Rekapan Kajian Online WA Hamba Allah SWT
Jumat, 23 Mei 2014
Nara Sumber : Ustad Dodo Hidayat
Sunaly
Notulen : Bunda Nofita
LANJUTAN DOA NABI IBRAHIM AS: QOLBUN SALIM
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Saya ingin melanjutkan bahasan
tentang...
Do'a Ibrahim 'Alayhi Salam:
وَلَا تُخۡزِنِىۡ يَوۡمَ يُبۡعَثُوۡنَۙ
يَوۡمَ لَا يَنۡفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوۡنَۙ
داِلَّا مَنۡ اَتَى اللّٰهَ بِقَلۡبٍ سَلِيۡمٍ
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada
hari mereka dibangkitkan,
(yaitu) di hari harta dan anak-anak
tidak berguna
kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan QALBUN (hati) yang SALIM
(Asy-Syu'araa/26 : 87-89)
Pointnya :
A- Ibrahim 'alayhi salam merasa
khawatir jika dirinya akan menjadi orang yang dihinakan Allahu Ta'ala di hari
akhirat.
B- Akan terjadi devaluasi
besar-besaran di akhirat terhadap nilai harta kekayaan dan anak keturunan yang
dimiliki, padahal keduanya adalah dua variabel utama kesuksesan hidup di sunia.
C- Yang akan menjadi parameter sukses
seseorang nanti di akhirat adalah bilamana ia memiliki QALBUN SALIM, bukan
lantatan memiliki harta dan anak.
Betapa berharganya memiliki Qalbun
Salim. Tanpa memiliki Qalbun yang Salim, omong kosong manusia bisa dengan mudah
melenggang masuk surga. Dengan demikian, adalah menjadi kewajiban kita semua
untuk meraihnya serta memilikinya, utamanya bagi siapa pun kita yang
berkeinginan menjadi penghuni surga. Apa dan bagaimana Qalbun Salim itu, mari
kita simak kajian berikut ini...
Qalbun Salim terdiri dari dua frase,
Qalb dan Salim.
Qalb artinya hati. Dalam bahasa arab
kata "hati" sering disebut dengan qolbun (قلب), mujhatun (مجهة) atau
fu'ada (فؤاد) namun yang mungkin sering kita dengar di antara yang tiga itu
adalah kata qolbun.
Salim bisa berarti bersih, sehat,
sejahtera.
Paling tidak para pemerhati qur'an
memberikan tiga makna Qalbun Salim,
1- Salaamatal qalbi 'anisy ayirki wal
'aqaa'idul faasad - Aqidah yang benar dan lurus serta bebas dari segala bentuk
kesyirikan, الفاسد والعفاعد الشرك عن القلب سﻻمة
2- Saalim min amradhil quluub - Bersih
dari segala penyakit hati,
القلوب امرض من سالم
3- Hati yang sehat dan kuat untuk
menjalankan fungsinya.
* * * * *
Pemilik Qalbun Salim adalah insan yang
aqidahnya benar dan lurus serta suci dari hama kemusyrikan yang biasanya kecil
tidak kasat mata. Bila kita berbicara soal syirik, mari kita tengok surah
Al Furqan/25 : 68
وَالَّذِينَ لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ
إِلَهاً آخَرَ
"Dan orang-orang yang tidak
menyembah ilaah (sesembahan) yang lain beserta Allah"
Unik sekali gaya bahasa Al Qur'an di
atas! Cobalah perhatikan ! Ketika menjelaskan tentang prilaku kemusyrikan, Al
Qur'an mengungkapkan dengan bahasa: “tidak menyembah sesembahan lain beserta
Allahu Ta'ala”. Hal ini mengindikasikan makna masih banyaknya kaum muslimin
secara sadar atau tidak sadar yang masih melakukan hal-hal yang berbau
kemusyrikan padahal mereka juga menyembah Allahu Ta'ala dalam keseharian.
Praktik-praktik tersebut adalah seperti meyakini adanya kekuatan-kekuatan lain
selain Allahu Ta'ala, menggunakan jimat, mendatangi tukang ramal, dukun,
"orang pintar" atau yang lainnya. Di masyarakat sendiri juga
berkembang adanya kepercayaan-kepercayaan tertentu yang cenderung pada praktek
terselubung kemusyrikan. Banyak pedagang yang masih percaya menggunakan semacam
“panglaris” untuk usahanya. Di tengah-tengah kita masih banyak yang meyakini
tidak boleh foto bertiga, karena nanti salah satunya akan ada yang meninggal.
Kejatohan cecak pertanda sial, kedatangan kupu-kupu bisa membawa keberuntungan.
Pantang bepergian di hari Rabu. Pergi ke Kebun Raya Bogor bikin cepat putus
hubungan, pergi ke Pelabuhan Ratu hindari pakaian berwarna hijau. Cincin ini
selalu membawa keberuntungan. Hindari lokasi rumah "tusuk sate".
Untung ada dia, team kita jadi menang. Keyakinan dan kepercayaan seperti ini
mengandung unsur kemusyrikan yang begitu halus, tidak mudah ketara. Saking
halusnya ada yang memberi misal halus tersamarnya bagaikan semut hitam berjalan
di batu hitam di malam pekat dilihat memakai kacamata hitam. Pokoknya
haluuuusss banged.
Nah, syirik-syirik kecil seperti ini
yang membuat kita sering lalai dan lengah. Menyembah setan kita mungkin tidak
akan mau. Memuja berhala mungkin kita masih mikir-mikir. Beribadah kepada
patung mungkin kita apriori. Percaya pada kekuatan pohon beringin mungkin itu
pantang kita lakukan. Tetapi kita kadang tidak mampu menghindar kemusyrikan
yang terselubung seperti itu.
Para pemilik Qalbun yang Salim mereka
adalah orang-orang yang benar-benar menjaga tauhidnya pada Allahu Ta'ala dan
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang mengandung unsur kemusyrikan
sebagaimana contoh di atas. Karena mereka sepenuhnya menyadari bahwa
menyekutukan Allahu Ta'ala memiliki konsekwensi yang berat; dosa-dosa mereka
tidak akan pernah diampuni oleh Allahu Ta'ala :
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ
بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلاَلاً بَعِيداً ﴿١١٦
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain
dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa'/4 : 116)
Selain itu, syirik adalah perbuatan
yang dinilai Al Qur'an sebagai sebuah kezhaliman yang besar. Zhalim itu lawan
kata Adil. Adil itu salah satu unsurnya Alim (pintar). Berarti kezhaliman itu
perbuatan yang dilakukan karena terlalu amat sangat bodoh sekali
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya syirik itu kezhaliman
yang besar”. (QS. Luqman/31 : 13).
Dan siapapun yang musyrik, 100% tidak
akan mencium baunya syurga dan tempatnya kekal di neraka.
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ
أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya barangsiapa yang
menyekutukan Allah, maka Allah pasti mengharamkan ke atasnya Syurga, dan tempat
tinggalnya di dalam Api Neraka, dan bagi siapa yang melakukan kezaliman
(kesyirikan) tidak ada siapa yang dapat membantu (untuk mengeluarkannya dari
Neraka).” (Surah Al Maidah/5 : 72)
Sampai di sini dulu shared kajian kita
siang hari ini.
Lanjutannya akan kita kaji pekan
mendatang.
Sedikit aja ya biar focus term by
term, step by step, thabaqan 'an thabaqin...
Wallahu a'lam!
PERTANYAAN
DAN JAWABAN:
■ PERTANYAAN PERTAMA
Apakah takut itu bisa dikategorikan
syirik? Sampai dimana batasannya?
JAWAB :
Bisa ! Ada memang rasa takut yang
sebenarnya adalah perasaan atau suasana hati yang sangat thabi'i (alami) itu
bisa menyebabkan syirik kepada Allahu Ta'ala. Sebab dari itu, mari kita lihat
beberapa pembagian takut dulu...
1. Takut tersembunyi (khauf sirri),
yaitu takut kepada selain Allahu Ta’ala, berupa patung, mayat, makhluk gahib
seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka
dapat menimpakan mudharat kepada kita...
"Janganlah kamu takut kepada
mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman. "
(Ali Imran/3 : 175).
Hati-hati takut seperti ini tidak
layak menjadi bahagian sifat orang yang beriman sebagaimana sindiran ayat di
atas. Syirik kah? Kalau takutnya dosis rendah masih ditolerans. Tapi kalau
sudah dosis berat, bisa syirik.
2. Takut yang menyebabkan seseorang
meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada atasan sehingga menyebabkan
kewajiban ditinggalkan. Takut seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk
syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah shallallahu
'alayhi wasallam bersabda:
“Janganlah seseorang dari kamu
menghinakan dirinya!” Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang
menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: “Yaitu ia melihat hak Allah
yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata
kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan
begini?”
Ia menjawab: “Karena takut kepada
manusia!”. Allah berkata: “Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut”. (HR.
Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).
3. Takut secara tabiat, takut yang
timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada anjing, takut pada
ketinggian, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik,
hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat
dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
Wallahu A'lam!
■ PERTANYAAN KEDUA
Bolehkah kita minta dido'akan kepada
orang lain yang lebih shaleh misalnya kiyai, ustadz? Bagaimana dengan
jampi-jampi?
JAWAB :
Ada dua pendapat. Ada yang membolehkan
dengan syarat yang ketat (sekali lagi syarat yang ketat), ada juga yg tidak
membolehkan.
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Umar bin
Khaththab ra. apabila terjadi musim paceklik, ia meminta hujan melalui Abbas
bin Abdul Muthalib ra., lalu berkata:
“Ya Allah, kami dahulu bertawassul
kepada-Mu melalui Nabi kami, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami, sekarang
kami memohon kepada-Mu melalui paman Nabi kami, maka berilah kami hujan”. (HR. Al Bukhari)
Dari hadits tersebut dan hadits-hadist lain
yang semakna ditanggapi berbeda-beda.
Ada yang menanggapi bahwa hadits
tersebut membolehkan kita untuk minta didoakan oleh orang yang lebih shalih,
lebih 'alim, lebih taat...
Dan itu adalah bentuk tawasul yang
benar, yakni bertawasul kepada orang alim yang masih hidup, bukan bertawasul
kepada orang yang sudah meninggal dunia.
Tetapi sebaliknya, ada juga justru
dari hadits tersebut kita tidak disukai (makruhaat) untuk meminta dido'akan,
karena efek psikologisnya :
Bagi yang meminta dido'akan akan
timbul kesan memandang hina pada diri sendiri dan perbuatan itu bernilai tidak lain bentuk meminta-minta
kepada sesama manusia.
Dan bagi yang mendo'akan akan mudah
sekali dapat digelincirkan syetan karena merasa bahwa hanya dirinyalah yang
pantas dimintai tolong.
Tadi saya katakan yang membolehkan pun
dengan syarat-syarat yang ketat. Salah satunya syaratnya harus dengan cara-cara
yang dibenarkan syariat. Misalnya jampi-jampi apa yang dibaca. Sesuai syari'at
kah?
Jampi-jampi itu bahasa Arabnya ruqyah.
Meruqyah ada dua. Pertama yang diperbolehkan (ruqyah syar'iyyah) dan ruqyah
yang dilarang (ruqyah syirkiyyah).Ringkasnya ruqyah bisa dilarang atau
dibolehkan salah satunya tergantung dari jampi2nya. Mutar-muter disitu-situ
juga.
Kalau jampi-jampinya sesuai sunnah,
dari do'a-do’a yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam dan dari
ayat-ayat al qur'an maka in sya'Allah itu ruqyah yang diperbolehkan.
Wallahu a'lam!
■ PERTANYAAN KETIGA
Ada orang bilang dia pernah melihat
hantu atau makhluk halus. Bagaimana tanggapannya?
JAWAB :
Darimana saya harus mulai menjawabnya
ya? Bingung sendiri karena harus diterangkan dari basic sekali...
Baiklah saya coba...
Semua makhluk ghaib (makhluk halus)
mau apa saja namanya kita menyebutnya, mau genderuwo, mau kuntil anak,
kantong wewe, butho ijo, dedemit,
syetan, jin, tuyul, satan, vampire, devil, atau suster ngesot itu sebenarnya
jin. Sekali jin.
Dalam bahasa 'arab kata yang dibentuk
oleh 3 huruf yakni jiim (ج), nuun (ن), dan nuun (ن), berarti tersembunyi, tidak
terlihat, tidak tampak.
Coba kita perhatikan....
Janiin --> bayi di dalam kandungan,
bukankah ia tidak tampak?
Junnah--> perisai atau tameng.
Bukankah maksud orang menggunakan perisai untuk melindungi diri agar tidak
tampak atau tidak terkena senjata musuh?
Jannah --> syurga. Bukankah syurga
saat ini belum tampak?
Jannah --> hutan. Bukankah saking
rimbun atau lebatnya pohon-pohon yang ada di hutan sampai kita tidak bisa melihat
tanah di bawahnya, beberapa satwa di dalamnya?
Begitu juga dengan makhluk yang
bernama jin (dalam bahasa 'arab ditulis jinn
حن ) adalah makhluk yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang secara
langsung alias makhluk ghaib.
Allah sendiri memberikan
informasinya...
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ
حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia (iblis, jin) dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat
mereka.” (QS. Al-A’raf:/7 : 27)
Jadi, Al qur'an menegaskan iblis (jin)
dan sejawatnya bisa melihat kita, tetapi kita tidak dapat melihatnya "min
haitsu" dari suatu tempat (dimensi).
Kenapa? Tadi dikatakan karena
dimensinya berbeda. Dimensi manusia dan dimensi jinn.
Al Qur'an yang berbicara demikian...
Koq ada yang ngaku-ngaku telah
melihatnya?
1. Kebanyakan yang mengaku melihat
makhluk ghaib sebenarnya dia sendiri ga yakin. Cuma perasaan, halusinasi saja.
Katanya katanya alias qila wa qola...
Coba tanya kepada yang mengaku
melihat, pasti dia mengatakan katanya si A atau katanya si B. Tidak pernah
jelas.
Iru cuma qila wa qola, katanya
katanya...
2. Seandainya ada makhluk yang bisa
dilihat seseorang,
Maka orang yang bisa melihat makhluk
ghaib adalah orang yang memiliki "kelebihan"... Buktinya tidak semua
orang bisa melihat penampakkan.
Makhluk ghaib yang "menampakkan
diri pun juga pasti harusnya bukan makhluk sembarangan. Dia makhluk yang juga
punya "kelebihan". Buktinya tidak semua makhluk bisa menampakkan
diri.
3. Orang yang mengaku-ngaku bisa
melihat makhluk ghaib menurut pendapat saya otak kecilnya rusak. Mungkin di
hypothalamusnya. Bisa disebabkan waktu kecil pernah step, kejang. Karena ada
kerusakan di otaknya, akibatnya sering berhalusinasi, berfantasi...dia melihat
makhluk ghaib.
■ PERTANYAAN KEEMPAT
Ada masyarakat melakukan ritual yang
tidak ada perintahnya. Misalnya selamatan pindah rumah, bahkan kesannya terlalu
diada-adakan dan mewah. Kalau tidak ikut-ikutan mengadakan katanya bisa sial.
Bagaimana yang sebenarnya?
JAWAB :
Mengadakan suatu ritual yang tidak
berdasarkan perintah Allahu Ta'ala dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alayhi
wasalamah adalah perbuatan sia-sia. Apalagi meyakini kalau kita tidak
melaksanakannya akan tertimpa sial itu bisa dikategiorikan syirik. Melakukan
sesuatu kepada yang ditakuti murkanya, yang diagungkan kedigdayaannya, yang
dihormati titah dan perintahnya selain Allahu Ta'ala adalah jelas-jelas
perbuatan menduakan Allah alias syirik.
Sudah melakukan perbuatan yang sia-sia
karena tidak ada contoh, ditambah lagi percaya kalau kita tidak ikut
melaksanakannya kan terkena bala, musibah, intiham, kutuk, laknat dll. Dosa
muraqab namanya alias dosa kuadrat...
Padahal tidak ada suatu apapun yang
terjadi melainkan Allahu Ta'la menghendakinya,
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ الَّهُ ۚإِنَّ
الَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan
itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana (Al Insan/76 : 30).
Adapun ada yang celaka lantaran dia
tidak ikut-ikutan melaksanakan ritual, itu karena kebetulan saja. Dan dasar
syetan ...dia melakukan provokasi tepat pada waktunya dengan cara
menakut-nakuti bahwa kecelakaan itu merupakan efek dari ketidak ikut sertaannya
menyediakan sesajen.
Wallahu a'lam !
NANTI SAYA SAMBUNG PENJELASANNYA BILA
ADA KESEMPATAN.
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT