Home » » BENARKAH KITA INI PECINTA AL QUR'AN..?

BENARKAH KITA INI PECINTA AL QUR'AN..?

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, June 20, 2014

Kajian Online WA Hamba  اللَّهِ SWT

Jum'at, 20 juni 2014
Narasumber: Ustadzah Rochma Yulika
Rekapan : Bunda Eka/Ana


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


Berbahagialah bila kita bisa mencintai Al Quran yang tak sekedar dalam ucapan namun ada sebuah pembuktian. Sejauh mana kecintaan kita dengan Al Quran akan nampak pada kebiasaan kita dalam memrioritaskan waktu-waktu asasi/utama dalam keseharian perjalanan hidup kita. Sudahkah kita mampu memprioritaskan pemenuhan hak Allah tersebut?

Merugilah orang-orang yang tak mau memahami betapa besarnya hikmah dan keuntungan ketika membaca Al Quran. Ada suatu generasi yang sangat diridhai Allah, ketahuilah mereka itu adalah orang-orang yang bersemangat dalam membaca Al Quran dan bahkan mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk membaca Al Quran. Abu Musa Asy'ari radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah saw bersabda: 'Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy'ari dengan bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam (selepas maghrib) dan aku mengenal rumah-rumah mereka dari suara-suara bacaan Al Quran pada waktumallam, meskipun sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka berdiam (disana) padapada siang hari. (HR. Muslim).


Masyaallah, subhanallah. Mari kita bandingkan apa yang kita lakukan pada malam hari selepas senja? Apakah kita bisa meneladani keluarga Asy'ari atau justru sangat berbeda jauh dengan mereka.

Sejenak mari kita renungkan. Diantara kita ada yang bekerja, kuliah, dan banyak lagi. Ketika kita beraktivitas tentu kita punya jadwal, bahkan itu adalah waktu-waktu yang diutamakan. Sementara untuk tilawah? Apakah sudah kita juga punya waktu yang terjadwal?

Hanya diri kita sendiri yang mampu menjawab.

Abdullah Bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul Nya. (atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syuaib Al Iman, karya Al Baihaqi).

Jika kita masih ingin bertahan di jalan kebaikan. Jika kita masih bertekad untuk menegakkan  kebenaran. Jika kita masih ingin menjadi bagian dari orang yang beriman. Dan jika kita masih termasuk orang-orang yang mendambakan kehidupan yang aman dan damai di bawah naungan Al Quran. Bergegaslah!

Mari kita pelihara dan tingkatkan taqwa kita. Mari kita luangkan sejenak waktu untuk berdiri menghamba pada Nya. Untuk mendahulukan membaca kalam Nya. Untuk memprioritaskan berinteraksi dengan Nya di tengah kesibukan apapun yang kita lewati. Ibnu Taimiyah berkata, Ini (tilawah dan dzikir) adalah sarapanku, kalau aku tidak sarapan dengan ini maka kekuatanku akan melemah. (Wabil Ash-shaib, 44). Begitulah sesungguhnya kebutuhan orang mukmin.

Kekuatan kita itu di pagi hari. Terkadang kita lalai, sehingga tak menyadari bahwa meluangkan waktu untuk bersama dengan Allah saat pagi hari merupakan amunisi untuk bekal perjalanan sepanjang hari. Allah akan menjaga kita ketika kita mau mengawali hari dengan beramal kebaikan.

Lantas, sejauhmana kita sudah meluangkan waktu yang tidak lama dalam kebersamaan dengan Nya?

Apakah tidak ingin ketika kita selalu mendahulukan untuk memenuhi hak Allah dan Allah akan menyegerakan pemenuhan terhadap hak kita? Berusahalah untuk memelihara hak-hak Allah kala lapang mau pun sempit. Maka Allah akan bersama kita saat kita mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan. Terlebih bagi siapa yang banyak berdzikir untuk memuji Allah serta membaca kalam Nya, akan dikenali suaranya. Subhanallah.

Dalam sebuah hadits, disebutkan hamba yang taat dan selalu berdzikir seta membaca Al Quran jika ditimpa suatu kesulitan para malaikat berkata, Ya Rabb, ini adalah suara yang sudah dikenal dari hamba yang dikenal. Tapi bila ada orang yang lalai dan mengingkari hak Allah, para malaikat berkata, Ya Rabb, suara yang biasa mengingkari dari hamba yang mengingkari. Allahu alam bisshawwab

"Jadikan rumahmu bercahaya dengan shalat dan membaca  Al Quran" (HR Imam Baihaqi dari Anas ra.)

"Di rumah yang dibacakan A Quran didalamnya, tampak bercahaya bagi penduduk langit, sebagaimana penduduk bumi melihat gemerlap bintang di malam hari" (HR Imam Baihaqi dari Aisyah ra.)

Sahabat surgaku...,
Alhamdulillah Allah telah mempertemukan kita dalam ruang kebaikan tanpa batas.
memadukan hati kita untukNya dan karenaNya semata.

Semoga dengan lantunan quran, rumah kita akan selalu bercahaya, hingga Sang Maha Cahaya temukan kita kelak, di rumah abadiNya.. rumah cahaya maha cahaya...
Aamiin

TANYA DAN JAWAB:

■ Ustadzah mau tanya.. kita sering mengaji tetapi mengapa hati ini belum bisa mengalahkan amarah...ingin sekali menjadi wanita muslimah ..bagaimana caranya ustadzah?
Jawab:
Waktu yang asal kerja gitu, kan terjadwal, baca Al Quran juga, harus ada waktu kepada Allah. Dalam kitab ihya 'ulumuddin imam ghazali ada 3:

  1. Syahwat yang cenderung pada kemaksiatan atau dosa, itu nafsu Al Amaratu Bissyu'  iman kalah dengan nafsu.
  2. Syahwat yang antara iman dan nafsu seimbang, itu namanya Nafsullawwamah, nafsu yang selalu bergejolak, jiwa yang selalu bimbang. Disinilah berlomba antara taat dan hasrat.
  3. Nafsul muthmainnah, nafsu yang menenangkan karena iman yang memimpin nafsunya.

Kekalahan kita dalam mencegah marah itu bukan karena kita tidak mampu tetapi daya kelola atau manajemen diri kita yang butuh selalu diupgrade, biasakan ngaji pagi dan ba'da magrib.

■ Apa keutamaan tilawah saat pagi dan magrib itu ustadzah?
Jawab:
Jika membaca Al Quran setelah maghrib rumah-rumah penghuninya akan bercahaya Rasullallah bersabda seorang shahabiyah dalam keluarganya terbiasa tilawah habis maghrib dan rasulullah berkata:
"Rumah itu bisa dikenali pada malam hari karena seperti ada cahaya kebayang saja nampak seperti bintang lantasjika di pagi hari ibnu taimiyah menasihati kekuatan kita itu di pagi hari
aku tak kan kuatj jika tidak sarapan itu apa sarapannya?
Tilawah dan dzikir di pagi hari karena itu sarapan ruh kita supaya kuat menjalani kehidupan sepanjang hari syukur sekali, jika habis maghrib sejuz, pagi juga.

■ Tilawah saya seperti masih terikat dengan ODOJ misalnya, kalo saya berjalan sendiri saya tidak yakin saya bisa tetap istiqomah.. Apa itu berpengaruh pada niat ibadah saya?
Jawab: 
Insya Allah tidak, kita butuh teman sebagai alat kontrol dan saling evaluasi, maka kita diajarkan untuk hidup berjamaah, berjalan sendiri mungkin bisa tapi kita terjatuh tak ada satu pun teman yang menolong kita untuk bangkit.

"Was-was setan saat berinteraksi dengan Al Quran"

QS. An Nahl 16: 98
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (QS: An-Nahl Ayat: 98).


Ibnu Qayyim menafsirkan bahwa tidak ada pekerjaan manusia yang lebih besar gangguan setannya daripada kegiatan bersama Al Quran. Karena itulah pentingnya bagi kita yang akan membaca Alquran untuk segera berlindung kepada Allah dari godaan setan.

Contoh was-was :
Sering menunda-nunda bagian juz yang harus dibaca pada hari itu, tidak bisa berkonsentrasi, atau harus mengerjakan tugas lain yang belum diselesaikan, begitu juga was-was seakan-akan tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan Al Quran.

Dalam kondisi seperti ini, cari jawaban dari dalam diri kita sendiri, azzamkan diri dengan ucapan "mengapa untuk berbagai kegiatan yang lain tersedia waktu yang cukup tapi untuk bertilawah merasa tidak ada waktu?"
Jadi permasalahan sesungguhnya bukanlah ada atau tidak waktu, tapi adakah 'kemauan' dalam diri kita untuk menyempatkannya atau tidak?

Jika kita tidak bisa berkonsentrasi sesaat berhentilah sejenak, lalu tanyakan pada diri kita "sudahkah kita merasa dinasehati oleh Allah dengan ayat-ayat yang sudah dibaca?"

Jika belum, maka mulailah dengan konsentrasi baru dan memandang ayat Al Quran sebagai pesan langsung dari Allah untuk diri yang harus dihayati.

Jika hal ini tidak dilakukan, maka kita akan berada dalam kerugian yang besar. Sekian tahun rajin membaca Al Quran, selama itu pula kita belum merasakan ruh dan nikmatnya Al Quran.

*dari buku 17 motivasi berinteraksi dengan Alquran*


Doa Kafaratul Majelis:

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Semoga Bermanfaat

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!