Home » , , » Membangun Sikap Positif

Membangun Sikap Positif

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, April 14, 2020


KAJIAN ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT G 2
KAJIAN RUTIN
Hari, Tanggal: Selasa, 28 Agustus 2019
Jam: Bada Isya
Tema: Membangun sikap positif
Narsum: Ustadzah Dewi Kusnita
Notulen: Sapta
┈┈ ✿⊱┈┈

Membangun Sikap Positf

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali respon dan tindakan terhadap suatu masalah tertentu menimbulkan 2 sikap yakni sikap Positif dan sikap Negatif.

Ketika seseorang merespon dengan hal yang positif maka yang terjadilah keceriaan dan kebahagiaan. Sebaliknya kalau disikapi dengan hal yang negatif yang terjadi adalah ketidaknyamanan dan keributan. Pada kesempatan ini kita fokus pada sikap positif ya, kalau dalam agama kita disebut huznudzan atau berbaik sangka.

Agama kita sangat mnganjurkan sikap baik sangka ini, kenapa? Karena dengan sikap ini  sudah menciptakan kenyamanan dan kebahagian pada diri dan sekitar kita.
Ga percaya?? Coba buktikan yaa..

Sikap positif/negatif  kita  ternyata berkaitan dengan rasa percaya diri. Caranya cukup dengan mengumpulkan semua daftar sifat sifat positif pada satu sisi. Lanjutkan mengumpulkan sifat sifat negatif diri sendiri di sisi lain. Silahkan menjumlahkan dengan mengurangi angka terbanyak yang ada. Bila yang terbanyak adalah sisi negatif, sehingga hasilnya minus... berarti kita kurang percaya diri.

So ada di posisi mana anda? Kalau ternyata di posisi positif, Alhamdulillah anda sudah berhasil  membangun sifat positif dalam diri. Bila negatif perbanyak istigfar dan gali lagi sifat positif kita.

Lalu bagaimana membangun sifat positif itu, yang utama kita harus tahu ciri-cirinya. Dengan mengetahui ciri-cirinya insya Allah akan terbangun sikap positif pada diri kita..

Yakni:

1.    Mempunyai penerimaan diri yang baik.
2.    Mengenal dirinya sendiri dengan baik.
3.    Dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang nyata tentang dirinya.
4.    Mampu menghargai dirinya sendiri.
5.    Mampu menerima dan memberikan pujian secara wajar.
6.    Mau memperbaiki diri kearah yang lebih baik.
7.    Mampu menempatkan diri di dalam lingkungan yang baru

Sikap positif ternyata mampu membahagiakan kita, terbukti dengan artikel berikut:

Hormon Kebahagiaan


Ternyata, ada hormon kebahagiaan yang dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri yang membuat bahagia, punya daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, yang disebut sebagai Hormon Endorfin. Nama hormon ini seperti obat tidur yang diproduksi secara sehat oleh tubuh dan disebut-sebut juga sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari banyak obat sekalipun.

Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi ?
Saat kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga bertindak positif.
Saat kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin.
Saat kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan lebih banyak hormon endorfin yang keluar.

Kalau banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya?
Ternyata tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita.
Kalau pikiran dan hati kita positif, maka tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak. Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya melihat ke dalam diri sendiri, maka kebahagiaan dan juga kesehatan akan didapatkan.

Menariknya, hormon kebahagiaan ini adalah juga hormon kesehatan.

Kalau kita mau sehat, hormon ini harus banyak-banyak keluar dari tubuh, karena hormon endorfin ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina.
Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.

Bagaimana agar hormon endorfin ini bisa keluar ?

Pertama, bangun mindset positif.

Berpikir yang positif. Setiap sesuatu mempunyai dua sisi; positif dan negatif. Lihatlah segala sesuatu dari sisi positif, dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik. Kalau yang dipikirkan adalah sisi negatif, yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa marah, kesal, dan juga menyesal. Sedikit saja hal-hal negatif itu keluar, maka bukan hormon kebahagiaan yang timbul, tetapi hormon yang bahkan merusak tubuh. Selalu bersyukur kepada Alloh Subhaana wata 'ala atas semua nikmat yang diberikan. Kesyukuran akan membawa kepada kebahagiaan.

Kedua bangun perasaan dan emosi positif.

Buang semua emosi negatif seperti marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa dizhalimi, dan sebagainya. Sebaliknya, bangun emosi positif seperti cinta, kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan. Saatnya menunjukkan kita adalah orang-orang yang bahagia...

Ketiga, lakukan kebaikan setiap saat.

Mengerjakan kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa. Akibatnya, orang semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai. Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang. Dengan berbuat baik, hidup akan lebih bermakna. Kebahagiaan, kesehatan, semua bermula dari hal-hal positif yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.

Ingin sehat ?
Mulailah berpikir lebih positif, mengeluarkan emosi yang positif, dan bertindak positif setiap hari.
Berbahagialah.

Demikian materi kajian yg dapat saya sampaikan..smg bisa mnginsfirasi dan penyemangat buat semua..mnnjadi Pribadi yg Positif
Selanjutnya saya serahkn pada moderator.

┈┈ ✿⊱┈┈
TANYA JAWAB


1.    Ustadzah, bagaimana menanamkan sikap positif pada anak yang masih 10 tahun, karena termasuk anak pendiam, cenderung dalam berinteraksi ketika teman yang mendominasi kondisi kelas, selalu jadi nomer sekian untuk apa-apa yang dilakukan, reaktif-reaktif sesekali saat teman mulai ngatur-ngatur, ujung-ujungnya dikucilkan.  Dirumah tumpah ruah lah emosinya, ga kuat lagi punya teman-teman yang selalu mengatur sekehendak hati, bahkan guru pun lebih dekat dan mendengar teman-teman yang sok ngatur itu katanya. Serasa dia diabaikan, dianggap tidak penting.
Jawab:
Anak-anak itu biasanya meniru dari orang rumah, dalam hal ini orangtuanya. Bila dirumah sudah dibiasakan hal-hal baik termasuk sikap positif anak-anak juga akan melakukan yang sama di luar rumah. Tapi tidak bisa digeneralisasi juga. Ketika dihadapi dengan lingkungn yang baru atau bahkan tidak nyaman disini pentingnya kerjasama orangtua dan guru guna membangun sikap positif anak. Orangtua harus tetap dukung anak tersebut, beri motivasi. Dengan guru kita sharing, sampaikan apa yang dialami anak. Di cari solusi terbaik. Anak juga harus bisa bersosialisasi, bangun sikap positifnya, belajar hadapi tantangan. Pelan-pelan insyaa Allah anak bisa menerima lingkungannya. Ini yang terjadi dengan beberapa anak murid yang saya temui di sekolah.


2.    Ustadzah, bagaimana untuk bisa selalu husnuzhon, menghadapi rekan yang sudah jelas keliru dan lalai, tapi tidak ada sama sekali merasa bersalah, dan dengan sikap cueknya itu, orang lain yang jadi korban kebijakan?
Jawab:
Dimanapun kita pasti akan menemui orang-orang yang perilakunya baik dan buruk. Mungkin kalau ketemu yang baik kita nyaman, tidak masalah. Tapi ketika bertemu dengan orang yang mudah yang seperti itu kita tanggapin dengan sikap positif, berarti ada penyakit di hatinya, sebisa mungkin kalau ketemu orang seperti ini kita tetap dengan sikap positif, jangan sebaliknya. Kita bisa selipkan nasehat-nasehat sambil bercanda. Kalau memungkinkan kita ajak sharing, sampaikan yang menjadi keberatan kita dengan perilaku dia. Kalau ternyata tidak berubah juga dan membahayakan orang lain ada perlunya kita buat laporan ke atasan kita tentang prilakunya itu.


3.    Kenyataannya susah banget ya membangun pikiran positif. Kadang sudah kita setel pikiran positif, ternyata ada saja yang bikin kita marah, kesal dan sakit hati. Ada saja yang memulai, entah suami, anak atau tetangga. Adakah cara agar sifat-sifat itu tidak sampai ada dipikiran kita?
Jawab:
Otak itu merespon  apa yg kita bilang ya bunda. Kalau kita bilang susah, otak juga merespon susah. Sebaliknya, kalau kita bilang mudah, maka akan enjoy. Marah kesal itu hal biasa, cuma bagaimana kita bisa mengerem emosi kita agar tidak meledak-ledak. Tapi kalau memang tabiat kita mudah terpancing, berarti ada yang salah dalam diri kita. Disini perlunya pengendalian diri, agar tak cepat marah. Bisa dengan atur nafas, ubah posisi kita, atau berwudhulah dan perbanyak dzikir.



•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!