KAJIAN
ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT G 5
KAJIAN
RUTIN
Hari,
Tanggal: Selasa, 20 Agustus 2019
Jam:
8.00 - 11.00 WIB
Tema:
Pengaruh Tauhid dlm Kehidupan
Narsum:
Ustadzah Tribuwhana
Notulen:
Sapta
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
Pengaruh Tauhid Dalam Kehidupan
Tauhid
adalah harta termahal yang dimiliki oleh seroang hamba. Karena tauhid memiliki
banyak pengaruh dalam kehidupan nyata, berikut adalah banyak pengaruh tauhid
dalam kehidupan muslim:
Pertama, orang
yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah
SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui
dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan kesesatan.
أَفَمَن
يَمْشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِ أَهْدَىٰ أَمَّن يَمْشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيمٍ﴿٢٢﴾
“Maka apakah orang yang berjalan
terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang
yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (QS. Al-Mulk: 22).
Kedua,
tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab,
satu risalah, dan satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling
mencintai dan bersaudara seperti firman Allah SWT :
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ﴿١٠﴾
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.
Al-Hujuraat: 10).
Rasulullah
SAW bersabda:
مَثَلُ
المُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الجَسَدِ
إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالحُمََّى
(رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رضي الله عنه).
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam
hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling bersikap lemah lembut adalah
seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit maka semua
anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam.” (HR. Muslim dari
An-Nu’man bin Basyir RA).
Masyarakat
beriman adalah masyarakat yang melakukan ta’awun (saling bekerja
sama) dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang
dari perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha
Allah, individunya merasa takut untuk berbuat zhalim, mencuri, menipu,
membunuh, berzina, menyuap atau menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau
perbuatan jahat lain karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana
ia harus berhadapan dengan Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan semua
amalnya.
Dan
ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-orang
yang terbaik seperti firman-Nya:
كُنتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا
لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ﴿١١٠﴾
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran: 110)
Ketiga, bila
iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan amal
shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan
mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka.
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ
السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
﴿٩٦﴾
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami)
itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Begitulah
dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan miskin,
namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu
keagungan di dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan
Allah tolong mereka dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang
gilang-gemilang.
Kesimpulan
Siapa
saja yang tidak mengenal tauhid maka ia buta seperti hewan yang mati berkalang
tanah dalam keadaan tidak tahu mengapa ia dulu memulai kehidupan, ia
meninggalkan dunia tanpa tahu mengapa dulu ia memasukinya. Mereka yang tidak
beriman kepada hari akhir tidak ada yang ia pikirkan kecuali pemenuhan
kesenangan dunia tanpa peduli halal atau haram. Dengan begitu kehidupan menjadi
rusak dan masyarakat pun terpecah belah.
Jika ia iman melemah, maka dosa akan bertambah sehingga mungkin saja Allah
SWT menurunkan azabnya bagi para pendosa. Orang yang beriman mengenal Rabb dan
Penciptanya, ia mengetahui mengapa Allah menciptakannya di dunia ini sehingga
ia hidup dengan petunjuk dari Allah SWT, berjalan di atas jalan yang lurus.
Orang yang beriman dengan iman yang benar tidak akan berbuat zhalim, mencuri,
berzina, atau perbuatan haram lainnya, dengan demikian hidup masyarakat akan
baik, anggota masyarakat bersaudara dan solid. Iman itu berbuah amal shalih,
membuat ridha Al-Khaliq, sehingga berbagai keberkahan pun Ia bukakan, bantuan-Nya
kepada kaum mukminin pun Ia kucurkan untuk menolong hamba-Nya menghadapi musuh
mereka sebagaimana terjadi dengan salaf shalih.
Wallahu a'lam
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
TANYA JAWAB
1.
Assalamu'alaikum
ustadzah boleh tidak kita sebagai muslim kadang kala menolong orang yang
berbeda keyakinan dengan kita?
Jawab:
Boleh
bunda, sebagai kewajiban kita sebagai makhluk sosial, yang tidak boleh adalah
ikut ibadah mereka.
2.
Assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh. Izin bertanya ustadzah, apa hukumnya bila kita
besumpah diatas Alqur'an atau ada lagi dengan sumpah pocong untuk menguatkan
kebenarannya, dan apakah sanksi yang diberikan apabila kebenarannya tidak terbukti?
Jawab:
Dalam
Islam tidak ada syari'at mengenai sumpah pocong, sumpah atas nama Allah
dilaksanakan untuk hal-hal yang serius bukan untuk main-main.
3.
Assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh. Izin bertanya usatdzah. Saat sedang sayafar kita
istirahat untuk sholat isya di sebuah mushola d perkampungan, pada saat imam
membaca surat ada bacaan yang imam lupa, dan berhenti beberaoa menit untuk
mengingat, sedangkan makmum yang laki- laki tidak ada yang hafal surat yang dibaca
imam, secara kebetulan ada makmum wanita yang hafal surat yang dibaca imam, apakah
boleh makmum wanita melanjutkan bacaan yang terlupa agar imam ingat kembali
lanjutan surat yang dibacanya?
Jawab:
Yang
dibolehkan untuk makmum wanita adalah bertepuk tangan memberi isyarat, jika
imamnya tidak sadar juga setelah diberi isyarat maka sholat tetap sah.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan
istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus
Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On
line-Hamba Allah
FB : Kajian On
Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment