Rekap
Kajian Online Hamba اللَّهِ
SWT Ummi G2, G3, G5, G6, Akhwat
Hari,
Tgl: Selasa, 9 April 2019
Materi: Ketika Amal-amal Kita Diangkat Ke Langit
Narasumber:
Ustadzah Rini, Ustadzah Riyanti, Ustadzah Maryam, Ustadzah Tribuwhana,
Ustadz Undang
Notulen:
Bunda Yanti, Bunda Sasi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
KAJIAN HAMBA ALLAH اللَّهِ SWT (UMUM) EDISI KE 20
Tema: KETIKA AMAL-AMAL KITA DIANGKAT KE LANGIT
Sahabat
Fillah Rahimakumullah
Kita
sudah berada di bulan Sya'ban..
Satu
bulan yang memisahkan kita hanya beberapa hari saja dari kehadiran bulan penuh
rahmat, yaitu bulan Ramadhan.
Satu
bulan yang menurut banyak ulama, bahwa amal-amal sunnah di bulan itu menjadi
salah satu indikator keberhasilan seorang hamba dalam menjalankan amal-amal
ibadah di bulan Ramadhan nantinya.
Satu
bulan yang menurut Rasulullah saw, banyak dilalaikan orang karena umumnya
mereka sibuk memikirkan bulan Ramadhan atau bulan Rajab.
Satu
bulan, yang masih menurut Rasulullah saw menjadi waktu dilaporkannya amal-amal
manusia selama satu tahun kepada Rabbul 'izzati.
Itulah
jawaban Rasulullah saw, saat ditanya oleh sahabat nya Usamah bin Zaid, Wahai
Rasul, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa pada satu bulan sebagaimana
engkau berpuasa di bulan Sya'ba," Rasulullah saw menjawab, "Itu
adalah bulan yang dilalaikan manusia, antara bulan Rajab dan Ramadhan, dan itu
juga merupakan bulan diangkatnya di dalamnya amal-amal seorang hamba kepada
Rabbal'alamin. Aku ingin amal-amalku diangkat dalam keadaan aku sedang
berpuasa." (HR. Bukhari Muslim)
🌸 Hadits lainnya,
Abu Daud meriwayatkan bahwa puasa yang paling disukai Rasulullah saw adalah
puasa di bulan Sya'ban, kemudian dilanjutkan dengan puasa di bulan Ramadhan.
🍁 Berkata Ibnu
Rajab rahimahullâh, “Nabi saw, telah menyebutkan bahwa tatkala (bulan Sya’ban)
dihimpit oleh dua bulan yang agung; bulan haram (Rajab) dan bulan Puasa
(Ramadhan), maka manusia pun sibuk dengan keduanya sehingga (Sya’ban)
terlalaikan. Dan banyak manusia yang menyangka bahwa puasa Rajab lebih utama
dari puasa (Sya’ban) karena ia adalah bulan haram, dan hakikatnya tidak
demikian.
Dan
dari hadits di atas, para ulama juga memetik dua hikmah kenapa Nabi saw banyak
berpuasa di bulan Sya’ban, yaitu karena banyak manusia yang lalai darinya dan
beliau senang amalan beliau terangkat sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa.
Dan
sebagian ulama menyebutkan bahwa hikmah dari puasa Sya’ban adalah sebagai
latihan guna menghadapi puasa Ramadhan. Tatkala seseorang telah merasakan manis
dan lezatnya berpuasa di bulan Sya’ban, maka ia akan masuk pada bulan Ramadhan
dalam keadaan penuh semangat dan kesiapan serta telah terbiasa untuk berpuasa.
🎋 Saudaraku yang di
mulaikan Allah
Sesungguhnya,
untuk meningkatkan amal shalih dan amal ibadah menjadi lebih baik, sulit
dilakukan secara tiba-tiba.
Jika
kita ingin meraih lebih banyak keridhaan Allah dengan meningkatkan amal-amal
shalih di bulan Ramadhan, keinginan itu sulit digapai jika kita belum berlatih
memperbanyak amal-amal shalih di bulan ini.
Itulah
sebabnya, para ulama tadzkiyatun Nafs seperti Imam Ghazali rahimahullah,
menyebut istilah riyadhatu annufuus atau latihan jiwa sebagai proses seseorang
meningkatkan kualitas ruhani dan jiwanya. Karena jiwa kita memang memerlukan
tahap pelatihan, fase pemanasan, proses pembiasaan, untuk bisa menjadi lebih
baik.
Sama
saja seseorang yang akan memasuki fase pertandingan fisik. Ia juga harus
melewati fase pelatihan, pemanasan dan adaptasi dengan tuntutan pertandingan
yang akan ia hadapi.
💫 Rasulullah saw
berkata : "Dzaaka syahrun yaghfulu
annaasu fiihi anhu"
Artinya
: Bulan Sya'ban adalah bulan yang di lalaikan oleh banyak orang
Dari
perkataan Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa ia terdorong melakukan banyak
amal-amal sunnah di bulan ini, antara lain karena pada bulan ini orang banyak
yang lupa, Rasul lebih bersemangat melakukan amal-amal ibadah ketika banyak
orang di sekitarnya yang justru tidak melakukan amal-amal sunnah.
Semangat
para salafushalih cenderung lebih giat beramal di saat-saat banyak manusia
lalai dan lupa untuk melakukan amal-amal ibadah.
🔥 Lihatlah
bagaimana sebagian mereka menyukai aktifitas menghidupkan amal ibadah antara
shalat maghrib dan isya. Itu karena, pada waktu itu banyak manusia yang lalai
mengjsinya dengan amal ibadah.
Lihatlah
lagi, bagaimana Rasulullah saw menganjurkan kita untuk berdzikir di
pasar-pasar. Itu karena pasar adalah tempat yang banyak melalaikan orang dan
dipenuhi orang-orang yang lalai.
🌻 Banyak
keistimewaan beribadah di waktu manusia lalai. Terlebih puasa yang menjadi
rahasia antara seorang hamba dengan Allah swt. Karena itu pada umumnya
salafaushalih, selama hidupnya rajin berpuasa sunnah tanpa diketahui orang.
Ada
diantara mereka yang keluar dari rumahnya ke pasar dengan membawa dua potong
roti, lalu ia sedekahkan roti itu kepada fakir miskin. Keluarganya mengira ia
membawa bekal makanan itu untuk dimakan diperjalanan, padahal ia tengah
berpuasa. Sementara, orang-orang di pasar mengira ia sudah makan di rumahnya,
padahal ia tidak memakan apapun di rumahnya.
Begitulah,
sampai-sampai sikap menyembunyikan amal-amal sunnah itu menjadi prinsip yang mereka anjurkan.
Seperti
perkataan Ibnu Mas'ud ra, "Jika suatu pagi kalian berpuasa, maka oleskanlah
minyak di bibirmu. "
Atau
perkataan Qatadah ra yang menegaskan hal serupa," Seseorang yang berpuasa
dianjurkan untuk mengoleskan minyak di bibirnya agar hilang darinya bekas-bekas
puasa."
Rahasia
lebih disukainya waktu-waktu lalai itu adalah justru karena pada waktu itu,
banyak orang yang berat melakukan amal-amal shalih. Dan keutamaan amal itu
memang dilihat dari sudut kesulitan dan keberatan jiwa melakukannya. Di saat
jiwa berat melakukan suatu, karena banyak orang yang lalai dan lupa, dan amal
itupun tidak diketahui oleh orang, di sanalah nilai amal-amal sunnah itu.
🌿 Mari kita mulai
berlatih saudaraku...
Berlatih
untuk lebih banyak membaca lembar-lembar Al Qur'an. Karena bulan ini, menurut
salafusholih adalah syahrul qurra, bulan para membaca Al Qur'an.
Mari
berlatih mengekang dan mengendalikan hawa nafsu.
Berlatih
untuk lebih tunduk dan khusyu' dalam melakukan amal-amal sunnah di waktu sunyi,
tanpa ada orang tahu.
Berlatih
untuk lebih tenggelam dalam bermunajat kepada Allah di saat banyak orang-orang
yang lalai bermunajat dan menghiba kepada-Nya.
Karena
di bulan inilah, amal-amal kita akan diangkat oleh para Malaikat ke langit.
Wallahu
a'lam bisshowwab
###############
TANYA JAWAB
G-2 (Ustadzah Rini)
1.
Berkaitan dengan ini ustadzah. Itulah
jawaban Rasulullah saw, saat ditanya oleh sahabat nya Usamah bin Zaid, Wahai
Rasul, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa pada satu bulan sebagaimana
engkau berpuasa di bulan Sya'ba," Rasulullah saw menjawab, "Itu
adalah bulan yang dilalaikan manusia, antara bulan Rajab dan Ramadhan, dan itu
juga merupakan bulan diangkatnya di dalamnya amal-amal seorang hamba kepada
Rabbal'alamin. Aku ingin amal-amalku diangkat dalam keadaan aku sedang
berpuasa." (HR. Bukhari Muslim)
Apakah
ini ada hubungannya dengan nisfu syaban yang dikenal luas sebagai penutupan
buku amal?
Jawab :
Tidak
ada. Penerjemahan masyarakat terhadap bulan sya'ban yang keliru. Nisyfu sya'ban
dikhususkan di hari tertentu. Sementara dalam hadist disampaikan bahwa
keseluruhan bulan sya'ban istimewa karena diangkat segala amal dibulan tersebut.
2. Apakah
puasa senin kamis bisa terus dilakukan sampai bulan syaban, karena ada yang
berpendapat setelah tanggal 15 syaban sebaiknya tidak puasa?
Jawab:
Bisa.
Untuk puasa Sunnah,niatnya bisa lebih dari satu. Rasulullah hampir satu bulan
penuh berpuasa dibulan sya'ban, jadi sebanyak mungkin berpuasa dan beramal
shalih dibulan ini memang sangat dianjurkan. Tidak ada batasan,kecuali Ramadhan
sudah menjelang. Allahua'lam
3. Ustadzah
apakah amal-amal yang buruk juga langsung diangkat ke langit?
Jawab:
Semua
amalan manusia diangkat pada bulan ini. Allahua'lam yang berhak melipatkan
balasan dosa dan pahala hanyalah Allah SWT. Dengan demikian, kita bisa mengusahakan
perbuatan atau amal yang terbaik saja.
4. Bagaimana
kalau sekarang sedang hamil tapi masih punya hutang puasa Qadha ustadzah? Belum
sanggup untuk bayar dengan puasanya. Apakah catatan dosanya juga berlipat?
Jawab:
Sebaiknya
setiap hutang puasa, jika dirasa belum sanggup membayar karena hamil ataupun
menyusui, dibayarkan fidyahnya terlebih dahulu sambil mencatat hutang puasa
yang telah ditinggalkan. Agar suatu saat kita bisa mengganti puasa tersebut.
5.
Ukuran bayar fidyahnya bagaimana ya ustadzah?
Jawab:
Banyak
referensi terkait hal ini. Pada intinya ukuran bayarnya seperti ukuran makan
kita per hari. Jika dalam sehari kita makan 3x, per porsi harga 10rb,maka
tinggal dikalikan. Dalam sehari kita mengeluarkan uang konsumsi sebesar
3x10.000=30.000, kemudian dikalikan hutang puasa yang ditinggalkan dalam
sebulan. Pendistribusiannya bisa melalui lembaga Amil Zakat dengan menyertakan
keterangan bahwa uang yang kita serahkan tersebut untuk keperluan fidyah, agar
lazis dapat memberikan sesuai peruntukannya.
Allahua'lam
6.
Berkaitan dengan ini Ustadzah. Apakah acara istighosah yang diadakan masyarakat
sebagai pengkhususan di bulan sya'ban termasuk bid'ah?
Jawab:
Zikir
kepada Allah pada hakikatnya adalah amalan yang baik, baik berupa istighosah,
tahlil dan lain-lain. Yang tidak dicontohkan adalah mengkhususkan nya dihari
atau waktu waktu tertentu.
*******
G-3 (Ustadzah Riyanti)
1.
Assalamualaikum ustadzah, maksudnya amal kita akan diangkat oleh para malaikat
ke langit itu contohnya seperti apa ya?
Jawab:
Allah punya cara sendiri untuk memuliakan malaikat. Selain 10 malaikat yang
kita kenal, ada malaikat-malaikat yang Allah tugasi untuk mengangkat amal
kebaikan.
Keutamaan
puasa senin kamis. Contoh:
Senin
dan kamis merupakan hari dimana amalan-amalan manusia akan diangkat dan
diperiksa di hadapan Allah SWT.
Dari
Abu Harrairah ra, Bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ
يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ
لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya:
“Amal-amal manusia diperiksa di
hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan
Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba
yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)
2. Assalamualaikum ustadzah. Yang kedua diluar tema, saya pernah mendapati
ketika saya sudah selesai melaksanakan sholat dhuhur, setelah sholat selesai saya
ingin buang air ternyata saya dapati ada tanda-tanda mau mens, apakah sy dosa
melakukan sholat tadi? Terimakasih atas jawabannya.
Jawab:
Tidak
ada dosa untuk perbuatan atau keadaan yang tidak sengaja. Apalagi itu yang
berhubungan dengan metabolisme perempuan yang alamiah sifatnya.
3.
Ijin bertanya Ust Ri, Hadits lainnya, Abu Daud meriwayatkan bahwa puasa yang
paling disukai Rasulullah saw adalah puasa di bulan Sya'ban, kemudian
dilanjutkan dengan puasa di bulan Ramadhan. Berdasarkan hadist itu apakah
berarti Rasulullah berpuasa sebulan penuh sebagaimana ramadhan?
Jawab:
Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh
selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib. ”(Syarh Muslim, 4/161)
Di
bulan Syaban, Rasul banyak berpuasa namun tidak sebulan penuh.
Baca selengkapnya
https://muslim.or.id/15917-anjuran-puasa-syaban.html
*******
G-5 (Ustadzah Maryam)
1. Sebelum
ramadhan kita berlatih untuk berpuasa, bagaimana bila kita sudah rutin jalankan
puasa daud ustadzah?
Jawab:
Alhamdulillah
kalau sudah biasa puasa daud Bunda. Berlatih bagi yang belum terbiasa agar
ramadhan lebih siap insyaAllah.
2. Untuk
menyambut Ramadhan persiapan apa saja yang harus kita miliki supaya puasa kita
maksimal, menajdi hamba Allah yang lebih baik?
Jawab:
Ada
beberapa persiapan:
*persiapan
ruhani dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah, seperti yang dicontohkan diatas,
dengan begitu ketika Ramadhan menjadi terbiasa dan bisa maximal InsyaAllah.
*persiapan
fisik, menjaga kesehatan agar fisik siap untuk perubahan jdwal makan .
*persiapan
maal/ harta untuk keperluan sehari-hari
selama sebulan, alhamdulillah kalau ada rizqi lebih, bisa belanja bulanan dan lain-lain
supaya ibadah fokus.
Zakat
dan sedekah juga perlu dpersiapkan.
3.
Izin bertanya Ustadzah. Mengapa Hanya ibadah puasa saja yang balasanya langsung
dari Allah?
Jawab:
Sesuai
dengan hadistnya karena orang berpuasa terkadang tidak diketahui siapapun, beda
dengan sholat dengan gerakkan. Makanya orang shaum hanya dia dan ALLAH saja yang
tahu, karena bisa saja seseorang dari rumah mengaku puasa tapi di kantor dia makan,
sampai dirumah berpura-pura lagi puasa, nauzubillah.
4.
Assalamualaikum warohmatullhi wabarokatuh usatdzah izin bertanya ya. Apabila
kita memberikan makan pada tukang (muslim tapi tidak puasa) yang sedang
meronovasi rumah saat bulan puasa apakah kita berdosa, lalu bagaimana solusinya?
Jawab:
Bada
salam. Itu tanggung jawab tukangnya karena memang sudah tidak ada kemauan untuk
sahur dan tetap puasa saat kerja, jadi bukan salah kita. Hanya saja rasanya
gimana gitu, masa kasih makan orang yang
tidak puasa, jadi solusinya bisa saja sistem borongan atau feenya sekalian dengan
uang makan.
5. Assalamualaikum
ustadzah izin bertanya, bagaimana caranya memberitahu pada anak yang sudah
remaja yang dia hanya puasa saja, tidak mau mengerjakan yang sunah-sunah dikarenakan
alasan sibuk kuliah, afwan ustadzah.
Jawab:
Awal
seseorang mengerjakan karena motivasi atau kebutuhan ruhani untuk lebih baik. Jadi
kalau tidak ada dua itu, semoga dengan teladan dari orangtua dan di do'akan
khusus semoga ada kemauan InsyaAllah
6.
Assalamu’alaikum ustadzah. Afwan, apa hukumnya puasa sebulanan full di bulan
syaban? Syukron ustadzah
Jawab:
Bada
salam. Rasulullah tidak mencontohkan seperti itu dan menganjurkan kalau kuat
terus menerus yakni dengan puasa daud. Wallahu'alam.
*******
G-6 (Ustadzah Tribuwhana)
1.
Tanya ustadzah, jika seorang istri berniat untuk mengerjakan puasa sebulan di
bulan sya'ban karena berharap pahala dari Allah. Apakah harus izin dulu pada
suaminya? Apakah berdosa jika tetap berpuasa tanpa izin dahulu?
Jawab:
Iya
bunda harus ijin suami, karena puasa sunnah bukan puasa wajib.
2.
Assalamualaikum ustadzah, qodarullah sampai bulan sya'ban saya masih menggadha puasa
Ramadhan tahun lalu yang nifas satu bulan penuh. Pertanyaan saya, puasa saya
yang wajib, apakah juga berarti seperti puasa Sunnah yang dikerjakan
Rasulullah? Terimakasih ustadzah.
Jawab:
Untuk
niat puasa wajib tidak boleh dobel dengan puasa sunnah, jadi diniatkan untuk
meng-qadha puasa wajib saja.
3.
Ada yang titip pertanyaan ustadzah, jika 2 tahun berturut-turut belum bayar
hutang puasa dikarenakan menyusui, hanya membayar fidyah, kalau berniat bayar
hutang puasa di tahun ke-3 apakah masih bisa, ustadzah?
Jawab:
Bisa
bunda
4.
Assalamua'laikum ustadzah, jadi di bulan sya'ban ini yang sudah biasa puasa
sunnah senin kamis bisa terus di lanjut ya, ustadzah? Niatnya puasa sya'ban
atau gimana ya?
Jawab:
وعليكم السلام ور حمة الله وبر كا ته
Iya
bunda, bisa dilanjut...niatnya puasa senin kamis seperti biasa tidak apa-apa, Allah
Maha Tahu niat kita.
5.
Amalan apa aja ya, ustadzah di bulan sya'ban?
Jawab:
Yang
paling sering dilakukan Rasulullah ketika bulan Sya'ban adalah puasa sunnah. Selebihnya
adalah kegiatan rutin Rasulullah setiap hari: qiyamul lail, sholat dhuha,
tilawah dan sebagainya.
6.
Oh ya ustadzah, bagaimana dengan yang namanya nisfu sya'ban? Dan hadits yang
mendukung perkara tersebut?
Jawab:
Berikut
adalah beberapa kegiatan bid’ah yang sering dilakukan di bulan Sya’ban:
Pertama, Shalat sunnah berjamaah atau
mengadakan kegiatan ibadah khusus di malam nishfu sya’ban.
Terdapat
hadits shahih yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban, namun tidak ditemukan
satupun hadits shahih yang menyebutkan amalan tertentu di bulan Sya’ban. Oleh
karena itu, para ulama menegaskan terlarangnya mengkhususkan malam nishfu
Sya’ban untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Kedua, Shalat Alfiyah
Manusia
pertama yang membuat bid’ah shalat Alfiyah di malam nishfu Sya’ban adalah
seseorang yang bernama Ibn Abil Hamra’, yang berasal dari daerah Nablis,
Palestina. Dia datang ke Baitul Maqdis pada tahun 448 H. Dia memiliki suara
bacaan Al Qur’an yang sangat merdu. Ketika malam nishfu Sya’ban, dia shalat dan
diikuti oleh seseorang di belakangnya sebagai makmum. Kemudian makmum bertambah
tiga, empat,..hingga sampai selesai shalat jumlah mereka sudah menjadi jamaah
yang sangat banyak.
Kemudian
di tahun berikutnya, dia melaksanakan shalat yang sama bersama jamaah yang
sangat banyak. Kemudian tersebar di berbagai masjid, hingga dilaksanakan di
rumah-rumah, akhirnya jadilah seperti amalan sunnah. (At Tahdzir Minal Bida’,
karya At Turthusyi, hal. 121 – 122).
Tata
caranya:
Shalat
ini dinamakan shalat alfiyah, karena dalam tata caranya terdapat bacaan surat
Al Ikhlas sebanyak seribu kali. Di baca dalam seratus rakaat. Tiap rakaat
membaca surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali. (Al Bida’ Al Hauliyah, hal. 149)
Semua
ulama sepakat bahwa shalat Alfiyah hukumnya bid’ah.
Ketiga, Tradisi Ruwahan-sadranan (selamatan
bulan di Sya’ban).
Tradisi
ini banyak tersebar di daerah Jawa. Mereka menjadikan bulan ini sebagai bulan
khusus untuk berziarah kubur dan melakukan selamatan untuk masyarakat kampung.
Pada hakekatnya tradisi ini merupakan warisan agama hindu-animisme-dinamisme.
Sehingga
bisa kita tegaskan hukumnya terlarang, karena kita dilarang untuk melestarikan
adat orang kafir. Atau, setidaknya tradisi ini termasuk perbuatan bid’ah yang
sesat.
Wallahu
a'lam
7.
Tanya ustadzah, jika kita niat puasa sunnah termasuk di hari Sabtu dan Ahad
tapi pas ada undangan nikahan. Baiknya gimana, ustadzah?
Jawab:
Karena
puasa sunnah dan memenuhi undangan lebih utama maka puasanya dibatalkan dulu
saja.
8.
Bagaimana caranya mengajarkan puasa ramadhan pada anak usia 7 tahun, sedangkan
orangtuanya bekerja di kantor. Terimakasih.
Jawab:
Bisa
dilatih puasa setengah hari, terus bertahap ditingkatkan menjadi puasa sampai
maghrib. Minta tolong orang lain untuk mengawasi dan menemani agar anak tidak
bosan.
9.
Tanya lagi ustadzah:
a)
Untuk mereka yang menjalankan puasa daud dan ingin juga puasa di bulan sya'ban,
manakah yang lebih baik di antaranya?
b)
Apakah hanya di bulan sya'ban saja smua amal-amal kita diangkat ke langit?
Jawab:
a.
Keduanya baik tapi lebih utama puasa sunnah daud.
b.
Amalan harian diangkat ke langit tiap hari Senin dan Kamis, tapi amalan tahunan
diangkat pas bulan Sya'ban.
10.
Ada yang menganjurkan baca surat Ad--dukhan itu bagaimana ya, ustadzah? Ad-dukhan
ayat 1-8 sebanyak 15 kali.
Jawab:
Baca
semua surat lebih baik bunda. Apalagi jika sebulan bisa khatam 30 juz.
*******
Akhwat (Ustadz Undang)
1.
Ijin bertanya ustadz. Di atas di sebutkan "Jika
suatu pagi kalian berpuasa, maka oleskanlah minyak di bibirmu". Apakah
selain minyak, misalkan lipgloss untuk wanita apakah boleh di oleskan? Dan jika
aromanya / rasanya terkena lidah, apakah batal puasanya?
Jawab:
Maksud
di oleskan nya minyak agar orang tidak mengetahui kita sedang berpuasa. Biasanya
orang yang sedang berpuasa akan terlihat di bibirnya kering. Para salafushaleh
dulu mereka tak mau ada yang mengetahui jika mereka sedang berpuasa. Adapun
lipglos boleh saja tapi pakai sewajarnya dan secukupnya hanya agar bibir tk
terlihat pecah pecah jika rasanya terkena lidah segera saja di ludahkan jangan
lantas kita icip-icip
Wallahu
alam.
2. Assalamu'alaikum
ustadz, bagaimana caranya memanage waktu yang baik dan benar, agar terbiasa
terbangun shalat tahajud, tapi tidak mudah merasa lelah ketika siang hari saat
aktifitas bekerja?
Jawab:
✅Biasakan untuk sudah terlelap waktu pukul 22.00; jika terbiasa tidur awal maka bangun di pukul
dua atau tiga dini hari tidak akan menjadi masalah.
✅Ventilasi yang cukup di
kamar tidur. Perputaran udara kita bisa tidur lebih cepat. Sementara itu, kalau
sirkulasi udara buruk, kamar menjadi pengap dan kita susah tidur.
✅Hindari makan malam di
atas jam 20.00 malam. Tubuh memerlukan waktu setidaknya empat jam untuk
mencerna makanan. Ketika mencerna makanan, tubuh berada dalam keadaan rileks
sehingga malas untuk bergerak. Rasa malas itu juga yang mengakibatkan sulit
bangun ketika akan melaksanakan shalat.
✅Segelas air putih sebelum
dan setelah bangun tidur. Oksigen dalam air akan membantu otakmu untuk rileks
dan aktif.
✅Pastikan tidur dalam
posisi yang nyaman dan sehat. Posisi tidur yang baik adalah posisi miring ke
kanan. tidur miring ke kanan dapat membantu jantung memompa darah dengan
maksimal.
✅Bisa dibantu dengan tidur
siang. Supaya bisa bangun malam, bisa mengganti sekitar setengah sampai satu
jam dengan boci alias bobok ciang.
✅Siapkan sapu tangan dan
mangkok air. Begitu bangun langsung basuh wajah dan mengusap mata ketika sulit
dibuka, sekaligus menyegarkan diri ketika bangun.
✅Pasang alarm dengan nada
yang lembut dan mengalun keras. Gunanya untuk mencegah kaget yang berlebihan
ketika bangun tidur.
✅Terapkan bangun malam
selama 40 hari. Coba lewat cara ini untuk melatih kebiasaan bangun malam 40
hari terus terusan tetap konsisten agar hal ini menjadi kebiasaan. Kalau sudah
kebiasaan, melaksanakan sebuah keinginan akan terasa ringan dan tidak
memberatkan.
Wallahu
alam
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment