Kajian
Online Hamba الله SWT
Selasa,
4 November 2014
Narasumber
: Ustadz Ruly
Rekapan
Grup Nanda 117-118 (Arin)
Tema
: Ciri orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah
Editor :Rini Ismayanti
CIRI
ORANG YANG DIINGINKAN KEBAIKAN OLEH ALLAH
Ketika Allah menghendaki
kebaikan dari hambaNYA siapakah diantara kita yang tidak ingin diberikan kebaikan
oleh Allah? Namun di sana, ada orang-orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah
Azza wa Jalla. Semoga kita termasuk dari mereka.
1. Dibukanya pintu amal
sebelum kematian menjelang .
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻌﺒﺪ
ﺧﻴﺮﺍ ﺍﺳﺘﻌﻤﻠﻪ ﻗﻴﻞ : ﻣﺎ ﻳﺴﺘﻌﻤﻠﻪ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻳﻔﺘﺢ ﻟﻪ ﻋﻤﻼ ﺻﺎﻟﺤﺎ
ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﻣﻮﺗﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺿﻲ
ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺣﻮﻟﻪ
Apabila Allah
menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.”
Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan
untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada
di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).
2. Dipercepat
sanksinya di dunia.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻌﺒﺪﻩ
ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻋﺠﻞ ﻟﻪ ﺍﻟﻌﻘﻮﺑﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭ ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺑﻌﺒﺪﻩ ﺍﻟﺸﺮ
ﺃﻣﺴﻚ ﻋﻨﻪ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﺣﺘﻰ
ﻳﻮﺍﻓﻲ ﺑﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ “
Apabila Allah
menginginkan kebaikan kepada hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di
dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan
dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi
dan Al Hakim dari Anas bin Malik).
Namun kita tidak
diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia,
karena kita belum tentu mampu menghadapinya.
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺃَﻥَّ
ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻋَﺎﺩَ ﺭَﺟُﻼً ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻗَﺪْ
ﺧَﻔَﺖَ ﻓَﺼَﺎﺭَ ﻣِﺜْﻞَ
ﺍﻟْﻔَﺮْﺥِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - « ﻫَﻞْ
ﻛُﻨْﺖَ
ﺗَﺪْﻋُﻮ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﺃَﻭْ
ﺗَﺴْﺄَﻟُﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ » . ﻗَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻗُﻮﻝُ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖَ
ﻣُﻌَﺎﻗِﺒِﻰ ﺑِﻪِ ﻓِﻰ
ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻓَﻌَﺠِّﻠْﻪُ
ﻟِﻰ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - «
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَ ﺗُﻄِﻴﻘُﻪُ –
ﺃَﻭْ ﻻَ ﺗَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻪُ – ﺃَﻓَﻼَ ﻗُﻠْﺖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ
ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻰ
ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً
ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ » . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻪُ
ﻓَﺸَﻔَﺎﻩُ .
“Dari Anas,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang
dari kaum muslimin yang telah kurus bagaikan anak burung. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kamu berdo’a dengan sesuatu atau
kamu memintanya?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a, “Ya Allah siksa yang kelak
Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu.
Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan
di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun
berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” (HR Muslim).
3. Diberikan cobaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﺧﻴﺮﺍ
ﻳﺼﺐ ﻣﻨﻪ “
Barangsiapa yang Allah
inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari
dari Abu Hurairah).
Cobaan pasti akan
menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:
ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ
ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﺨَﻮْﻑِ ﻭَﺍﻟْﺠُﻮﻉِ ﻭَﻧَﻘْﺺٍ ﻣِّﻦَ
ﺍﻷَﻣَﻮَﺍﻝِ ﻭَﺍﻷَﻧﻔُﺲِ
ﻭَﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺍﺕِ “
Sungguh, Kami akan
menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan.” (QS Al Baqarah: 155).
Cobaan itu untuk
menggugurkan dosa dan mengangkat derajat.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ
ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺎ ﻳَﺰَﺍﻝُ
ﺍﻟْﺒَﻠَﺎﺀُ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ
ﺃَﻭْ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺔِ ﻓِﻲ
ﺟَﺴَﺪِﻩِ ﻭَﻓِﻲ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﻭَﻓِﻲ ﻭَﻟَﺪِﻩِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻠْﻘَﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻣِﻦْ
ﺧَﻄِﻴﺌَﺔٍ
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa ujian itu menerpa
mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan
Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan sanad yang hasan).
4. Difaqihkan dalam
agama
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﺧﻴﺮﺍ
ﻳﻔﻘﻬﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ
“Barangsiapa yang
Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (HR Al
Bukhari dan Muslim).
Kefaqihan adalah
pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus
terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati dan aqidah yang
shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al
Qur’an dan hadits dengan benar. Sebagaimana yang dikabarkan oleh nabi shallallahu
‘alaihi wasallam tentang kaum khawarij yang membaca Al Qur’an:
ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻣِﻦْ
ﺃُﻣَّﺘِﻰ ﻳَﻘْﺮَﺀُﻭﻥَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻟَﻴْﺲَ ﻗِﺮَﺍﺀَﺗُﻜُﻢْ
ﺇِﻟَﻰ ﻗِﺮَﺍﺀَﺗِﻬِﻢْ
ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻭَﻻَ
ﺻَﻼَﺗُﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ
ﺻَﻼَﺗِﻬِﻢْ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻭَﻻَ ﺻِﻴَﺎﻣُﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﻴَﺎﻣِﻬِﻢْ
ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻳَﻘْﺮَﺀُﻭﻥَ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ
ﻳَﺤْﺴِﺒُﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻪُ
ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ “
“Akan keluar suatu
kaum dari umatku, mereka membaca Al Qur’an. Bacaan kalian tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan bacaan Al Qur’an mereka, shalat dan puasa kalian tidak ada
apa-apanya dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka. Mereka membaca Al
Qur’an dan menyangka bahwa Al Qur’an mendukung mereka padahal Al Qur’an tidak
mendukung mereka.” (HR Muslim).
Itu semua akibat
kedangkalan ilmu dan mengikuti hawa nafsu, sehingga mereka tidak diberikan
pemahaman yang benar terhadap Al Qur’an dan hadits. Mereka mengira bahwa ayat
Al Qur’an mendukung perbuatan mereka, padahal tidak demikian. Tentu yang memahaminya
adalah orang-orang yang Allah faqihkan dalam agama dan selamatkan dari hawa
nafsu.
5. Diberikan kesabaran
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
ﻭ ﻣﺎ ﺃﻋﻄﻲ ﺃﺣﺪ ﻋﻄﺎﺀ
ﺧﻴﺮﺍ ﻭ ﺃﻭﺳﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺒﺮ “
‘Tidaklah seseorang
diberikan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al
Bukhari dan Muslim).
Kesabaran dalam
keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala,
demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah
Allah dan menjauhi laranganNya amat membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan bala
tentaranya tak pernah diam untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.
ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ
ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺒَﺮُﻭﺍ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺫُﻭ
ﺣَﻆٍّ ﻋَﻈِﻴﻢٍ “
Tidak ada yang diberikan
(sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang
diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS
Fushilat: 35).
Ya Allah, jadikanlah
kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan padanya, beri kami kesabaran
untuk menjalani perintahMu dan menjauhi laranganMu, beri kami kesabaran dalam
menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan
untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami. Aamiin.
Waallahu 'alam bis
shawab
TANYA JAWAB
Q : Ust mau tanya
pernah denger kalau orang yang bilang iya saya sabar padahal yang kalau kayak
gitu ga sabar. Gmana ya stad untuk menimbulkan rasa sabar. Karena terkadang
cuma hal kecil kalau moodnya lagi ga bagus cepet banget tersulut emosinya.
A : Tiap seseorang itu
sudah di beri kemampuan yang sesuai kesanggupannya...maka tiap kali kita
menghadapi masalah trus bersabar maka itu luar biasa sekali...bila perlu
bersabar sampai maut menjemput...karena balasannya syurga nya ALLAH
Q : Ustadz.. Rasa
jenuh apa termasuk bagian dari sikap tidak sabar atau tidak bersyukur? Gmn ya cara
memanage rasa jenuh?
A : Jenuh adalah hal yang
manusiawi dan itu wajar mengatasinya adalah dengan mencari variasi dalam
beribadah ato beraktifitas positif di selingi dengan kegiatan lain...misalkan
berenang ato pergi kegunung dan berkemah di sana sambil kita menikmati alam dan
merasakan betapa kecilnya kita dihadapan gunung yang besar...Berenang coba tahan
napas di dalam air semampunya bayangkan betapa kita sangat butuh udara dan kita
bisa bayangkan mati menghampiri kita...rasakan betapa lemahnya diri kita tanpa
oksigen...in shaa ALLAH jenuh itu hilang dan kita bisa giat lagi beribadah dan
beraktifitas .
Q : Mau tanya juga
ustadz. Gimana ya biar bisa melapangkan hati menerima cobaan. Kadang kita baru
bisa lapang setelah cobaan itu berlalu,dan diawal-awal juga ga jarang kita
malah
menyalahkan Allah.
A : Saudariku perbanyaklah
su'udzon kepada diri sendiri. Ketika kita mendapatkan musibah, atau kondisi
yang tidak nyaman dalam hidup kita, ada beberapa kemungkinan sebabnya. Bisa
jadi karena Allah menghukum kita, agar menjadi kafarah bagi dosa kita. Bisa
juga karena Allah mencintai kita dengan menguji kita dalam rangka meninggikan
derajat kita.
Apapun itu, sikap yang
lebih tepat adalah mengedepankan suudzan kepada diri sendiri. Berburuk sangka
dan meyakini, adanya musibah ini disebabkan dosa yang kita lakukan. Dan itulah
yang Allah ajarkan dalam al-Quran,
“Semua musibah yang
menimpa kalian, itu disebabkan kemaksiatan yang kalian lakukan. Dan Dia telah
mengampuni banyak dosa.” (QS. as-Syura: 30).
Imam Hasan al-Bashri
perdah didatangi 3 orang dengan keluhan yang berbeda, di waktu yang berbeda.
Orang pertama datang,
mengeluhkan kemarau panjang dan lama tidak hujan. Beliau hanya menyarankan,
‘Perbanyak istighfar.’
Datang orang kedua,
mengeluhkan istrinya yang mandul, tidak punya anak. Beliau hanya menyarankan yang
sama, ‘Perbanyak istighfar.’
Datang orang ketiga, mengeluhkan
rizkinya yang sulit. Beliau kembali menyarankan, ‘Perbanyak istighfar.’
Seketika itu, ada
jamaah yang keheranan, Anda sungguh mengherankan, wahai imam. Setiap ada orang
yang mengeluhkan masalahnya kepada anda, anda hanya memberi jawaban, ‘Perbanyak
istighfar.’!!
Jawab Imam al-Hasan,
Tidakkah kamu membaca
firman Allah,
“Aku katakan kepada
mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Dari Abdullah bin Busr
Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sunngguh beruntung
bagi orang yang mendapatkan dalam buku catatan amalnya, banyak istighfar.”(HR.
Ibn Majah 3950, dan dishahihkan al-Albani).
Q : ustad.. katanya
sabar ada batasnya, apa memang sebenarnya sabar selalu dibatasin atau ada
kadarnya?
A : sabar itu tak ada
batasnya kecuali mati dalam keadaan kita tetap bersabar...karna sabar itu
balasannya syurga. Maksudnya bersabarlah sampai maut menjemputmu
Q : Ustadz, apa yang
menyebabkan seseorang tidak dikehendaki menjadi baik oleh Allah? Apa yang bisa
kita lakukan untuk merubahnya agar Allah menghendaki kita menjadi baik?
A : Bila mba telah
bergabung di grup ini dan kemudian mengaplikasikan setiap kajian yang di
sampaikan sekaligus mengajak orang lain...itu sudah termasuk orang yang di
pilih oleh ALLAH menjadi hambanya yang Sholeh... in shaa ALLAH
Doa
Kafaratul Majelis
سبحانك
اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Semoga
Bermanfaat
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT