Jumat, 23 Mei 2014
Nara Sumber : Ustad Dian Alamanda
بسم الله الرحمن الرحيم
َالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ
وَاْلإِسْلاَمِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
“Ibarat pon bensin, Ramadhan adalah tempat mengisi bahan
bakar rohani untuk bekal perjalanan setahun. Siapa yang maksimal dia akan sukses, sebaliknya
siapa yang lalai, dia akan terseok-seok dalam dosa dan kesia-siaan” (Dr. Amir
Faishol Fath, MA)
Dalam buku “8 Kunci Sukses Ramadhan”, Dr. Amir Faisol Fath
menuliskan tip-tip agar kaum muslimim dapat meraih kesuksesan ibadah puasa di
bulan Ramadhan. Buku tersebut memotivasi kita untuk meningkatkan ibadah
Ramadhan. Tentu tidak sekedar ritualitas saja. Namun, lebih daripada itu,
Ramadhan dapat menjadi madrasah kehidupan seseorang. Dengan hadirnya bulan
Ramadhan, selayaknya pribadi tercerahkan menjadi muslim yang lebih baik.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan agar kita
memperoleh kesuksesan Ramadhan tersebut:
1. Gembira dengan hadirnya Ramadhan.
Kegembiraan
dengan hadirnya bulan yang agung ini karena ia memiliki
keistimewaaan tersendiri. Imam Al-Maqdisi berkata; bahwa Keistimewaan
puasa Ramadhan adalah karena kepemilikannya langsung kepada Allah. Allah
berfirman dalam hadis qudsi; “Kecuali puasa, ia milik-Ku dan Aku langsung yang
akan memberikan balasannya”.
Lebih jauh Imam Al-Maqdisi memaparkan bahwa puasa di bulan
Ramadhan menjadi istimewa karena amalnya tidak nampak dan tidak bisa dideteksi
oleh pandangan mata manusia. Maka tidak bisa dimasuki penyakit riya’. Selain
itu puasa adalah pemenjaraan bagi setan. Sebab setan hanya bisa masuk melalui
hawa nafsu. Hawa nafsu menjadi kuat melalui makan dan minum. Selama hawa
nafsu kuat dan subur, setan akan terus keluar masuk dalam diri seseorang.
Dengan puasa, hawa nafsu menjadi tidak berdaya.
Kegembiraan Rasulullah sendiri tercermin dalam persiapan
beliau melatih diri berpuasa dibulan sya’bannya. Kegembiraan ini juga disambut
dengan perasaan bangga karena mendapat undangan khusus dari Allah sebagaimana
disebutkan dalam surat Al-baqoroh, ayat 183.
2. Totalitas dalam mengisi Ramadhan.
Setiap insan tidak
pernah tahu, bahwa Ramadhan yang akan hadir adalah Ramadhan terakhirnya. Ajal
kapanpun datang menjemput tanpa bertanya. Banyak orang yang mati di tempat
maksi’at. Nauzubillah mindzzalik. Oleh karena itu, Kita tidak pernah bisa
menjamin bagaimana akhir hayat kita,bahwa tahun depan bisa bertemu lagi dengan
bulan yang mulia ini. Maka selama bulan Ramadhan dianjurkan
memperbanyak ibadah kepada Allah dan mengurangi aktivitas kerja.
3. Senang berpuasa.
Dalam berpuasa hendaknya
dimunculkan rasa suka, atau senang. Orang yang senang menjalankan segala
sesuatu, tidak merasa terbebani dengan puasa yang dijalaninya. Untuk
menumbuhkan rasa ini dapat dilakukan dengan menggali hikmah puasa, mengenal
sejarah diwajibkannya puasa, dan belajar dari puasa orang-orang soleh.
4. Indah bersama Al-Qur’an.
Ramadhan pun juga
dikenal dengan bulan Al-qur’an. Setiap huruf yang dibaca mendapatkan pahala
yang berlipat-lipat dari Allah. Al-qur’an yang kita baca dapat menghapus dosa
masa lalu. Sebagaimana dalam sebuah hadist shahih dijelaskan bahwa setiap
kebaikan akan menghapus dosa. Dengan kita selalu membaca Al-Qur’an dan
memahaminya, kita akan memperoleh safa’at dan ampunan Allah swt.
5. Selalu semangat bangun malam.
Manusia yang
unggul adalah manusia yang senang berpuasa, melakukan kebajikan, dan mengisi
malamnya dengan zikir. Apalagi di bulan Ramadhan adalah bulan shalat malam,
sebagaimana Rasulullah bersabda; “ Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan
(baca; tarawih) Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat”.(HR. Bukhari
Muslim). Bangun malam juga terdapat rahasia sahur. Orang yang sengaja bangun
untuk makan sahur, sekalipun hanya seteguk air, ia akan mendapat
keberkahan Allah. Sahur dapat memperkuat seseorang dalam melaksanakan puasa disiang
harinya.
Wallahua'lam
6. Tingkatkan amal.
Bulan Ramadhan adalah
waktu-waktu yang mustajab untuk melantunkan doa. Manusia yang beruntung tentu
akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Karena ia tahu bahwa
Allah mengobral pahala selama bulan suci ini. Meningkatkan amal dapat
dengan memperbanyak shalat fardhu berjama’ah di masjid dan amal-amal
sunnah lainnya.
7. Raih lezatnya I’tikaf.
Puncak kehambaan adalah
hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah (At-Taubah:19).
I’tikaf di bulan Ramadhan adalah salah satu cara memakmurkan masjid
Allah selama bulan Ramadhan. Kita diberi kesempatan oleh Allah untuk
berlomba-lomba merebut malam lailatur qodar. Malam ini adalah bonus
tertinggi yang Allah berikan kepada seseorang yang berusaha menghidupkan
sepuluh malam terakhir selama bulan Ramadhan. Bagi yang memperoleh malam
ini, maka ia sama dengan beribadah selama seribu bulan.
8. Hidupkan Ramadhan sepanjang masa.
Kesuksesan dari
Ramadhan akan tampak dengan lahirnya pribadi, rumah, dan kampung yang
rabbani. Pribadi yang senantiasa menghidupkan Ramadhan di bulan-bulan lainnya,
maka pribadi inilah yang telah meraih sukses Ramadhan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN:
■ Ustdzh pada bulan ramadhan kita sangat dianjurkan utk
berlomba-lomba merebut lailatul qodar. Apakah untuk mendapatkannya harus denga
cara I'tikaf? Atau bisa hanya beribadah di rumah saja?
Jawab :
Wanita diperbolehkan i'tikaf tapi tidak harus.
PUASA RAMADHAN
■ Ustad, saya mau bertanya terkait bulan Ramadan ini ya.
Saya masih menyusui anak, anak saya saat ini berusia 18 bulan. Cuma dia alergi
susu sapi dan kambing, jadi dia masih ASI. Beberapa hari kemarin saya coba
puasa niatnya bayar utang tahun lalu. Tetapi sehari puasa produksi asinya
menurun. Bagimana ya ustadz?
Jawab:
Boleh qadha puasa ditahun depan karena menghawatirkan asi
atau kesehatan kandungan.
■ Ustad, kalo puasa tahun kemarin belum bisa kita qhada
sekarang, apakah harus membayar fidyah?
Kalau sudah membayar fidyah, apakah puasanya harus diqodho
lagi tahun depannya?
Bagaimana dengan keadaan uzurnya tidak permanen, misal
hamil, menyusui, apakah maka wajib qodho ?
Jawab :
Kalau uzurnya permanen, misal fisik yg sangat lemah, sakit
menahun, maka cukup bayar fidyah.
Sebagian besar ulama mewajibkan qodho dengan jumlahnya
sesuai dengan yg ditinggalkan
Kecuali sebabnya karena hubungan suami istri.
■ Jika saya tidak berpuasa dari tahun 2009 dengan total
menjadi 123 hari, jadi saya harus mengqodho 123 hari ya?
Jawab :
Usahakan semampunya saja
■ Maksudnya dengan sebab hubungan suami istri itu bagaimana
ustadz???
Jawab:
Kalau karena berhubungan suami istri kafaratnya memerdekakan
1 budak, atau puasa 60 hari berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin.
■ Pak dian, sekarang di masyarakat kita banyak dilakukan puasa yang tidak dicontohkan Rosul. Misal puasa Rajab, puasa putih,puasa kalau ada hajat. Saya suka sedih melihat fenomena sudah berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa.
Bagaimana tanggapannya pak?
Kenapa fenomena itu muncul ya pak? seperti halnya ada ibadah-ibadah tertentu yang tidak dicontohkan Rosulullah. Apa ketidaktahuan mereka atau ada pihak-pihak yg sengaja.
Biasanya kalau awal puasa semangat banget ibadahnya tetapi ketika pahala lebih berlipat di 10 hari terakhir malah melemah ibadahnya..Karena faktor dunia: pulkam, bikin persiapan lebaran, dll.
Saya suka sedih melihat sholat tarawih sepiii, tetapi mall penuh. Apa ini disebut penyaringan ya pak.
Bagaimana kiat-kiat menjaga Keistiqomahan ibadah ba'da Ramadhan.
Jawab:
Maka persiapannya harus dari sekarang. Jangan terlalu menggebu diawal tapi kendor di belakang. Bisa jadi karena ketidaktahuan. Ada juga karena kesengajaan.
Hadits palsu saja sudah ada sejak era Utsman bin Affan.
MENJELASKAN PERBEDAAN IBADAH PADA ANAK
■ Assalamu'alaikum shalihat, ana mau tanya
Bagaimana cara menjawab pertanyaan anak kecil tentang
orang-orang yang cara ibadahnya unik atau berbeda?
Ana punya adik sepupu umur 8 tahun (perempuan) dan 4 tahun
(laki-laki), di mesjid deket rumah kadang ada musafir yg mampir shalat. Para
musafir itu sering kali aneh, kadang ada tetesan air wudlunya ditadahi dg
tangannya lalu diminum. Pernah juga kadang shalatnya itu sambil pegang Al
Quran.
Di musafir pertama adik perempuan ana yang lihat, tapi cuma
ana bilang biarkan aja, itu salah jangan ditiru.
Pada musafir kedua, adek yg laki-laki yang melihat lalu Al
Qurannya diambil pas orang itu sujud. Alhasil orang itu berhenti shalat (cerita
dari kakek).
Sebaiknya bagaimana ana menjawab dan menjelaskannya?
Oya, adik ana yang perempuan itu cerewet sekali kalau ada
sesuatu yang aneh biasanya dia suka ceritakan pada teman-temannya.
Jawab:
Kalau dia perempuan, sebaiknya sholat di rumah saja.
Untuk usia 4 tahun dijelaskan sesuai usianya saja.
Kalau jelas keliru, katakan saja tidak boleh.
Kalau ukhti tidak faham, jawab saja tidak tau.
Jika telah dijelaskan, berarti gugur kewajiban kita.
Dijelaskan saja dengan cara yg santun.
Semoga bermanfaat.
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi
bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT