Home » , , , , » BIOGRAFI ABDULLAH BIN 'ABBAS DAN HADISTNYA TENTANG SYAHADAT DAN SHALAT

BIOGRAFI ABDULLAH BIN 'ABBAS DAN HADISTNYA TENTANG SYAHADAT DAN SHALAT

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, October 4, 2014

Kajian Online Telegram Hamba  اللَّهِ  SWT

Hari / Tanggal : Jum'at, 03 September 2014
Narasumber : Ustadz Kholid Syamhudi
Materi : Hadist
Notulen : Nurza
Editor : Ana Trienta

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Di sana terdapat orang-orang yang diajak masuk surga, akan tetapi mereka enggan  mengikutinya. Surga ditawarkan kepada mereka, tetapi mereka menolak tawaran tersebut. Sebagaimana kamu, para sahabat juga merasa aneh ada orang yang enggan masuk surga. Maka Nabi menjelaskan kepada mereka sebagaimana yang tertera dalam hadits di bawah ini:

HADIST PERTAMA

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
« كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ
وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى ».

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Siapakah yang enggan yaa Rasulullah?” Kata beliau, “Barangsiapa ta’at kepadaku maka dia akan masuk surga dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dialah orang yang enggan masuk surga.” [HR. Al-Bukhari (13/219) (7280)]

Centanglah salah satu kalimat berikut yang dapat dijadikan judul hadits di atas, :
○ Sebab-Sebab Masuk Surga
○ Menta’ati Allah dengan Menta’ati Rasulullah
○ Kabar gembira kepada umat Nabi Muhammad dengan surga

Kita mulai pelajaran haditsnya:
HADITS PERTAMA
Dari Abdullah bin ‘Abbas radhiyallhu ‘anhuma, sesungguhnya ia berkata:
"Rasulullah shallallahu ‘alaih wasallam bersabda Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ketika mengutusnya ke negeri Yaman, “Sesungguhnya engkau  akan mendatangi kaum Ahli Kitab. Maka, bila engkau telah datang kepada mereka, serulah mereka untuk bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Kemudian bila mereka telah menaatimu untuk melakukannya, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas mereka lima shalat tiap siang dan malam hari. Kemudian bila mereka menaatimu untuk melakukannya, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah yang diambil dari orang-orang kaya dari mereka lalu diserahkan kepada orang-orang fakir dari mereka. kemudian bila mereka telah menaatimu untuk itu, maka jauhilah harta-harta berharga milik mereka, dan hati-hatilah dari doa orang yang teraniaya. Sebab, sesungguhnya tidak ada penghalang antara doa itu dengan Allah”. Muttafaqun ‘alaih

Biografi Sahabat perawi hadits
Ia adalah seorang Sahabat Nabi yang mulia, tokoh berilmu luas milik umat Islam dan seorang imam dalam tafsir, Abul ‘Abbas ‘Abdullah, putra paman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib Al-Qurasyi Al-Hasyimi radhiyallahu ‘anhuma. Ia dilahirkan tiga tahun sebelum hijrah. Ibnu ‘Abbas berhijrah bersama kedua orang tuanya menuju Darul Hijrah, Madinah pada tahun Penaklukan Kota Makkah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakannya agar diberi keluasan ilmu dan pemahaman dalam agama.

Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki tempat buang hajat, dan kemudian beliau keluar. Tiba-tiba sudah ada bejana batu (untuk berwudhu) yang tertutup. Kemudian beliau bertanya, “Siapa yang menaruh ini?”. Maka aku pun menjawab, “Aku”. Lalu beliau berdoa, “Ya Allah, ajarkanlah kepadanya penafsiran al-Qur`an”.  Dalam riwayat lain, “Ya Allah, ajarkanlah kepadanya penafsiran (al-Qur`an) dan pahamkanlah ia terhadap agama”.

Masruq berkata, “Aku ini, bila melihat Ibnu ‘Abbas, maka aku berkata, ‘Seorang lelaki yang paling tampan’. Kemudian bila ia bertutur kata, ‘Aku berkata, ‘Orang yang paling fasih’. Dan bila ia berbicara, aku berkata, ‘Manusia yang paling berilmu’.


Ibnu ‘Abbas termasuk Sahabat Nabi yang terbanyak meriwayatkan hadits, paling tahu tentang penafsiran al-Qur`an dan paling ahli melakukan  istimbath (menyimpulkan hukum-hukum). Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu wafat pada tahun 68 Hijrah. Beliau hidup selama 71 tahun.

Kandungan hukum dan bimbingan dalam Hadits
1. Urgensi dua kalimat syahadat dan keagungan kedudukannya, dan sesungguhnya keduanya merupakan pokok agama yang segala ibadah tidak akan sah kecuali dengan keduanya. Dua kalimat syahadat merupakan kunci menuju Islam. Maka, orang yang tidak memiliki kuncinya tidak bisa memasuki pintu (Islam). Orang kafir tidak menjadi muslim kecuali setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, mengetahui kandungan maknanya dan menjalankan konsekuensinya.


2. Shalat merupakan rukun Islam terpenting setelah dua kalimat syahadat. Shalat adalah tiang agama. Dan suatu bangunan tidak tegak berdiri tanpa adanya tiang. Dikarenakan keagungan shalat dan ketinggian derajatnya, Islam memperingatkan keras orang yang meninggalkannya atau meremehkannya.


3. Kewajiban yang mengikat atas orang-orang mukallaf adalah lima shalat dalam sehari semalam. Selain itu, bukan shalat wajib, seperti shalat sunah rawatib, shalat witir, shalata dhuha, qiyamullail dan shalaat-shalat sunnah lainnya. Shalat-shalat itu bersifat muakkad (amat ditekankan untuk dilaksanakan), maka tidak sepantasnya seorang muslim meninggalkannya. Karena mendatangkan pahala besar dan ganjaran melimpah.

4. Dikarenakan pentingnya jalinan hubungan antara kaum muslimin dan kebersamaan mereka serta lantaran mereka bersaudara seperti satu tubuh bila salah satu anggota badan menderita, maka seluruh anggota tubuh akan mengalami tidak enak badan dan tidak bisa tidur, Islam menjadikan zakat dari harta orang kaya sebagai hak orang fakir dan orang miskin. Allah Ta’ala telah mewajibkannya dan menjadikannya sebagai rukun Islam yang keiga dan bagian dari bangunannya yang agung.


5. Dalam penetapan syariat zakat termuat hikmah-hikmah, di antaranya:
  • Membersihkan muzakki dari kotoran dosa dan maksiat.
  • Memberitahukan kepada muzakki bahwa harta hakikatnya milik Allah, sehingga ia tidak akan kikir dengannya terhadap hamba-hamba Allah yang lain.
  • Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah Ta’ala.
  • Bentuk empati riil terhadap orang-orang fakir, orang-orang membutuhkan, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan mereka.
6. Orang-orang yang berhak menerima zakat wajib ini telah ditentukan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur`anul Karim melalui firman Allah Ta’ala:
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah (QS. At-Taubah:60).
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menyebutkan kecuali satu golongan saja untuk mengingatkan golongan-golongan lain yang berhak menerima zakat, dan sesungguhnya diperbolehkan mendistribusikan zakat pada satu golongan saja. Atas dasar itu, zakat wajib diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya. Sedangkan sedekah-sedekah, maka pos-pos penyalurannya tidak terbatas.

7. Agama Islam berada di tengah-tengah dalam segala perkara. Islam berada di tengah-tengah antara seluruh ideologi. Dan golongan Ahli Sunnah wal Jamaah berada di tengah-tengah antara kelompok-kelompok yang lain dalam aspek keyakinan, amal dan akhlak serta cara bermuamalah. Penetapan Islam untuk mewajibkan menyerahkan harta atas orang kaya tidak berarti bertujuan untuk merugikannya, dengan mengambil harta paling berharga yang ia miliki tanpa keridhaannya, dan bukan pula menyebabkan pelecehan terhadap hak orang fakir miskin, dengan memberinya sesuatu yang paling hina lagi terburuk. Akan tetapi, orang fakir diberi barang yang layak.

8. Prinsip dalam zakat, disalurkan pada daerah setempat. Kemudian bila seumpama ada kepentingan mendesak untuk menyalurkannya ke daerah lain yang lebih miskin, maka diperbolehkan untuk mengalihkannya ke sana.


9. Dampak kezhaliman amatlah buruk, dan akibat-akibatnya sangat membahayakan. Pengaruh-pengaruh buruknya akan muncul di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman: 
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim”. (QS. Ibrahim ayat no.42).
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu bahwa sesungguhnya ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah menangguhkan (hukuman) bagi orang yang berbuat kezhaliman. Kemudian bila Dia menyiksanya, tidak akan melepaskannya’ “. Kemudian beliau membaca ayat:
“Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS. Hud:102).
Dan cukuplah sebagai ancaman bahwa doa orang teraniaya mustajab (dikabulkan) bagaimanapun keadaan orang tersebut, sebagaimana telah berlalu penjelasannya.

10. Hadits ini menunjukkan disyariatkannya mengutus petugas yang mengambili zakat-zakat dari seluruh penjuru negeri yang berbeda-beda lokasinya. Dan kemudian penguasa atau pihak yang mewakilinya menangani urusan pembagian dan penyalurannya.


11. Dakwah mengajak manusia kepada Allah termasuk amalan paling utama yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dan merupakan amalan paling suci lagi paling agung. Itu merupakan tugas para nabi dan rasul dan sebaik-baik yang diwarisi oleh orang-orang sepeninggal mereka.  Allah Al-Bari Jalla wa ‘Ala telah menentukan pahala besar dan ganjaran melimpah untuk itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"  (QS. Fushshilat ayat no.33). .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan lainnya, “Demi Allah, Allah memberikan hidayah satu orang saja melalui dirimu benar-benar lebih baik bagimu daripada unta mereka”.    


12. Termasuk faktor keberhasilan dakwah yaitu berdakwah dengan hikmah (bijaksana). Termasuk hikmah dalam berdakwah, seorang dai mengajak kepada hal terpenting dahulu, baru menuju perkara penting lainnya. Tidakkah engkau lihat apa yang dipesankan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Mu’adz agar ia melangkah dengan bertahap terhadap penduduk Yaman, memulainya dengan yang paling urgens yaitu dua kalimat syahadat, kemudian shalat, dan dilanjutkan dengan zakat.


13. Penggunaan metode yang selaras dalam berdakwah, seperti berkomunikasi yang baik, cara berinteraksi yang indah, berakhlak yang lurus, menarik dalam menyampaikan serta rendah hati, dan tidak keras maupun kasar. Semua ini merupakan indikator dai yang sukses dalam dakwahnya. Allah Ta’ala berfirman:
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu” (QS. Ali Imran:159).
Selesai materi hadits, ada evaluasi kalo mau untuk mengetahui tingkat penguasaan materinya. Kira-kira kalo sepanjang ini materi setiap jum'at terlalu panjang atau tidak? Mudah-mudahan istiqamah.

TAMBAHAN TENTANG QURBAN
> Tetap kurban diadakan karena itu adalah syiar. Sumber keterangan postingan kambing tidak kesakitan waktu kurban www.tiho-hannover.de
> Diperbolehkan puasa arafah walaupun masih memiliki hutang puasa Ramadhan, karena puasa Qadha Romadhan muwassa' (bersifat loggar) hingga Romadhan yang aan datang

TANYA JAWAB
Tanya
Ustad yang dimaksut patungan berqurban itu gimana sifatnya apakah ada dalilnya? seumpma 1 kambing 8 orang, bukan untuk 1 keluarga tapi sesama umat


Jawab
kalo gitu nggak sah kurban kecuali untuk 1 orang dan boleh ikutkan keluarganya. bukan 1 kambing urunan buat 8 orang.

Soal-soal latihan  dari hadits pertama hari ini

  1. Apa tujuan  Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam mengutus Mu’adz ke negeri Yaman?
  2. Tauhid adalah perkara mendesak yang paling penting. Jelaskanlah hal itu berdasarkan apa yang kamu pelajari dari hadits!.
  3. Perkara zakat amat penting dalam agama Allah. Sebutkan tiga hukum tentang zakat yang dapat kamu petik dari hadits di atas!.
  4. Lemah lembut termasuk faktor kesuksesan seorang dai. Terangkanlah sisi penyimpulan aspek ini hadits di atas!.
  5. Siapakah yang dimaksud dengan  kata ganti ketiga dalam sabda Nabi ini  فُقَرَائِهِمْ ?
  6. Sebutkan sebagian dari hikmah penetapan syariat zakat!.
  7. Jelaskanlah dampak buruk berbuat kezhaliman melalui hadits di atas!.
  8. Apa yang kamu ketahui tentang Ibnu Abbas radhiyallanu ‘anhuma?.
PENUTUP :
Doa Kafaratul Majelis :

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.               

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!