Home » , , » KAJIAN ISLAM - MENYIKAPI NUBUWAT

KAJIAN ISLAM - MENYIKAPI NUBUWAT

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, October 30, 2014

REKAP KAJIAN ONLINE HA NANDA 107/108
Rabu, 29 Okt 2014

Pemateri : Ustad M. Zubaidi
Tema      : Menyikapi Nubuwat
Notulen  : Indah & Susi
Editor     : Ira Wahyudiyanti

@@MATERI@@

MENYIKAPI NUBUWAT (1)

Nubuwat adalah berita2 yg akan terjadi di masa yad. Nabi disebut nabi karena biasa mengkhabarkan hal2 yg akan terjadi dimasa mndatang.

Surat Yusuf 46 - 49 menggambarkan perkara2 yg akan terjadi di masa itu, yg rahasianya diungkap oleh Nabi Yusuf AS, yg oleh Allah diberi kemampuan menafsirkan mimpi.

Nabi Muhammad SAW bukan penafsir mimpi tapi biasa cerita langsung peristiwa2 yg akan terjadi.

Mimpi raja yg ditafsiri oleh Nabi Yusuf AS disikapi dg keharusan pemerintah dan rakyat utk giat bercocok tanam berhemat dan menyimpan sebagian hasil panen, agar mereka tdk terkena bahaya kelaparan di masa2 kering.
Maka nubuat Nabi SAW juga harus disikapi dgn sikap yg tepat.

Dan alhamduliLlah sikap yg dituntut dari kita terkadang sdh langsung ditunjukkan pula oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Hanya saja, sayang sekali nubuat2 ttg akhir zaman kbanyakan terkait dgn perkara2 negatif yg bakal menimpa umat Islam.

Meskipun begitu bagi orang beriman sbenarnya tdk ada beda, apakah kondisi yg dialaminya negatif/menyusahkan kehidupannya, ataupun positif/menyenangkan.

Kondisi inilah yg prnh disabdakan Nabi SAW:
ﻋﺠﺒﺎ ﻷﻣﺮ اﻟﻤﺆﻣﻦ، ﺇﻥ ﺃﻣﺮﻩ ﻛﻠﻪ ﺧﻴﺮ، ﻭﻟﻴﺲ ﺫاﻙ ﻷﺣﺪ ﺇﻻ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ، ﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﺳﺮاء ﺷﻜﺮ، ﻓﻜﺎﻥ ﺧﻴﺮا ﻟﻪ، ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﺿﺮاء، ﺻﺒﺮ ﻓﻜﺎﻥ ﺧﻴﺮا ﻟﻪ
Sungguh mentakjubkan keadaan orang beriman, keadaannya selalu baik, dan itu hanya pada org beriman. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur maka itu mnjadi kebaikan (pahala) baginya. Jika mndapat ksusahan dia bersabar maka itu menjadi kebaikan (pahala) baginya.
(HR Muslim)

Sekarang mari kita kaji nubuat2 Nabi SAW:

Nubuat ke 1:

Nabi SAW bersabda:
ﻻ ﺗﻘﻮﻡ اﻟﺴﺎﻋﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﻤﻠﻚ اﻟﻨﺎﺱ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ، ﻳﻮاﻃﻰء اﺳﻤﻪ اﺳﻤﻲ، ﻭاﺳﻢ ﺃﺑﻴﻪ اﺳﻢ ﺃﺑﻲ، ﻓﻴﻤﻠﺆﻫﺎ ﻗﺴﻄﺎ ﻭﻋﺪﻻ
Kiamat tidak terjadi sehingga ada laki2 dari keluargaku yg memimpin umat manusia, namanya sama dg namaku, nama bapaknya sama dg nama bpku, dia akan memenuhi bumi dg keadilan.
(HR. Ibnu Hibban)

Dalam riwayat Abu Daud redaksinya:
 ﻳﻤﻸ اﻷﺭﺽ ﻗﺴﻄﺎ ﻭﻋﺪﻻ، ﻛﻤﺎ ﻣﻠﺌﺖ ﺟﻮﺭا ﻭﻇﻠﻤﺎ
dia akan memenuhi bumi dg keadilan, sbgmn sebelumnya bumi dipenuhi dg kedholiman
(HR. Abu Daud)

Dua hadis di atas yg derajatnya hasan menggambarkan:

A. Akan datangnya pemimpin di akhir zaman dari kturunan Nabi SAW yang akan memenuhi bumi dg keadilan.

B. Sblm dia datang bumi dipenuhi kesewenang2an dan kedholiman.

CATATAN PENTING:

Umat Islam tdk boleh terbuai oleh mimpi akan dtgnya Imam Mahdi.
Tapi harus lebih ingat pada situasi dan kondisi sebelumnya yg sangat sulit, lalu mempersiapkan diri agar tidak gagal ketika menghadapi cobaan2 berat yg berakibat fatal di akhirat.

Bgmn kondisi kedholiman yg harus dilalui umat Islam antara lain Nabi SAW menceritakan:
ﺇﻧﻬﺎ ﺳﺘﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪﻱ ﺃﺛﺮﺓ ﻭﺃﻣﻮﺭ ﺗﻨﻜﺮﻭﻧﻬﺎ، ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﻛﻴﻒ ﺗﺄﻣﺮ ﻣﻦ ﺃﺩﺭﻙ ﻣﻨﺎ ﺫﻟﻚ؟ ﻗﺎﻝ: ﺗﺆﺩﻭﻥ اﻟﺤﻖ اﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻜﻢ، ﻭﺗﺴﺄﻟﻮﻥ اﻟﻠﻪ اﻟﺬﻱ ﻟﻜﻢ (مسلم)
Akan terjadi sesudahku Atsarah dan perkara2 yang kamu benci. Mereka bertanya: Wahai RasuluLlah apa yg engkau perintahkan kpd org dari kami yg mengalami peristiwa itu? Beliau bersabda: tunaikanlah kewajibanmu dan mintalah hak kamu kpd Allah (HR. Muslim)

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata didalam bukunya:
ﻗﻮﻟﻪ ﺳﺘﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪﻱ ﺃﺛﺮﺓ .. ﻗﺎﻝ اﻷﺯﻫﺮﻱ ﻫﻮ اﻻﺳﺘﺌﺜﺎﺭ ﺃﻱ ﻳﺴﺘﺄﺛﺮ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺄﻣﻮﺭ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻳﻔﻀﻞ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻏﻴﺮﻛﻢ
Atsarah, menurut Al-Azhari adalah ketika waliyul amri lebih mementingkan harta dari pada rakyatnya dan mengutamakan org2 kafir dari pada org2 Islam (Fathul Bari)

Ibnu Mas'ud RA berkata:
اﺻﺒﺮﻭا ﻓﺈﻥ ﺟﻮﺭ ﺇﻣﺎﻡ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﻋﺎﻣﺎ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻫﺮﺝ ﺷﻬﺮ
Bersabarlah, sebab dholimnya pemimpin selama 50 tahun itu lebih baik dari pembunuhan selama 1 bulan. (HR. Thabrani)

Dari tiga keterangan diatas kita ketahui:

(1) Adanya kedholiman pemimpin muslim yg kerjanya mngumpulkn harta, tdk peduli pd rakyat, lebih mementingkan org2 kafir (asing dan a-seng) dari pada rakyat yg umumnya muslim.

Meskipun begitu Nabi SAW tdk menyuruh umatnya untuk melakukan kekerasan / angkat senjata terhadap pemimpin muslim yg dholim, tapi menyuruh utk bersabar, tetap menunaikan kewajiban sbg rakyat.
Tdk perlu kita mengharap imbalan dari sang pemimpin, cukuplah balasan dari Allah saja.

(2) terkait dg kondisi ini Ibnu Mas'ud RA bahkan mengingatkan, bahwa seperti apapun dholimnya pemimpin kita disuruh bersabar, sebab hidup dibawah pemimpin yg dholim selama 50 tahun itu masih lebih baik dari pada ber bunuh2an selama 1 bulan.

Sungguh tepat ungkapan Ibnu Mas'ud RA.
Sekarang ini kita menyaksikan fakta yg terjadi di Libya dan Yaman.

Sedholim apapun Muammar Kadhafi, pada masanya kehidupan rakyat Libya makmur, mereka bebas beribadah. Tapi skrg ini mereka saling ber bunuh2an, dan saling menghancurkan, antara pemerintah dan kontra pemerintah, antara klompok2 dan suku2.
Yg keadaan seperti itu memang yg diinginkan oleh musuh2 Islam.

Lihat pula Yaman ketika dipimpin oleh presiden diktator Ali Abdullah Saleh, kehidupan rakyat Yaman relatif baik. Tapi sekarang Yaman didominasi oleh suasana saling bunuh, bahkan mayoritas sunni mulai dikuasai oleh minoritas syi'ah, sholat jum'at dilarang, sholat asar dan isya di masjid tidak boleh, dan jangan heran jika suatu saat nanti mayoritas sunni dipaksa jadi syi'ah.
Pdhl di masa Ali Abdullah Saleh meskipun dia diktator rakyat hidup makmur, bebas beribadah, asal tdk jadi aktifis politik, tdk oposisi hidupnya aman.

Umat Islam di Indonesia dan negara2 lain harus mampu mengambil plajaran dari kesemuanya itu dan mengedepankan petunjuk Nabi SAW, bukan mendahulukan emosi dan hawanafsu.
Kalau ini menjadi komitmen kita maka pengalaman pahit di Libya, Yaman dll insyaaLlah tdk akan terulang di negeri ini.

Semoga manfaat

@TANYA JAWAB@
PERTANYAAN GRUP 107

TANYA :
Ustad
tunaikanlah kewajibanmu dan mintalah hak kamu kpda Allah..,maksud Mintalah hak kamu itu bagaimana ya ustad

JAWAB :
Maksudnya: sebagai rakyat punya kewajiban taat pd pemimpin selama tdk disuruh maksiat.
Misal: pemimpin mewajibkn kita bayar pajak.
Maka sebagai rakyat kwajibannya menunaikan dg mngharap ridho dan pahala dari Allah itu saja.
Jgn mngharap dari pemimpin bhw kalau kita bayar pajak semua jln raya harus mulus, sekolah harus gratis, meskipun aturannya spt itu.
Sebab klu kita menuntut dan menuntut lama2 hubungan dg pemerintah rusak, terjadi perang saudara, kerugiannya jauh lebih besar dari pada kita bersabar.

PERTANYAAN GRUP 108
TANYA:
assalamualaikum ust.
Saya mau bertanya. Di atas disebukan:
Ibnu Masud Ra berkata
"Bersabarlah, sebab dhalim'a pemimpin selama 50 thn itu lbh baik dr pembunuhan slm 1thn" (HR. Thabrani)

berdasarkan hadits tsb, apakah umat Islam hanya bisa bersabar ketika menyaksikan kedhaliman yg terjadi disekelilingnya?
Tidakkah ad jln yg bs diambil olh muslim utk menghentikan/meminimkan kedhaliman tsb?

JAWAB:
Wa 'alaikumus salam wr wb.
Ucapan Ibnu Mas'ud RA dan sabda Nabi SAW sblmnya semua trkait pemimpin MUSLIM yg dholim.
Disamping harus sabar thdp kedholimn mereka juga ada kewajiban menasihati ato mengingatkan. Akan tetapi tdk boleh angkat senjata sbb dampaknya akan lebih buruk.
Selain itu perobahan yg lebih efektif adalah dg merobah kwalitas rakyat. Sebab seperti pepatah Arab:
كما تكونون يولى عليكم
(Sebagaimana keadaan kamu maka seperti itulah kamu diberi pemimpin yg menguasai kamu)

Rakyat RI banyak yg tdk jujur, tdk amanah, suka dholim. Maka pemimpin dan pejabatnya suka dholim dan korup.

Rakyat Jepang jujur2 dan amanah. Maka hampir tdk ada PM Jepang yg terkena kasus korupsi.

TANYA:
Jadi bagaimana pandangan ust ttg sebahagian ormas yg mengatas namakan islam yg sering berbuat ARNAKIS ? Dan bagaimana yg dinamakan dgn TEGAS dlm islam?

JAWAB:
1. Secara hukum syari'ah melakukan kekerasan thdp pelanggar hukum adalah hak penegak hukum, bukan hak perorangan ataupun kelompok.

2. Setiap tindakan kekerasan atas nama agama harus ditimbang manfaat dan madlarat. Tdk boleh kita mncegah kmunkaran yg mnimbulkn munkar lebih besar.
Apa yg dikatakan Ibnu Mas'ud AS dan contoh Libya dan Yaman adlh contoh dari prinsip ini.

3. Tegas bagi rakyat adlh menyatakan yg salah adalah salah, yg benar adalah benar, melakukan tindakan sesuai dg kemampuan spt sabda Nabi SAW: Siapa yg melihat kmunkaran maka robahlah dg tangan, jika tdk mampu maka dg lisan, jika tdk mungkin maka dg hati, dan itulah se lemah2 iman (Muslim)

Maka jika mahasiswa melihat adiknya siswa SD merokok dia rampas rokoknya dan dia jewer itu adlh tegas.
Sebaliknya jika anak SD mlihat abangnya yg mahasiswa merokok lalu dia cuma ingatkan tanpa merampas rokoknya atau menjewer JUGA tegas.

Bagi pemimpin tegas adalah menegakkan hukum bagi pelanggar hukum tanpa tebang pilih.

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!