AR - RIDHO

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, November 26, 2014

Hari tanggal : Rabu, 26 Nov 2014
Narasumber : Ustadz Syaikhul Muqorrobin
Judul Kajian : AR - RIDHO
No. Grup : 111 & 112
Nama Notulen : Wanda
Editor : Ira Wahyudiyanti

Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillah walhamdulillah washsholatu wassalamu 'ala rasulillah

Ar-Ridho

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ وَاللّهُ رَؤُوفٌ بِالْعِبَادِ

"Dan di antara manusia ada orang yang menjual dirinya karena mengharap keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." (al Baqarah 216)

Berpegangnya kita pada kalimatullah, yaitu kalimat tauhid atau syahadat, diibaratkan sebagai keridhoan kita dalam menjual jiwa kita kepada Allah, karena kita mencari ridho-Nya.

Hal ini sangat berbeda dengan mereka yang menyerukan kalimat kekafiran, sebagai mana diangkat dalam rangkaian ayat-ayat ini, yang dimulai dari ayat 204.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ

"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras." (ayat 204).

Mereka adalah penentang yang paling keras terhadap seruan kalimatullah. Mereka seolah telah menjual diri mereka, karena mengharapkan keridhoan pada apa yang ada di dunia.

Syahadat kita adalah kontrak kita kepada Allah. Sesuatu yang telah dikontrakkan pada suatu pihak, maka tidak bisa lagi dijual/dikontrakkan pada pihak yang lain. Maka konsekuensi dari syahadat kita adalah kita ridho pada transaksi ini, pada kontrak yang telah dinyatakan dengan hati kita, terhadap Allah azza wajalla.

Ridho, sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi, bermakna "merasa cukup dan puas dengannya, dan tidak menghendaki selain darinya" (Syarh Shahih Muslim)

Keridhoan yang terkandung dalam syahadat kita, mencakup keridhoan atas 3 hal;

1. Ridho  kepada Allah sebagai Rabb

Kita ridho bahwa Allah adalah Tuhan yang satu, tidak ada selainNya. Maka kita merasa cukup dan puas dengan menyembah padaNya, dan tidak menghendaki selain dariNya (al Bayyinah 5).

Ridho kepada Allah berarti meyakini Allah sebagai pengatur dan pembimbing hidupnya yang senantiasa menyayanginya. Karena itu seluruh aktivitas hidupnya diarahkan untuk mencari keridhoan-Nya.

2. Ridho kepada Islam sebagai agama kita.

Kita ridho, bahwa Islam telah disempurnakan untuk kita (al Maidah 3). Maka kita merasa cukup dan puas dengannya, dan tidak menghendaki agama dan pemahaman selainnya.

Ridho kepada Islam berarti meyakini Islam sebagai aturan dalam kehidupannya, yang bersumber dari Pencipta kehidupan itu sendiri. Meyakini bahwa Islam sebagai aturan yang lengkap dan sempurna. Maka kita mengamalkannya dari sisi akhlak, aqidah, ibadah, muamalah ekonomi, politik maupun sosialnya. Semua kita jalankan dengan penuh kerelaan.

3. Ridho kepada Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul-Nya

Kita ridho bahwa Muhammad saw adalah utusanNya. Maka kita merasa cukup dan puas dengan meneladaninya (al Ahzab 21), dan kita tidak menghendaki selain risalah yang dibawanya.

Ridho kepada Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul berarti meyakini bahwa contoh dan teladan kehidupan itu ada pada beliau. Maka kita rela, semua langkah dan tindakan kita disesuaikan dengan bimbingan darinya.

Ridho adalah buah dari kecintaan seorang mukmin. Maka ridho adalah kerelaan yang menggembirakan hati, bukan kerelaan yang dipaksakan. Oleh karena itu, ridho yang sempurna kepada kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad, akan mendatangkan kelezatan iman.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

 ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً

Akan merasakan kelezatan iman, orang yang ridha kepada Allah  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya (HR. Muslim)

Maksud dari kelezatan iman adalah ketika seorang muslim merasakan kenikmatan dalam taat kepadaNya, mengamalkan Islam sebagai tuntunan hidupnya, dan meneladani Nabinya. Maka ia pun benci  dan resah pada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan.

Mereka yang merasakan kelezatan iman ini akan merasakan nikmat dalam sholat dan ibadahnya, dan sebaliknya resah saat berlambat-lambat menjalankannya.

Hatinya gembira dalam mencukupkan muamalah yang halal baginya, dan sebaliknya gundah dalam godaan riba dan muamalah haram lainnya.

Jiwanya tenteram bersama akhlaq mulia dalam bermasyarakat dan sebaliknya gusar ketika tanpa adab.

Inilah ciri-ciri orang yang benar syahadatnya. Sebagaimana para sahabat yang digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya:

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْأِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

"Tetapi Allah menjadikan kamu sekalian (wahai para sahabat) cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan perbuatan maksiat. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (al-Hujurat 7).

Allahumma habbib ilaynal imaan wa zayyinhu fii quluubinaa, wa karrih ilaynal kufro wal fusuuqo wal 'ishyaan, waj'alnaa minal roosyidiin

Ya Allah, jadikahlah kami cinta pada keimanan dan indahkahlah iman itu dalam hati kami, dan jadikanlah kami benci pada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan, dan jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Wallahul musta'an
Wallahu a'lam

Pertanyaan G - 111

1. Assalamualaikum warohmatuallahi wabarokatuh,
Pa ustadz mu tanya, saya punya teman  yg sudah kecanduan dlm suatu maksiat, dan susah melepaskannya. Apakah ada cara" tertentu supaya bisa segera bertaubat. Jazakaallahu khairan  pa ustadz

Jawab : Waalaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh. ada bbrp cara mendakwahi orang:
carilah orang yang dihormatinya, ajak untuk berbicara baik-baik padanya. Jadilah sahabatnya dalam kebaikan, tolong menolonglah dgn nya dlm hal yg tdk melanggar syariat. jika hati sudah dekat, lebih mudah utk mengubahnya. Ajaklah ia pada acara2 yg banyak dihadiri orang soleh (tdk perlu pengajian, bisa acara wisata  dll). aura kebaikan itu menular, maka jiwa lbh mudah terwarnai kesolehan jika orang2 soleh ada di sekelilingnya. berdoalah dengan sungguh pada Penguasa Hati, karena Dia juga Maha Pemberi, bagi orang-orang yang meminta

2. Assalamu'alaikum.,
Pak ustadz mau tanya bgmn cranya utk menjaga konsistensi iman. Iman kadang naik kdng turun ? Kdang ada rasa males p ustadz. Nah cara ngilangin malesnya itu susah. 😁 Syukran

Jawab : iman naik dg amal solih dan sering bersama orang solih. maka sbaiknya kita berusaha tuk mengamalkan keduanya. biasakan berteman dan bersahabat dg orang soleh. Bersama mereka, tdk perlu dlm acara2 pengajian, bisa saja jalan2, skedar curhat, masak bareng, dll. aura kesolehan itu menular, tdk harus saat pengajian, misalnya. krn itu para ulama salaf menasehati kita agar memilih sahabat 😊 jika pun masih malas, perbanyak istighfar, krn dosa dapat menghalangi kebajikan

3. Tadz, kalau kita sdh punya tman yg baik yg kita dan org2 anggap dia shalih, tapi ternyata dia nusuk dari belakang gmn?

Jawab : Jika ia menusuk dr belakang maka ia bukan orang baik 😊 maka tinggalkanlah ia. kenali sahabat kita, dimulai dari aqidahnya, ibadahnya, stelah itu lihatlah akhlaqnya dg melihat bgmn ia memperlakukan keluarganya

4. Pa ustadz, bagaimana kita tau bahwa tobat kita d terima? Sukron

Jawab : jika tobat kita diterima, maka tandanya kita mudah beramal solih lbh banyak

5. bagaimanakah caranya ridho thd perceraian yg menimpa ortu ? Dan bgaimana pula menghilangkan rasa benci pada ibu tiri ?

Jawab : ridho dilatih dg banyak mensucikan jiwa, melakukan tazkiyyatun nafs, perbanyak istigfar. Terkait kasus, perceraian orang tua, yakinlah bahwa Allah tdk akan menguji kecuali dg ujian yg sanggup kita pikul. Keyakinan kita adl bukti iman. kuatkan cinta pada Allah di atas segalanya, InsyaAllah dgn begitu kita takkan dipusingkan dg hal2 dunia. Jangan benci pada ibu tiri, krn ia adalah pilihan ayah kita. dan wajib bagi kita tuk berbakti pada ayah wlopun kedua org tua bercerai. Jikapun ayah berbuat salah pada ibu, kewajiban bakti kita pada ayah tdk berkurang. Allah telah memuliakan kedua org tua kita. pengorbanan mereka, wlo hanya dg melahirkan kita, tdk terbalas

6. Ustadz bagaimana sikap kita terhadap orang yg selalu mencemooh kita? Kt sudah sabar dan ttp berteman namun perilaku beliau sllu mnyakiti hati ust.

Jawab : thd orang yg suka mengejek, jauhi saja ia, jika kita tdk kuat tuk menasehatinya. sibukkan diri pada meraih ridho Allah, maka kita takkan peduli pada pujian dan cemooh manusia.

Pertanyaan G - 112

1. Dalam keseharian kita aktifitas sering berbenturan dengan waktu awal shalat. Kalau seperti ini, kita harusnya bagaimana?

Jawab:
Sholat di awal waktu merupakan jihad yang utama (hadits shahih Bukhori)
Hendaknya kita berusaha sekuat kita. Jika tidak bisa juga, kita menyempurnakannya dengan banyak sholat sunnah

2. biasanya orang sering berkeluh kesah tentang banyak hal. Apa itu termasuk gak ridho?
Apa ridho dg Allah itu salah satunya dg ikhlas terhadap apapun yg kita terima, baik rezeki, jodoh, musibah maupun kebahagiaan?

Jawab:
Orang sering menyamakan ridho dan ikhlas padahal keduanya berbeda. Ikhlas berarti kita beramal dengan hanya berharap kepada Allah. Adapun ridho berarti kita menerima apa yang Allah tentukan untuk kita. Merasa cukup dengannya.
Ikhlas adalah amalan hati ketika kita aktif (beramal), sedangkan ridho adalah amalan hati ketika kita pasif. Berkeluh kesah dapat merusak keridhoan kita pada takdir Allah. namun perlu dilihat juga isi keluh kesahnya; merasa berat akan suatu ujian yg memang berat, adalah hal wajar, berandai-andai atas takdir yg sudah terjadi merupakan kesenangan syaitan, menyesal atas kesalahan pribadi adalah bagian taubat. Ini baik.
Karena itu, tak bisa semua keluh kesah digeneralisir. wallahu a'lam

3. Berarti ridho hanya atas taqdir Allah ya tadz?
Apakah sama dengan keberpasrahan kita sbg seorang hamba?

Jawab:
Ya, ridho atas taqdir, dan atas apa yang Allah tentukan tuk kita. ridho atas Allah sebagai Tuhan, ridho atas Islam sebagai agama  dan ridho atas Muhammad sebagai nabi, kepasrahan HATI kita sebagai seorang hamba. Adapun JASAD, maka ia beramal aktif mengikuti syariatNya

4. Tanya:
Tadz, bagaimana caranya agar kita dapat ridha atas masalah yg sedang kita hadapi?

Jawab:
mendekat padaNya, munajat padaNya, Dia tahu sesuatu baik bagi kita, walaupun menurut kita buruk

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
albaqarah 186


وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
albaqarah 216


5. Jd gni ya, klo kita minta sama Allah kan suka terinci tuh ya allah aku mau begini begitu nah klo mnta terinci tu termasuk mendekte Allah ga sih.
Nah trus gmn cra nya klo kita munajat tuh ga termasuk mendekte Allah?

Jawab:
Sebagian ulama mengatakan doa yg terperinci tidak disukai. Namun dalil2 menunjukkan adanya doa2 Nabi yg terperinci. Ini bukan mendikte Allah. yg penting bahasa kita bahasa memohon, merendah padaNya. Dan saat berdoa hati kita harus yakin betul, bahwa Allah lebih tahu apa yg terbaik tuk kita (kita tdk kecewa ktk doa tak terkabul)

6. Seperti do'a Rasulullah ketika di thaif ya tadz?

Jawab:
doa Rasulullah di thaif sebenarnya bukn doa terperinci, tapi curahan hati beliau saw. isinya lebih banyak pujian dan kerendahan diri, daripada permintaan


7. Boleh ga ya misal kita minta gni ..
Ya Allah.. Pertemukanlah aku dg jdoh yg tlah Engkau tentukan..seorang ikhwan yg shaleh yg dpt membawa kemaslahatan dalam khidupanku di dunia, di akhirat, jg utk agama..di tahun 2014 ini.
Ada yg bilang klo kita minta sama Allah haru detail sedetail-detailnya. Gmn itu tadz?

Jawab:
doa seperti itu boleh, namun dg tetap meyakini bhw Allah tahu yg lebih baik buat kita. klo tdk dapat th 2014, pasti krn Allah menghendaki lain. dan itu mungkin lbh baik buat kita.
Tdk ada dalil khusus yg mengharuskan doa harus detil. di antara. oa yg sering dibaca Nabi saw adl "doa sapu jagat", rabbanaa atiina fiddunya hasanah, wafil akhiroti h [truncated by WhatsApp]
21:42, Nov 26 - HA 111 Wanda: Tdk ada dalil khusus yg mengharuskan doa harus detil. di antara. oa yg sering dibaca Nabi saw adl "doa sapu jagat", rabbanaa atiina fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah......

8. Trus klo yg namanya mendikte Allah itu seperti apa, tadz?

Jawab:
mendikte itu ketika bahasa doa kita tdk merendah. perhatikan saja sikap saat berdoa; merendah, atau datar, atau marah2. kata2nya bisa sama, intonasi dan hati akan membedakan.

9. Berarti kudu diawali dg spti asmaul husna ya tadz?

Jawab:
adab berdoa:
memuji Allah
solawat nabi
mengakui kezaliman diri
istighfar. Tentu tak semua doa harus seperti itu.
doa seblm makan atau doa ketika hujan misalnya, tdk pakai urutan spt itu.

10. Kalau mengeluh sama Allah dosa gk tadz?

Jawab:
Lihat bahasanya saja, mengeluh isinya kan macam2 juga... Doa Nabi saw di Thaif pun bs dibilang keluhan  curhat, tp isinya adl pengakuan atas kebesaran Allah.

11. Oya, tadz....ada orang yg sudah tua sekali berdo'a minta diwafatkan. Gmn itu? Ga mendahului?

Jawab:
Tdk boleh berdoa minta mati,
kecuali dg mengatakan, "jika mati itu lbh baik bagiku. maka matikanlah aku dlm kebaikan,..."

12. Kalo ridho dg agama Islam itu berarti semua hal dlm hidup hrs mengacu pd Islam saja...gak boleh yg lain ya tadz...misalnya kata* bijak yg bukan dr Al Qur'an dn hadits apa itu gak boleh

Jawab:
Selama tdk bertentangan dg Islam boleh2 saja,
ayat2 Allah ada yg Qauliyah ada yg Kauniyah, ada yg brupa wahyu, ada yg dari alam

Demikian kajian hari ini. Kita tutup dengan hamdalah, istighfar 3x, dan doa kafaratul majelis.
Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Wassalamualaikum wr wb

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!