NOTULENSI KAJIAN ONLINE HA Ummi G3
Hari/Tanggal: Selasa, 12 Maret 2019
Pukul: 13.00-15.00 WIB
Narsum: Ustadzah Tribuwhana
Judul: Sifat Manusia atau Sifatul
Islam
Notulen: Bunda Tati
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MATERI
Sifat Manusia atau Sifatul
Insaan
صفت الإنسان
Dua potensi yang diilhamkan Allah
ke dalam jiwa manusia yakni takwa dan fujur adalah penentu sifat manusia
Dari sifat itu akan tergambar apakah
manusia itu sebagai makhluk yang mulia atau sebaliknya menjadi makhluk yang
hina [QS. 90:10, 91:8, 76:3].
Potensi takwa akan membawa kemuliaan
sifat manusia [QS. 91:9, 87:14-15, 62:4].
Sifat yang bersih dan dicintai oleh
Allah SWT.
Karena itu, manusia yang beruntunglah
yang memiliki jiwa dan sifat yang bersih itu.
Sifat itu akan selalu terus melekat
pada jiwa manusia apabila ia senantiasa melakukan tazkiyah terhadap jiwanya (at
tazkiyatun nafs).
Tazkiyah adalah pembelajaran,
pelatihan dan pembinaan(tarbiyah) agar manusia memiliki sifat-sifat
'ibadurrahman (yang dicintai Allah) yaitu:
Ø Banyak bersyukur (syakur)
Ø
Banyak bersabar (shabur)
Ø
Penyantun (Ra'uf)
Ø
Penyayang (rahim)
Ø
Arif (halim)
Ø
Banyak bertaubat (awwab)
Ø
Lemah lembut (awwah)
Ø
Jujur (shaduq)
Ø Amanah (amin)
Dengan sifat-sifat di atas seorang
muslim akan meraih sukses di dunia dan akhirat (muflihun) [QS. 3:102-104]
Potensi fujur pada jiwa akan
menjadikan manusia bersifat buruk dan jahat [QS. 103:1-3]
Itu karena jiwa dibiarkan terlantar
sehingga menjadi berkarat dan kotor, apalagi jika sengaja dikotori (tadsiyatun
nafs) [QS. 91:10, 17:11, 21:37, 70:19, 70:21,
17:100, 14:34, 90:4, 18:54, 100:6, 33:72]
Akibatnya, melekatlah sifat-sifat
buruk padanya dan jadilah ia orang yang rugi dunia dan akhirat.
Sifat-sifat buruk itu antara lain:
Ø Suka tergesa-gesa ('ajulan)
Ø
Banyak berkeluh kesah (halu'an)
Ø
lalai (ghafilan)
Ø
Melampaui batas (thagiyan)
Ø
Pelit (Qaturan)
Ø
Kufur/ingkar (kafuran)
Ø
Banyak mendebat/membantah
(kanudan)
Ø
Sangat zalim (zhaluman)
Ø Sangat bodoh (jahulan)
Pada akhir bahasan ini marilah kita
renungkan hadis dari rasulullah SAW berikut ini:
Orang yang dungu/lemah adalah orang yang memperturutkan dirinya pada
hawa nafsunya dan kemudian berangan-angan mendapatkan surga dari Allah (H.R. Muslim)
Wallahu a'lam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
REKAP TANYA JAWAB
1. Ijin bertanya
bunda Tri. Sungguh berat untuk menggapai sifat takwa. Bagaimana
jika masih sering terjadi penyimpangan terhadap sifat takwa tersebut? Misal
masih pemarah, kadang tdk jujur, banyak keluh kesah?
Jawab : MasyaAllah bunda atin. Sungguh sudah sunnatullah jika manusia biasa msh
memiliki rasa marah, kesal dan sebagainya. Hanya nabi dan rasul yang terjaga
dan stabil akhlaknya. Yang terbaik adalah
segera menyadari kekhilafan dan berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.
2. Iya betul, untuk
istiqomah saaj kadang masih suka lalai, tidak konsekwen karena ada keperluan atau
apa gitu.
Jawab: Perlu ada yang mengingatkan ya bunda. Bisa suami, atau tetangga, atau
saudara, atau bahkan anak. Hikmahnya adalah kita harus selalu mencari
lingkungan dan teman yang sholih. Sehingga ketika kita khilaf ada yang mengingatkan.
Wallahu a'lam.
3. Mohon diberi
contoh sifat melampaui batas itu bagaimana Bunda?
Jawab: Marah yang keterlaluan, sedih yang berlebihan, gembira yang lebay dan
alay. Umat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam adalah ummatan wasathon. Jika diberi nikmat bersyukur, jika diberi ujian
bersabar. Tidak ada duka yang abadi, demikian juga tidak ada bahagia yang
abadi. Duka dan bahagia akan bergantian. Tinggal bagaimana kita menghadapinya. Tambah
dekat dengan Allah atau tambah jauh dengan Allah.
4. Iya juga ya, terus
bagaimana ya Bunda Tri, kita menghadapi situasi yang merasa diri ini tidak
berarti baik untuk diri sendiri apa lagi keluarga dan lingkungan kadang sedih
tapi bagaimana ya bun?
Jawab: Sikap underestimate dan
pesimis datangnya dari bisikan hawa nafsu bunda. Allah menciptakan manusia sdh
sepaket; punya kelebihan dan kekurangan. Bunda hanya tinggal menggali potensi
diri; dan hanya bunda yang paham kira-kira pasionnya dimana. Orang lain hanya
bisa memberi saran.
5. Izin bertanya Bunda
Tri, misal kita mengingatkan orangtua yang salah, tapi
tetap tidak terima. Bagaimana ya bunda, karena orang tua selalu berfikir benar.
Jawab: Bunda sholihah, mengingatkan orangtua harus pelan-pelan dan santun. Bagaimana
pun juga mereka lebih dulu lahir dan lebih banyak pengalamannya dibanding
anaknya. Dan sebenarnya jika sudah sepuh; anak tidak bisa mengubah karakter
orangtua; yang bisa hanya menasihati dan mengingatkan. Anak juga tidak boleh
sakit hati jika nasihatnya ditolak orangtua; hanya bisa mendoakan yang terbaik.
Meski orangtua tidak sholih dalam pandangan agama, tapi kewajiban anak adalah
tetap menghormatinya. Jika sudah diingatkan tidak bisa, cara lain yang bisa
anak lakukan adalah berdoa.
6. Bunda, misal dalam
hal mengasuh anak/cucu orang tua masih berpedoman cara dan
tradisi jaman dulu. Sedang kita mengacu pada cara zaman sekarang. Gimana cara
menyikapinya bunda? Misalnya zaman dulu bayi sudah disuapin pisang. Sedang
sekarang tunggu 6 bulan. Dan orangtua memaksakan cucunya untuk di kasih maem
pisang padahal belum ada 6 bulan.
Jawab: Jangan diikuti sarannya, dan tolak dengan penjelasan yang baik. Jika maish
ngeyel bahwa jaman dulu juga tidak apa-apa, bunda bisa perlihatkan video
tentang bahaya memberi makan bayi sebelum 6 bulan. Biasanya jika ada filmnya lebih
percaya.
7. Treatmennnya agar sampai pada sifat sifat yang baik bagaimana. butuh waktu
berapa lama?
Jawab: Tidak sama di setiap orang, karena semua tergantung dengan hidayah
Allah. Ada yang sehari langsung bisa baik. Ada yang butuh berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Hikmahnya adalah jika kita suadh diberi hidayah bisa
menjalankan syariat Allah dengan baik maka jangan disia-siakan. Istiqomahlah dalam
kebenaran dan kebaikan tanpa tapi plus alasan.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment