Home » , , » Kajian Psikologi - RESILIENSI

Kajian Psikologi - RESILIENSI

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, September 9, 2014

Kajian Online Telegram Hamba اللَّهِ SWT

Hari / Tanggal : Senin, 8 September 2014
Narasumber : Ustadzah Dianda
Materi : Psikologi Resiliensi
Notulen : Nurza
Editor : Ana Trienta

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Resiliensi
Assalamualaikum rekan-rekan kajian Hamba Allah, apa kabar? Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Amiin. Dalam kesempatan ini saya ingin membahas mengenai resiliensi. 

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit dari keterpurukan yang diakibatkan dari permasalahan hidup yang dihadapi. Dalam hidup terdapat masa-masa seseorang menghadapi situasi yang berat, seperti tertimpa bencana, kehilangan keluarga terdekat (meninggal), penyakit serius, dan lain-lain. ada kalanya kita menjadi tertekan, stres, sangat sedih, merasa tidak berdaya dan seterusnya sehingga kita tenggelam dalam permasalahan tersebut. Orang-orang dengan resiliensi tinggi mampu bangkit dan keluar dari permasalahan mereka, dan kembali naik pada posisi puncak. Orang dengan tingkat Resiliensi yg tinggi mampu beradaptasi dengan baik terhadap permasalahan-permasalahan yang menimbulkan tekanan/stres.

Ada beberapa faktor yg mempengaruhi resiliensi seseorang, yaitu faktor internal (seperti tipe pribadi, konsep diri dst); keterampilan (keterampilan mengelola emosi, keterampilan komunikasi, keterampilan problem solving dst) dan dukungan dari lingkungan (keluarga, teman sebaya, kolega, masyarakat, dst).

Beberapa cara membangun resiliensi yang kuat:
  1. Membangun hubungan yang baik dengan lingkungan. Hubungan ini bisa dengan keluarga, teman sebaya, kelompok keagamaan, kelompok sosial dan lain-lain. Hubungan yang baik termasuk mau memberi dan menerima mau menerima saran dan bantuan dari pihak lain dapat mendukung resiliensi yang kuat.
  2. Mencoba melihat permasalahan dengan cara yang positif.  Sebagai manusia kita todak bisa menghindari datangnya permasalahan yang membuat stres dan menyulitkan. Namun kita mampu membentuk dan mengubah persepsi diri terhadap masalah. Dengan demikian kita dapat melihat hal yang "dibalik" permasalahan, dan tidak fokus hanya kepada masalah itu sendiri.
  3. Menerima.bahwa perubahan merupakan bagian dari kehidupan. Ada saatnya seseorang berada di atas, dan ada saatnya berada di bawah.
  4. Biasakan untuk membuat target-target jangka pendek yang realistik, dalam rangka mencapai target jangka panjang. Terbiasa untuk berusaha mencapai target, mengatasi rintangan-rintangan dan terbiasa untuk berhasil, menjadi salah satu modal.besar dalam membentuk resiliensi yang kuat.
  5. Lakukan aksi yang nyata saat menghadapi masalah. Hindari sikap putus asa dan merasa diri sebagai korban. Lihat masalah dengan jernih, lakukan berbagai pertimbangan dan ambil sikap untuk memperbaiki situasi.
  6. Lakukan analisa diri
  7. Merawat diri sendiri
  8. Problem based coping, punya perspektif dalam melihat masalah.
  9. Pelihara pandangan positif tentang diri sendiri.

Resiliensi terkait juga dengan mempertahankan sikap fleksibel saat menghadapi kondisi emosi yang kuat terkait permasalahan yang dihadapi. Juga merupakan hasil pengolahan internal secara kontinue terhadap pengalaman-pengamalan diri sebelumnya. Orang-orang dengan resiliensi yang kuat akan lebih tahan jika dihadapkan dengan permasalahan yang lebih berat.

Demikian dulu pembahasan kali ini. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Wassalamualaikum..

TANYA JAWAB

Tanya
Ummi terkadang emosi saya kalau dusuruh bos yang bikin jengkel bikin emosi karena kalau nyuruh gak mau sekaligus dan yang 1 belum selesai dah disuruh yang 1 nya lagi kalo belum kelar ngomel..
Jawab
Untuk materi psikologi sebenarnya kita alami sehari-hari dan tentu bisa dipadukan juga dengan praktek agama sehari-hari. Hanya saja saya sampaikan yang umum-umum dulu agar bahasanya dipahami. Misalnya, resiliensi ini terkait dengan pribadi yang kuat dalam menghadapi masalah. Sebagai muslim tentu kita mengimani qada dan qadar sehingga menyikapi masalah tetap dengan sabar dan salat, berserah pada Allah sambil terus berusaha. Tapi setiap pribadi berbeda dalam memaknai masalah. Tidak semuanya bisa menjalani sempurna seperti tuntunan agama. Untuk itu, langkah-langkah dari sisi psikologi bisa memberi jalan yang searah tapi lebih ringan tuntutannya, kira-kira begitu..

Tanya
Ummi tanya. Gimana ya cara yang efisien untuk melupakan kenangan yang buruk di masa lalu? Gak bisa di pungkiri kadang masih selalu teringat dan membuat trauma, sudah berusaha tuk move on tapi kadang masih saja teringat jika ada sesuatu yang membuat kita teringat kembali
Jawab
Unfinished business ya mba eka..?? Hehe
Hemat saya, kuncinya pemahaman dan penerimaan. Kalau masih mengganjal berarti kita belum memahami betul-betul apa yang duku terjadi. kenapa terjadinya? alasannya apa? belum menyampaikan ke pihak-pihak bersangkutan perasaan kita.  Sebel kenapa si ini dulu begitu si itu dulu begini. Bisa coba tulis di kertas, apa yang bikin gak bisa ngelupain masalah itu. Lalu coba kilas balik.  Ingat-ingat dan temukan kira-kira jawabannya. Kalau belum lega juga bisa coba ajak ngobrol pihak lain misalnya teman yang dulu tahu tentang kejadian itu atau pihak yang terkait langsung. Jadi hal yang mengganjal selesai

Tanya
Permasalahannya yang kita bisa sadari sendiri bisa menasehati orang tapi tidak bisa menasehati diri sendiri. Ilmu ikhlas dan sabar itu susah...
Jawab
Nah ya itu.. hehe. Jalan yang paling gampang sekaligus paling susah. Padahal dalam qur'an dibilang. . "Allah yang paling mengetahui sedang kamu tidak" Yang kita gak suka boleh jadi baik buat kita. Paling mujaarab saat hak-hak seperti ini terjadi kita bisa berdoa saja sama Allah. Ini bagian yang penerimaan. Kalau dari kajian psiko memang kita bisa menerima kalau pemahaman tentang masalah sudah mencukupi. Setidaknya kita bisa bikin semacam "closure" atau alasan/penutupan secara kognitif untuk menerima hal yang terjadi. Kira-kira begitu..

Tanya
Kadang juga sudah berbagi kepada orang tua juga teman. Tapi kadang untuk.mengiklaskan itu susah
Jawab
Ikhlas dari mulut dan hati. Istigfar sebanyak banyak nya. Bersihkan laah hati. Karena yang menghambat keikhlasan adalah hati yang ndak bersih untuk menerimanya.. Allah maha mengetahui segala sesuatu. Dan Allah yang menghendaki terjadinya sesuatu, ikhlas karena mungkin yang lalu itu adalah ujian/cobaan

Tanya
Aku mau nanya boleh? Dalam sisi psikologi. Mengapa ada satu individu memiliki dua kepribadian yang berbeda? Dan terkadang disaat memutuskan / menyelesaikan masalah, malah jadi bingung karena melihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda?
Jawab
Mas ryanda, pribadi yang beda muncul macem-macem sebabnya. Pertama pengaruh genetis, temperamen, bentuk tubuh dst, lalu kedua pengaruh lingkungan, respon lingkungan terhadap apa-apa yang kita lakukan. Nah kedua hal ini terjadi berulang-ulang memberi kesempatan individu untuk melakukan pemaknaan terhadap hal yang terjadi pada dirinya. Tiap orang pemaknaannya berbeda juga. ..
Eh.. satu individu punya 2 kepribadian? Betul 2 kepribadian atau hanya berusaha melihat masalah dari 2 sudut pandang? Karena takut salah misalnya, plin plan kalau 2 kepribadian berbeda biasanya berbeda betul-betul 180derajat. Bisa terjadi terutama pada orang-orang yang tidak mampu mengatasi-menghadapi masalahnya. betul-betul berbeda yaa.. sampai nama, gaya bicara dan semuanya berbeda.

Tanya
Umii, apa gak papa kita berteriak atau histeris saat mengingat masa lalu yang kelam bahkan konyol ?? Apa hal itu bisa mengurangi atau bahkan menambah resiliensi ?
Jawab
Mm.. kenapa sampai teriak? Biasanya tanda tidak menerima tidak fleksibel dalam berhadapan dengan situasi.  Ini cenderung resilience lemah...

Tanya
Saya nanya mba, resiliensi pada person yang mempunyai gejala bipolar disorder gimana ya mba??adakah perawatan khusus dari keluarga yang bisa dilakukan selain ke psikiater?
Jawab
Bipolar masalah lebih khusus ya. Tergantung penyebabnya.  Apakah karena fisik kimia otak atau karena sebab psikilogis? Mungkin ditanya ke dokter / psikolog yang merawatnya

Tanya
Satu lagi mba untuk mengurangi sleep apnea gimana ya mba? kadang kalo lagi high presure suka sleep apnea....
Jawab
Sleep apnea juga maaf, saya kurang paham. Apakah sudah mendatangi ahli? Kalau terjadinya saat sedang stres/high pressure,  bisa coba kendalikan diri saat ada pressure. Supaya nggak sampai muncul sleep apnea-nya. Misal dengan tarik-buang nafas.. sambil sugesti diri "saya baik-baik saja, saya akan tidur dengan nyaman, bekerja dengan nyaman" istighfar..

Tanya
Bunda saya punya teman yang sangat ceria dimata teman-temanya beliau itu ndak punya masalah kalo ga ada dia suasana sepi tapi belum lama ini beliau cerita beliau itu sakit dan merasa belum bisa ikhlas dengan sakitnya walaupun didepan kita dia itu ceria banget. Itu gimana bund solusinya? gimana cara bantunya?
Jawab
Belum bisa ikhlas dengan sakitnya yaa? Kalau dalam ilmu psiko, ada proses pengalaman sedih/grief dalam menghadapi musibah. Denial/isolasi-anger-bargaining-depression-acceptance. Yang belum ikhlas/berdamai dengan kondisi musibah yang dihadapi berarti belum masuk tahap acceptance. Mungkin dia masih belum percaya masih menolak bahwa dia punya penyakit itu. Dari kita nggak ada yang bisa kita bantu. Sebatas support aja.. bilang bahwa kita siap bantu dan kalau ada apa-apa bisa cerita ke kita. Karena proses ini murni perjalanan individual. Kalau dipaksa malah repot. Oiya.. tidak semua orang akhirnya mencapai tahap acceptance dan bisa ikhlas dengan musibahnya. Dan proses tiap orang juga beda-beda bisa sebentar dan bisa sangat lama. Wallahualam..

Tanya
Pengaruh ga psikolog seorang anak yang lingkungannya kurang baik di tambah keluarga yang broken? Soalnya ada si fulan yang kondisinya seperti itu tapi dia masih bisa alhamdulillah masih di jalurnya ustadzah. Apakah semua itu masih berhubungan dengan psikolog? Sedangkan lingkungannya sangat seperti demikian?
Jawab
Mas ryanda.. in syaa Allah pengaruh. anak (max. Usia 12th) dan remaja (12-20 th) sangat terpengaruh oleh lingkungan. Anak masih sangat butuh orangtuanya. Kalau tidak bisa diandalkan, mereka akan lari ke lingkungan lain umumnya ke teman-teman. Kalau jelek juga khawatir bisa ke drugs, alkohol dst..

Si fulan.. kondisinya seperti apa? Yang bipolar? Berhubungan dengan psikolog.. maksudnya profesi psikolog atau psikologi si fulan? Hehe.. afwan kurang paham nih..

Doa Kafaratul Majelis

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga bermanfaat.

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!