Home » , » Sifat Manusia atau Sifatul Islam

Sifat Manusia atau Sifatul Islam

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, January 2, 2020


NOTULENSI KAJIAN ONLINE HA Ummi G3
Hari/Tanggal: Selasa, 12 Maret 2019
Pukul: 13.00-15.00 WIB
Narsum: Ustadzah Tribuwhana
Judul: Sifat Manusia atau Sifatul Islam
Notulen: Bunda Tati
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

MATERI

 Sifat Manusia atau Sifatul Insaan

صفت الإنسان 

Dua potensi yang diilhamkan Allah  ke dalam jiwa manusia yakni takwa dan fujur adalah penentu sifat manusia

Dari sifat itu akan tergambar apakah manusia itu sebagai makhluk yang mulia atau sebaliknya menjadi makhluk yang hina [QS. 90:10, 91:8, 76:3].

Potensi takwa akan membawa kemuliaan sifat manusia [QS. 91:9, 87:14-15, 62:4].
Sifat yang bersih dan dicintai oleh Allah SWT.
Karena itu, manusia yang beruntunglah yang memiliki jiwa dan sifat yang bersih itu.
Sifat itu akan selalu terus melekat pada jiwa manusia apabila ia senantiasa melakukan tazkiyah terhadap jiwanya (at tazkiyatun nafs).

Tazkiyah adalah pembelajaran, pelatihan dan pembinaan(tarbiyah) agar manusia memiliki sifat-sifat 'ibadurrahman (yang dicintai Allah) yaitu:

Ø  Banyak bersyukur (syakur)
Ø  Banyak bersabar (shabur)
Ø  Penyantun (Ra'uf)
Ø  Penyayang (rahim)
Ø  Arif (halim)
Ø  Banyak bertaubat (awwab)
Ø  Lemah lembut (awwah)
Ø  Jujur (shaduq)
Ø  Amanah (amin)

Dengan sifat-sifat di atas seorang muslim akan meraih sukses di dunia dan akhirat (muflihun) [QS. 3:102-104]

Potensi fujur pada jiwa akan menjadikan manusia bersifat buruk dan jahat [QS. 103:1-3]

Itu karena jiwa dibiarkan terlantar sehingga menjadi berkarat dan kotor, apalagi jika sengaja dikotori (tadsiyatun nafs)  [QS. 91:10, 17:11, 21:37, 70:19, 70:21, 17:100, 14:34, 90:4, 18:54, 100:6, 33:72]

Akibatnya, melekatlah sifat-sifat buruk padanya dan jadilah ia orang yang rugi dunia dan akhirat.

 Sifat-sifat buruk itu antara lain:

Ø  Suka tergesa-gesa ('ajulan)
Ø  Banyak berkeluh kesah (halu'an)
Ø  lalai (ghafilan)
Ø  Melampaui batas (thagiyan)
Ø  Pelit (Qaturan)
Ø  Kufur/ingkar (kafuran)
Ø  Banyak mendebat/membantah (kanudan)
Ø  Sangat zalim (zhaluman)
Ø  Sangat bodoh (jahulan)

Pada akhir bahasan ini marilah kita renungkan hadis dari rasulullah SAW berikut ini:
Orang yang dungu/lemah adalah orang yang memperturutkan dirinya pada hawa nafsunya dan kemudian berangan-angan mendapatkan surga dari Allah (H.R. Muslim)

Wallahu a'lam

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

REKAP TANYA JAWAB

1. Ijin bertanya bunda Tri. Sungguh berat untuk menggapai sifat takwa. Bagaimana jika masih sering terjadi penyimpangan terhadap sifat takwa tersebut? Misal masih pemarah, kadang tdk jujur, banyak keluh kesah?
Jawab : MasyaAllah bunda atin. Sungguh sudah sunnatullah jika manusia biasa msh memiliki rasa marah, kesal dan sebagainya. Hanya nabi dan rasul yang terjaga dan stabil akhlaknya. Yang  terbaik adalah segera menyadari kekhilafan dan berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.


2. Iya betul, untuk istiqomah saaj kadang masih suka lalai, tidak konsekwen karena ada keperluan atau apa gitu.
Jawab: Perlu ada yang mengingatkan ya bunda. Bisa suami, atau tetangga, atau saudara, atau bahkan anak. Hikmahnya adalah kita harus selalu mencari lingkungan dan teman yang sholih. Sehingga ketika kita khilaf ada yang mengingatkan. Wallahu a'lam.


3. Mohon diberi contoh sifat melampaui batas itu bagaimana Bunda?
Jawab: Marah yang keterlaluan, sedih yang berlebihan, gembira yang lebay dan alay. Umat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam adalah ummatan wasathon. Jika diberi nikmat bersyukur, jika diberi ujian bersabar. Tidak ada duka yang abadi, demikian juga tidak ada bahagia yang abadi. Duka dan bahagia akan bergantian. Tinggal bagaimana kita menghadapinya. Tambah dekat dengan Allah atau tambah jauh dengan Allah.


4. Iya juga ya, terus bagaimana ya Bunda Tri, kita menghadapi situasi yang merasa diri ini tidak berarti baik untuk diri sendiri apa lagi keluarga dan lingkungan kadang sedih tapi bagaimana ya bun?
Jawab: Sikap underestimate dan pesimis datangnya dari bisikan hawa nafsu bunda. Allah menciptakan manusia sdh sepaket; punya kelebihan dan kekurangan. Bunda hanya tinggal menggali potensi diri; dan hanya bunda yang paham kira-kira pasionnya dimana. Orang lain hanya bisa memberi saran.


5. Izin bertanya Bunda Tri, misal kita mengingatkan orangtua yang salah, tapi tetap tidak terima. Bagaimana ya bunda, karena orang tua selalu berfikir benar.
Jawab: Bunda sholihah, mengingatkan orangtua harus pelan-pelan dan santun. Bagaimana pun juga mereka lebih dulu lahir dan lebih banyak pengalamannya dibanding anaknya. Dan sebenarnya jika sudah sepuh; anak tidak bisa mengubah karakter orangtua; yang bisa hanya menasihati dan mengingatkan. Anak juga tidak boleh sakit hati jika nasihatnya ditolak orangtua; hanya bisa mendoakan yang terbaik. Meski orangtua tidak sholih dalam pandangan agama, tapi kewajiban anak adalah tetap menghormatinya. Jika sudah diingatkan tidak bisa, cara lain yang bisa anak lakukan adalah berdoa.


6. Bunda, misal dalam hal mengasuh anak/cucu orang tua masih berpedoman cara dan tradisi jaman dulu. Sedang kita mengacu pada cara zaman sekarang. Gimana cara menyikapinya bunda? Misalnya zaman dulu bayi sudah disuapin pisang. Sedang sekarang tunggu 6 bulan. Dan orangtua memaksakan cucunya untuk di kasih maem pisang padahal belum ada 6 bulan.
Jawab: Jangan diikuti sarannya, dan tolak dengan penjelasan yang baik. Jika maish ngeyel bahwa jaman dulu juga tidak apa-apa, bunda bisa perlihatkan video tentang bahaya memberi makan bayi sebelum 6 bulan. Biasanya jika ada filmnya lebih percaya.


7. Treatmennnya agar sampai pada sifat sifat yang baik bagaimana. butuh waktu berapa lama?
Jawab: Tidak sama di setiap orang, karena semua tergantung dengan hidayah Allah. Ada yang sehari langsung bisa baik. Ada yang butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Hikmahnya adalah jika kita suadh diberi hidayah bisa menjalankan syariat Allah dengan baik maka jangan disia-siakan. Istiqomahlah dalam kebenaran dan kebaikan tanpa tapi plus alasan.


•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•


Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!