Home » , , , » Dari Hati yang Bersih Tercipta Pikiran Jernih

Dari Hati yang Bersih Tercipta Pikiran Jernih

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, April 25, 2018


Image result for hati yang bersih dan tenang


Rekap Kajian Online Hamba Allah Ummi G1
Hari/tgl: Senin, 9 April 2018
Tema : Dari Hati yang Bersih Tercipta Pikiran Jernih
Narasumber: Ustadz Cipto
Editor: Sapta
=======================



 بسم الله الرحمن الرحيم
السلم عليكم ورحمةالله وبركته

Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam. Yg atas karuniaNya kita masih bs berkumpul di dunia maya ini...semoga berliput keberkahan dan karunia serta RahmatNya tak lupa jg shalawat serta salam semoga tercurah pada qudwah hasanah kota rasulullah SAW. Kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yg istiqomah illa yaumil qiyamah semoga kita termasuk pengikutnya dan semoga kelak memperoleh syafaatnya.
Apa kabar bunda sekalian?
Salam takzim buat para asatidzah disini, mohon izin untuk berbagi.
Insya Allah sama sama kita tazkiyatun nafs dgn tema ”Dari hati yang bersih tercipta pikiran yang jernih”

sebagai awalan mari kita simak QS 13 :28 Berikut

اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِ‌ ؕ اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ ؕ‏

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Ketenteraman hati tentu menjadi harapan dan keinginan semua orang. Seluruh permasalahan kehidupan akan menjadi ringan bila kita memiliki ketentraman hati dalam menghadapinya.... hati yang tenteram adalah juga ciri dari hati yang sehat.

Kehidupan dunia yg begitu mengoda yang menjadi challenge atau tantangan bagi kita orang-orang beriman dan ini adalah salahsatu tipu daya setan  untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, yang mereka satu sama lain saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (Qs. al-An’am: 112).

Ketenangan adalah karunia Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Tentang hal ini Allah berfirman:

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)

Syaikh Abdurrahman As-Si’dy rahimahullah berkata, “Allah mengabarkan tentang karunia-Nya atas orang-orang yang beriman dengan diturunkan kepada hati mereka sakinah. Ia adalah ketenangan dan keteguhan dalam kondisi terhimpit cobaan dan kesulitan yang menggoyahkan  hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Maka diantara nikmat Allah atas orang-orang yang beriman dalam situasi ini adalah, Allah meneguhkan dan menguatkan hati mereka, agar mereka senantiasa dapat menghadapi kondisi ini dengan jiwa yang tenang dan hati yang teguh, sehingga mereka tetap mampu menunaikan perintah Allah dalam kondisi sulit seperti ini pun. Maka bertambahlah keimanan mereka, semakin sempurnalah keteguhan mereka.” (Taisir al Karim: 791)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Taubah [9]: 26)

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath [48]: 18)

https://muslim.or.id/9222-tenangkanlah-hatimu.html

 
Hadist 27

Daripada Nawas bin Sim’an ra, dari Rasulullah saw beliau bersabda: “Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya”. (Riwayat Ahmad 4/228, Al-Bukhari dalam Al-Adab No. 295 dan Muslim No. 2553)

Dan daripada Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: “Saya mendatangi Rasulullah saw, lalu baginda bersabda: Apakah engkau datang untuk bertanyakan tentang kebaikan?, Saya menjawab: Benar! Baginda bersabda: Mintalah fatwa kepada kamu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang mententramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang member fatwa yang membenarkanmu.” (RiwayatAhmad No. 18006 dan Al-Darimi 2/249)


Bunda sekalian....
Dari banyak keterangan-keterangan tersebut diatas bahwa ketenangan hati adalah menjadi sesuatu yang "agak sulit" diperoleh dan tentu perlu perjuangan memperolehnya. adalah sesuatu yang logis ketika kita berjuang untuk memperoleh sesuatu dan ketika kita berhasil memperolehnya tentu ada sesuatu yang lebih dirasakan timbang sesuatu yang diperoleh dengan sangat mudah... dan ini adalah ujiann bagi orang-orang yang beriman.

Bunda sekalian yang dirahmati Allah swt,
Kemudian korelasi antara hati dan fikiran merupakan sebuah gambaran sebagaimana hadist rasulullah SAW

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Karena peran hati sebagai raja yang menjadi pengatur dan pengontrol seluruh aktivitas tubuh atau jasad maka itu korelasinya menjadi positif ketika hati tenang dan tenteram maka jasad terutama fikiran menjadi tenang demikian sebaliknya.

Yang jadi diskusi menarik adalah bagaimanakah memunculkan hati yang tentram mari kita diskusikan silahkan.


==========
TANYA JAWAB


Tanya: Ustadz, kalau seingat saya ada kalimat entah itu hadist atau potongan salah satu ayat, bunyinya “Alloh sesuai prasangka manusia..”, artinya penjelasan detailnya seperti apa ustadz? Contohnya? Berarti itu menyangkut hati kita yang ragukah? Afwan
Jawab: Sesuai persangkaan hamba pada Allah. Artinya, jika seorang hamba bertaubat dengan taubatan nashuha (yang tulus), maka Allah akan menerima taubatnya. Jika dia yakin do’anya akan dikabulkan, maka Allah akan mudah mengabulkan. Berbeda jika kondisinya sudah putus asa dan sudah berburuk sangka pada Allah sejak awal.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘(harap) pada-Nya.

Mengenai makna hadits di atas, Al Qodhi ‘Iyadh berkata, “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan do’a jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (roja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Muslim, 17: 2).

Inilah bentuk husnuzhon atau berprasangka baik pada Allah yang diajarkan pada seorang muslim. Jabir berkata bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat tiga hari sebelum wafatnya beliau,

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR. Muslim no. 2877).

Husnuzhon pada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam do’a. Ketika kita berdo’a pada Allah kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya do’a dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya do’a.  Karena ingatlah bahwasanya do’a itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhon pada Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, dan Ahmad 2: 362, hasan)

Jika seseorang berdo’a dalam  keadaan yakin do’anya akan terkabul, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479, hasan)

Jika do’a tak kunjung terkabul, maka yakinlah bahwa ada yang terbaik di balik itu. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan do’anya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3: 18, sanad jayyid).

Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam berkata,

فالإلحاحُ بالدعاء بالمغفرة مع رجاء الله تعالى موجبٌ للمغفرة

“Terus meminta dengan do’a dan memohon ampunan Allah disertai rasa penuh harap pada-Nya, adalah jalan mudah mendapatkan maghfiroh (ampunan).”

Maka yakinlah terus pada janji Allah, husnuzhon-lah pada-Nya. Janganlah berprasangka kecuali yang baik pada Allah. Dan jangan putus asa dari rahmat Allah dan teruslah berdo’a serta memohon pada-Nya. Ya Allah, kabulkanlah dan perkenankanlah setiap do’a kami.


Tanya: Afwan, ijin tanya ustadz, tadi dijelaskan bahwa dengan berdzikir hati kita menjadi tentram, dalam kenyataannya susah sekali saya mengamalkan dzikir ini dalam setiap aktivitas sehari-hari, pengennya masak sambil dzikir dan aktivitas lain-lain dengan dzikir, apa memang godaan syetan itu sangat kuat, kadang dzikir baru sepenggal hilang lagi, mikir yang lain lagi.
Pertanyaan kedua: mengenai hati yang baik ustadz, saya yakin Allah telah menciptakan semua manusia memiliki hati yang baik, tapi semua itu kadang terkotori dengan perilaku orang lain, itu saya alami sendiri, niatnya memang ingin berhati baik, tapi banyak orang yang memunculkan baik prasangka buruk, atau perilaku buruk kita, karena kadang perilaku mereka sudah melampaui batas. Pertanyaannya bagaimana selalu menjaga konsistensi hati ini agar selalu baik ustadz, Jazakallah khoir.
Jawab: itulah ujiannya antara kita istiqomah atau kalah dari godaan tersebut, kalau gampang ya surga gak nikmat (sesuatu yang gampang diperoleh itu tingkat kenikmatannya rendah). Jadi menjadi mujahadah/jihadnya kita adalah untuk tetap istiqomah menjalani dzikir ini sebgaimana QS 3 : 191

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‏ ﴿۱۹۱ 
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Untuk menjaga konsistensi hati mari kita ikuti syairnya sunan bonang tentang tombo ati,

Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani
Artinya :
Obat hati ada lima perkaranya.
Pertama baca Quran dengan maknanya.
Kedua, shalat malam dirikanlah.
Ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh.
Keempat perbanyaklah berpuasa.
Kelima, dzikir malam perbanyaklah.
Salah satunya siapa bisa menjalani.
Semoga Allah mencukupi


Tanya: Ustadz, menyambung pertanyaan bunda sri winarni tadi, hati yang baik itu apa cukup dengan misal kita mendengar seseorang kena musibah; meski tidak bisa kita datang langsung kita turut mendoakan orang tersebut; meski kita dikata-katain seseorang kita beristighfar dan bersabar, apa gitu ya ustadz?
Jawab: berbicara tentang niat dan amal tentu kita tahu dan faham posisinya dimana posisi niat itu adanya terlebih dahulu daripada amal dan memegang peran penting dalam amal. Karena itu penguatan niat dan menjaga kelurusannya perlu dilakukan, apapun amal kita baik yang memang bisa 100% kita laksanakan maupun yang prosentasenya kecil bisa kita realisasikan tetap kita niatkan untuk ibadah sehingga bernilai amal sholeh dan ibadah.
Hal yang demikian sebenernya adalah tingkat paling rendah dari amal ibadah. Level dari ibadah setelah diniatkan adalah di azamkan (diteguhkan niat untuk betul-betul melaksanakan) lalu melakukan amal sekedarnya (hanya gugur kewajiban saja) fase berikutnya adlah itqon atau ihsan (profesional dalam melaksanakan tugas plus optimal dalam ibadah) level selanjutnya adalah mustato'tum (batas optimum), sebagai sebuah awalan gapapa begitu tapi berupaya realisasi menjadi amal bahkan menjadi amal terbaik itu lebih baik.


Tanya: Saya ingin sekali punya keyakinan kuat seperti ustadz nasional kita yang terkenal dengan cara sedekahnya yang ekstrim; jadi jika kita sedekahkan sepeda motor satu-satunya nanti Allah akan ganti dengan sepeda motor lain, tapi saya tidak sekuat itu. Sama bunda, apa karena kurang yakinnya kita dengan janji Allah, sehingga Allah juga tidak memudahkan urusan kita, bersedekah di waktu sempit itu sangat susah, kalau pas waktu lapang enteng saja kita bersedekah?!
Jawab: ingat nasehatnya aa gym aja bunda 3M, Mulai dari diri sendiri ~ Mulai dari Yang Sederhana ~ Mulai dari Sekarang. Tapi memang ada kaidah sedekah atau infaq itu "kalau bisa" adalah dari harta terbaik kita, jadi keyakinan kuat itu perlu diperkuat itu perlu dilatih. Nah latihannya pake rumusnya aa gym
Untuk semua bunda karena kita semua di zaman now tidak ada yang punya jaminan masuk syurga hatta yang namanya ustadz nasional, jadi mari kita semga menjaga diri hingga akhir hidup kita dalam keimanan dan keislaman



=================

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official





Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!