulan penuh juga seperti
Ramadhan atau bagaimana? terimakasih ustadz.
Jawab: Tidak
boleh puasa di hari-hari syak, yaitu 1, 2 hari di akhir syaban.
Tanya: Ustadz, kalau puasa sya'ban, tapi tidak bayar puasa wajibnya belum
boleh nggah Ustadz?
Jawab: ya bayar puasa kan wajib, harus didahulukan
Tanya: Assalamualaikum ustadz izin bertanya adakah Dalilnya, apabila di bulan
Romadhon, tidak ada Siksa kubur?
Jawab: ada
disebutkan dalam riwayat namun dianggap tidak kuat.
wallahualam
=================
Kita
tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa
Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب
إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment