CIRI KERJA MUSLIMAH DAKWAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, June 20, 2014

Kajian Online WA Hamba  اللَّهِ SWT

Jum'at, 20 Juni 2014 
Narasumber: Ibu Rochma Yulika
Rekapan Grup HA 12 (Nanda Ana dan Linda)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dalam buku "Untuk Muslimah yang Tak Pernah Lelah Berdakwah"


Selamat berjuang wahai muslimah DAKWAH.
Ikhlaskan diri berlelah mengemban AMANAH
Jangan biarkan ada celah setan Menjamah
Perjalanan hidup takkan pernah lepas dari ARAL dan FITNAH
Maka siapkan diri jangan sampe LENGAH
Tetapkan hati untuk senantiasa ISTIQAMAH
Meski kadang hati GUNDAH jangan pernah MENYERAH.
Hanya pada ALLAH tempat kita BERSERAH
Yakinlah pasti kan raih JANNAH
  1. Bekerja dengan ikhlas, meniatkan segala aktivitas hanya karena Allah.
  2. Bekerja dengan mawas, selalu berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan terhadap apa saja yang dihadapi
  3. Bekerja dengan keras, berjuang tanpa kenal lelah untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi ini.
  4. Bekerja dengan cerdas, bekerja dengan inovasi baru dan selalu berkreativitas untuk kemajuan dakwah ini.
  5. Bekerja dengan tuntas, bekerja untuk dakwah secara maksimal dan tidak setengah-setengah. Butuh totalitas dalam bekerja di jalan dakwah ini.
  6. Bekerja penuh produktivitas, sebagai daiyah harus mampu mencetak generasi sehingga akan ada regenerasi untuk mengusung gerbong dakwah hingga yaumil akhir.
Selamat berjuang sahabat surgaku...
@rochma_yulika#untukmuslimahyangtakpernahlelahberdakwah@Proumedia
jalan dakwah itu pilihan
karena tetap berdiri di atas jalan ini adalah sebuah perniagaan yang tak pernah merugi
Jika Bukan Karena Dakwah Ini"

Jika bukan karena dakwah ini, mungkin diri ini adalah seorang hamba yang mudah berputus asa dan mudah berkeluh kesah. Berbagai ujian hadir dalam langkah-langkah dalam menapaki terjalnya jalan dakwah ini.

Ketika tak kuasa untuk bertahan di jalan ini, tiba-tiba ingatan akan kisah para shahabat Rasul di medan dakwah yang tidak sekedar keletihan, bahkan mereka harus kesakitan sampai harus mati bersimbah darah pun justru menjadi pilihan.

Mereka adalah manusia-manusia pilihan, perindu syahid yang pantang menyerah. Kami pun tersadar dari lamunan bahkan masih teringat kisah Anas bin Nadhr dalam perang uhud. Teriaknya:” surga.... surga.... aku mencium bau surga di kaki bukit uhud.” dengan semangat membara dia terjang lawan sampailah pada kematiannya di medan juang. Inilah sepenggal kisah perang Uhud yang berakhir dengan kekalahan kaum muslimin. Tak terasa air mata menetes, seolah kami hadir dan menyaksikan teriakan Annas. Keimanan yang kuat yang tertanam dalam hati para shahabat yang membuat mereka tak gentar meski musuh menghadang.

Kehidupan di dunia sangat sebentar jika dibanding dengan kehidupan akhirat yang tiada batas. Banyak ulama yang menggambarkan kehidupan di dunia dengan mencelupkan jari telunjuk kita ke dalam air laut dan air yang menempel pada jari kita itulah usia kehidupan kita di dunia. Dan air yang tersisa di lautan yang luas adalah ibarat kehidupan akhirat yang tanpa batas.

Lantas bekal apa yang akan kita bawa? Hanya amal yang kita lakukan yang mampu menolong kita untuk melintasi shirathal mustaqim. Dan dakwah adalah amalan yang terbaik karena di dalamnya terdapat amal jariyah yang senantiasa mengalir sampai dunia ini tutup usia. Waktu kita hanya sedikit, bila demikian masih berapa lagi waktu kita tersisa agar kita mendapatkan cinta-Nya, hidup bersama-Nya?
Bismillahi tawakaltu 'alallah la haula wa laa quwwata illa billah....

Tokoh penuh hikmah Luqmanul Hakim pernah menasihati anaknya. ”Anakku, hiduplah untuk duniamu sesuai porsi yang Allah berikan. Dan hiduplah untuk akhiratmu sesuai porsi yang Allah berikan.” Tak seorangpun tahu berapa lama jatah hidupnya di dunia fana ini. Ada yang mencapai 60, 70 atau 80-an tahun. Ada yang bahkan berumur pendek. Wafat saat masih muda belia. Yang pasti tak seorangpun bisa memastikan porsi umurnya di dunia. Pendek kata Wallahu a’lam, Allah saja yang Maha Tahu.

Adapun jatah hidup kita kelak di akhirat adalah tidak terhingga. Kita insyaAllah bakal hidup kekal selamanya di sana. Artinya, jika kita bandingkan lama hidup di dunia dengan di akhirat, maka jatah hidup di dunia sangatlah sedikit. Sedangkan hidup manusia di akhirat sangat luar biasa lamanya.

Praktis, hidup manusia di dunia seolah zero time (nol masa waktu) dibandingkan hidup di akhirat kelak. Wajar bila Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sampai mengibaratkan dunia bagai sebelah sayap seekor nyamuk. Artinya sangat tidak signifikan.

Lantas... sudahkah kita sibuk mengevaluasi diri? Atau justru kita sibuk mencari kesalahan saudara kita?

Apakah nisan yang berjajar di depan mata tak mampu jadi pengingat? Bahwa kelak kita akan menjadi penghuninya.

Masihkah diri terbelenggu oleh nafsu. Masihkah jiwa selalu tergoda dalam nista. Masihkah mulut sering bergunjing tentang hal yang tak penting. Dan masihkah nafsu menjadi belenggu yang membuat hati keras membatu.

Berhentilah sejenak..... mari bersegera bertafakur jangan sampe terlena dan tanpa sadar diri sudah tiba di kubur.

Mari beristighfar agar kubur kita jembar.
Mari segera memerbaiki diri agar tak nista di kehidupan hakiki.

Berbekal ketaqwaan, karena sesungguhnya kita tak pernah tahu...
Jika malam telah tiba apakah kita masih bisa hdp hingga pagi hari??
Jika pagi tiba akankan kita bisa menikmati hadirnya senja hari??

Betapa banyak orang yang sehat kemudian tiada
Banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari, namun mereka tak pernah menyadari sesungguhnya dirinya sedang berlomba dengan akhir kehidupannya

Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tak sadar diri
Banyak orang yang berharap panjang umur...
Padahal tubuhnya siap dimasukkan ke dalam kegelapan kubur
Tak pernah kita tahu kawan tentang akhir perjalanan

Jaga diri dengan akhlak terpuji untuk bersiap menghadapi mati
Jaga diri utk selalu beramal karena tak tau kapan akan bertemu ajal
Mari bersiap untuk kehidupan yang kekal dengan mengumpulkan banyak bekal

Allahu a'lam bisshawwab
Semoga kita selamat dari tipu dunia yang banyak menjerat. Aamiin


TANYA JAWAB:

■ Umi.. berdakwah ini maksudnya apa? 

Jawab : 

Berdakwah itu mengajak siapa pun pada kebaikan dakwah dari bahasa arab yang artinya mengajak. Tidaklah segala sesuatu berdakwah itu mampu berbicara di depan umum tetapi kemampuan mengajak siapa saja pada kebaikan itu juga bagian dari dakwah


■ Dakwah melingkupi seluruh aspek kehidupan ya umi?
Jawab : 
Betul, semua aspek. kebenaran harus disampaikan..tetapi jika sudah tidak bisa diam itulah pilihan. Dalam berdakwah perlu menjaga sikap agar terhindar dari pertentangan

■ Lebih baik diam daripada harus bertentangan ya? 
Jawab: 
Iya. Kita tunjukkan sikap baik kita, karena jika kita lawan malah akan timbul musuh, sehingga makin menutup peluang untuk kebaikan.

■ Ummi saya merasa belum begitu banyak Ilmu tetapi yang saya tau saya ingin berbagi ke teman-teman saya. Tetapi malah saya yang berbeda pendapat dan bahkan dia bilang yang penting niat kita karena Allah, dan Allah maha mengetahui bagaimanapun ibadahnya yang penting niat kita, terus saya bilang bahkah kita punya.tuntunan dan dia membalas imam mu Imam mu, imam ku imam ku 
Saya tidak menginginkan debat tetapi saya hanya ingin membenarkan ibadahnya, bagaimana ummi yang sebaiknya saya lakukan?
Jawab : 
Jika tidak mau ya kita tinggalkan.

■ Selama ini saya menganggap dakwah itu dilingkup kecil saja, seperti yang umi ulas tadi, berbicara didepan umum saja?
Jawab : Tidak mba

■ Apakah menunggu banyak ilmu baru kita bisa berbagi ilmu ya ummi ..??? Sulit kadang ya ummi menunjukkan kebenaran ..??
Jawab : 
Terlalu sempit kalau cuma seperti itu, tidak harus begitu. Iya butuh perjuangan.

■ Bun, bagaimana ya kalimat yang enak utntuk saya sampaikan ke tmeman saya. Saya ingin ajak dia berhijab, tapi takut tersinggung?
Jawab : 
Nanti masuk surga tidak semua anggota badan bisa masuk loh, yang ditutup aja yang masuk, sambil becanda. Atau bilang kamu kalau memakai jilbab tambah cantik loh.

■ Ummy bagaimana cara berdakwah kepada seorang pemabok?
Jawab : 
Berdakwah yang utama jangan mudah menyalahkan orang. Sesungguhnya ketika berdakwah maknawiyah seorang dai harus dijaga, untuk pemabok dengan bahasa yang pas.

■ Apakah dakwah itu kewajiban bagi kita ummi?
Jawab : 
Dakwah itu wajib bagi laki-laki dan perempuan. Tugas amar ma'ruf nahy mungkar kewajiban semua manusia, dulu rasulullah berdakwah tidak hanya di mimbar tapi dakwah fardhiyah, langsung ke person. Karena tak mungkin semua orang punya kafaah yang sama kan, ada yang punya kemapuan public speaking dan ada yang tidak, dan semua punya tanggung jawab yang sama.

■ Umi, Apakah dalam berdakwah, kita harus memiliki target?
Jawab : 
Dalam segala hal harus ada target. Karena dakwah itu proses tetapi juga progress, bagaimana kita bisa mengajak orang lain menjadi baik dan lebih baik, dalam dakwah pun butuh perencanaan.

# KESEHARIAN WANITA MUSLIMAH #

Sebagai muslimah dlm sehari-hari harus mampu menjadi ibu, sahabat bagi keluarga, juga berkiprah di masyarakat melalui apa saja. 

Tugas seorang muslimah itu bermula dari pembentukan pribadi muslim.
Setelah kita menjadi pribadi yang baik tentu bisa membangun keluarga yang baik.
Terus menjadikan masyarakat dimana dia tinggal juga menjadi lebih baik, dan seterusnya.

■ Umi, ana sudah sering di tunjuk murobi utnuk membina halaqoh tapi perasaan ana belum pantas jadi murobi karena ana belum bisa mengajak suami ikut halaqoh.
Gimana caranya umi tuk menghilangkan rasa itu? soalnya sampai sekarang belum berani megang binaan.
Jawab: 
Semua adalah proses, membangun rasa percaya diri itu tetap harus melibatkan Allah. Keyakinan kita adalah modal utama, ibadah itu menjadi penopangnya, usaha jalannya, tawakal untuk hasil akhirnya. Kadang mnjadi baik, menjadi berilmu itu butuh pemaksaan.

■ Kalo kita berdakwah, mengajak kebaikan kepada orang lain tapi sering tidak sampaidan terasa susah banget untuk mengajaknya apa itu pertanda diri kita belum baik ya ummi?
Jawab: 
Kita ibnul jauziyah, "Kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Allah, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita dengan manusia dan makhluk yang ada di bumi".

■ Jadi ketika ditegur dengan orang yang tidak selevel dengan ustadzah atau kyai, dia tidak ingin mendengar. Itu bagaimanan ya umi?
Jawab:
Liat apa yang dibicarakan bukan siapa.

*bila dosa kita kecil bagai kerikil mintalah amanah sebesar batu gunung.

*bila kesalahan kita itu sepanjang aliran sungai mintalah amanah seluas samudera yang membentang

*lelahnya pengemban amanah kelak berbuah jannah

TAMBAHAN PERTANYAAN DARI HA 4 UMMI
RABU 16 JULI 2014
NOTULEN BUNDA RINA

§  Bunda zainuni
Bagaimana cara kita bisa tetap istiqomah dalam menjalani kehidupan? Karena godaan didunia banyak sekali, baik itu godaan yang datang dari diri sendiri .. ataupun dari luar ..
Jawaban
Proses mba dan butuh perogres dalam mejaga keistiqamahan

§  Bunda rini
Ustadzah pengertian dakwah itu seperti apa?
Jawaban
dakwah itu mengajak, tidak harus bicara di depan public tapi menyampaikan kebaikan walau secara pribadi itu juga dakwah. Dakwah ada yang sifatnya fardliyah juga jamaah

§  Bunda siti asrofah
Ustadzah,,,Bagaimana cara membentengi diri supaya kita tetep berada di garis ketakwaan, tidak mudah tergoyahkan oleh godaan apapun?
Jawaban
jawaban
Taqwa lahir sebagai konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh. Taqwa hanya dimiliki oleh siapa saja yang berusaha menggenapkan ketaatannya pada Allah Aza wa Jalla. Taqwa itu kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa takut yang terus menerus, selalu waspada dan hati-hati.

 Jalan-jalan Menuju Taqwa

1. Mu'ahadah = Mengingat perjanjian kita pd Allah. An Nahl 91
2. Muraqabah = Merasakan kesertaan Allah
3. Muhasabah = Introspeksi diri
4. Mu'aqabah = Pemberian sanksi
5. Mujahadah = Optimalisasi amal

§  Bunda rini
Bagaimana jika yang kita ajak itu tidak juga mau berubah. Malah terima kadang timbul konflik. Karena khawatir terjadi konflik yang bertambah besar ini akhirnya kita memutuskan untuk berlepas diri, hanya mendo'akan saya. Kaitannya dengan "dakwah tidak boleh merasa lelah " Apakah hal seperti itu diberbolehkan? Sebaiknya sikap kita seperti apa?
Jawaban
kalo memang sudah usaha maksimal serahkan pada pemilik hati

§  Bunda zainuni
Apa yang dikatakan iklhas ustadzah ?? Or dari mana kita bisa mengetahui barometer dari keikhlasan itu sendiri ??
Jawaban
ikhlas itu seperti surat al ikhlas yang tidak ada kata ikhlas di dalamnya apalagi sampe menyebut-nyebut seperti itu

Ada kisah sahabat yang dia membuat kain tenun siang malam hingga jadi Ikhlas tetap beramal walaupun berat, ikhlas menghadapi kenyataan, ikhlas menyesuaikan hidupnya dengan Allah. Lapang menerima yang pahit. Siapa yang hidupnya selalu ikhlas menyesuaikan dengan keinginan اَللّهُ.maka اَللّهُ akan anugerahkan untuknya karunia bernama SESUAI bisa membatalkan pahala dalam beramal juga
kemudian ketika diserahkan kepada tuannya ditolak kemudian pulang membawa kain tenunannya sesampai dirumah dia menangis sahabat bertanya kenapa menangis apa karena kainnya ditolak jawabnya bukan tapi karena dia takut ada amalan yang tidak dilakukan dengan ikhlas sehingga ketika saatnya menghadap ditolak

§  Bunda rina
Ustadzah,pertanyaan saya ini menyimpang dari tema nggak ya. Yang penting saya tanya,apakah dalam mempertahahankan fikrah atau keyakinan itu kita harus merasa paling benar sendiri atau kita harus meyakini bahwa pintu surga itu di buka ALLOH banyak pintu(jalannya)?,karena dalam keluarga saya itu ada nahdiyin, muhammadiyah dll
Jawaban
betul mb, tdk boleh merasa benar sendiri itu hak Allah tidak boleh merasa benar seperti itu. Kita umat islam harus saling menghargai


Doa Kafaratul Majelis:

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Semoga Bermanfaat

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!