Kajian
Online Hamba الله SWT
Selasa,
4 November 2014
Narasumber
: Ustadz Ridwan Ridho
Rekapan
Grup Nanda 119-120 (Indah, Nova)
Tema:
Bahagia menghadapi Esok
Editor :Rini Ismayanti
BAHAGIA MENGHADAPI ESOK
Insya
Allah materi kali ini bagaimana agar bahagia menghadapi esok. Kita awali dari
surat Lukman ayat 34. Awal ayat itu ditandai dari penegasan bahwa hari kiamat
itu hanya Allah yang tahu. Disini point besar bahwa peristiwa agung atau
peristiwa esok itu yang tahu cuma Allah. Bahasan kali ini saya akan utarakan
pada kata “wamaa tadrii nafsuummaa dzaa Taksibughodaa’.
Tentang hubungan antara memprediksi masa depan (forecasting) dengan konteks tidak
seorang pun tahu dengan pasti apa yang dikerjakan esok.
Permasalahannya
adalah ketika ada orang yang over pesimistis dan juga ada orang yang over
optimis. Ilmu pengetahuan itu pada titik akhirnya akan menjawab dari `ainul
yaqqin hingga haqqul yakin. Allah ingin menegaskan kepada kita supaya janganlah
kita menyangka bahwa dengan pengetahuan sekalipun dengan perencanaan sematang
apapun tidak akan ada yang tahu hari esok itu bagaimana, begitu pula bagi yang
pesimistis jangan terlalu over karena sesungguhnya kesedihan,kesulitan itu
sifatnya hanya sedikit hanya sementara. Sedangkan nikmat yang diberikan oleh
Allah itu banyak.
Pada
ayat ini diajarkan betul,bahwa manusia itu tidak memiliki kemampuan apapun dengan
pasti apa yang terjadi pada hari esok. Maka jangan jadikan diri itu merasa
lebih tahu atau bahkan seakan mendahului takdir. Ini yang harus dicatat, posisi
yang harus dilakukam dalam konteks mencari kebahagiaan hari esok adalah
bagaimana kita buat hari ini itu dengan amal yang terbaik dan rencanakanlah
dengan matang. Dan pahamilah bahwa kejadian demi kejadian itu adalah bukti
bahwa Allah itu pasti punya rencana yang indah buat kita.
Nikmatilah
ungkapan Rasulullah SAW, saat beliau katakan bahwa Persia,kisra itu akan jatuh
ke tangan muslim. Padahal waktu itu sedang dikepung musuh. Tapi karena yakin
akan ungkapan rasulullah SAW dan yakin itu akan terwujud maka Allah lah yang
dijadikan sandaran utama. Maka, apakah para sahabat sedih ketika saat
rasulullah SAW masih hidup apa yang diungkapkan itu tidak terwujud? Tidak,mereka
tetap yakin bahwa Allah pasti akan mewujudkannya. Tapi inilah yang luar
biasa,Rasulullah SAW menanamkan standar
ketauhidan yang kuat menghujam sehingga serumit apapun masalahnya pasti bisa
dihadapi.
Esok
masih misteri,maka para sahabat lakukan adalah terus meneruskan dakwah Rasul
SAW sepeninggalannya hingga akhirnya apa yang disampaikan itu terwujud. Nah
supaya lebih mudah dipahami segitu dulu,tanya jawab saja supaya.lebih kuat.
Afwan mengacak karena waktunya terbatas..tafadhal
TANYA
JAWAB
1. Padahal
banyak ustad peramal-peramal muncul memprediksi kejadian-kejadian di masa yang
akan datang atau yang akan dialami seseorang atau suatu bangsa, itu gimana
stad?
2. Di tv
juga kan pernah ya stad ada yang pede buanget meramalkan kiamat akan terjadi,
itu bagaimana stad?
3.
Ustad...saya kan kalau tidur selala membayangkan peristiwa-peristiwa, nah suatu
saat entah tanpa saya pikir-pikir lagi, kejadian-kejadian bayangan dalam tidur
saya itu akan terjadi dalam kenyataan, terus saya berpikir kayaknya saya pernah
mengalami ini tapi dimana? Setelah saya ingat-ingat lagi baru ngeh saya ustd
klo kejadian itu hadir dalam tidur saya, bagaimana itu stad? Karena sampai hari
ini pun saya msh mengalaminya?
4. Ust
salah ga ya kalau kita punya planning ke depan yang ditulis dalam buku dan
ditulis diwujudkan dalam jangka waktu tertentu walaupun kadang planning kita
itu ada yang meleset, tapi kita tetep tulis tu planning untuk bisa diwujudkan.
5. Bagaimana
cara kita ustad agar tidak over pesimis n over optimis?
6. Permasalahan
adalah ketika ada orang yang over pesimistis dan juga ada orang yang over
optimis...itu bagaimana tad?
7. Jadi
bagaimana klo kita optimis bahwa doa kita pasti dikabulkan ?
Jawaban
1 &
2. sdh terjawab di ayat itu ya
3. Namanya
dejavu atau dalam bahasa agamanya firasat. Koridornya jika mimpi itu baik
silahkan
diceritakan
jika mimpi itu buruk berlindunglah kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Tidak masalah selama mimpi itu baik.
4.
Planning itu harus ada dan diyakini akan terwujud selama bukan
kemaksiatan,semoga kisah perang ahzab yang sedikit saya ungkap tadi mewakili
dari keyakinan atas sebuah mimpi.
5. Jalani
dengan sewajarnya,sebisa mungkin setiap hari asah diri kita bahwa apa yang kita
miliki selayaknya ini adalah milik Allah. Coba misalnya dengan sedekah setiap
hari agar konteks harta yang banyk yang kita miliki tidak menenggelamkan jiwa
kita ke dalam konteks dengan harta saya bisa beli apapun. Kadang untuk membangkitkan
optimisme orang lain,kita harus tunjukkan optimisme diri sndiri,walaupun
mungkin kadang jadi over optimis dari sedikit sedekahnya sampai dengan jumlah
besar,maka akan terjawab hal itu insya Allah. Pede dengan terlalu percaya diri
berbeda. Pede itu selalu ditandai dengan kehati hatian,sedangkan over itu
selalu berdasarkan pada perasaan
6. Over
pesimis itu ketika orang yang dilanda kesedihan tapi merasa bahwa Allah gak
kasih solusi contohnya ada di surat al fajr 16. Over optimis berfikir bahwa
dirinya terlalu percaya diri bahwa tidak mungkin meleset apa yang dia rencana kan. Contohnya
peristiwa kapal titanic, dia dengan pongah mengatakan bahwa tuhanpun tidak
sanggup menenggelamkan kapal
7. Oh..iya
berhusnudzhon lah pada Allah maka kita akan bahagia,nikmati pesan Allah surat
Al Baqarah 186
"Dan
apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya
Aku dekat.Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
dia
berdoa kepadaKu. Hendaklah meteka iru memenuhi( perintah) Ku agar
memperoleh
kebenaran" 02:186
Kesimpulannya
Ketika
kita buka hari ini,maka jangan lupa inilah hari dimana itu adalah kesempatan
kita untuk lakukan yang terbaik,untuk esok rencanakan dengan matang dan pahami
hanya Allah lah tempat bersandar bukan pada mahluk,bukan pada ide kita,bukan
pada yang lainnya. Jika mau bahagia datangi Allah.
Doa
Kafaratul Majelis
سبحانك
اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa
atuubu
ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu
dan
bertaubat kepada-Mu.”
Semoga
Bermanfaat
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT