Home » , , » TA'RIF ISLAM

TA'RIF ISLAM

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, November 26, 2014

Kajian Online Hamba الله SWT

Rabu, 26 November 2014
Narasumber :  …
Rekapan Grup Nanda 125-126 (Melati)
Tema: Ta’rif Islam
Editor :Rini Ismayanti


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا..


 ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ..
 أما بعد.


ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ..

In syaa Allah kita akan membahas lanjutan kemarin tentang ta'rif dari Islam.

Kemarin telah saya sampekan QS Al  Maidah:3 dan Ali Imran: 85..Dr,2 ayat tersebut bisa ditarik pemahaman bahwa 'Islam' tidak pernah disrbuntukan untuk nama agama nabi-nabi terdahulu. Klo disebuntukan pun dengan bhs mubham (tidak jelas), seperti dalam ayat-ayat berikut:

Wanita (An-Nisā'):163 - Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Lebah (An-Naĥl):123 - Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Kedua ayat di atas menerangkan:  'Kami,telah mewahyukan kpdmu, sama seperti yang telah Kami wahyukan kpd Nuh." adalah ayat yang bermakna umum. Dimn kata "Kami telah mwahyukan" bisa meliputi aqidah (tauhid maupun sayaariah), yi hkm,  baik meliputi keduanya atau salah satu..dmk pula "mengikuti 'millah' Ibrahim" adalah bermakna,umum (bisa meliputi aqidah, bisa sayaariah, atau meliputi keduanya).
Namun jika keduanya yang dimaksudkan, sudah tentu bertentangan dengan nash muhkamat berikut:

Jamuan (Al-Mā'idah):48 - Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Perhatikan yang artinya: "untuk masing-masing umat di antara kamu, Kami telah tetapkan aturan dan jalan yang terang"...

Wallahu 'alam..

Alasan lain adalah bahwa pembahasan " Apakah agama nabi terdahulu adalah Islam atau tidak?" Adalah pbhdn aqidah yang diterangkan oleh al Quran sebagai qashas (kisah)yang menceritakan sesuatu yang tidak ada realitasnya ketika itu. Mk untuk mbukitaikannya hy boleh dilakukan melalui nash yang qath'i. Sdengankan nash yang qath'i tidak ada satupun yang menerangkan pengertian itu. Kecuali dengan teks yang global:  "aslamtu, muslimun, muslim"...dsb. Tanpa disertai qarinah yang menerangkan pengertian sayaara'nya. Shg nash2 tersebut tidak boleh diartikan demikian.

Oleh karena itu, pengertian yang tepat dan tidak bertentangan antar nash adalah: Kami mewahyukan prinsip tauhid yang sama dengan apa yang Kami wahyukan kpd Nuh." Tmasuk makna 'millah' adalah prinsip tauhid Ibrahim yang lurus. Meskipun dalam masalah sayaariat berbeda (lht QS 5:48).

Adapun pernyataan yang mgunakan kata: "Aslamtu ma'a Sulaiman." (QS An Naml:44), yang dikemukakan Balqis, sdkitapun tidak menunjujikakan bahwa Balqis memeluk Islam dan agama nabi Sulaiman adalah Islam. Tetapi makna ayat tersebut adalah: Aku tunduk kpd 'Sulaiman dan agamanya'. Sbb tidak ada qarinah/indikasi yang menerangkan maksud itu. Antara lain tidak ada kata "Islam" dan "Din" yang disebutkan sebagai agama nabi Sulaiman. Meskipun "Aslamtu" satu akar kata dengan "Islam", tidak selalu bermakna sama. Seperti,kata jama'a,dan jima mpunyai akar kata sama namun maknanya sangat berbeda.

Silakan difahami dulu.. dilanjut mo tanya juga boleh..

TANYA JAWAB

Q : Islam tidak digunakan untuk menyebut nama agama Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad. Lalu, apa ada penjelas tentang itu? bukannya Nabi-nabi sebelumnya juga menyembah Allah?
A : seperti yang saya sampekan materi di atas, tidak ada ayah muhkam yang mjlskan nama agama sebelum nabi muhammad. Kita cukupkan keimanan di sini saja ketika al quran tidak menjelaskannya. Termasuk juga cara beribadah mereka pun tidak ada penjelasan detil dalam al quran. Skalipun ada pjelasan bahwa nabi ibrahim pun melakukn thowaf (ibadah haji), ada juga yang sholat. Tapi tidak lebih hanya itu pjelasannya.

Q : Pada Qs.5:48: trtulis,"Kami mewahyukn prinsip tauhid yang sma dengan apa yang Kami wahyukn kepada Nuh". Ustadzah, minta tlg djelaskn tentang ayat tersebut. Prinsip tauhidnya yang sperti apa? Trimakasih.
Aprinsip tauhid yang sama adalah srmua ajaran nabi sblm Muhammad,mengajarkan menyembah dan mensucikan Allah. Cara ibadahnya yang berbeda.

Q : Saya pernh dengar seorang pencramah mengatkn ini: iman itu cukup dyakini kbenarnnya dengan hati dan lisan, lalu laksankn. Tak perlu menggunakn logika untk mencari pembenarn atau alasan-alasannya. Karena bisa jadi justru akan mendorong manusia kepada kekafiran. Benarkah demikian ustadzah?
A : dalil keimanan ada kalanya bersifat aqli (melalu proses berfikir) dan atau naqli (menukil dr nash AQ dan hadits).  Jika perkaranya msh dalam jangkauan akal/panca indera * dalil aqli, tetap jika diluar jangkauan akal * dalil naqli. klo pun mo peke logika adalah ketika untuk mjelaskan perkara iman tertentu. Bukan sebagai dalil. Mis saat orang badwi diQ bagaimana caramu mengenal/mengetahui tuhanmu. Orang badwi mjwb: tahi onta ini menunjukkan adanya onta dan bekas tapak kaki menunjukkan pernah ada yang lewat. Ini selaras dengan hadits: 'berfikirlah kamu tentang mahluq Allah, tetap jugan kamu fikirkan tentang zat Allah sebab kamu tidak akan sanggup mengira-ngira tentang hakikatnya yang sebenarnya. HR abu nuim.

Q : ustzah, agak di luar materi yang disampekan tapi masih se-tema. Boleh ya ustadzah? Dalam kaidahnya kita mengenal 2 kaidah yakni tsawabit (yang prinsip) & mutaghayyirat (yang bisa berubah, brkaitan dengann metode). Ketika menghadapi kondisi dakwah di lapangan, apakah bisa suatu ketika hal yang prinsip itu bisa berubah? Artinya bisa ditoleransi krn kondisi yang dianggap lebih baik jikaa lebih fleksibel. Saya kasih contoh yah.. Bersalaman dengann lawan jenis adalah hal yang dilarang. Ketika menghadapi ranah dakwah di t4 kerja yang sangat heterogen, biar terlihat lebih menyatu & tidak kaku (biar mudah menarik banyak mad'u unt berdakwah) maka kita berdalih, tak apa lah bersalaman dengann lawan jenis. Kan mereka blm paham, nnti dipahamkan pelan2, gitu.
A : untuk masalah aqidah sudah jls adalah masalah prinsip, klo hk sayaariat khususnya masalah fikih dibolehkan berbeda. Namun ketika mengambil suatu hk bukan dipilih krn manfaat yang akan dirasa/didpt ..ambillah krn mnrt kita itulah yang terkuat dalilnya. Jika sudah ambil hk tersebut, konsrkuensinya harus istiqomah , tidak boleh berubah-ubah menyesuaikan kondisi. Jlskan dengan baik, mk orang pun tidak mpermasalahkannya. Jika tetap ada yang komplain ato tidak suka, itulah resikonya.

Q : Yang ini komentar saya thd fenomena di masyarakat sih, silakan ditanggapi ustadzah jika perlu. Ada cukup bnyak fenomena dimana seseorang yang sangat lekat dengan symbol-simbol / sunnah Islam namun akhlaknya kurang sedap dinilai orang lain. Contoh: orangnya berjenggot, kalo sholat ga pernah telat, rajin dhuha pula pas break sarapan, tapi sayang kalo kerja males-malesan, kurang bertanggungjawab. Akhirnya kesimpulannya: alim kok etos kerja nya rendah. Mgkin bnyak contoh lain di lingkungan kerja kita yang sperti itu. Hal inilah yang akhirnya dijadikan justifikasi masyarakat yang apatis. Hingga muncul dalih: biar aja ga berjilbab tapi kerja bagus dripada berjilbab tapi mbolosan, dsb, bahkan yang lebih parah dri itu. Biar aja ga berjilbab, tatoan tapi ga korupsi dripada berjilbab tpi korupsi. Artinya sebenarnya kita bertanggung jawab terhadap lahirnya ungkapan-ungkapan sperti itu. Karena masyarakat melihat akhlak yang kurang pada tempatnya. Sudah seharusnya iman yang baik, akidah yang lurus berbuah akhlak yang manis.
A : yang disebutkan tadi adalah hak-hak syara yang berbeda yang masing-masing memang ada perintahnya. Kwjbn jilbab berbeda dengan kewajiban berakhlaq mulia...orang yang sudah berjilbab belum tentu lebih baik dibanding dr yang belum berjilbab, namun jika sudah berjilbab sempurna , berarti dia berusaha menjadi lebih baik. Apalagi itu adalah kewajiban dr Allah. Begitu juga untuk kasus yang lain..mis etos kerja, rasulullah pernah memegang tangan yang kasar dr salah seorang shbt nabi, beliau berkata tangan inilah yang dicintai Allah dan Rasulnya..

Q : Nabi mana saja yang membawa kitab-kitab sebelum Al quran? Setau aku seperti nabi isa dengan kitab injil nya. Afwan jika salah.
A : Betul, nabi-nabi tertentu juga diberi kitab suci oleh Allah. Injil oleh nabi isa, taurat oleh nabi musa, zabur oleh nabi daud, suhuf (lembaran) oleh nabi ibrahim..di luar,itu jika tidak ada,pjlsn tidak perlu mencari-cari. Tmasuk isinya yang sekarang masih benar ato tidak. Kita hanya disuruh iman/percaya bahwa kitab-kitab itu pernah diturunkan Allah namun tidak diminta,iman terhadap isinya.

A : Ana mau Q bagaimana hukumnya chatingan dengan lawan jenis, apakah itu ternasuk khalwat juga ustadzah?
Q : hkmnya tgt dr isi percakapan. Jika menjurus/ terkait hub antar jenis mk tidak boleh, tp klo umum gpp. Secukupnya saja, jika sudah selese, segera tuntaskan percakapan.

Q : Sayaa mau nanya tp mngkin diluar materi. Bolehkah orangtua melarang anaknya menikah dengann alasan karna belum mapan, ustadzah? Mohon penjelasannya.
A : boleh... tp tetap beri pengertian ke ortu bahwa salah satu yang disegrakan adalah menikah. Dan juga mrp anjuran Rasul krn byk pahala akan diraih jika menikah.. Siapa tahu dengan menikah justru akan mbuka pintu rejeki...

Q : ustadzah, apa yang harus kita lakukan kalau ada orang non muslim yang bilang bahwa semua agama itu sama,bahkan kadang seorang yang sudah muslim sekalipun juga bilang bgitu, kalo kita bilang "tidak" ujungnya pasti bertengkar,tp kalo kita bilang "iya". kayaknya hati ini nggak nrima bgt ya ustadzah.
A : justru ini kan yang diinginkan Barat dengan ideologi kapitalisnya yang tidak menginginkan Islam bangkit. Maka dibuatlah dialog antar agama yang sudah diarahkan hasilnya bahwa semua agama mengajarkan hal yang sama. Salah satu yang sering dipake dalil untuk menyerang Islam tentang millah ibrahim terhadap Nashrani, yahudi,.islam..sama ko..kata mereka. Jelas berbeda donk..   Ada tuntunan yang baik ketika berdialog kepada muslim dan non muslim ( lht QS An Nahl:125, untuk tafsirnya bisa di kajian lama kita yah... Dr nash tersebut bisa difahami ketika berdialog dengan non muslim dengan jalan hikmah yaitui perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang haq,dan batil. Bil hikmah juga bisa dipake dialog dengan muslim yang msh awam. Jaga emosi dan tidak terpancing amarah, tegas tapi tidak keras.

Q : Air liur bayi itu najis apa tidak???
A : tidak najis  say... yang najis air liur anjing. Kebayang repotnya klo air liur bayi najis, ibunya harus mandi setiap akan sholat krn air liur bayinya nempel kita menyusu..Islam itu  mudah, tapi jangan 'mempermudah' Islam.

Q : Cara mensucikan najis muthowasitoh itu bagaimana??? Apa cukup dengn dipel??? Ustadzah...
A : cukup bersihkan dengan air agar bau ato rasa dari najis itu hilang kemudian percikkan air. Jika lantai kena pipis, di pel kemudian terakhir percikkan dengan air untuk menyucikannya. Klo cm dipel baru membersihkanya, blm menyucikannya.
  
Q : Ustadzah mau tanya bekas keputihan di celana terus sudah dicuci masih ada warna sedikit apa najis ???
A : jika bau dan rasa sudah hilang, maka sudah hilang najisnya. Klo warna dimaafkan jika msh terlihat.

Q : Bgmn hukum menjawab salam dari non muslim?
A : gak boleh jwb. Klo pun mo jwb cukup jwb:  wa'alaikum.. dan atas kalian.

Q : Seorang muslimah boleh apa tidak pakao celana?
A : boleh... tapi dalam gamis yah...* (lht,annur:31 dan al ahzab:59). Lain waktu kita bhs 2 ayat tersebut.

Q : Yang wajib menerima fidyah dri golongan seperti apa?
A : fakir miskin..

Q : klw orng yang masih mampu membayar puasaa apakh bisa diganti denganan fidyah?..misalkan puasanya (wajib) udh numpuk tpi masih mampu berpuasa.. Apkah bisa diganti sebagiannya denganan fidyah? Atau harus diganti dengan mengqada puasa(wajib).afwan ustazah..
A : ada beberapa khilafiyah untuk mjwb ini, nmn mnrt saya yang terkuat adalah tetap wajib qadalaha bukan dengan fidyah. Dicicil sedikit..
 Sapi Betina (Al-Baqarah):184 - (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Ditambah dari beberapa hadits terkait, maka fidyah hanya dibebankan kepada yang sekiranya tidak mampu berpuasa seterusnya.

Q : Saya ingin ke perekonomian dalam islam yang baik dan bener itu seperti apa?Apakah dibolehkan peminjaman uang dibank u modal usaha?Dan siapakah tokoh tokoh islam yang baik di jadikan teladan dalam mengkoordinir perekonomian?Mungkin dibidang dagang? Dan bagaimana metodenya?

A : klo jwbn ini saya kutipkan dr pjlsn ust Robin. Berikut jwbnnya.."Perekenomian islam yang benar adalah perekenomian yang tidak mengandung riba, gharar (ketidak jelasan), maysir (perjudian/permainan untung2an), dan perdagangan benda2 yang diharamkan (babi, bir, rokok, dll)
rujukannya Quran dan Sunnah. 
Secara umum, perekonomian yang islami dibangun di atas pondasi sekitaor riil berupa produksi barang dan jasa, tidak seperti zaman sekarang yang perekenomian banyak dibangun di atas sekitaor finansial.
Pinjam uang di bank konvensional berarti melakukan transaksi riba, dan hukum riba sudah jelas dalam alquran. jika memang terpaksa meminjam untuk modal usaha, maka merujuk pada bank sayaariah dengan akad mudharabah/musayaarakah/murabahah, adalah alternatifnya.
Di antara tokoh2 islam yang fenomenal dalam urusan ekonomi ada Khalifah Umar bin Khattab dengan ijtihad2nya yang visioner, sperti mengendalikan harga dengan fatwanya, memungut zakat dari kuda, larangan berdagang di pasar kecuali yang paham fiqh, dll.
Setelah itu kita mengenal Imam Abu Hanifah, penghulu mazhab Hanafi. Selain ulama besar, beliau juga seorang pedagang, krn itu sbagian ulama melihat fatwa2 beliau dalam fiqh muamalah lebih membumi dan cocok dengan situasi lapangan.
 Mazhab beliau pun menurunkan rujukan2 yang luar biasa dalam fiqh muamalah. Murid beliau Abu Yusuf, menyusun kitab fenomenal Al Kharaj yang berisi aturan pengelolaan keuangan negara.
 Bahkan undang-undang islam modern yang bisa disebut terlengkap yang pernah dipakai kekhalifahan turki utsmani dibuat berdasarkan mazhab Hanafiyah dalam kumpulan aturan yang disebut Al Majalla. Merujuk tokoh-tokoh yang lebih dekat dengan kita, maka jumlahnya tidak terhitung. Di tingkat internasional ada Prof. Umer Chapra, Sayaaikh Wahbah Zuhayli, dll.
Ketikapun di bank sayaariah harus jls akadnya.

Q : Afwan ustadzah saya pernah dengar d suatu pengajian, apa benar semua Nabi itu menyebarkan agama yang sama yaiutu ISLAM? seperti Nabi Musa yang mengucapakan "Assalamualaikum" ketika menemui nabi Khodir/Khidir. dan Ketika Nabi Sulaiman mengucapkan "insayaa'allah", jika benar, bagaimana cara para nabi nabi terdahulu beribadah kepada Allah?terutama dalam pengerjaan sholatnya, sekian pertanyaan dari saya kalo terlalu panjang saya mohon ma'af, 
A : kebetulan pas sekali dengan tema kajian sek.. sudah tjwb yah..*..Yang sama adalah tauhidnya maksudnya menyembah tuhan yang sama. Terkait dengan mslh ibadah,ato sayaariat lainnya berbeda. Ketika Allah tidak mjlskan detil, gak perlu dicari2 seperti apa. Nmn cari, fahami, dan laksanakan  syariah nabi muhammad sebagai khataman nabiyin. Karena tuhannya sama, yaitu Allah... mk ya gak mslh menggunakan istilah2 tersebut. Disampekan dalam salah satu kisah isra mikraj, pr nabi pun mengucapkan salam kpd nabi muhammad. Hal tersebut tidak menunjukkan bahwa agama mereka islam.


Baiklah kita tutup dengan

Doa Kafaratul Majelis

إليك وآتوب ستغفرك أ أنت إلا ا إله لأان شهد وبحمدك اللهم سبحانك

Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa  atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!