Kajian Online WA Hamba اللَّهِ SWT (Ummi HA 09)
Hari / Tanggal : Senin, 14 Juli 2014
Materi : Nuzulul Qur'an Dan Lailatul Qadar
Nara Sumber : Ustad Dodi
Seperti biasa... Kajian di posting dan tanya jawab ba'da Zuhur
بسم الله الرحمن الرحيم
Nuzulul Quran sama atau tidak sama sih dengan Lailatul Qadar. Sama kayaknya... Tapi bedaa aahh. Mana yang benara yaaa...?
Dimana اللّهُ Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
Dalam surat Al Qadar di atas disebutkan bahwa اللّهُ menurunkan Al Qur’an pada Lailatul Qadar. Malam ini adalah malam yang diberkahi sebagaimana disebutkan dalam ayat yang lain,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi” (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam yang diberkahi yang dimaksud di sini adalah Lailatul Qadar yang terdapat di bulan Ramadhan. Karena Al Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadhan seperti disebut dalam ayat,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran ” (QS. Al Baqarah: 185).
Ada riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menjelaskan mengenai nuzulul Qur’an, yaitu waktu diturunkannya permulaan Al Qur’an. Ibnu ‘Abbas berkata,
أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم
“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul صلى الله عليه وسلم sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah.
Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).
Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “ اللّهُ itu menjadikan permulaan turunnya Al Qur’an adalah di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 931).
Jika dinyatakan bahwa Al Qur’an secara keseluruhan itu diturunkan di bulan Ramadhan pada malam Lailatul Qadar, maka klaim yang mengatakan bahwa Al Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan, jelas-jelas tidak berdasar. Karena Lailatul Qadar itu terjadi di sepuluh hari terakhir. Sehingga jelas-jelas penetapan 17 Ramadhan sebagai perayaan Nuzulul Qur’an tidak berdasar atau mengada-ngada.
Perayaan Nuzulul Qur’an sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم , juga tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat.
Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan,
لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ
“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.” Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya. Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, 6: 622, surat Al Ahqof (46) ayat 11.
Al Qur’an pun diturunkan bukan untuk diperingati setiap tahunnya.
Namun tujuan utama adalah Al Qur’an tersebut dibaca dan direnungkan maknanya. اللّهُ Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. ” (QS. Shaad: 29).
Al Hasan Al Bashri berkata, “Demi اللّهُ , jika seseorang tidak merenungkan Al Qur’an dengan menghafalkan huruf-hurufnya lalu ia melalaikan hukum-hukumnya sehingga ada yang mengatakan, “Aku telah membaca Al Qur’an seluruhnya.” Padahal kenyataannya ia tidak memiliki akhlak yang baik dan tidak memiliki amal.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 418-419).
Membaca saja tentu belum tentu punya akhlak dan amal yang baik. Memperingati turunnya pun tidak bisa menggapai maksud mentadabburi Al Qur’an. Jadi yang terpenting adalah rajin-rajin mengkaji sekaligus mentadabburi Al Qur’an.
Alhamdulillah... Jelas banget sekarang.
TANYA JAWAB
والله أعلم بالصواب
T : Pak dodi apakah menyingkat tulisan salam itu diperbolehkan?
Contoh Askum, Ass
Jawab → Jika mampu dituliskan lengkap yaaa. Apalagi sekarang kany ada autotext, jadi lebih mudah
Jawab → apakah kita tau, lailatul qadr jatuh dihari apa...? Wong Nabi صلى الله عليه وسلم dan sahabat saja tidak tahu.
Jadi kesimpulannya, mereka mengada ada ya Bunda
S : berarti sholat lailatul qodar tidak diharuskan?
Jawab → Kalau ketahuan kapan jatuhnya sih, bisa aja kita memperbanyak amal. Masalahnya nda ada yang tahu Bunda
T : Pada kesimpulan kajian di atas, bahwa memperingati nuzul qur'an itu adalah bid'ah, karena pada zaman Nabi & para sahabat tidak melakukan itu.
Tapi memperingati nuzulul qur'an itukan tdk bertentangan dengan syariat. Apakah masih disebut bid'ah juga Pak Ustadz?
Di kampungku setiap bulan puasa rutin mengadakan nuzulul qur'an disetiap tgl puasa yg ganjil, yaitu dimulai tgl 11,13,15 dst...
dg cara mengadakan pengajian keliling dr musholah ke musholah yg ada di kampung. yg seperti ini bagaimana Pak Ustadz. Syukron
Jawab → Tau dari manakah kita bahwa tanggal 11,13,15 dstnya itu turunya Al Quran...? Kan sudah dikasih dalilnya bahwa turunnya didalam 10 malam terakhir ya Bunda
T : Apakah tanda2 aktivitas alam malam Lailatul Qadar akan sama seperti malam2 jaman nabi dan jaman sekarang .. (reaksi alam yg konon katanya sunyi)
Jawab → Agak sulit, lebih baik adalah maksimalkan Ibadah di 10 hari terakhir
Ada seorang fakir yg biasa minta sedekah ke rmh kmi, ngomong sama sya minta zakat fitrahnya keluarga kami. Gimana sebaiknya Pak Ustadz, kami salurkan zakat fitrah ke panitia zakat fitrah di masjid terdekat, ataukah ke seorang fakir yg minta k keluarga kmi ini?
Trima ksih atas jawabannya sebelum & sesudahnya
Jawab → Jika memang sudah diketahui seperti itu keadaannya dipersilahkan langsung saja Bunda
S : Mang klo hafid tdk boleh merokok y bun?
Jawab →Saya nda tahu, mungkin bisa saja Al Quran hanya dihapalkan bukan di amalkan
S : Setahu ana itu tidak jadi mencerminkan pribadi al-qur'annya yg santun.
S : Yg saya tau merokok tdk dibenarkan dlm agama, setidaknya trmasuk kategori mubazir dan merusak tubuh. Klo ga salah fatma MUI haram merokok ya (mhn ralat klo salah)
Jawab → Ada yang mengharamkan dan ada yang tidak mengharamkan.
S : Dan lagi dampak negatifnya itu bunda, lebih merugikan perokok pasif dari pada perokok aktif. Yang ngga ngerokok jd kena getahnya.
T :
Assalamualaikum
Terimakasih ustad atas materi kajian hari ini,selama ini yg sy tau juga nuzulul Qur'an itu malam ke 17 bulan ramadhan , astagfirullah... karena taqlid jd asal ikut2an selama sekian tahun tdk mempelajarinya lbh dalam kalo ternyata itu bid'ah.
Pertanyaan saya..
(1). Bagaimana dulu awal muasal kisah penetapan tgl 17 ramadhan srng malam nuzulul Qur'an yg Ternyata bid'ah itu?. (2).Kan biasanya kalo malam LQ kita beritiqaf disepuluh malam terahir terutama dimlam2 ganjil lalu apa ciri2 kita bisa dikatakan telah mendapatkan berkah malam lailatul qodar ?.
Jawab :
1. Saya nda tahu Bunda, mungkin taqlid, mungkin memperbanyak umat, mungkin strategy, saya nda tahu Bunda.
2. Setiap orang berbeda beda sense yang dirasakan, lebih baik tingkatkan amalan saja di 10 bulan terakhir ya Bunda
T : Ustadz..amalan apa yg sebaiknya dikerjakan utk wanita yang "haid" ,pada 10 hri terakhir Ramadhan???
Jawab → Tilawah
T : maaf ustad saya disini kerja ikut orang cina apalagi sering masak daging babi.. apalagi kalau bulan puasa.. apakah najis atau gmn kl tubuh saya kena asap masakannya atau pegang lngsung dagingnya,,
gimana dengan puasa saya?
Jawab → in sha اللّهُ Tidak masalah Bunda
T : Saya juga ingin bertanya, tapi melenceng dari topik... apakah boleh shalat tarawih 11 rakaat dibagi menjadi 4+4+3? Jika boleh apakah di rakaat kedua memakai tahiyat awal? Terima kasih ustadz
Jawab :
- Pola A : 222221
- Pola B : 443
Semuanya in sha اللّهُ sesuai dalil yang shahih.
Jika mengerjakan langsung 4 rakaat, maka tanpa tahiyat awal yaaa
T : Pak Ustadz mohon maaf kalau menyela, kalau kmi tdk tahu keadaan ekonomi sebenarnya seorang fakir yg minta zakat fitrah itu gmn Pak ustadz? soalnya bkn dari lingkungan dekat kami. Syukron
Jawab →Kalau tidak tahu, lebih baik ke masjid disekitar rumah kita. In sha اللّهُ mereka tahu siapa siapa yang fakir dilingkungan masjid.
Kalau mau kasih, sebagian zakat mal saja
T : kalau saya lum menikah siapa yg wajib jakat.. ibu saya atau saya sendiri? bolehkah saya berjakat untuk ibu saya?
Jawab →Boleh Bundaaaaa
Zakat Bunda...
T : Ustadz...nggak sreg deh rasanya klo haid kok tilawah...
Jawab → Istri Nabi صلى الله عليه وسلم saja melakukan tilawah pada saat haid, kan susah bunda kalau penilaian dari hati masing masing
T : Jika kita ada tugas kuliah dan mengejar deadline dan jg ingin byk tilawah quran .. tp tidak memungkinkn.... jd tilawahnya lebih sedikit dan lebih fokus utk buat tugas kuliah yg akan segera dikumpulkn..
Apk hal tsb tetap ada nilai kebaikannya di sisi Allah krn lebih mendahulukn tugas kuliah drpd tilawah? Kebaikan apa yg paling bagus dilakukn di bulan ramadhan?
Menurut yusuf qardhawi yg saya tahu... mengingat keutamaan ramadhan yg blm tentu kita dptkn lg pd tahun brktnya... jd wanita haid lebih baik tetap tilawah pd bln ramadhan... bgm mnrt ustaz?
Jawab → Semuanya bagus, karena ada deadlinenya. Ibadah sesuai kemampuan yaa
T : Boleh tilawah asal tidak menyentuh mushafnya langsung (bs pake sarung tangan untuk membalik halaman mushafnya) gtu Pak Ustadz?
T : bagi wanita yg sdg haidh, Kl mushaf yg ada terjemahan nyentuh langsung ngga papa ya Pak Ustadz?
Jawab → pake perantara yaa, lidi, kertas atau sarung tangan
T : QS. 10:108
------------------
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۖ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".
Ustadz..yg di maksud "aku" bukanlh penjaga, di kalimat terakhir itu siapa???
T : 1. Bagaimana dgn ayat " Dan janganlah menyentuhnya kecuali dalam keadaan suci?"
Berkenaan tilawah dalam kondisi haid.
Jawab → Kan menyentuhnya pake perantara, apakah membaca berarti menyentuh...?
2. Dalam kondisi haid tetap bertilawah, dan terpaksa memakai sarung tangan atau tidak langsung menyentuh mushaf, apakah ini tidak memberikan kesan klw kita "jijik" memegang mushaf. Padahal mushaf kan suci?
Jawab →Apakah Istri Nabi صلى الله عليه وسلم Aisyah r.a merasa jijik sewaktu pergi haji dalam keadaan haid dan akhirnya menunggu di masjid dengan melakukan tilawah...?
3. Bukankah banyak cara kita untuk berinteraksi dgn al qur'an mis. Murajaah, tasmi', baca tarjim, tafsir, dan hal 2 lain (asbabunnuzul,ulumul qur'an dll) ketika sedang haid dan menahan diri untuk tilawah? Bukan meninggalkan interaksi dgn al qur'an.
Mohon penjelasan. Trimakasih.
Jawab → Boleh2 saja diatas melakukan hal tersebut Bunda
T : Ustad, ada yg bilang kalo sedang hamil harus baca surat yusuf spya akhlak bayinya baik, spya lancar melahirkan baca surat maryam. Itu ada hadistnya ga ustad?
Jawab → Mau gantengnya kayak Nabi Yusuf atau sekalian berkepeibadian kebapakan sebepri Nabi Ibrahim atau berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم ...? Artinya baca aja semuanyaa ya
Doa kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaka“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu Semoga bermanfaat
===========================================================
Kajian Online WA Hamba اللَّهِ SWT
Rabu, 16 Juli 2014 / 17 Ramadhan 1435 H
Materi : Kajian Islam
Narasumber : Ustadz Dodi Kristono
Rekapan : HA 02 Ummi
TANYA JAWAB :
Jawab → agak sulit diperkotaan yang terlalu terang benderang, biasanya da cahaya yang lebih terang dari hari hari biasanya.
Dan secara perasaan terkadang masing-masing orang bisa merasakannya berbeda beda.
والله أعلم بالصواب
T : Kalau para ulama menggolongkan nuzulul quran itu bid'ah. apakah sebaiknya nuzulul quran ditiadakan pdhal sudah jdi agenda rutin bulan ramadhan????
Jawab → Bunda Romi... Kenapa dilarang, karena memang tidak pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم beserta para sahabatnya.
Masih ingatkah statement bahwa :
Pada dasarnya.... Setiap IBADAH itu HARAM, sampai ada yang MEMERINTAHKANNYA.
والله أعلم بالصواب
T : pak ustad saya ingin tanya sy kerja di negara non muslim ,sy tetap mejalanjkan sholat dan puasa tp sy jarang mengaji,sehingga malam lailatul qodaar pun lupa tdk ngaji bgaimana hukum nya ,apakah dosa ya pak?
Jawab → nda sih... Cuma tidak mendapatkan pahala yang sangat besaaaarrrr 😅
T : trus yg pertama menyatakan nuzululquran tgl 17 siapa? apa cuma di kita aja yg memperingatinya?
Apa ciri" orang yg mendapat kan laitulqodar pa ustadz?
Dan bagaimana kita meraihnya?
Jawab → Nda tauuu
Sama2 bunda
T : Mw tanya ustadz, di Indonesia bnyk ritual2 bid'ah yg dianggap sunnah, sedangkan yg sunnah dianggap bid'ah krena dianggap tidak umum. Bagaimana menyikapinya?
Jawab → Justru ituu kita disuruh terus untuk belajar, belajar dan belajar lagi... Jangan terpesona dengan hanya 1 guru dan ajarannya.
Alhamdulillahnya kajian online ini bisa dijadikan pembanding, jika Bunda sering mengikuti kajian darat.
Terus semangat Belajar ya Bunda
T : Pak dody saya baru tau dan tertarik ttg di atas tadi, boleh mnta dijelasin lagi tentang hadist diatas yg "Alquran diturunkan secara keseluruhan dari laukhul mahfudz ke baitul izzah, Kemudian diturunkan berangsur2 kapada nabi muhamad dlm wktu 23thn"
Jawab → Sebenarnya sebelum diturunkan ke muka bumi, Al-Quran adalah kitab yang sudah jadi dan eksis sebelumnya. Para ulama menjelaskan bahwa paling tidak Al-Quran mengalami dua kali masa turun.
1. Turun dari Lauh al-Mahfudz ke langit dunia. Ini terjadi pada Lailatul Qadar, sebagaimana firman اللّهُ ﷻ :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadar: 1-5)
Dalam proses turun yang pertama ini, Al-Quran turun sekaligus, tidak sepotong-sepotong.
1. Turun dari langit dunia kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan berangsur-angsur. Selama masa 23 tahun lebih Beliau صلى الله عليه وسلم secara rutin menerima turunnya ayat Al-Quran.
Berbeda dengan proses pertama yang turun sekaligus, pada kali yang kedua ini, Al-Quran diturunkan secara acak dan sepotong-sepotong. Tidak urut dari Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’ dan seterusnya hingga An-Naas, tetapi diturunkan berdasarkan kebutuhan.
Hanya yang perlu dicatat, pada setiap potongan ayat turun, Rasulullah صلى الله عليه وسلم selalu memberikan penjelasan bahwa posisi ayat itu di dalam Al-Quran adalah para surat tertentu, bahkan sampai keterangan urutannya pada sebelum ayat apa dan sesudah ayat apa.
Sehingga kalau ada bertanya, atas dasar apakah ayat-ayat itu dikumpulkan dan dikelompokkan....?
Jawabnya, ayat-ayat itu disusun sesuai dengan Al-Quran yang asli di Lauhil Mahfuz dan di langit pertama. Jibril ‘alaihissalam dahulu menurunkannya satu per satu sesuai dengan perintah اللّهُ , namun sambil membawa juga ‘kode-kode alamat’ tiap ayat itu. Sehingga ketika dikumpulkan, otomatis dengan mudah bisa tersusun lagi seperti versi yang masih ada di langit.
Ada banyak hikmah mengapa Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, di antaranya:
1. Agar mudah dihafal
2. Agar mudah dipelajari dengan mendalam
3. Agar punya kesan tersendiri karena merupakan refleksi atas setiap kejadian di masa itu
4. Sebagai jawaban hukum atas permasalahan yang timbul.
Maka seluruh umat Islam telah berijma’ ketika menyusun kembali tiap potong ayat sehingga menjadi mushaf yang ada sekarang ini. Dan dijamin bahwa urusan dan pengelompokannya sudah sama dengan apa yang ada di lauhil mahfudz.
والله أعلم بالصواب
T : Pak, gmn adab dan cara i'tikaf?
Jawab → Yang pasti mendaftar kepada DKM masjid, jika masih ada space kosong.
Wanita disarankan dirumah saja, jika memaksa, maka harus ada ijin dari suami,
Siapkan semua kebutuhan2 pribadi yang selalu digunakan sehingga tidak harus bolak balik keluar masjid.
Dlsbnya
Makaudnya siapa pencetus 17 Ramadhan itu yang ngga tauuu
Maaaffff Bunda..
Ciri cirinya masing masing orang mempunyai sense yang berbeda Bunda. Jadi tidak ada yang general.
Bagaimana cara meraihnya....? Bersungguh sungguh lah dalam 10 malam terkahir untuk melakukan Ibadah ya Bunda.
Permasalahan lain ustadz mengapa para ulama membiarkan kegiatan2 seperti itu menjadi tradisi dan bahkan menjadikanx seperti sunnah..... apakah mereka memang tdk mengerti atau bagaimana?
Jawab → Mungkin karena taqlid buta dengan gurunya, sehingga tidak mau mencari tahu mana yang benar dan salah.
Makanya kita selalu disuruh untuk selalu menuntut ilmu sepanjang hidup kita Bunda
T : Bgm jk itu sbg momentum sj tadz utk mngadakn kajian atau dauroh qur'an ?
Jd bkn sbg bentuk perayaan atau mmperingati.
Jawab → Momentum sewaktu waktu boleh saja dilakukan. Tetapi kalau sampai haul dan dilakukan di waktu yang sama, maka ini tidak diperbolehkan Bunda
T : Afwan ustadz... melenceng dari tema sedikit ya.... sekarang sangat gencar "para hijaber" dengan dandanan yg Subhanallah sangat cantik.... Bagaimana ustadz memandang fenomena ini ? Padahal dalam islam melarang tabarujj..... mohon pencerahanx
Jawab → Begitulah Bunda Fitri... Tapi saya menyikapinya bahwa semua butuh transformasi dan saya memahami akan hal tersebut
T : Bgm jk itu sbg momentum sj tadz utk mngadakn kajian atau dauroh qur'an ?
Jd bkn sbg bentuk perayaan atau mmperingati.
Jawab → Boleh kalau monentum dan tidak diikat waktu
TAMBAHAN PERTANYAAN HA 10 UMMI 14 JULI 2014
Notulen : Liya
Tanya:
Bagaimna pak asal mula ada nya perayaan Nuzulul Qur’an ? Padahala dri zaman nabii itu tidak pernah ada .. Peringatan Nuzulul Qur'an ..
Jawab:
Ya begitulah Teh...
Banyak orang orang beralasan mengerjakan sesuatu amalan untuk menyempurnakan Islam. Haaah.... Really...?
Bukankah Islam sudah sempurna...? Ulama yang demikian, berarti menganggap Nabi صلى الله عليه وسلم bodoh dan kerdil, karena tidak bisa menyempurnakan Islam. Mana yang lebih tahu tentang kesempurnaan Islam, Nabi صلى الله عليه وسلم ataukah Ulama....? Nabi muhammad SAW
Tanya:
Pa ustadz, Bid'ah itu apa iia?
Jawab:
Bid'ah : Mengerjakan amalan amalan IBADAH yang tidak pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Tanya:
Malam lailatul qadr itu cuma 1 malam? Dan itu diantara semua malam dalam ramadhan ataukah di antara10 malam terakhir dalam Ramadhan ?
Jawab:
Betul... Cuma 1 malam dan berada diantara 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Lailatul Qadar yang penuh barakah ini mengandung berbagai keutamaan yang agung dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Di antaranya sebagai berikut:
1. Pada malam mulia ini dijelaskan semua perkara yang penuh hikmah. Sesungguhnya اللّهُ Ta’ala telah mengabarkan persoalan ini lewat firman-Nya:
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [Ad-Dukhaan: 4]
Makna kata yufraqu adalah yufashshal (dijelaskan, dirinci). Dan makna kata hakiim adalah al-muhkam (yang tepat, teliti dan sempurna).
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma menyatakan bahwa dicatat dari Ummul Kitab pada lailatul Qadr segala hal yang terjadi pada setahun ke depan berupa kebaikan, keburukan, rizki, ajal hingga keberangkatan menuju ibadah Haji.
2. Amal-amal yang dikerjakan pada malam mulia ini akan dilipatgandakan dan pengampunan dosa-dosa orang yang menghidupkan lailatul Qadr ini. اللّهُ Ta'ala berfirman dalam surat al-Qadr:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْر ِلَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seri-bu bulan.” [Al-Qadr: 2-3]
Para mufassir (ahli Tafsir) menyatakan, “Maknanya adalah amal shalih (yang dilakukan pada) lailatul Qadr lebih baik dari amal shalih selama seribu bulan (yang dilakukan) di luar lailatul Qadr. Dan ini merupakan karunia yang agung, rahmat dari Allah pada hamba-hamba-Nya, serta barakah yang besar lagi nyata yang dimiliki oleh malam yang mulia ini.”
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa yang mendirikan Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu.”
Kata qaama (mendirikan) pada hadits di atas dapat diwujudkan dalam bentuk shalat, berdzikir, berdo’a, membaca al-Qur-an dan berbagai bentuk kebaikan lainnya.
3. Turunnya Al-Qur-an pada lailatul Qadar.
Di antara keutamaan dan keberkahan lailatul Qadar, bahwa Al-Qur-an al-Karim -yang di dalamnya terdapat petunjuk bagi manusia dan bagi kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat- telah diturunkan pada malam ini.
Dimana اللّهُ ﷻ berfirman:
حم وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Haa Miim. Demi Kitab (al-Qur-an) yang men-jelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi...” [Ad-Dukhaan: 1-3]
Dan Dia berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur-an) pada malam kemuliaan.” [Al-Qadr: 1]
Dan banyak lagi keutamaan dari Malam Lailatul Qadar, jial disangkutpautkan dengan pertanyaan diatas, maka in sha اللّهُ semuanya benar.
والله أعلم بالصواب
Tanya:
Ustadz mau tanya apakah benar lailatul qodar itu ada di malam jum'at pekan terakhir ramadhan?
Jawab:
Ciri ciri yang disampaikan didalam dalil adalah didalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan dihari hari ganjilnya. Jadi belum ada penetapan hari dan tidak ada 1 manusia pun yang tauuu
Tanya:
Adakah ciri-ciri malam lailatul qodar itu?
Jawan:
Agak sulit sih, walaupun ada tanda tanda, malam terasa tenang, ada kilatan cahaya dll. Lebih baik menurut saya... Kerjakan amalan di 10 malam terakhir dengan sungguh sungguh. In sha اللّهُ dapatt
Tanya:
Pak ustadz caranya dapetin malem lailatul qodar gimana? minta tipsnya pak ustad..di alquran tercantum tidak caranya?
Jawab:
Tipsnya : 10 hari terakhir Ramdhan lakukan amalan amalan dgn sungguh sungguh. Pasti dapeeettt
Tanya:
Maulid-an termasuk bid'ah juga ya ustadz?
Jawab:
Saya kasih pertanyaan balik yaaa... Nanti ketemu deh jawabannya.
Nabi صلى الله عليه وسلم mempunyai kesempatan 63x untuk merayakan hari kelahirannya. Apakah ada riwayat yang shahih yang menceritakan Nabi صلى الله عليه وسلم merayakan ulang tahun setiap tahun....?
Tanya:
Saya pernah nanya ke seseorang tentang kegiatan-kegiatan perayaan agama....katanya memang tidak ada tuntunannya tapi kan mengisinya kan dengan hal-hal baik (tausiyah,baca qur'an,dzikir,baca shalanwat) dan juga memberikan pelajaran tetang yang terjadi di masa lampau,,,, ,,,,,,,,itu bagaimana? (benar/salah )
Jawab:
Intinya setiap Ibadah adalah harus berdasarkan dalil. Jika keinginan seperti diatas dilakukan, dibolehkan saja, tapi jangan dikunci setiap tahun dan waktu tertentu yaa
Tanya:
Terus pak ust...bagaimana hukumnya acara *40hari* dst orang meninggal ,,?
Jawab:
Singkat saja yaaa. Itu terkontaminasi dengan agama Hindu, 1,7,40,100, 1000 dan seterusnya
Tanya:
Pak ustadz ana masih ragu nih, dipengajian RT nih, ibu-ibunya suka ada yang minta dido'ain ma ustadznya,anaknya biar lulus ujian dll,terus minta al fatehahnya begitu,itu boleh ga sih tadz?
Jawab:
Tidak boleh... Lebih afdol doa sendiri ya Bunda
Tanya:
Pak ust .. Afwan .. Mau nanya .. Apa. Di islam .. Ada .. Slametan .. 4 , 7 bulan orng hamil ???
Jawab:
Tidak ada yaaa. Itu terkontaminasi agama Hindu.
Tanya:
Terus bagaimana kita menyikapi hal-hal yang seperti itu ? *slametan dll
Jawab:
Hindari sebisa mungkin yaaa, lakukan saja setiap hari tadabur Quran. In sha اللّهُ bayinya pun mendengarkan.
Tanya:
Kalau titip do'a saat umrah/haji?
Jawab:
Kalau diminta ya nda terlalu ampuuhhh... Kecuali jika kita berbuat baik tulus dan ikhlas karena اللّهُ Ta'ala terus orang yang kita bantu mendoakan kita, maka ini lebih powerfull. So... Berbuat baiklah dengan banyak orang
Tanya:
Maaf pak...apa ada hadist atau surat apa gitu yang menjelaskan bahwa selamatan itu didalam agama islam tidak ada??
Jawab:
Saya kasih statement saja yang bisa dipakai universal yaaa
Pada dasarnya.... Setiap IBADAH itu adalah HARAM, sampai ada DALIL yang MEMERINTAHKANNYA.
Contoh :
Saya sholat Zuhur 3 rakaat, F terus negur saya,
B : "Dodi kenapa Dodi sholat 3 rakaat, kamu salah tau"
D : Mana dalilnya sholat zuhur 3 rakaat...?
B : Bingung sampai pusing 7 keliling.
Adakah dalil yang melarang sholat zuhur 3 rakaat....?
Jadi jawaban Bunda apa, setelah disangkut pautkan dengan statement diatas
Tanya:
Jadi kalau ditanya ada dan dalil yang melarang tahlilan....?
Jawab:
Ada... Yaitu tidak diperintahkan san dicontohkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم adalah merupakan DALIL YANG SANGAT KUAT
〰〰〰〰〰〰〰〰
TAMBAHAN PERTANYAAN HA 106 14 JULI
Tanya:
Ustad.apa yang dmaksud itikaf 10hari terakhir di bulan ramadhan?
Jawab:
Bermalam dengan melakukan ibadah2 dimasjid
Tanya:
Jadi turunnya quran bukan 17 ramadhan ya ustadz?
Jawab
Bukan Teh Cindy.
Tanya:
Pak dodi mau tanya dong kalo misalnya solat idulfitri di rumah bisa gak pak karna posissi lagi diluar negeri
Jawab:
Itukan salah sayu syaratnya diadakan berjamaah
Tanya:
Ustad dodi, apa ciri-ciri malam lailatul qadr? Apakah seseorang bisa merasakan kalo dia sedang mendapat malam lailatul qadr tsb?
Jawab:
Tidak ada ciri cirinya, lakukan saja semaksimal mungkin ibadah-ibadahnya tersebut ya. Setiap orang merasakan sense yang berbeda beda
Tanya:
Ustadz,berarti malam lailatul qadr itu di malam ke 21 yaa?? Oiyaa , kemaren yg ngirimin link soal syiah di mari siapa yaa ? Bisa copas lg ndak ?? Soale udh ke apus di history
Jawab:
10 hari terakhir di bulan ramadhan dan diutamakan di hari hari ganjil
Tanya:
Ustadz tadi saya denger dari temen, katanya ada 2 pendapat mengenai turunnya quran. Ada yang pendapat berang-angsur, ada yang sekaligus. Yang benar yang mana ustadz?
Jawab:
Berangsur angsur sesuai yang diterima oleh Nabi صلى الله عليه وسلم dan itupun masih dalam perkataan dan berserakan (bukan menjadi buku langsung)
Tanya:
Bagaimana tanda tanda kita mendapatkan malam lailatur qodar pak ustdz?
Jawab:
Nda usah dipikirin dapat atau nda nya. Mendingan usahakan maksimal ibdahnya yaaa. Ustdz.
Tanya:
Malam lailatul Qodar turun pada 10 malam terakhir terutama malam ganjil nahh kan ada perbedaan pendapat tentang awal ramdhan itu gimana jadi nya ustdz?
Jawab:
Ga usah di pikirin juga y ustdz kita ibadah aja pada 10 malam terakhir di bulan ramadhan
Tanya:
Ustadz , mau tanya yang soal itikaf,, kan artinya berdiam diri dimesjid ,, apakh itu artinya kita harus sendirian ??
Jawab:
Pasti banyak dong yang mau itikaf juga, sepanjang saya itikaf, malah rame terus tuh Bunda . Jika di masjid kita focus terhadap ibadahnya Bunda, tanpa ada gangguan2 sekitar lingkungan kita
Tanya:
Ustadz adab kita berdoa baiknya seperti apa? Apakah untuk berdoa ada urutan doa yg baiknya kita panjatkan?
Jawab:
Setelah sholat dipersilahkan menambahkan DOA MASALAH
Dan اللّهُ ﷻ berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur-an) pada malam kemuliaan.” [Al-Qadr: 1]
Disebutkan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah turunnya al-Qur-an secara sekaligus (dari Lauh Mahfuzh ke langit pertama pada lailatul Qadr, selanjutnya diturunkan secara bertahap kepada Nabi صلى الله عليه وسلم . Sedangkan pendapat lain mengatakan, bahwa maksud ayat di atas adalah permulaan turunnya al-Qur-an terjadi pada lailatul Qadr.
والله أعلم بالصواب
Sebenarnya sebelum diturunkan ke muka bumi, Al-Quran adalah kitab yang sudah jadi dan eksis sebelumnya. Para ulama menjelaskan bahwa paling tidak Al-Quran mengalami dua kali masa turun.
1. Turun dari Lauh al-Mahfudz ke langit dunia. Ini terjadi pada Lailatul Qadar, sebagaimana firman اللّهُ ﷻ :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadar: 1-5)
Dalam proses turun yang pertama ini, Al-Quran turun sekaligus, tidak sepotong-sepotong.
1. Turun dari langit dunia kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan berangsur-angsur. Selama masa 23 tahun lebih Beliau صلى الله عليه وسلم secara rutin menerima turunnya ayat Al-Quran.
Berbeda dengan proses pertama yang turun sekaligus, pada kali yang kedua ini, Al-Quran diturunkan secara acak dan sepotong-sepotong. Tidak urut dari Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’ dan seterusnya hingga An-Naas, tetapi diturunkan berdasarkan kebutuhan.
Hanya yang perlu dicatat, pada setiap potongan ayat turun, Rasulullah صلى الله عليه وسلم selalu memberikan penjelasan bahwa posisi ayat itu di dalam Al-Quran adalah para surat tertentu, bahkan sampai keterangan urutannya pada sebelum ayat apa dan sesudah ayat apa.
Sehingga kalau ada bertanya, atas dasar apakah ayat-ayat itu dikumpulkan dan dikelompokkan....?
Jawabnya, ayat-ayat itu disusun sesuai dengan Al-Quran yang asli di Lauhil Mahfuz dan di langit pertama. Jibril ‘alaihissalam dahulu menurunkannya satu per satu sesuai dengan perintah اللّهُ , namun sambil membawa juga ‘kode-kode alamat’ tiap ayat itu. Sehingga ketika dikumpulkan, otomatis dengan mudah bisa tersusun lagi seperti versi yang masih ada di langit.
Ada banyak hikmah mengapa Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, di antaranya:
1. Agar mudah dihafal
2. Agar mudah dipelajari dengan mendalam
3. Agar punya kesan tersendiri karena merupakan refleksi atas setiap kejadian di masa itu
4. Sebagai jawaban hukum atas permasalahan yang timbul.
Maka seluruh umat Islam telah berijma’ ketika menyusun kembali tiap potong ayat sehingga menjadi mushaf yang ada sekarang ini. Dan dijamin bahwa urusan dan pengelompokannya sudah sama dengan apa yang ada di lauhil mahfudz.
والله أعلم بالصواب
Boleh Membaca Al Quran....
Sekarang begini.... Ibadah apalagi yang diperbolehkan untuk wanita, puasa dilarang, sholat dilarang, apakah dibiarkan begitu saja sehingga ada kemungkinan degradasi iman selama masa haid...? Ini dasarnya LOGIKA.
Kalau dalil hadistnya :
Dalil menunjukkan bahwa wanita yang haid boleh membaca Al-Quran, sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha yang akan melakukan umrah akan tetapi datang haid:
“Kemudian berhajilah, dan lakukan apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji kecuali thawaf dan shalat.” (HR.Al-Bukhary dan Muslim, dari Jabir bin Abdillah)
Berkata Syeikh Al-Albany:
“Hadist ini menunjukkan bolehnya wanita yang haid membaca Al-Quran, karena membaca Al-Quran termasuk amalan yang paling utama dalam ibadah haji, dan nabi صلى الله عليه وسلم telah membolehkan bagi Aisyah semua amalan kecuali thawaf dan shalat, dan seandainya haram baginya membaca Al-Quran tentunya akan beliau terangkan sebagaimana beliau menerangkan hukum shalat (ketika haid), bahkan hukum membaca Al-Quran (ketika haid) lebih berhak untuk diterangkan karena tidak adanya nash dan ijma’ yang mengharamkan, berbeda dengan hukum shalat (ketika haid).
Kalau beliau صلى الله عليه وسلم melarang Aisyah dari shalat (ketika haid) dan tidak berbicara tentang hukum membaca Al-Quran (ketika haid) ini menunjukkan bahwa membaca Al-Quran ketika haid diperbolehkan, karena mengakhirkan keterangan ketika diperlukan tidak diperbolehkan, sebagaimana hal ini ditetapkan dalam ilmu ushul fiqh, dan ini jelas tidak samar lagi, walhamdu lillah.” (Hajjatun Nabi hal:69).
Namun jika orang yang berhadats kecil dan wanita haid ingin membaca Al-Quran maka dilarang menyentuh mushhaf atau bagian dari mushhaf, dan ini adalah pendapat empat madzhab, Hanafiyyah (Al-Mabsuth 3/152), Malikiyyah (Mukhtashar Al-Khalil hal: 17-18), Syafi’iyyah (Al-Majmu’ 2/67), Hanabilah (Al-Mughny 1/137).
Salah satu surat didalam Al Quran disebut Ummul Quran karena kedudukannya sangat istimewa. Surat apakah itu...?
Jawab Salah Surat al-fatihah
Tanya:
Ustadz, lalu kalo saat haid pegang mushaf yang ada terjemahannya itu boleh atau tidak ya? Adakah penjelasan mengenai hal itu?
Lalu, kalo pegang mushaf tanpa punya wudhu boleh tidak?
Jawab:
Pake digital lebih aman ya Teh. Tanpa wudhu pun boleh. Kalau adabnya lebih baik berwudhu
Mengenai membaca alqur'an
Wanita/laki2 diwajibkan tidak untuk memakai penutup kepala (wanita-jilbab/laki2 -peci)?
(Dosa g kalau baca alqur'an g pake kerudung)cz mw bacanya dikamar aja
Pgn tau hadistnya adakah 😅
Jika tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa tindakan itu termasuk melecehkan atau tidak menghormati Al Quran, maka perbuatan semacam ini tidak haram. Hanya saja tidak sesuai dengan adab yang diajarkan ketika membaca Al Quran.
والله أعلم بالصواب
Tanya:
Ustadz. ada gak cara mudah mengajarkan ngaji kepada orang yang usianya sudah lumayan tua,kalau ada bagaimana cara mengajarkannya agar dapat cepat dimengerti dan dipahami oleh orang tsb.syukron
Jawab:
Menggunakan audio dan repetisi setiap saat yaaa
Kita cukupkan sampai disini yaaa
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment