Rekap
Kajian Online HA Ummi G6
Hari/Tgl:
Rabu, 19 September 2018
Materi:
Bedah buku: "Bukan Cinta Semusim" (Love Islam Forever)
Narasumber:
Ustadzah Riyanti
Waktu
Kajian: 10.00 - 12.00 WIB
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bedah
buku BCS "Bukan Cinta Semusim"
(Love
Islam Forever)
Para
calon penyebar kebaikan dan penyejuk kalbu dimanapun berada. Sebenarnya ada
analogi yang indah dari sebuah buku. Seperti merangkai, kenangan antara
sahabat-sahabat kita yang mungkin terlupakan. Tetapi indah nya dunia kalau kita
mengamalkan perintah iqra' (Bacalah). Setuju ya?
Sahabat
semua...
Materi-materi
dalam buku itu tayang dalam 5 kali seminggu beredar di setiap fasil di ODOJ.
Namun jika tidak kita ikat maka akan terlupakan begitu saja. Maka sesuai kata
para orang orang bijak dan para guru kita. Ikatlah ilmu dengan menulisnya.
Dengan
kreatifitas dan ketulusan hati sahabat sahabat senior yang berjiwa mujahiddah
bunda Riy, mbak Ummin dan sahabat AIHQ kuri lainnya maka terwujudlah impian
mengikat cinta dalam sebuah buku.
Mari
kita lihat sekelumit tentang buku. Bukan Cinta semusim ini.
Dalam
buku ini penulis mengkompilasi dari artikel-artikel kajian online unit Academy
yang diselenggarakan di fasil-fasil ODOJ selama dua tahun terakhir. Ada 38
artikel ditambah 3 artikel siroh nabawiyyah untuk mempertajam judul yang sudah
ada.
Pembaca
dapat membaca dari halaman berapapun tanpa kuatir kehilangan makna. Hal ini
membuat buku ini nyaman untuk dinikmati.
Bab
1. Ada Sembilan Judul
Dalam
bab ini penulis membangun kerangka dan pondasi Islam dari aspek pengenalan
Islam melalui pengenalan manusia terhadap Allah, Rasul-Nya, dien Islam itu
sendiri, segi-segi penciptaan manusia.
Serta
berbicara tentang ibadah dan posisi mana manusia. Di akhir bab, penulis
menguatkan kunci pemahaman Islam adalah dengan ilmu. Judul “Mengikat Buruan”
cukup membuat penasaran dan menggelitik untuk membaca artikel tersebut. Apalagi
pada judul ini ilustrasi gambar menguatkan isi.
Bab
2. Ada Enam Judul
Judul
diakhir bab menjadi ruh secara keseluruhan bab ini. “Allah Tujuanku” ditulis
oleh penulisnya untuk menunjukkan akhir dari seluruh pengembaraan manusia.
Bab
3. Ada Delapan Judul
Penulis
menyebutkan bahwa buku ini hadir ditengah-tengah kehidupan kaum muslimin yang
cenderung bergaya westlife. Sementara itu, INFASI PEMIKIRAN yang dilancarkan
musuh-musuh Islam berhasil melemahkan kehidupan bangsa ini yang mayoritas
muslim. Hal tersebut tergambar dalam judul “Islam Menjawab Tantangan Zaman”.
Bab
4. Ada Sebelas Judul
Dengan
tema-tema yang lebih beragam dan menantang untuk dibaca. Seperti Tipu Daya
Musuh Islam, Sirah Nabawiyyah : Kelicikan Tipu Daya Orang-Orang Yahudi, Lelaki
Kaca, Lelaki Matahari, Sebaik-baik Manusia, Mengikuti Jalan Pengikut Uswatun
Hasanah. Mengelola Detik Berarti Mengelola Hidupmu, Break, Berlian Dalam Jalan
Dakwah Antara Islam, Muslim dan Perilaku Islami. Makna Kemenangan Dalam Islam.
Sirah Nabawiyyah : Fathu Makkah (Penaklukan Mekkah 8 H) dan Apa Kabar Umat
Muslim Kini?
Buku
ini mencoba membangun kerangka berpikir bagi pembaca, bahwa Islam adalah
satu-satunya jalan hidup menuju kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat. Namun
jalan itu penuh ujian.
Untuk
itu saatnya kita LEDAKKAN POTENSI diri agar mampu menebar manfaat dunia dan
akhirat. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya di buku ini.
Buku
ini patut dijadikan acuan alternatif wawasan dan pengetahuan bagi para murabbi,
asatidz, atau pemuda Islam dan siapapun yang ingin mengenal cahaya Islam.
Di
dalamnya ada bahasan tentang akidah, akhlak, ibadah, dan wawasan keislaman
kontemporer. Dukungan ilustrasi-ilustrasi yang menarik untuk generasi milenial
membuat nilai tambah buku ini.
Buku
ini akan membuat kita terus BERGERAK, BELAJAR dan BERKONTRIBUSI!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA
JAWAB
T:
Bunda, ingin hati ini selalu mencintai Islam, istiqomah dalam berhijrah dan
taubat. Namun manusia ini sering tergoda meski berusaha selalu lurus.
Bagaimana
kita bisa membedakan bahwa hamba ini selalu diberi petunjuk dan disayang Allah,
bukan sedang diberi istidraj sama Allah? Ketenangan kesenangan dunia selalu
membuat hati ini terlena bunda.
J:
Selalu
ingat dan diingat. Kita di dunia ini bukan tujuan. Kita hanya pengembara yang
sedang berjalan disuatu tempat dengan tujuan negeri akhirat. Ingat akhir dari
perjalanan ini. Kebahagiaan dunia dan yang utama akhirat.
T: Tanya
ustadzah, maaf sebelumnya. Darimana penulis mendapat ide untuk menulis buku
itu? Atas dasar apa penulisan buku Bukan Cinta Semusim Love Islam Forever ini
di buat?
J:
Ini
kerja tim di divisi kurikulum AIHQ Departemen kaderisasi ODOJ. Saya selaku
pimpronya. Diamanahi untuk menerbitkan artikel dari kajian online di fasil
fasil ODOJ dalam sebuah buku. Alhamdulillah ini proyek amal jariyah insya allah
seluruh keuntungan buku ini kita sumbangkan kembali ke ODOJ.
T:
Bunda bagaimana cara kita berkontribusi didunia dan akhirat jika ruang gerak
kita hanya diseputaran rumah dan keluarga saja?
J:
Sekarang
era digital. Mungkin kalau ada porsi untuk gadget, bergabung dengan grup grup
yang produktif. Misal grup menulis dll sesuai hobi. Jangan lupa. Bunda juga
punya tetangga yang perlu disilaturahimi. Jadi volunteer lembaga nonprofit.
Bantu cari dana. Menulis dll. Intinya manfaat kita bisa dimana saja.
T:
Assalamualaikum. Ijin bertanya, ustadzah. Bagaimana cara mendidik anak untuk
bisa memahami tantangan akhir zaman akan invasi pemikiran yang banyak tersirat
itu Islami, tapi sesungguhnya jauh dari Islami? (Afwan, anak beranjak remaja,
terkadang sulit menjelaskan dengan bahasa yang mampu anak cerna). Syukron.
J:
Betul
memang tantangan orang tua jaman now berat bunda. Tapi semua kembali pada kita
sabagai orang tua. Mulailah dari apa yang sedang digemari anak anak. Kemudian
coba lihat apa pendapat mereka. Kita masuk dengan nilai dan misi yang kita
inginkan. Jangan frontal. Anak anak akan menjauh. Misal anak anak ABG lagi
seneng drakor (drama korea). Ya tema ngobrol kita tentang drama korea. Kita masuk
dengan nilai dan misi kita dengan perlahan. Misal pergaulan bebas ternyata
bahaya dll.
T:
Iya
ustadzah. Kadang stag di satu tema yang sedang dibahas. Sebenarnya anak
cenderung senang bertanya tentang fenomena akhir zaman namun saya belum banyak
memiliki ilmunya, fakir sekali, ustadzah.
Padahal
kita sebagai orang tua sungguh-sungguh sangat harus mempersiapkan anak-anak. Bukankah
begitu, ustadzah? Belum lagi fenomena politik Indonesia saat ini justru sering
mendapat perhatian anak saya.
J:
Wah
asyik kalau ananda begini, berarti anak kritis terhadap dunia luar. Diluar
dirinya sendiri. Coba bunda. Manfaatkan grup ini untuk sharing bersama. Jika
kurang puas bisa titip admin untuk disampaikan ke muwajih.
Bundanya
harus banyak baca buku.
T:
Na'am
ustadzah, kalau ada waktu luang, tanya melulu sampai bundanya dipepet terus. Semoga
kritisnya terus berkembang ke arah positif yaa, ustadzah. Aamiin. Baik
ustadzah, jika mentok saya tanya langsung ke muwajjih juga. Syukron
J:
Betul
bunda. Justru kita harus kembangin daya kritis anak terhadap lingkungan. Inti
dasar Islam itu pada empati dan simpati.
T:
Na'am.
Noted... empati dan simpati. Maa syaa Allah syukron ilmunya, ustadzah. Minimal
sekarang saya harus lebih semangat lagi mencari ilmu dan wawasan, minimal untuk
anak-anak.
J:
Betul
bunda. Jangan sampai anak bertanya pada orang yang tidak tepat.
T:
Ijin bertanya lagi ustadzah. Dalam bab 4, tertulis mengikuti jalan uswatun
hasanah. Ini bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari untuk
diterapkan kepada anak-anak? Jujur, saya sungguh gelisah dengan perkembangan
teknologi dan zaman akhir-akhir ini, invasi dalam bentuk pemikiran dan
teknologi terutama di media sosial begitu masif dan sukar dibendung, ustadzah
(nangis). (Afwan, contoh konkritnya ustadzah). Syukron.
J:
Kalau
anak sudah kecanduan gadget. Bikin kesepakatan bersama. Umur ananda berapa? Boleh
pegang gadget jika sudah misalnya =
Sholat
Mandi
BACA
buku
Setoran
hafalan
Boleh
nonton tv untuk Sabtu dan Ahad. Selain hari itu. No TV. Ini misalnya.
T:
Sekarang
13 tahun 8 bulan, ustadzah. Baik, saya sudah mulai praktikkan tapi lumayan
susah untuk tivi cuma Sabtu dan Ahad. Kalau android karena masih pinjem punya
saya, masih bisa dipantau. Sekarang, ketika di rumah malah banyak tidur,
kelelahan karena adaptasi ritme sekolah baru, ekstrakurikuler, guru-guru, teman
dan lingkungan yang baru juga.
J:
Subhanallah,
Bunda dan ayah selalu memastikan bahwa ananda bahagia melewati masa masa
belajarnya. Jangan sampai anak merasakan itu sebagai beban yang berat.
T:
Ijin
bertanya ustadzh. Anak pertama saya persiapan UN SD. Dalam proses belajarnya
tuh sering nggak fokus. Misalnya, mengerjakan soal/PR baru 1-2 soal trus ngajak
ngobrol/bertanya OOT. Terutama yang berhubungan dengan minatnya dunia IT dan
electronik. Padahal di SD kan nggak ada pelajaran itu dan saya jadi berpikir,
jika tiba-tiba dia nanya, berarti selama ngerjain tugas, pikirannya ke masalah
yg dia tanya ke saya itu. Saya tidak mengharuskan dia berprestasi secara
ranking. Yang penting serius dan fokus, nanti hasil akan mengikuti. Saya selalu
sampaikan, jika waktu belajar usai tapi dilakukan dengan serius, kan ibu
bolehin nonton cartoon beberapa menit sebelum tidur. Bagaimana sikap yg harus
saya terapkan agar si kakak fokus ?
J:
Waalaikumussalam
Wr. Wb. Memang banyak gangguan belajar yang terjadi pada anak. Faktornya
banyak. Internal maupun eksternal. Kalau dari sisi internal, ya karena anak
memang belum bisa fokus ke satu hal. Ini bisa kita afirmasi dengan mengatakan
kakak /bang/ kali ini kita belajar ini dulu ya. Untuk yang lain kita bicarakan
setelah kakak selesai belajar. Lakukan itu sebelum belajar dimulai. Biasakan.
Nanti lama kelamaan anak akan terpola dengan kebiasaan itu.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment