Home » , , » Bedah buku: "Bukan Cinta Semusim" (Love Islam Forever)

Bedah buku: "Bukan Cinta Semusim" (Love Islam Forever)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, October 23, 2018


Hasil gambar untuk image
Rekap Kajian Online HA Ummi G6
Hari/Tgl: Rabu, 19 September 2018 
Materi: Bedah buku: "Bukan Cinta Semusim" (Love Islam Forever)
Narasumber: Ustadzah Riyanti
Waktu Kajian: 10.00 - 12.00 WIB
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖




Bedah buku BCS "Bukan Cinta Semusim"
(Love Islam Forever)

Para calon penyebar kebaikan dan penyejuk kalbu dimanapun berada. Sebenarnya ada analogi yang indah dari sebuah buku. Seperti merangkai, kenangan antara sahabat-sahabat kita yang mungkin terlupakan. Tetapi indah nya dunia kalau kita mengamalkan perintah iqra' (Bacalah). Setuju ya?

Sahabat semua...
Materi-materi dalam buku itu tayang dalam 5 kali seminggu beredar di setiap fasil di ODOJ. Namun jika tidak kita ikat maka akan terlupakan begitu saja. Maka sesuai kata para orang orang bijak dan para guru kita. Ikatlah ilmu dengan menulisnya.

Dengan kreatifitas dan ketulusan hati sahabat sahabat senior yang berjiwa mujahiddah bunda Riy, mbak Ummin dan sahabat AIHQ kuri lainnya maka terwujudlah impian mengikat cinta dalam sebuah buku.

Mari kita lihat sekelumit tentang buku. Bukan Cinta semusim ini.

Dalam buku ini penulis mengkompilasi dari artikel-artikel kajian online unit Academy yang diselenggarakan di fasil-fasil ODOJ selama dua tahun terakhir. Ada 38 artikel ditambah 3 artikel siroh nabawiyyah untuk mempertajam judul yang sudah ada.

Pembaca dapat membaca dari halaman berapapun tanpa kuatir kehilangan makna. Hal ini membuat buku ini nyaman untuk dinikmati.

Bab 1. Ada Sembilan Judul
Dalam bab ini penulis membangun kerangka dan pondasi Islam dari aspek pengenalan Islam melalui pengenalan manusia terhadap Allah, Rasul-Nya, dien Islam itu sendiri, segi-segi penciptaan manusia.
Serta berbicara tentang ibadah dan posisi mana manusia. Di akhir bab, penulis menguatkan kunci pemahaman Islam adalah dengan ilmu. Judul “Mengikat Buruan” cukup membuat penasaran dan menggelitik untuk membaca artikel tersebut. Apalagi pada judul ini ilustrasi gambar menguatkan isi.

Bab 2.  Ada Enam Judul
Judul diakhir bab menjadi ruh secara keseluruhan bab ini. “Allah Tujuanku” ditulis oleh penulisnya untuk menunjukkan akhir dari seluruh pengembaraan manusia.

Bab 3. Ada Delapan Judul
Penulis menyebutkan bahwa buku ini hadir ditengah-tengah kehidupan kaum muslimin yang cenderung bergaya westlife. Sementara itu, INFASI PEMIKIRAN yang dilancarkan musuh-musuh Islam berhasil melemahkan kehidupan bangsa ini yang mayoritas muslim. Hal tersebut tergambar dalam judul “Islam Menjawab Tantangan Zaman”.

Bab 4. Ada Sebelas Judul
Dengan tema-tema yang lebih beragam dan menantang untuk dibaca. Seperti Tipu Daya Musuh Islam, Sirah Nabawiyyah : Kelicikan Tipu Daya Orang-Orang Yahudi, Lelaki Kaca, Lelaki Matahari, Sebaik-baik Manusia, Mengikuti Jalan Pengikut Uswatun Hasanah. Mengelola Detik Berarti Mengelola Hidupmu, Break, Berlian Dalam Jalan Dakwah Antara Islam, Muslim dan Perilaku Islami. Makna Kemenangan Dalam Islam. Sirah Nabawiyyah : Fathu Makkah (Penaklukan Mekkah 8 H) dan Apa Kabar Umat Muslim Kini?

Buku ini mencoba membangun kerangka berpikir bagi pembaca, bahwa Islam adalah satu-satunya jalan hidup menuju kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat. Namun jalan itu penuh ujian.

Untuk itu saatnya kita LEDAKKAN POTENSI diri agar mampu menebar manfaat dunia dan akhirat. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya di buku ini.

Buku ini patut dijadikan acuan alternatif wawasan dan pengetahuan bagi para murabbi, asatidz, atau pemuda Islam dan siapapun yang ingin mengenal cahaya Islam.

Di dalamnya ada bahasan tentang akidah, akhlak, ibadah, dan wawasan keislaman kontemporer. Dukungan ilustrasi-ilustrasi yang menarik untuk generasi milenial membuat nilai tambah buku ini.
Buku ini akan membuat kita terus BERGERAK, BELAJAR dan BERKONTRIBUSI!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB


T: Bunda, ingin hati ini selalu mencintai Islam, istiqomah dalam berhijrah dan taubat. Namun manusia ini sering tergoda meski berusaha selalu lurus.
Bagaimana kita bisa membedakan bahwa hamba ini selalu diberi petunjuk dan disayang Allah, bukan sedang diberi istidraj sama Allah? Ketenangan kesenangan dunia selalu membuat hati ini terlena bunda.
J: Selalu ingat dan diingat. Kita di dunia ini bukan tujuan. Kita hanya pengembara yang sedang berjalan disuatu tempat dengan tujuan negeri akhirat. Ingat akhir dari perjalanan ini. Kebahagiaan dunia dan yang utama akhirat.


T: Tanya ustadzah, maaf sebelumnya. Darimana penulis mendapat ide untuk menulis buku itu? Atas dasar apa penulisan buku Bukan Cinta Semusim Love Islam Forever ini di buat?
J: Ini kerja tim di divisi kurikulum AIHQ Departemen kaderisasi ODOJ. Saya selaku pimpronya. Diamanahi untuk menerbitkan artikel dari kajian online di fasil fasil ODOJ dalam sebuah buku. Alhamdulillah ini proyek amal jariyah insya allah seluruh keuntungan buku ini kita sumbangkan kembali ke ODOJ.


T: Bunda bagaimana cara kita berkontribusi didunia dan akhirat jika ruang gerak kita hanya diseputaran rumah dan keluarga saja?
J: Sekarang era digital. Mungkin kalau ada porsi untuk gadget, bergabung dengan grup grup yang produktif. Misal grup menulis dll sesuai hobi. Jangan lupa. Bunda juga punya tetangga yang perlu disilaturahimi. Jadi volunteer lembaga nonprofit. Bantu cari dana. Menulis dll. Intinya manfaat kita bisa dimana saja.


T: Assalamualaikum. Ijin bertanya, ustadzah. Bagaimana cara mendidik anak untuk bisa memahami tantangan akhir zaman akan invasi pemikiran yang banyak tersirat itu Islami, tapi sesungguhnya jauh dari Islami? (Afwan, anak beranjak remaja, terkadang sulit menjelaskan dengan bahasa yang mampu anak cerna). Syukron.
J: Betul memang tantangan orang tua jaman now berat bunda. Tapi semua kembali pada kita sabagai orang tua. Mulailah dari apa yang sedang digemari anak anak. Kemudian coba lihat apa pendapat mereka. Kita masuk dengan nilai dan misi yang kita inginkan. Jangan frontal. Anak anak akan menjauh. Misal anak anak ABG lagi seneng drakor (drama korea). Ya tema ngobrol kita tentang drama korea. Kita masuk dengan nilai dan misi kita dengan perlahan. Misal pergaulan bebas ternyata bahaya dll.


T: Iya ustadzah. Kadang stag di satu tema yang sedang dibahas. Sebenarnya anak cenderung senang bertanya tentang fenomena akhir zaman namun saya belum banyak memiliki ilmunya, fakir sekali, ustadzah.
Padahal kita sebagai orang tua sungguh-sungguh sangat harus mempersiapkan anak-anak. Bukankah begitu, ustadzah? Belum lagi fenomena politik Indonesia saat ini justru sering mendapat perhatian anak saya.
J: Wah asyik kalau ananda begini, berarti anak kritis terhadap dunia luar. Diluar dirinya sendiri. Coba bunda. Manfaatkan grup ini untuk sharing bersama. Jika kurang puas bisa titip admin untuk disampaikan ke muwajih.
Bundanya harus banyak baca buku.


T: Na'am ustadzah, kalau ada waktu luang, tanya melulu sampai bundanya dipepet terus. Semoga kritisnya terus berkembang ke arah positif yaa, ustadzah. Aamiin. Baik ustadzah, jika mentok saya tanya langsung ke muwajjih juga. Syukron
J: Betul bunda. Justru kita harus kembangin daya kritis anak terhadap lingkungan. Inti dasar Islam itu pada empati dan simpati.


T: Na'am. Noted... empati dan simpati. Maa syaa Allah syukron ilmunya, ustadzah. Minimal sekarang saya harus lebih semangat lagi mencari ilmu dan wawasan, minimal untuk anak-anak.  
J: Betul bunda. Jangan sampai anak bertanya pada orang yang tidak tepat.


T: Ijin bertanya lagi ustadzah. Dalam bab 4, tertulis mengikuti jalan uswatun hasanah. Ini bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari untuk diterapkan kepada anak-anak? Jujur, saya sungguh gelisah dengan perkembangan teknologi dan zaman akhir-akhir ini, invasi dalam bentuk pemikiran dan teknologi terutama di media sosial begitu masif dan sukar dibendung, ustadzah (nangis). (Afwan, contoh konkritnya ustadzah). Syukron.
J: Kalau anak sudah kecanduan gadget. Bikin kesepakatan bersama. Umur ananda berapa? Boleh pegang gadget jika sudah misalnya =
Sholat
Mandi
BACA buku
Setoran hafalan
Boleh nonton tv untuk Sabtu dan Ahad. Selain hari itu. No TV. Ini misalnya.


T: Sekarang 13 tahun 8 bulan, ustadzah. Baik, saya sudah mulai praktikkan tapi lumayan susah untuk tivi cuma Sabtu dan Ahad. Kalau android karena masih pinjem punya saya, masih bisa dipantau. Sekarang, ketika di rumah malah banyak tidur, kelelahan karena adaptasi ritme sekolah baru, ekstrakurikuler, guru-guru, teman dan lingkungan yang baru juga.
J: Subhanallah, Bunda dan ayah selalu memastikan bahwa ananda bahagia melewati masa masa belajarnya. Jangan sampai anak merasakan itu sebagai beban yang berat.


T: Ijin bertanya ustadzh. Anak pertama saya persiapan UN SD. Dalam proses belajarnya tuh sering nggak fokus. Misalnya, mengerjakan soal/PR baru 1-2 soal trus ngajak ngobrol/bertanya OOT. Terutama yang berhubungan dengan minatnya dunia IT dan electronik. Padahal di SD kan nggak ada pelajaran itu dan saya jadi berpikir, jika tiba-tiba dia nanya, berarti selama ngerjain tugas, pikirannya ke masalah yg dia tanya ke saya itu. Saya tidak mengharuskan dia berprestasi secara ranking. Yang penting serius dan fokus, nanti hasil akan mengikuti. Saya selalu sampaikan, jika waktu belajar usai tapi dilakukan dengan serius, kan ibu bolehin nonton cartoon beberapa menit sebelum tidur. Bagaimana sikap yg harus saya terapkan agar si kakak fokus ?
J: Waalaikumussalam Wr. Wb. Memang banyak gangguan belajar yang terjadi pada anak. Faktornya banyak. Internal maupun eksternal. Kalau dari sisi internal, ya karena anak memang belum bisa fokus ke satu hal. Ini bisa kita afirmasi dengan mengatakan kakak /bang/ kali ini kita belajar ini dulu ya. Untuk yang lain kita bicarakan setelah kakak selesai belajar. Lakukan itu sebelum belajar dimulai. Biasakan. Nanti lama kelamaan anak akan terpola dengan kebiasaan itu.




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official










Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!