Kajian WA On Line Hamba الله
Grup Ayah 301
Senin, 27 Oktober 2014
Nara sumber : Ustadz Willyuddin Abdul
Rasyid Dhani
Admin :
Sugeng
Tema : Aqidah
RITUAL TAHLILAN SELAMATAN KEMATIAN, 7
BULANAN,TABUR BUNGA DLL.
INI DALILNYA,,,,
1. Dalil pengkhususan waktu selamatan
kematian (1 hari, 3 hari, 40 hari dan seterusnya).
“Termashurlah selamatan yang diadakan pada
hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu"
(Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti
hal. 99, 192, 193).
Perintah penyembelihan hewan persembahan
pada hari tersebut diatas:
“Tuhan telah menciptakan hewan untuk
upacara korban persembahan selamatan, upacara kurban telah diatur sedemikian
rupa untuk kebaikan dunia.”
(Isi Kitab agama Hindu "Panca
Yadnya" hal. 26, Bagawatgita hal. 5 no. 39).
Perkataan Ulama Hindu:
“Upacara selamatan untuk memperingati hari
kematian (sumbernya dari orang Jawa) pada hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari,
jelas adalah ajaran dri agama kami agama Hindu”
(Dmikian kata Ida Bedande Adi Suripto
ulama Hindu) --> semoga mereka dapat hidayah dan masuk Islam,
lihat kitab “Nilai-nilai Hindu dalam
budaya Jawa”).
2. Dalil selamatan (kenduri/kenduren)
kirim doa:
“Sloka prastias mai pipisatewikwani widuse
bahra aranggaymaya jekmayipatsiyad aduweni narah”. “Antarkanlah sesembahan itu
pada Tuhanmu Yang Maha Mengetahui” yaitu para dewa. Yang gunanya untuk
menjauhkan kesialan"
(Kitab sama weda hal. 373 no.10).
a. Dewa Yatnya, yaitu acara selamatan
kenduri korban persembahan suci yang secara tulus ikhlas ditujukan kepada Sang
Hyang Widhi dengan jalan bakti sujud memuji, serta menurut apa yang
diperintahkan-Nya (tirta yatra) metri bopo pertiwi.
b. Pitra Yatnya Yaitu selamatan kenduri
persembahan korban suci yang ditujukan kepada leluhur (sebagai pengeling-
eling/perungatan) dengan kirim doa dan memuji yang ada di akhirat supaya
memberi pertolongan kepada yang masih hidup.
c. Manusia Yatnya Yaitu selamatan
persembahan korban yang diperuntukan kepada keturunan atau sesama supaya hidup
damai dan tentram.
d. Resi Yatnya Yaitu selamatan persembahan
korban suci yang diperuntukan kepada guru, para alim ulama atas jasa ilmu yang
diberikan (danyangan).
e. Buta Yatnya Yaitu selamatan persembahan
korban suci yang diperuntukan kepada semua makhluk yang kelihatan maupun tidak
(ghoib), untuk kemulyaan dunia ini.
(kitab Siwa Sasana hal. 46 bab ‘Panca maha
yatnya’ dan pada Upadesa hal. 34).
Apa Dasar yang Lain dalam Hindhu,..?
Rukun Iman Hindhu (PANCA SRADA) yang harus
diyakini umat hindu, yaitu:
1. Percaya adanya sang hyang widhi.
2. Percaya adanya roh leluhur.
3. Percaya adanya karmapala.
4. Percaya adanya smakra manitis.
5. Percaya adanya moksa.
PANCA SRADA juga punya rukun, yaitu:
1. PANCA YAJNA (artinya 5 macam
selamatan).
a. Selamatan DEWA YAJNA (selamatan
persembahan yang ditujukan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau biasa dikenal
orang dalam istilah dengan,” memetri bapa kuasa ibu pertiwi “).
b. Selamatan PRITRA YAJNA (selamatan
persembahan yang ditujukan kpada arwah para Leluhur).
c. Selamatan RSI YAJNA (selamatan
persembahan yang ditujukan pada guru, para alim ulama atau kirim do’a yang
ditujukan kepada arwah para Guru, biasanya di punden/ndanyangan/kuburannya).
Kalau di kota di namakan dengan nama lain yaitu “Selametan Khaul” memperingati
kiyainya/gurunya & semisalnya, yang telah meninggal dunia.
d. Selamatan MANUSIA YAJNA (selamatan
persembahan yang ditujukan pada hari kelahiran atau dikota disebut “Ulang
Tahun” ).
e. Selamatan BUTA YAJNA (selamatan
persembahan yang ditujukan pada hari hari baik), misalnya kita ambil contoh
biasanya pada beberapa masyarakat islam (jawa) melakukan selamatan hari
kebaikan pada awal bulan ramadhan yang disebut “selamatan Megengan”.
Ancaman Akibat yang tidak di Selameti
dalam Keyakinan Hindhu, yaitu:
Buka dalilnya Di Kitab Suci Umat Hindhu di
dalam Kitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979.
Bagi yang tidak mau lakukan selamatan,
arwah mereka yang di peralihan hidup kembali (balik) ke dalam dunia bisa
berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dalam pohon. Makanya kalau anda ke
Bali banyak pohon yang diselimuti kain-kain dan sajen-sajen itu, karena mereka
meyakini roh leluhurnya yang balik ke dunia ada dalam pohon itu, dan bersemayam
dalam benda-benda bertuah misal keris dan jimat dll, akibat keluarganya tidak
melakukan slametan.
Di hari sukra umanis (jum’at legi) keris
atau jimat-jimat tersebut harus di beri bunga&sajen-sajen.
Dewa Asura akan marah besar jika orang
atau keluarga orang tersebut tidak mau melakukan selamatan, maka dewa asura
akan mendatangkan bala/bencana & membunuhi manusia yang ada di dunia dengan
musibah musibah.
Dewa Asura atau dikenal dalam masyarakat
Jawa dengan nama Bathara Kala.
Makanya dalam kepercayaan hindu, anak
ontang anting (tunggal) harus diruwat (dengan ritual doa doa selamatan dan
dengan sesajen) karena takut batharakala murka. Anak sendhang kapit pancuran
(anak wanita diantara kedua saudara kandung anak laki-laki) harus diruwat
karena takut batharakala marah dan ganggubsang gadis, rabi ngalor ngulon merga
rawani karo betharakala (nikah tidak boleh melamar dengan orang yang arah
rumahnya ke utara dan barat, karena takut celaka dan tidak diridhoi bathara
kala) dan masih banyak lagi ritual kepercayaan hindu jawa yang dalam
pelaksanaannya setelah berislam diisi
dengan tahlilan, dIkir, doa dan sholawatan.
Lalu dijelaskan dalam ajaran Hindu akibat
yang di Selameti dalam Keyakinan Hindhu, yaitu:
Dalam keyakinan hindu bagi keluarga yang
taat mau melaksanakan ajaran ritual selamatan, maka mereka langsung punya tiket
ke surga.
2. Ajaran dengan simbol Nasi Tumpeng
Konsep dalam agama hindu: dalam kitab
Manawa Dharma Sasra Wedha Smrti, Bagi Orang yang Berkasta Sudra (Kasta yang
Rendah) yang Tidak Bisa Membaca Kalimat Persaksian:
Hom Suwastiasu Hom Awi Knamastu Ekam Eva
Adityam Brahman, Bagi yang Tidak Bisa Mengucapkan Kalimat dalam Bahasa
Sansekerta di atas Sebagai Penggantinya Mereka Cukup Membuat Tumpeng, Bentuknya adalah Segitiga kerucut.
Tumpeng Segitiga kerucut dimaksud adalah simbul mempersembahkan sesajen kepada
Trimurti (Shiwa, Vishnu, Brahma = Brahman) Artinya Tiga Manifestasi Ida Sang
Hyang Widhi Wasa.
Umat Hindu Mengatakan Barangsiapa yang
Membuat Tumpeng maka Dia Sudah bersaksi sebagi orang yang Beragama Hindhu.
Nah umat islam yang tidak tahu suka ikut
ikutan, selamatan dengan membuat tumpeng atau potong tumpeng.
Dikitab BAGHAWAGHITA di jelaskan bahwa
dengan selamatan nasi tumpeng tersebut TUHAN nya orang hindu akan datang dan
minum sesembahan (biasanya;ditaruh 3 gelas di sekitar tumpeng, ada teh manis,
kopi dan susu) dan ditengahnya ada tumpeng tersebut lengkap dengan sayur mayur
dan lauk pauknya, dan di depan dewa brahma ada sajen-sajen lainya sebagai
hiasan tumpeng.
3. Selamatan dan upacara Ketika ada yang
Meninggal
Pemberangkatan mayat diwajibkan dipamitkan
di depan rumah lalu beberapa sanak keluarga akan lewat di bawah tandu mayat
(tradisi brobosan), karena umat hindu meyakini brobosan sebagai wujud bakti
pada orang tua dan salam pada dewa. Dalam hindu mayat di tandu lalu diatasnya
diberi payung, pemberangkatan mayat menggunakan sebar/sawur bunga, uang logam,
beras kuning, dll, lalu bunga di ronce (dirangkai dengan benang)lalu di
taruh/dikalungkan di atas keranda mayat. Hindu meyakini bahwa bunga tersebut
ada kekuatannya:
a. Bunga warna putih mempunyai kekuatan
dewa brahma.
b. Bunga warna merah mempunyai kekuatan
dewa wisnu.
c. Bunga warna kuning mempunyai kekuatan
dewa siwa.
Umat hindu berkeyakinan bunga bunga itu
berfungsi sebagai kekuatan pendorong do’a agar dewa-dewa diatas mengabulkan.
(muspha/trisandya) dan pewangi.
4. Ketupat lebaran
Di dalam keyakinan hindu roh anak yang
telah meninggal, setiap menjelang hari raya akan pulang ke rumah, nah sebagai
penghormatan orang tua kepada anak.
Maka tradiri agama hindu saat tiba hari
raya membuat dan pasang kupat diatas pintu berikut opor ayam dan di
bagi-bagikan kepada tetangga yang datang.
Dengan penjelasan diatas maka teranglah
bahwa ritual-ritual itu bukanlah sesuatu yang baru (bid'ah) dalam agama hindu.
Akan tetapi menjadi bid'ah bahkan menjurus
kepada kemusyrikan, apabila itu dikerjakan oleh umat islam dan dianggap sebagai
bagian dari ajaran islam.
Seperti yang kita ketahui agama islam
lahir ribuan tahun setelah adanya agama hindu tersebut. Hanya saja beberapa
"Orang islam yang masih cinta kepada syariat agama Hindu" itu
menggunakan kalimat TAHLIL (Laa ilaha illallah) atau membaca surat YASIN pada
saat melaksanakan ritual-ritual tersebut. Alasannya, untuk mempertahankan
tradisi ajaran walisongo. Inilah alasan dusta hasil rekayasa pembuat bid'ah, agar
umat islam mau menerima dan terus melestarikannya.
Jadilah serupa tapi tak sama dengan ajaran
islam. Islam tidaklah mengenal ritual-ritual tersebut, dan tidak ditemukan
dalilnya baik didalam Alqur'an Al hadits maupun ijma' para sahabat. meminjam
istilah fiqih "laukana khairan Lasabaquunaa ilaihi" (kalaulah
seandainya perbuatan/amal itu baik, tentulah para sahabat mendahului kita
mengerjakannya).
Nah dalil syariat tersebut memang ada,
tapi dari syariat agama hindu.
Islam adalah agama yang sempurna, tidak
perlu lagi ditambah-tambahi dengan syari'at baru, bahkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mewasiatkan kepada kita agar menjauhi bid'ah dalam sabdanya:
“Jauhilah semua perkara baru (dalam
agama), karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah
merupakan kesesatan”.
(HR Abu Dawud, no. 4607; Tirmidzi, 2676;
Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya).
“Sesungguhnya sebaik baik perkataan adalah
kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk muhammad sholullah alaihi
wasalam, sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, setiap yang
diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan
tempatnya di neraka”
(HR Abu dawud , an-Nasa’i, Ahmad).
Kita tentu tak mau agama kita yang mulia
ini mengalami nasib serupa seperti agama-agama samawi lainnya (Yahudi dan
Kristen) dimana alasan adat budaya telah mengambil alih dalil-dalil utama kitab
suci sendiri.
Karena alasan menghormati leluhur dan
budaya lokal.
Allah azza wajalla telah memperingati kita
dalam firmanNya:
”Dan apabila dikatakan kepada mereka
:”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab :”(Tidak), tetapi
kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang
kami”. Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Qs. Al-Baqarah:170).
Allah juga berfirman:
“Dan janganlah kamu mencampuradukkan
Kebenaran dengan Kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran sedangkan
kamu mengetahuinya”
(Qs. Al-Baqarah:42).
Allah menyuruh kita untuk tidak boleh
mencampuradukkan ajaran agama islam (kebenaran) dengan ajaran agama Hindu
(kebatilan) tetapi kita malah ikut perkataan manusia bahwa mencampuradukkan
agama itu boleh, Apa manusia itu lebih pintar dari Allah?
Selanjutnya Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”. (Qs.
Al-Baqarah:208).
Allah menyuruh kita dalam berislam secara
kaffah (menyeluruh) tidak setengah-setengah. Setengah Islam setengah Hindu...!!
Jadi.. kalau sudah nyatakan sebagi muslim,
jangan amalkan tradisi yang tidak bersumber dari ajaran islam. Meskipun di
dalam ritualnya diganti bacaan bacaannya dengan dzikir dan doa yang islami.
Wallahu a'lam.
Wassalam.
Ustadz Willyuddin Abdul Rasyid Dhani
#Tambahan materi untuk motivasi#
Maksimal dan Optimal (Smart worker)
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang apabila melakukan sesuatu
pekerjaan ia lakukan dengan itqon (maksimal, optimal dan tuntas)" (HR. At
Thobrani)
Sobat muslim yang budiman, siapapun anda,
di manapun posisi anda, apapun pekerjaan anda, lakukanlah hal itu dengan baik,
sungguh- sungguh, maksimal dan tuntas.
Semoga Allah mencintai kita semua..Aamiin.
Tanya Jawab
Tanya :
1) sikap apa yang harus kita lakukan
ketika berada dilingkungan yang masih menjalankan tradisi tersebut (
tahlilan,,7 bulanan,selamatan kematian)
?? Bukankah kita harus hablumminannaas ,
2) Ustadz mau tanya:
Kalau ada melakukan ritual tersebut, menghadiri acara tersebut karena diperintah
orang tuanya bagaimana?
3),bolehkah kita tidak menghadiri undangan
tahlilan ? Dan hukum kita menghadiri
undangan tersebut bagaimana ?
3) Mengenai tradisi, dalam islam ada juga
dikenal dengan syar'un man qoblana, ibadah thowwaf sebelum nabi محمد diutus sudah ada, bahkan ibadah thowwaf
pada masa itu penuh dengan kemusyrikan, setelah nabi محمد
diutus, ibadah tersebut masih dilanjutkan dan diluruskan kepada tauhid, menurut
ana, kita jangan mudah menghukumi orang-orang yang beribadah disekeliling kita,
hanya karena menyerupai, serupa tapi tidak sama.
Jawab :
1. Sikap kita, Toleransi saja. Sepanjang
dalam hal muamalah, hubungan sosial sehari- hari kita selalu baik, maka tidak
akan terjadi masalah.
Contoh kasus. Di tetangga kita ada orang
di luar islam yang taat dengan agamanya. Dalam akhlak keseharian dia baik,
tidak pernah bermusuhan, tidak pernah usil, mudah berbagi hadiah atau oleh
oleh, kalau ada yang butuh pertolongan dia berusha untuk menolong, tidak bikin
berisik dengan setel musik atau radio keras keras. Tapi setiap diundang acara
yang berkaitan dengan ibadah di luar agamanya, ia tidak pernah hadir. Apakah
keberadaannya di situ terus kita musuhi.???
Jadi apabila kita telah berkomitmen terhadap
islam dan akhlak islami, dengan keimanan yang kuat, maka insyaAllah semua akan
baik baik saja. Saya bicara begini karena sudah banyak yang membuktikannya.
Tapi kalau imannya masih setengah- setengah,
sudah ngaku islam tapi tidak konsekwen dengan keislamannya maka sekali waktu
akan setengah hindu, setengah kristen, setengah lagi kejawen karena khawatir
dimusuhi dan lain-lain maka kekhawatiran itu akan terjadi. Tapi jika
keimanannya sudah lurus, akhlaknya sesuai maka orang-orang yang tadinya benci,
mencela, memfitnah dan lain-lain. suatu saat akan berubah jadi baik.
Silahkan baca QS.6:112-117.
Binatang Ternak (Al-'An`ām):116 - Dan jika
kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Binatang Ternak (Al-'An`ām):117 - Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.
Kita tetap bisa hablum minannas dan berkunjung
sambil memberi bingkisan atau sekedar silaturahim di waktu waktu yang
lain...tidak ada yang mewajibkan untuk datang jika undangan itu mengandung hal
hal yang dapat merusak keyakinan (kefasikan). Orang yang merusak aturan dan
syariat agamanya sendiri dengan cara dicampur aduk disebut orang fasik itu
Jawaban 2 di atas.Ya.. kita harus selalu memperbagus muammalah (sosial) kita
dalam kehidupan keaeharian kita seiring dengan menegakkan keyakinan yang jelas
sesuai dengan syariat.
3. Kalau ingin disebut muslim yang beriman
dengan benar, sudah seharusnya kita jaga diri dari syariat yang tidak diajar
dalam Islam, karena tujuan kita hidup di dunia ini bukan untuk cari pujian dan
sanjungan manusia, tapi ingin mendapat keridhoan Allah.
Yang ingin dapat ridho Allah maka pasti
akan taat kepada syariat yang ditetapkan dan diajarkan oleh Rasul yang
diridhoinya pula.
Lihat qs.33: 36
Golongan-Golongan
yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):36 - Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata.
Tanya :
1)Bukankah الله
yang maha mengetahui mana yang sesat, mengapa tidak tabayyun kepada para kiyai
yang melakukan tahlil, pasti para kiyai itu punya landasan mengenai hal
tersebut, jangan sampai kita terjebak saling mengkafirkan sesama muslim.
2)ustad ana mau bertanya tentang sholat
hadiah apakah benar- ada ? Apakah hadist ini shohih?
Ini hadist sholat hadiyah lil mayit
ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ،
ﻗﺎﻝ : ) ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ،
ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ
ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ
ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ،
ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ
ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ
ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ، ﻭﺁﻳﺔ
ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ، ﻭﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ، ﻭﻗﻞ
ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺇﺣﺪﻯ
ﻋﺸﺮﺓ ﻣﺮﺓ ، ﻭﻳﻘﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ
ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﻼﻥ ﺍﺑﻦ
ﻓﻼﻧﺔ ، ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ
ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ
ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ، ﻣﻦ
ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ
ﻭﻫﺪﻳﺔ ، ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﻓﻲ
ﻗﺒﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ
ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ ،
ﻭﻳﻌﻄﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ
ﺑﻌﺪﺩ ﻣﺎ ﻃﻠﻌﺖ ﻋﻠﻴﻪ
ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺣﺴﻨﺎﺕ
ﻭﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ
ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﺩﺭﺟﺔ ﺃﻟﻒ
ﺣﺠﺔ ﻭﻋﻤﺮﺓ ﻭﻳﺒﻨﻰ ﻟﻪ
ﺃﻟﻒ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﻓﻲ
ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻳﻌﻄﻰ ﺛﻮﺍﺏ
ﺃﻟﻒ ﺷﻬﻴﺪ ﻭﻳﻜﺴﻰ
ﺃﻟﻒ ﺣﻠﺔ.
Jawab :
1)Dalam urusan ibadah, kita diwajibkan ittiba
kepada Rasul yang diridhoi Allah, tidak boleh berimprovisasi. Karena syariat
islam telah sempurna. Tidak sekecil apun hal yang dapat menjadikan seseorang
itu masuk surga kecuali telah dijelaskan dan dicontohkan oleh RasulNYA.
sbaliknya tidak ada sekecil apapun perkara yang menyebabkan umatnya dilaknat
Allah kecuali Rasul telah memperingatkannya.
Dlm kisah yang dijelaskan oleh Abu Sofyan
(ketika belum masuk islam) yang saat itu dia mengejar sahabat rasul yang hijrah
ke negeri najasi yang rajanya heraklius, heraklius bertanya apa yang
diperintahkan Rasul Abu sofyan menjawab yang diperintahkan oleh Muhammad ada 7
perintah pokok yaitu 1.hendaklah engkau menyembah Allah saja dan jangan sekali-
kali mempersekutukannya, 2.
Tinggalkanlah tradisi tradisi yang dikatakan dan diperbuat oleh nenek moyangmu.
3. Hendaklah kalian menegakkan shalat.
4. Hendaklah kalian tunaikan zakat
5. Hendaklah kalian menghubungkan
silaturahim
6.
Hendaklah kalian tinggalkan perbuatan atau perkataan yang tiada berguna.
7. Menjaga lidah (jangan menebar fitnah)
2) Afwan, Saya belum menemukan hadits
tentang shalat hadiah tersebut di kitab-kitab hadits yang shahih. Kalau sholat
hadiah atau ibadah itu sesuai ajaran Islam, pasti nabi dan para sahabatnya dan
para tabiin sudah pasti pernah mengerjakannya.
Tidak mengkafirkan mas... jangan suka
nebar fitnah. Saya sudah sering tabayun dengan para kyai. Tapi mereka tidak
bisa jawab dari mana dasar amalan mereka itu. Kecuali mewarisi tradisi. Setelah
kita jekaskan asal muasalnya, malah mereka bila oooo begitu to...
Ternyata mereka benar benar ahli taqlid.
Tapi ada juga kyai yang jujur mengakui
kalau tradisi itu campuran dari agama hindu, tapi dia tidak berani melarangnya,
karena takut dikucilkan dan tidak diundang ceramah, sedangkan pengahasilannya
dri ceramah dan mendoa dikala dari tahlilan seperti itu...
Ini realitasnya alasan yang sesungguhnya,
kenapa mereka tidak jujur menjelaskannya.
Fasik dengan kafir beda.. kalau dia sudah
syahadat, laksanakan shalat tapi masih suka campur adukkan dengan tradisi agama
agama lain maka masuk kategori fasik. Kalau tradisi-tradisi itu mengandung
kemusyrikan maka dia telah berbuat musyrik.
Kita tidak ada kepentingan mengkafirkan
orang lain, kepentingan kita adalah menyampaikan ajaran agama secara jujur dan
lurus. Kalau ada yang merasa dikafirkan ya itu namanya Ge R.kenapa ge er karena
dalam hati kecilnya mengakui bahwa yang dilakukan lama sesuai dengan ajaran
islam.
Tanya:
Setelah kita sampaikan yang Haq, tapi
belum mau dengar, apa batasan kita untuk berlepas diri dari mereka ustadz?
Apakah cukup sekali?
Jawab:
Harus berkali kali, sebab kita tidak pernah
tahu kapan dan dalam kondisi apa hati seseorang dibuka oleh Allah.
Qāf:39 - Maka bersabarlah kamu terhadap apa
yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit
matahari dan sebelum terbenam(nya)
Orang yang berselimut (Al-Muzzammil):10 - Dan
bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara
yang baik.
Mari kita tutup dengan
Doa
Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم
وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment