KAJIAN
ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT G 5
KAJIAN
RUTIN
Hari,
Tanggal: Selasa, 27 Agustus 2019
Jam:
19:30 - selesai
Tema:
Jenis - jenis Nafsu Pada Diri Manusia
Narsum:
Ustadzah Lilis
Notulen:
Sapta
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
JENIS-JENIS NAFSU PADA DIRI MANUSIA
✍🌷
Bunda Lilis.
Berbeda dengan malaikat,vAllah menciptakan Nafsu pada diri manusia.
Dengan nafsu itu manusia bergerak dan hidup. Akan tetapi manusia
dituntut memilih dan memilah , mengendalikan kepada hal - hal yang baik,sesuai
kehendak Allah.
Ada
3 jenis Nafsu dalam diri manusia :
1. Nafsu
Mutma-innah (النفس المطمئن)
Maksudnya
jiwa yang tenang kerana iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Tuhannya.
Firman
Allah:
الَّذِينَ
آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
(Iaitu) orang-orang yang beriman dan
tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan
"zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia. (Ar-Ra’du: 28)
Allah
memberi banyak ujian kehidupan di
antaranya ujian berupa bencana dan ancaman. Banyak yang panik,tidak berhasil
melewatinya dan menyelesaikannya dengan
melanggar perintah Allah dan menjadi kufur.Akan tetapi orang beriman akan tetap
tenang dan orang-orang yang beriman dan
beramal soleh yang lulus ujian akan
disambut oleh Allah dengan kata-kata): "Wahai orang yang mempunyai jiwa
yang sentiasa tenang tetap dengan kepercayaan dan bawaan baiknya! - "Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan keadaan engkau berpuas hati (dengan segala nikmat yang
diberikan) lagi diredhai (di sisi Tuhanmu)" (Al-Fajr: 27-28)
2. Nafsu
lawwamah(النفس اللوّام)
Disebut
sebagai nafsu lawwamah kerana nafsu ini sering mencela dirinya disebabkan dia
telah melakukan suatu kesalahan, baik dosa kecil atau besar, dan dosa
meninggalkan perintah, sama ada wajib atau sunat.
Allah
berfirman:
وَلَا
أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
"Aku bersumpah dengan menyebut
nafsu Al-Lawwamah.” (QS Al-Qiyamah: 2)
Menurut
Qurrah Ibnu Khalid dari Al-Hasan Al-Basri maksud ayat ini: "Sesungguhnya
orang mukmin itu, demi Allah, menurut penilaian kami tiada lain amat menyesali
dirinya sendiri dan mencelanya, 'Aku tidak bermaksud dengan ucapanku, aku tidak
bermaksud dengan makananku, dan aku tidak bermaksud dengan bisikan jiwaku,'
yakni hal-hal yang berdosa. Tetapi sesungguhnya orang yang derhaka terus meluru
laju dalam kederhakaannya setapak demi setapak tanpa menyesali dirinya
sendiri." (Tafsir Ibnu Kathir)
3. Nafsu Ammarah bis-Suu’(النفس الأمارة بالسوء)
Yaitu
nafsu yang selalu mengajak dan mendorong untuk melakukan dosa dan melakukan
perbuatan yang haram , perbuatan maksiat.
Allah
berfirman:
وَمَا
أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي
إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dan tiadalah aku berani
membersihkan diriku; sesungguhnya nafsu manusia itu sangat menyuruh melakukan
kejahatan, kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku (maka
terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani."
(Yusuf: 53).
Tiga
keadaan nafsu di atas boleh berubah-rubah pada setiap jiwa manusia, bergantung
dengan situasi dan keadaan nafsu (jiwa) masing-masing. Nafsu manusia boleh menjadi
mutma-innah, kadangkala boleh berubah menjadi lawwamah, dan kadangkala juga
boleh berubah menjadi ammarah bis-suu’.
Semoga
Allah memberi kekuatan kepada kita semua untuk mendidik nafsu (jiwa) kita agar
selalu berada dalam keadaan berjiwa yang mutma-innah (jiwa yang tenang),
sehingga kelak di akhirat nanti termasuk dikalangan mereka difirmankan oleh
Allah SWT:
فَٱدۡخُلِی
فِی عِبَـٰدِی. وَٱدۡخُلِی جَنَّتِی
"Serta masuklah engkau dalam
kumpulan hamba-hambaku yang berbahagia - "Dan masuklah ke dalam SyurgaKu!" (Al-Fajr: 29 - 30)
Di
tengah deraan kehidupan saat ini, di tengah himpitan ekonomi, di tengah
bertebarannya ketidakadilan. Hanya orang - orang beriman yang tetap tenang,
karena ia yakin, Allah akan selamatkan orang - orang beriman. Ia tidak panik,
ia tidak marah, ia tidak takut pada kondisi apapun.
Sedangkan
orang yang tidak beriman, selalu resah, sibuk menyalahkan orang lain, sibuk
menyalahkan dunia, karena hatinya tidak tenang dan dipenuhi rasa takut. Dalam kondisi terjepit dikejar Fir'aun,
Musa bersabar sampai Allah kasih jalan, sehingga lautpun tidak menenggelamkan
mereka. Bagaimana Nuh diperintahkan Allah membuat perahu, untuk menyelamatkan
orang - orang beriman.
Lalu
kenapa kita harus resah dan takut ? Padahal Allah janji akan selamatkan orang -
orang beriman. Sekalipun ikut wafat,maka Allah tetap selamatkan di akhirat.
Mencatat ilmu adalah bagian dari Sunnah Rasul.
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
TANYA JAWAB
1.
Assalamu'alaikum
ustadzah aku mau tanya, aku sudah sholat, puasa sunnah, juga dzikir, tapi kenapa
ya kadang masih ada rasa jengkel pengen marah gitu gimana, apakah Allah akan
memberi ampunan padaku?
Jawab:
Dzikir
itu ada dzikir lisan dan hati. Mungkin dzikirnya tidak sampai ke hati. Shalatnya
dikhusyukan, ikhsan. Untuk menahan marah juga perlu ilmu. Maka secara rutin
mesti ikut kajian Islam langsung pada
ulama,secara bertahap. Dan ulama yang benar
ilmunya.
2.
Izin
bertanya ustadzah. Disaat bersedekah lebih utama mana kita sedekah pada saudara
kandung (yang kesusahan) atau pada anak yatim terlebih dahulu?
Jawab:
Allah
menciptakan hati/ nurani dan fikiran untuk memutuskan sesuatu. Dilihat saja di
antara keduanya mana yang lebih urgent/ darurat untuk ditolong.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan
istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus
Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On
line-Hamba Allah
FB : Kajian On
Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment