Kajian Online HA
(Umum) AKHWAT
Hari, Tgl: Selasa, 26
Februari 2019
Materi: Tiga Tanda Iman Dalam Timbangan
Tazkiyyatunnafs
Nara Sumber: Ustadz
Endang
Waktu Kajian: 15.00 -
17.20 WIB
Notulen: Restu
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MATERI
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ
بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ
بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا
مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Alhamdulillah..
Walhamdulillah..
Tsummalhamdulillah...
Kita bersyukur kepada
Allah Azzawajalla Robb yang telah dan senantiasa melimpahkan nikmat-nikmat yang
agung dalam kehidupan kita..
Akhwat Fillah yang
berbahagia.. In syaa Allah pada kajian
ini kita akan membahas tentang iman. Yaitu kita akan mengupas kwalitas dilihat
dari sikap dan perilaku seseorang berdasarkan hadits Rasulullah Shollallahu
alayhi wassallama. Maksudnya mengupas Kwalitas Iman
Akhwat Fillah
semuanya, silakan disimak bahwa Allah Azzawajalla berfirman...
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِيaنَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal [8]: 2).
Dan FirmanNya dalam
ayat yang lain...
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا
إِيمَاناً مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ
اللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati
orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan
mereka.” (QS: Al Fath [48]: 4).
Dari dua ayat diatas
tersebut Allah Azzawajalla menunjukan eratnya hubungan antara iman dengan hati.
Sehingga untuk mengukur kadar keimanan seorang bisa di lihat dari keadaan
hatinya yang akan tercermin dari sikap dan perilaku dalam kehidupannya.
Silakan disimak ya akhwat
fillah...
Kita lanjut 15 menit
kedepan selepas ibadah sholat Ashar
Bismillah kita
lanjutkan...
Akhwatfillah
semuanya.... Bagaimanakah sikap dan perilaku seorang hamba yang menunjukan
kwalitas imannya,? Mari kita simak sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Imam
Tirmidzi yang di nukil oleh Imam Ibnu Qoyyim Al-Jawziyyah dalam kitab beliau
yang berjudul Fawaidul fawaid
Bahwa beliau
Shollallahu alayhi wassallama bersabda :
إِذَا دَخَلَ النُّورُ
الْقَلْبَ انْفَسَحَ وَانْشَرَحَ. قَالُوا: وَمَا عَلَامَةُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟
قَالَ: الْإِنَابَةُ إِلَى دَارِ الْخُلُودِ، وَالتَّجَافِي عَنْ دَارِ الْغُرُورِ،
وَالِاسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ قَبْلَ نُزُولِهِ.
“Apabila cahaya masuk ke dalam hati maka ia akan menjadi
lapang. Para sahabat bertanya: ‘Apakah ada tandanya wahai Rasulullah?’
Rasulullah Saw menjawab: ‘Kembali kepada negeri yang kekal, berpalling dari
negeri tipuan (dunia), dan mempersiapkan diri akan kematian sebelum datang
kepadanya.’9
Dari hadits ini di
terangkan ada tiga ciri sikap dan perilaku yang menunjukan hati seorang hamba
telah di masuki cahaya iman.
Mari kita simak
penjelasannya...
Dari hadits diatas
Rasulullah Shollallahu alayhi wassallama menjelaskan tiga ciri sikap dan
perilaku seorang hamba yang hatinya telah tercahayai iman yaitu:
1. Al Inabah ila
daril khulud
(الإنابة إلى دار الخلود)
,selalu berharap ingin
kembali kepada negeri yang kekal. Cita-cita terbesarnya adalah kembali kepada
kampung halaman akhirat. Dunia hanyalah sebagai perjalanan atau ladang untuk
akhiratnya. Ibarat orang yang sedang mengembara akan senantiasa ingat kepada
kampung halamannya. Hidupnya terbatas, tempat tinggalnya hanya sekadar bisa
makan dan tidur. Harta yang dicari dengan susah payah, tidak dihabiskan
melainkan disimpan dan dikirim ke kampung halamannya. Dengan begitu, saat ia
mudik kegembiraan akan diraihnya sebab hasil jerih payahnya dengan memeras keringat
dan banting tulang, telah berada di kampung halamannya tempat kembali.
Renungan bagi kita
semua sebagai pengembara di dunia adalah sudahkah dalam batin kita
mencita-citakan ingin kembali ke akhirat? Sejak bangun tidur hingga saat ini
sudah berapa kali ingat kepada kampung abadi?
Potret kehidupan para
sahabat Ra yang mendapatkan bimbingan Rasulullah Saw sehingga hatinya dimasuki
cahaya Allah menggambarkan betapa kehidupan akhirat senantiasa berada di
pelupuk mata dan benaknya.
Dahulu ada seorang pemuda
yang menikah di pagi hari. Tiba-tiba di siang hari Rasulullah Saw mengumpulkan
para sahabat untuk berjihad (berperang) di jalan Allah. Lalu pemuda tersebut
memutuskan untuk berjihad di jalan Allah. Ia memilih berperang daripada
menikmati kesenangan bersama istri yang baru dinikahinya. Pilihan itu dilakukan
karena ia telah merasakan bahwa surga itu sudah dekat. Surga telah memotivasi
dan menginspirasi langkah-langkahnya untuk berjihad.
Pemuda tadi langsung
maju ke barisan depan di medan perang, menghunus musuh-musuh Allah, dan
akhirnya terbunuh mati syahid. Salah seorang sahabat diperlihatkan ternyata
yang menjemput ruhnya adalah bidadari dan malaikat surga. Surga rindu kepada
pemuda tersebut.
Kondisi jiwa semacam
ini yang ditakutkan oleh musuh-musuh Islam, karena orang-orang yang beriman
sudah tidak mengenal takut akan kematian. Justru ia menyongsongnya dengan penuh
semangat dan kegembiraan. Akhirat oriented menciptakan orang-orang yang berani
meneteskan darah di jalan Allah.
Orang yang mendambakan
akhirat akan membangkitkan semangat ketaatan dan ketaqwaan. Segala perbuatannya
diarahkan untuk kehidupan akhirat. Segala tantangan dan kemalasan dalam
beribadah dilaluinya dengan cita-cita akhirat yang didamba-dambakannya.
2. At Tajafi ‘an Daril Ghurur
(التجافى عن دار الغرور),
Menjauhi tipu daya
dunia. Bukanlah materi dunia dijauhi seluruhnya, tapi tipu daya yang berada di
baliknya. Materi dunia sebagai bagian dari rahmat Allah dicari seluas-luasnya,
dan bersikap hati-hati (waspada) dari tipuannya.
Hasan al Basri Ra
menyebutkan, ‘Dunia ini lebih menyihir dari Harut dan Marut.’ Jika sihir Harut
dan Marut mampu memisahkan antara suami dan istri, sedangkan sihir dunia bisa
menjauhkan seorang hamba kepada Allah. Banyak manusia yang terkena sihir dunia
sehingga lupa kepada Allah dan dirinya sendiri.
Dikisahkan Nabi
Sulaiman As melakukan sebuah perjalanan dengan menggunakan kendaraan angin,
dikawal oleh jin-jin yang gagah. Di kala panas dan hujan burung-burung ikut
memayunginya. Ketika Beliau melewati suatu tempat terdengarlah suara seorang
rakyat jelata yang menyampaikan decak kagum dengan kehebatan yang
disaksikannya, ‘Subhaanallaah!’ Allah memerintahkan angin membawa ucapan tasbih
tersebut ke telinga Nabi Sulaiman As yang sedang berada dalam keadaan penuh
karunia dan kebesaran-Nya. Tatkala mendengarnya, Nabi Sulaiman As tersontak
kaget dibuatnya. Badannya pun gemetar sehingga Allah memerintahkan angin untuk
berhenti menyampaikannya. Nabi Sulaiman As meminta angin untuk membawanya
kepada orang yang mengucapkan tasbih tersebut. Maka angin membawanya ke hadapan
seorang petani di suatu desa terpencil. Petani yang sedang sibuk dengan
kekagumannya itu menjadi kaget dengan kehadiran Nabi Sulaiman As yang muncul
secara tiba-tiba di hadapannya. Dalam hatinya bertanya-tanya, kesalahan apakah
yang telah ia perbuat sehingga Sang Raja yang ia kagumi datang kepadanya secara
langsung tanpa diduganya. Nabi Sulaiman As langsung bertanya kepadanya, ‘Wahai
Fulan, apakah engkau yang baru saja mengucapkan kalimat Subhaanallaah?’ Jawab
petani tersebut, ‘Benar’. Nabi Sulaiman As berkata, ‘Ketahuilah, wahai Fulan,
jika kalimat Subhaanallaah ditimbang dengan kerajaanku maka akan lebih berat
kalimat tersebut. Dan apabila kerajaan, kekuasaan dan harta yang telah
diberikan kepadaku ini dilipatgandakan kemudian ditimbang lagi dengan kalimat
Subhaanallaah maka masih lebih berat kalimat tersebut.’ Ternyata Nabi Sulaiman
As lebih takjub dengan kalimat-kalimat Allah daripada harta dan jabatan yang
dimilikinya. Inilah kehebatan pribadi Nabi Sulaiman As yang tidak tersihir
dengan dunia. Bahkan harta dan kekuasaannya dijadikan sarana untuk membuatnya
semakin dekat dan makrifat kepada Allah.
3. Al Isti’daad lil
maut qobla nuzuulih
(الإستعداد للموت قبل نزوله)
Mempersiapkan kematian
sebelum datang menjemputnya.
Sikap seseorang
semestinya adalah tidak takut dengan mati, tidak mencari mati, tapi
mempersiapkannya. Menurut kaca mata nafsu, kematian itu untuk orang lain, bukan
untuk dirinya. Berita kematian hanya menyebutkan nama orang lain, tidak
namanya.
Saat ajal kematian
pasti terjadi. Hari ini adalah persiapan membekali diri untuk menghadapinya.
Semua orang menginginkan senyum bahagia di akhir kehidupannya. Orang yang telah
membekali diri untuk kematian akan pulang dalam keadaan tersenyum.
Saat ruh berada di
tenggorakan balasan Allah mulai diperlihatkan. Yawma yanzhurul mar’u maa
qoddamat yaadah. Akan diputar kembali catatan amal saat ajal sudah tiba. Amal
kebaikan dan keburukan mulai diperlihatkan. Semua manusia pasti akan sadar
dengan kesalahannya. Tapi saat itu sudah terlambat.
Jemputlah kematian
dengan persiapan yang matang agar kita tersenyum ketika menghadap Allah. Bahkan
malaikat Izrail As diperintahkan Allah agar memperlihatkan wajah yang tersenyum
dan memberikan salam. Alladzii tatawaffaahumul malaa-ikatu thoyyibiin yaquuluna
salaamun ’alaykum. Udkhulul jannata bimaa kuntum ta’maluun.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ
عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Keselamatan atas kalian,
masuklah kalian ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kalian kerjakan.”
(Q.S. Al-Nahl: 32)
Diibaratkan ada 2
orang polisi mengetuk-ngetuk pintu rumah seseorang. Tidak ada rasa khawatir
apabila si pemilik rumah telah berbuat baik dan senantiasa melakukan hal
terpuji. Tapi jika ia telah berbuat pelanggaran hukum atau melakukan suatu
pelanggaran, adalah wajar jika suara ketukan tersebut membuatnya ketakutan.
Bagi yang berbuat buruk kedatangan polisi tersebut membawanya ke penjara,
sedangkan bagi yang berbuat baik (berjasa) kedatangan polisi mengantarnya ke
istana untuk bertemu Presiden. Kedua-duanya sama-sama polisi yang datang.
Begitu pula dengan Izrail As yang datang kepada semua manusia tanpa kecuali.
Namun kedatangannya mempunyai dampak berbeda kepada setiap orang yang
didatanginya bergantung amal perbuatannya sebelum datang kematian. Allah berfirman:
وَالنَّازِعاتِ غَرْقاً. وَالنَّاشِطاتِ نَشْطاً.
Demi para malaikat
yang mencabut (nyawa orang-orang yang berdosa) dengan keras. Dan para malaikat
yang mencabut (nyawa orang-orang beriman) dengan lemah lembut. (Q.S. An
Nazi’at: 1-2)
Ada ruh yang dicabut
dengan cara paksa dan ada yang dengan cara yang lembut. Perumpamaan kematian
orang mukmin (thoyyib) dicabut ruhnya seperti mencabut selembar rambut di atas
tepung.
Demikianlah kematian
yang ditunggu-tunggu oleh para Nabi dan orang-orang yang saleh.
قُلْ إِن كَانَتْ لَكُمُ ٱلدَّارُ ٱلْأخِرَةُ عِندَ ٱللَّهِ خَالِصَةً
مِّن دُونِ ٱلنَّاسِ فَتَمَنَّوُا ٱلْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Katakanlah:
"Jika kalian (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untuk
kalian di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginkanlah
kematian(kalian), jika kalian memang benar. (Q.S. Al-Baqarah: 94)
Hati perlu dipelihara
agar cahaya Allah tidak mantul kembali. Ia adalah aset yang paling mahal. Hati
yang selalu dipelihara dengan banyak zikir akan mampu bermusyahadah
(menyaksikan) kehadiran Allah di setiap saat. Tidak akan mampu sembunyi dari
Tatapan-Nya, karena Allah hadir di setiap saat. Inilah kenikmatan perjalanan
seorang hamba dalam kehidupan dunia sampai menghadap kepada Allah dengan
diliputi kebahagiaan.
Inilah Akhwat Fillah
semuanya ...
Tiga ciri yang
mencerminkan sikap dan perilaku seorang hamba yang menunjukan kwalitas imannya.
Pertama sikapnya
terhadap Akhirat. Kedua sikapnya terhadap Dunia. Dan ketiga sikapnya terhadap
kematian.
Bersikap benar
terhadap tiga hal tersebut akan membuahkan perilaku yang menakjubkan yang dapat
di lakukan seorang mukmin yang menunjukan keadaan imannya yang baik.. Wallahu
a'lam.
Insyaa Allah kita akan
mulai dengan soal jawab mulai jam 15.50 sd selesai..
******************
TANYA JAWAB
1. Mau tanya ustadz,
apa yang di maksud bersikap benar terhadap dunia? poin 2 di atas?
Jawab: Bismillah.
Sikap benar terhadap dunia adalah kita berhati dengan tipuannya karena memang
duni sifatnya kesenangan yang menipu,
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ
وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ
أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ
حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS.
al-Hadîd [57]: 20).
Dan banyak manusia
yang tertipu dengan pesona dunia sehingga melalaikan akhirat.
Bahkan ada manusia
tertipu dunia dengan menganggap telah melakukan hal hal hebat padahal disisi
Allah adalah sia-sia.
Perhatikan firman
Allah dalam surah AlKahfi 103-106 dibawah ini.
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (103) الَّذِينَ ضَلَّ
سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
(104) أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ
فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105) ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ
بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106) }
Katakanlah, '
Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan
mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada
hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan
kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan
rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
Ini merupakan
bentuk sikap dan prilaku yang salah terhadap dunia akibat mudahnya tertipu
dengan kemilau dan pesona dunia.
Wallahu a'lam..
2 Assalamualaikum
ustadz bagaimana kiat kita meningkatkan keimanan sampai batas 3 tanda tersebut?
Terutama didalam keluarga sebagai anak maupun istri jika berumah tangga?
Jawab: Bismillah.
Rumah tangga merupakan jalan yang paling sempurna yang Allah anugerahkan kepada
hambaNya baik laki-laki maupun perempuan. Islam mengajarkan Rumah tangga yang
sakinah, mawadah dan rahmah yang akan mengantarkan kepada bahagia dunia dan
akhirat. Memang butuh kajian khusus untuk membahas bab ini. Singkatnya rumah
tangga sakinah mawaddah warahmah adalah rumah tangga yang mengatur nilai,
peran, suami istri dan anak-anak dalam menjalan kan fungsi sebagai hamba yang
wajib beribadah kepada Allah.
Wallahu a'lam
🔅🔅🔅
Demikianlah Akhwatfillah
kajian yang dapat kita laksanakan pada petang ini, semoga membawa manfaat dan kebaikan untuk
kita semuanya. Saya haturkan jazakumullah khoiron katsiiro atas perhatiannya. In
syaa Allah dilain kesempatan kita akan melanjutkan kajian dengan tema yang
berbeda. Mohon maaf atas kekurangannya. Baarakallahu aqulu qouli hadzaa. Fastghfiruhuu
innahu huwal ghofuururrohiim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan
istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus
Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On
line-Hamba Allah
FB : Kajian On
Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment