KAJIAN ONLINE HAMBA اللهِ NANDA 109
& 110
Hari/Tanggal
: Rabu, 19 November 2014
Materi
: Akhlak Kepada Allah
Narasumber
: Ustadzah Imas
Notulen
: Dyah
Editor : Herniza & Ira Wahyudiyanti
Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaykum wr. wrb.
InsyaAllah, lelah-lelahnya
kita dalam mendapat ilmu pasti akan di balas oleh Allah SWT. Perintah mencari
ilmu sudah sangat jelas, karena sesungguhnya Islam diturunkn dengan ilmu, maka
wajib hukumnya untuk terus memperbanyak ilmu khususnya ilmu Ad Diin- Ilmu Agama.
Hadits Kewajiban Mencari Ilmu :
”Mencari
ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”.
(HR. Ibnu Abdil Barr)
Bagi mereka yang menginginkan Kebahagiaan Dunia
Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu
”Barang
siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan
barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”.
(HR. Turmudzi)
Keutamaan Mencari Ilmu :
”Barang
siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia
pulang”. (HR. Turmudzi)
Balasan Bagi Orang Yang Berupaya Mendapat Ilmu
”Barang
siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya
ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
Baik, kita mulai kajiannya :
بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اشهد ان ﻻاله اﻻ
الله و اشهد ان محمد الرسول الله،
اللَّهُمَّ صلى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين وبعد
اللَّهُمَّ صلى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين وبعد
Bahasan kita adalah akhlak kepada Allah SWT, untuk
menguatkan hubungan kita dengan Allah SWT, sehingga mampu menyelaraskan antara
sikap khauf (takut) & raja' (harap) kepada Allah SWT. Ini penting sebagai
bagian dari aqidah kita
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
A. Pengertian
Akhlak Kepada Allah Swt
Akhlak kepada Allah
dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh
manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak
akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan
manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.
B. Alasan
Berakhlak Kepada Allah Swt
Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa
manusia perlu beakhlak kepada Allah :
1.
Pertama,
karena Allah-lah yang menciptakan manusia.
Dia yang menciptakan manusia dari air yang
ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana
di firmankan oleh Allah dalam surat At-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut, "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari
apakah dia diciptakan? Dia tercipta dari air yang terpancar, yang terpancar
dari tulang sulbi dan tulang dada”. (At-Tariq:5-7)
2.
Kedua,
karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa
pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota
badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia.
Firman Allah dalam surat, An-Nahl ayat 78, “Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl:78)
3.
Ketiga,
karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya.
Firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah ayat 12-13,
"Allah-lah yang menundukkan lautan
untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya
kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan
Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir”. (Q.S.
Al-Jatsiyah:12-13).
4.
Keempat,
Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan
dan lautan.
Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70, "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri
mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Q.S Al-Israa :
70)
C. Macam-Macam
Akhlak Kepada Allah Swt Dan Pelaksanaannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1.
Cinta dan
ridha kepada Allah SWT.
Cinta adalah kesadaran
diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut
hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih saying. Bagi
seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama adalah cinta kepada Allah swt.
Allah lebih dicintai dari segalanya.
Ridha adalah menerima
dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang dating dari
Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-petunjuk-Nya dengan
senang hati. Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha
terhadap apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya
2.
Berbaik
sangka kepada Allah SWT.
3.
Rela
terhadap qadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
4.
Bersyukur atas
nikmat Allah SWT.
5.
Bertawakal/berserah
diri kepada Allah SWT.
Yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
6.
Senantiasa
mengingat Allah SWT.
7.
Memikirkan
keindahan ciptaan Allah SWT.
8.
Melaksanakan
apa-apa yang diperintahkan Allah SWT
9.
Taubat
kepada Allah SWT.
Salah satu perilaku atau
tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat. Taubat secara
bahasa berarti kembali pada kebenaran. Secara istilah adalah meninggalkan sifat
dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan
berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata
lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang
baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan. Pengertian
taubat menurut para ahli:
a). Menurut Ibnu Katsir
Taubat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali
atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan
kesalahan yang sama pada masa mendatang. ulama lain menyebutkan Tobat adalah
kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan
dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.
b). Menurut Hamka
Taubat adalah kembali ke jalan yang benar setelah
menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya
10.
Beribadah
kepada Allah
Yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai dengan perintahNya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan
terhadap perintah Allah
11.
Berzikir
kepada Allah
Yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah
melahirkan ketenangan dan ketentraman hati
12.
Berdo’a
kepada Allah
Yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan
inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi
tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap
muslim. Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima
keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong; suatu perilaku yang tidak disukai Allah
13.
Tawadlu
kepada Allah
Yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu
tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang
lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
14.
Taqwa
kepada Allah SWT
Taqwa, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah
swt dengan cara melaksanakan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-laranganNya
dalam keadaan sepi maupun ramai. Sedangkan definisi lain dari taqwa adalah
memelihara diri dari segala sesuatu yang dapat mengandung murka Allah swt dan
mendatangkan mudharat bagi dirinya dan orang lain. Allah SWT memerintahkan
kepada orang yang beriman agar bertaqwa kepada Allah SWT secara maksimal dengan
mengerahkan semua potensi hingga finish kehidupan.
Dan apabila kita mampu memaksimalkan taqwa maka hal tersebut akan menentukan
derajat kemulyaan kita disisi Allah SWT.
Materi
akhlak kepada Allah SWT ini sebuah keniscayaan yang harus kita pahami dan amalkan,
sehingga materi aqidah ini bukan sesuatu yang melangit, bukan sesuatu yang
sulit dijangkau (sulit diamalkan), bukan hanya makhluk langit (malaikat) saja yang
mampu mengamalkannya, akan tetapi harus membumi, makhluk bumi yaitu manusia
mampu meningkatkan quwwatu shilah billah,
meningkatkan kekuatan hubungan dengan Allah SWT melalui pengamalan akhlak. Wallahu'alam
Hanya ini yang dapat saya
sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan atau ada yang kurang berkenan dalam
penulisan ini. Kesalahan dari
diri sendiri dan kebenaran dari Allah SWT. Silahkan dibaca-baca dulu, jika ada
yang akan sharing tafadhol
TANYA JAWAB
1.
Umm.. saya
lupa-lupa ingat, jika ingin melihat orang beriman maka lihatlah akhlaknya
adalah Qur'an. Itu ditujukan ke Rasulullah atau Rasulullah yang memberi tahu kepada
umatnya? Bagaimana ya menghindari sifat yang sebaliknya kepada manusia (maksudnya
akhlaknya tidak seperti halnya seperti kepada Allah)? Ummul Mu'min Aisyah r.a
ditanya oleh shahabat bagaimana akhlak Rasulullah SAW, maka beliau menjawab
dengan cari hati maksudnya bagaimana?
Jawab:
Akhlak kepada manusia tentu saja berbeda dengan
akhlak kita kepada Allah SWT. Akhlak kepada Allah ini wajib harus diupayakan dengan
maksimal, lain kalau kepada manusia, kadang bisa ditarik ulur
sesuai sikon dan antarodlin (sama-sama ridlo).
CARILAH KEDAMAIAN HATIMU
DI TIGA TEMPAT
Ustadz Aan Chandra
Thalib
“Carilah (kedamaian) hatimu ditiga tempat,
disaat mendengarkan Al-Qur’an, disaat menghadiri majelis ilmu, atau disaat
engkau berkhalwat sendiri (dalam Ibadah). Jika engkau tidak mendapatkannya,
maka memohonlah kepada Allah agar memberimu hati yang lain. Karena (pada
hakikatnya) engkau tak lagi memiliki hati.” (Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam
kitab fawaaid: 1/149)
Ooh tentang qalbun salim. Kalau ada tulisan
arabnya mungkin bisa lebih jelas dalam mengartikannya, menurut saya bukan tidak
memiliki hati, lebih tepat tidak memiliki hati (yang selamat) artinya hatinya masih
sakit, walaupun masih sakit kan tetap punya hati, hanya perlu disehatkan saja.
Kalau hati yang mati (tidak punya hati) ini katagori orang kafir.
2.
Umm sering
saya dengar kekuatan doa dapat merubah yang hilang menjadi kembali, apakah sesuatu
yang sudah ditulis oleh Allah dapat berubah dengan kkuatan doa?
Jawab:
Bersandar pada QS. Ar-Ra'du 11 yang artinya “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika
kaum itu tidak merubah kehidupannya”.... Dari sini kita bisa pahami bahwa
ada qaddarallah yang bisa dirubah dengan ikhtiar dan do'a, kalau sudah qadla atau
ketetapan Allah memang tidak bisa seperti: saya anaknya pak A, tidak mungkin saya
merubah pengen jadi anaknya pak B, atau seorang perempuan minta kepada Allah
pengen jadi laki-laki
3.
Saya mau
tanya apakah kalau kita tidak bersyukur berarti ada yang salah dengan iman
kita? dan bagaimana cara agar kita selalu bersyukur?
Jawab:
Orang yang dekat dengan Allah SWT yang selalu
dzikir (mengingat Allah) baik ketika berdiri, duduk atau berbaring (lihat Q.S.
Ali Imran:191). Bagi dirinya segala ssuatu yang Allah takdir kan untuknya di
sekelilingnya tidak ada yang sia-sia, ucapannya selalu memuji Allah sebagai bentuk
kesyukurannya.
Demikian
kajian hari ini. Kita tutup dengan hamdalah, istighfar 3x, dan doa kafaratul
majelis.
Doa
Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله
إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Wassalamualaikum
wr wb
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment