KAJIAN
ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT G 2
KAJIAN
RUTIN
Hari,
Tanggal: Selasa, 28 Agustus 2019
Jam:
Bada Isya
Tema:
Membangun sikap positif
Narsum:
Ustadzah Dewi Kusnita
Notulen:
Sapta
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
●Membangun
Sikap Positf●
Dalam
kehidupan sehari-hari seringkali respon dan tindakan terhadap suatu masalah
tertentu menimbulkan 2 sikap yakni sikap Positif dan sikap Negatif.
Ketika
seseorang merespon dengan hal yang positif maka yang terjadilah keceriaan dan
kebahagiaan. Sebaliknya kalau disikapi dengan hal yang negatif yang terjadi
adalah ketidaknyamanan dan keributan. Pada kesempatan ini kita fokus pada sikap
positif ya, kalau dalam agama kita disebut huznudzan atau berbaik sangka.
Agama
kita sangat mnganjurkan sikap baik sangka ini, kenapa? Karena dengan sikap
ini sudah menciptakan kenyamanan dan
kebahagian pada diri dan sekitar kita.
Ga
percaya?? Coba buktikan yaa..
Sikap
positif/negatif kita ternyata berkaitan dengan rasa percaya diri. Caranya
cukup dengan mengumpulkan semua daftar sifat sifat positif pada satu sisi.
Lanjutkan mengumpulkan sifat sifat negatif diri sendiri di sisi lain. Silahkan
menjumlahkan dengan mengurangi angka terbanyak yang ada. Bila yang terbanyak
adalah sisi negatif, sehingga hasilnya minus... berarti kita kurang percaya
diri.
So
ada di posisi mana anda? Kalau ternyata di posisi positif, Alhamdulillah anda sudah
berhasil membangun sifat positif dalam
diri. Bila negatif perbanyak istigfar dan gali lagi sifat positif kita.
Lalu
bagaimana membangun sifat positif itu, yang utama kita harus tahu ciri-cirinya.
Dengan mengetahui ciri-cirinya insya Allah akan terbangun sikap positif pada
diri kita..
Yakni:
1. Mempunyai penerimaan diri yang baik.
2. Mengenal dirinya sendiri dengan baik.
3. Dapat memahami dan menerima
fakta-fakta yang nyata tentang dirinya.
4. Mampu menghargai dirinya sendiri.
5. Mampu menerima dan memberikan pujian
secara wajar.
6. Mau memperbaiki diri kearah yang lebih
baik.
7. Mampu menempatkan diri di dalam
lingkungan yang baru
Sikap
positif ternyata mampu membahagiakan kita, terbukti dengan artikel berikut:
Hormon
Kebahagiaan
Ternyata, ada hormon kebahagiaan yang
dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri yang membuat bahagia, punya daya tahan
tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, yang disebut sebagai Hormon Endorfin.
Nama hormon ini seperti obat tidur yang diproduksi secara sehat oleh tubuh dan
disebut-sebut juga sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari
banyak obat sekalipun.
Bagaimana
hormon endorfin ini diproduksi ?
Saat
kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga bertindak positif.
Saat
kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin.
Saat
kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan lebih
banyak hormon endorfin yang keluar.
Kalau
banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya?
Ternyata
tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita.
Kalau
pikiran dan hati kita positif, maka tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan
lebih banyak. Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya
melihat ke dalam diri sendiri, maka kebahagiaan dan juga kesehatan akan
didapatkan.
Menariknya,
hormon kebahagiaan ini adalah juga hormon kesehatan.
Kalau
kita mau sehat, hormon ini harus banyak-banyak keluar dari tubuh, karena hormon
endorfin ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina.
Jadi,
kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak
pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.
Bagaimana
agar hormon endorfin ini bisa keluar ?
Pertama,
bangun mindset positif.
Berpikir
yang positif. Setiap sesuatu mempunyai dua sisi; positif dan negatif. Lihatlah
segala sesuatu dari sisi positif, dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam
pikiran kita adalah hal-hal baik. Kalau yang dipikirkan adalah sisi negatif,
yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa
marah, kesal, dan juga menyesal. Sedikit saja hal-hal negatif itu keluar, maka bukan
hormon kebahagiaan yang timbul, tetapi hormon yang bahkan merusak tubuh. Selalu
bersyukur kepada Alloh Subhaana wata 'ala atas semua nikmat yang diberikan.
Kesyukuran akan membawa kepada kebahagiaan.
Kedua
bangun perasaan dan emosi positif.
Buang
semua emosi negatif seperti marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa
dizhalimi, dan sebagainya. Sebaliknya, bangun emosi positif seperti cinta,
kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan
cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih
menyenangkan dan menyehatkan. Saatnya menunjukkan kita adalah orang-orang yang
bahagia...
Ketiga,
lakukan kebaikan setiap saat.
Mengerjakan
kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa. Akibatnya, orang
semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai.
Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya
orang. Dengan berbuat baik, hidup akan lebih bermakna. Kebahagiaan, kesehatan,
semua bermula dari hal-hal positif yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.
Ingin
sehat ?
Mulailah
berpikir lebih positif, mengeluarkan emosi yang positif, dan bertindak positif
setiap hari.
Berbahagialah.
Demikian
materi kajian yg dapat saya sampaikan..smg bisa mnginsfirasi dan penyemangat
buat semua..mnnjadi Pribadi yg Positif
Selanjutnya
saya serahkn pada moderator.
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
TANYA JAWAB
1.
Ustadzah,
bagaimana menanamkan sikap positif pada anak yang masih 10 tahun, karena
termasuk anak pendiam, cenderung dalam berinteraksi ketika teman yang
mendominasi kondisi kelas, selalu jadi nomer sekian untuk apa-apa yang dilakukan,
reaktif-reaktif sesekali saat teman mulai ngatur-ngatur, ujung-ujungnya
dikucilkan. Dirumah tumpah ruah lah
emosinya, ga kuat lagi punya teman-teman yang selalu mengatur sekehendak hati,
bahkan guru pun lebih dekat dan mendengar teman-teman yang sok ngatur itu katanya.
Serasa dia diabaikan, dianggap tidak penting.
Jawab:
Anak-anak
itu biasanya meniru dari orang rumah, dalam hal ini orangtuanya. Bila dirumah sudah
dibiasakan hal-hal baik termasuk sikap positif anak-anak juga akan melakukan yang
sama di luar rumah. Tapi tidak bisa digeneralisasi juga. Ketika dihadapi dengan
lingkungn yang baru atau bahkan tidak nyaman disini pentingnya kerjasama orangtua
dan guru guna membangun sikap positif anak. Orangtua harus tetap dukung anak
tersebut, beri motivasi. Dengan guru kita sharing, sampaikan apa yang dialami
anak. Di cari solusi terbaik. Anak juga harus bisa bersosialisasi, bangun sikap
positifnya, belajar hadapi tantangan. Pelan-pelan insyaa Allah anak bisa
menerima lingkungannya. Ini yang terjadi dengan beberapa anak murid yang saya
temui di sekolah.
2.
Ustadzah,
bagaimana untuk bisa selalu husnuzhon, menghadapi rekan yang sudah jelas keliru
dan lalai, tapi tidak ada sama sekali merasa bersalah, dan dengan sikap cueknya
itu, orang lain yang jadi korban kebijakan?
Jawab:
Dimanapun
kita pasti akan menemui orang-orang yang perilakunya baik dan buruk. Mungkin kalau
ketemu yang baik kita nyaman, tidak masalah. Tapi ketika bertemu dengan orang yang
mudah yang seperti itu kita tanggapin dengan sikap positif, berarti ada
penyakit di hatinya, sebisa mungkin kalau ketemu orang seperti ini kita tetap dengan
sikap positif, jangan sebaliknya. Kita bisa selipkan nasehat-nasehat sambil
bercanda. Kalau memungkinkan kita ajak sharing, sampaikan yang menjadi
keberatan kita dengan perilaku dia. Kalau ternyata tidak berubah juga dan
membahayakan orang lain ada perlunya kita buat laporan ke atasan kita tentang
prilakunya itu.
3.
Kenyataannya
susah banget ya membangun pikiran positif. Kadang sudah kita setel pikiran
positif, ternyata ada saja yang bikin kita marah, kesal dan sakit hati. Ada saja
yang memulai, entah suami, anak atau tetangga. Adakah cara agar sifat-sifat itu
tidak sampai ada dipikiran kita?
Jawab:
Otak
itu merespon apa yg kita bilang ya bunda.
Kalau kita bilang susah, otak juga merespon susah. Sebaliknya, kalau kita
bilang mudah, maka akan enjoy. Marah kesal itu hal biasa, cuma bagaimana kita bisa
mengerem emosi kita agar tidak meledak-ledak. Tapi kalau memang tabiat kita
mudah terpancing, berarti ada yang salah dalam diri kita. Disini perlunya
pengendalian diri, agar tak cepat marah. Bisa dengan atur nafas, ubah posisi
kita, atau berwudhulah dan perbanyak dzikir.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan
istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus
Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On
line-Hamba Allah
FB : Kajian On
Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment