Kajian Online WA Hamba اللَّهِ
SWT (HA 02 & 03 Ummi)
Hari / Tanggal : Kamis, 02 Oktober 2014
Narasumber : Sholihin
Muslim
Notulen : Syafridha
Tema : Dahsyatnya Energi Pagi
Daya dan Kekuatan
Daya adalah
kemampuan atau kekuatan (energi) untuk melakukan aktifitas (amal). Keduanya
berbanding lurus. Semakin besar energi yang dimiliki maka akan semakin besar
pula amal yang akan dijalani. Besar atau banyaknya amal inilah yang
disebut dengan berdaya.
Sebagaimana
keyakinan kita, bahwa tiada daya dan kekuatan (energi) kecuali milik dan dari
Allah semata. Untuk itu, di dalam menuntaskan amal seharian dibutuhkan adanya
hubungan yang harmonis dengan Allah SWT. Karenanya, harmonisasi hubungan manusia dengan Tuhannya merupakan asupan energi dari Allah kepada hambanya.
Sekali lagi, tidak daya dan energi (lahaula wala quwwata) kecuali dari Allah
SWT.
Dua Energi Manusia
Manusia diberi 2 energi (kekuatan = al quwwah) oleh Allah, yaitu berupa
energy fisik dan energy hati / ruh. Antara seorang dengan lainya memiliki
energi yang berbeda-beda meskipun dengan anugerah fisik (jasadiyah) dan hati
(ruhiyah / ma’nawiyah) yang sama dari Allah SWT. Tinggi rendahnya al quwwah al
jasadiyah dan al quwawah al ma’nawiyah tergantung dari besar kecilnya asupan
energi dari Allah SWT. Akhirnya manakala manusia memiliki energi yang besar
(dahsyat) baik dari sisi jasadnya maupun ruhinya, maka dia akan bisa menuntaskan
aktifitas hari-harinya secara maksimal.
Menggapai Energi Dahsyat di Pagi Hari
Pagi hari adalah
waktu yang di dalamnya terdapat banyak sekali potensi. Padanya ada berbagai
peluang dahsyat untuk mensuplai kekuatan yang dibutuhkan oleh fisik
maupun ruh manusia. Adalah Rosulullah Muhammad SAW, telah banyak memberikan contoh kepada kita
bagaimana memanfaatkan peluang di pagi hari sehingga kejayaan hidup di dunia
sampai di akhirat beliau dapatkan baik secara individu maupun kemasyarakatan.
Dan ternyata kejayaan yang diperoleh berbanding lurus dengan energi yang
dimiliki dari sisi jasadinya maupun maknawinya. Diantara usaha (ikhtiyar) yang
dicontohkan Nabi SAW dalam mereguk asupan energi dari Allah SWT adalah :
Pertama, senantiasa
menegakkan malam dengan melakukan shalat sunnah (Qiyamul lail) di
sepertiga malam yang terakhir. Semakin berat tantangan dan ujian yang dihadapi
seseorang, maka sudah sepantasnya seseorang tersebut berlama-lama mendekatkan
diri (taqarrub) kepada Allah SWT melalui shalat lail. Terkait ini, pada
awal-awal beratnya tantangan yang dihadapi ketika mendakwahkan risalah maka
Allah mewajibkan kepada Nabi dan para sahabatnya untuk melakukan qiyamullail.
Dengan begitu ternyata generasi ini memiliki energi jauh di atas rata-rata
muslim saat ini baik dari sisi jasadiyah maupun ruhiyah. (QS. Al
Muzammil: 1-5)
Kedua, Shalat fajar (subuh) dengan
berjamaah (terutama laki-laki) didahului dengan 2 rakaat ringan (shalat sunnah
fajar). Tentang keutamaan (afdhaliyat) shalat sunnah ini, Nabi bersabda, “Dua
rakaat fajar lebih baik (nilainya) dari pada dunia dan seisinya" – HR. Muslim
dan thirmidzi”. Dahsyat kan?.
Ketiga, shalat syuruq (matahari terbit) yang merupakan 1 paket
dengan shalat berjamaah dilanjutkan dengan dzikir (bermunajat) sampai dengan
matahari terbit tanpa diselingi kegiatan lain kecuali dzikir kepada Allah SWT.
Shalat syuruq ini berpahala seperti pahala haji dan umroh (HR. Tirmidzi).
Keempat, shalat dhuha. Salah satu yang mendasari shalat sunnah di
waktu dhuha ini adalah, hadits Nabi yang berbunyi “Barang siapa yang selalu
mengerjakan 2 rakaat di waktu dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun
sebanyak buih di lautan”.
Meskipun contoh dari Nabi mulai dari pertama sampai dengan keempat
tersebut seolah-olah amal yang hanya memberikan asupan energy ruhiyah saja,
tetapi ternyata seluruh gerak-gerik shalat itu berfaedah sebagai peregangan
otot-otot manusia (stretching). Pantas saja Nabi dan para sahabatnya termasuk
generasi yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa juga. Bagaimana Nabi mampu
menjatuhkan Rukanah Si jawara gulat pada saat itu kalau dirinya tidak terlatih
dan kuat secara fisik. Jadi? Bagaimana dengan olah raga? Ya tentunya sangat
dianjurkan. Dan bahkan Rosulullah tidak menyukai tidur setelah fajar
Wallahu
a’lam bish shawab.
*)Disampaikan dalam kajian online
“Hamba Allah”, pemateri Sholihin Muslim, Kamis 2 Oktober 2014.
TANYA JAWAB
HA 02
🙋 Bunda Wiwin
Tadz, raka'at
fajar tu sholat sunah sebelum sholat shubuh bukan? Terus sholat
syuruq tu kann pas sebelum terbit matahari, tu sholatnya nyambung ga terpotong
dari sholat shubuh, dzikir lanjut sholat syuruq, gitu? Kan, katanya
sebelum terbit matahari waktu h boleh sholat
Pendapat
mayoritas begitu, meskipun ada juga pendapat lain. Waktunya sekitar 15
menit sebelum dhuha sekitar 5 menit setelah terbit. Tapi itu 1 paket sama jama'ah subuh di
mesjid, dzikr sampai dengan terbit terus beberapa saat shalat 2 rakaat. Kaum hawa/kaum adam
yang sakit bisa di rumah tapi subuhnya di awal waktu. Sama dengan sunnah
ratibah (qabliyah) subuh, syuruq setelah terbit tapi harus di dahului jama'ah di
mesjid (yahnda) subuh tepat/awal waktu (bunda) ~zikirullah~sunnah suruq.
🙋 Bunda
fifin
Assalamualaikum
ustadz, saya ingin bertanya. Bagaimana membagi waktu untuk mengamalkan ibadah
seperti Rasulullah SAW yang ustadz jelaskan di atas? Karena ibu-ibu seperti saya
pagi-pagi sudah siapin makan pagi, mandiin anak, nyiapin pakaian suami untuk kerja,
ngasi anak makan. Mohon saran nya ustadz, terimakasih
Urutannya jadi mungkin:
1. Shalat fajar
sebelum jamaah
2. Shalat jamaah
subuh
3. Shalat syuruq
yang 1 paket sama subuh dilanjut dzikir..
4. Duha..
🙋 Bunda
dewi
Tadz, katanya
kala yang ga sempet qobla subuh terus sudah mendapati imam shalat subuh maka shalat
qoblanya boleh dibada kan? Benarkaah?
Ini terakhir:
ketika Nabi mendapati ada sahabat yang shalat ba'diyah subuh, nabi mendiamkan ketika sahabat tersebut menjelaskan karena tertinggal shalat sunnah fajar yang shalat tersebut
sudah rutin dia lakukan. Demi mengejar pahala shalat fajar. Kalo belum biasa rutin
shalat fajar ya jangan shalat ba'diyah subuh lah
HA 03
Saya mau tanya shalat syuruq, saya masih
awam dengan shalat ini. Kalo shalat fajar & dhuha saya sudah sering dengar, juga keutamaan daripadanya. Shalat syuruq ini dilakukan pada jam berapa kira-kira & batas
waktunya hingga jam berapa?
Jawab
Shalat ini memang lebih berat karena 1
paket dengan subuh berjamaah, lanjut dzikir tanpa putus aktifitaskan lain sampai dengan terbitnya matahari, sekitar 5 menit setelah itu shalat syuruq. Batasnya +- 15 mnt
sebelum dhuha. Pahalanya sepadan dengan haji dan umroh.
Ustadz ada hadist ukuran baik ibadah
sesorang diliat dari ibadah sholatnya kalo sholatnya baik maka sempurnahlah
ibadahnya atau amal yang dihisab pertama kali
adalah sholat, bisa dijelaskan lagi ust? karena banyak orang berani meninggalkan
sholat..
Jawab
Betul, dalam bahasa Qur'an memang disebutkan
bahwa shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar (tanha 'anil fahsya' wal
munkar). Artinya, kualitas seseorang baik dari sisi aqidah, ibadah dan muamalah
ditentukan oleh kualitas shalatnya. Jadi kalo menegakkan shalat aja masih ada
kemungkinan belum berkualitas apa lagi tidak menjalankan shalat. Maka kata Nabi,
batas antara iman dan kafir adalah shalat.
Ustad punten mau nanya, kalo kita belum
bisa benar-benar khusyu' saat sholat, apakah kita termasuk orang-orang yang lalai dalam
sholat? Sebenarnya khusyu sendiri definisinya
seperti apakah? Paramater kalo kita sudah khusu' sholat apa ya ustadz?
Khusu' perkara lain dengan melalaikan shalat. Diantara contoh lalai dalam shalat: malas melakukan, menunda-nunda waktu, tidak mengutamakan pelaksanaanya dibanding aktifitas mubah lainya apalagi maksiyat. Difinisi khusu' bisa dilihat di QS. 2: 45-46
Batas akhir sholat dhuha pukul berapa ustadz? Sekitar pukul 11 an kalo kita kelupaan, boleh tidak jam segitu dhuha ustadz? Kalau sholat syuruq itu apakah bisa dikatakan
awal sholat dhuha? Jika bukan, berapa lama setelah syuruq,
waktu yang dinamakan dhuha ?
Betul jam 11 an batas waktunya, kasus
bagaimana kalo kelupaan shalat dhuha memang belum pernah saya temukan dari riwayat Nabi.
Kalo secara hitungan waktu saat-saat itu hampir masuk waktu terlarang mendirikan
shalat karena pas matahari di pertengahan. Wallahu a'lam.
Udah dulu ya para calon penghuni surga untuk ngebahas materi sederhana ini. Semoga bermanfaat dan sampai ke materi kamis mendatang i'Allah. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT