Kajian Online Hamba الله
Selasa, 25 November 2014
Narasumber: Ustadz Cipto
Tema: Syakhsiyah Islamiyah
Grup Nanda: 101 & 102
Notulen : Tari & Dewi
Editor : Ira Wahyudiyanti & Herniza M.R
Mari kita lanjutkan pembahasan tema
Syaksiyah Islamiyah kita. Kali ini judulnya adalah hasil ibadah (نتائخ العبدة)
. Setelah pekan lalu kita membahas tentang diterimanya Ibadah tentu adalah
harapan kita bahwa ada hasil dari ibadah. Sebelum berbicara tentang hasil ada
prinsip-prinsip dasar yang benar dalam ibadah yang sangat perlu diperhatikan
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Iman merupakan prinsip paling mendasar yang
akan menjadi sebab utama pelaksanaan ibadah dan diterimanya ibadah tersebut.
An-Nisa' : 136
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا ءَامِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِۦ
وَالْكِتٰبِ الَّذِى نَزَّلَ عَلٰى رَسُولِهِۦ وَالْكِتٰبِ الَّذِىٓ أَنزَلَ مِن
قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ
وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًۢا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
2. Islam setelah prinsip iman melekat kuat
menjadi dasar ibadah selanjutnya adalah islam sebagai ajaran dan penuntun
pelaksanaan detail dari ibadah
Al-Baqarah : 112
بَلٰى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ
أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala
pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
3. Ihsan adalah prinsip selanjutnya dalam
menjalankan ibadah
An-Nahl : 97
مَنْ عَمِلَ صٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
Al-Baqarah : 195
وَأَنفِقُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى
التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan
Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.
4. Tunduk merupakan prinsip selanjutnya yang
mendasari ibadah dijalankan dengan benar.
At-Taubah : 112
التّٰٓئِبُونَ الْعٰبِدُونَ الْحٰمِدُونَ السّٰٓئِحُونَ الرّٰكِعُونَ
السّٰجِدُونَ الْءَامِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَالْحٰفِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang
bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
5. Prinsip selanjutnya adalah tawakal
sebagaimana firmanNya
Ali 'Imran : 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا
غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ
لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.
6. Cinta juga menjadi prinsip yang
melandasi menuju ibadah yang benar.
Al-Baqarah : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).
7. Setelah itu ada ArRaja' atau harap
menjadi prinsip ibadah yang benar sebagaimana dalil berikut
Al-Baqarah : 218
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجٰهَدُوا فِى سَبِيلِ
اللَّهِ أُولٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-Kahf : 110
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحٰىٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ
إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
8. Al-Khauf/takut menjadi prinsip mencapai
ibadah yang benar
Al-Insan : 7
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًا
Mereka menunaikan nazar dan takut akan
suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
9. Prinsip selanjutnya adalah taubat
At-Taubah : 112
التّٰٓئِبُونَ الْعٰبِدُونَ الْحٰمِدُونَ السّٰٓئِحُونَ الرّٰكِعُونَ
السّٰجِدُونَ الْءَامِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَالْحٰفِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang
bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
10. Doa menjadi prinsip menuju ibadah yang
benar sebagaimana tercantum
Al-Furqan : 77
قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ ۖ فَقَدْ
كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًۢا
Katakanlah (kepada orang-orang musyrik):
"Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi
bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah
mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)".
Al-Baqarah : 200
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنٰسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ
ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ
ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى الْءَاخِرَةِ مِنْ خَلٰقٍ
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu,
maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak
dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.
11. Terakhir adalah khusyuk/serius menjadi
prinsip ibadah yang benar
Al-Baqarah : 45
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا
عَلَى الْخٰشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
Setelah ke seluruh prinsip tersebut
dilaksanakan tentulah hasil ibadah dapat dicapai yakni Taqwa sebagaimana dalam
beberapa ayat berikut
Al-Baqarah : 21
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ
مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Al-Baqarah : 183
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا
كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa,
Baiklah demikian pengantar diskusi kita
tafadol jika ada pertanyaan dapat di kumpulkn dl nanti siang/sore kita bahas ya
Pertanyaan#101
°Sesi Pertama
1. Uvit, Tanya ustadz
Tanda-tanda kalau ibadah kita diterima itu kayak gimana ya
ustad?
Bagaimana hukumnya ibadah yang kita lakukan
supaya keinginan kita yang paling besar diwujudkan oleh Allah ?
2. Okta, Tanya ustadz
Cara istiqomah beribadah dengan khusyu'
gimana ya ustadz ? Agar kita selalu merasa dekat dengan Allah..
3. Zahidah, Tanya ustadz
Kadang kita lagi khusyu' solat, tiba-tiba
ada aja yang buat kita gak khusyu' kayak cuaca tiba-tiba mendung atau anak tiba-tiba rebut, jadi
kita cepetin solatnya gimana itu ustadz sebaiknya ?
4. Ayuni, Tanya ustadz
Bagaimana cirri-ciri orang yang bertawakal ?
5. Wati, tanya ustadz
a) Apa sebab-sebab yang membuat ibadah kita
tidak diterima oleh Allah ?
b) Jika seseorang telah bertaubat nasuha
akan tetapi disekitarnya masih ada orang-orang yang belum bertaubat seperti
pemabuk, pezinah, ghibah dan sebagainya, sedangkan dalam islam diajarkan jika
kita membiarkan mereka berada dalam kesesatan seharusnya kita menasehatinya tapi
jika kita nasehati kita dibilang so suci, so benar, so paling tau agama dan lain-lain,
bagaimana pandangan ustadz tentang hal tersebut ?
c) Terkait dengan pertanyaan no.2 ada yang
mengatakan bahwa jika kita masih berada dalam lingkungan sesat tersebut apa
kita yang sudah bertaubat akan terkena juga dosa-dosa yang mereka perbuat ?
6. Winda tanya ustadz:
Bagaimana menjaga hati agar senantiasa
khusyu' dalam beribadah ?
7. Dian, Tanya Ustadz
a) Semisal jika orang tua masih lengkap
tapi mereka tidak melaksanakan ibadah. Apakah kita bisa beribadah atas nama
mereka ?
b) Niat Ibadah yang baik itu seperti apa ustadz.
apakah niat mengharapkan pahala ? Atau niat
mendapatkan Ridha dari Allah SWT?
c) Ibadah yang riya itu seperti apa ustadz,
apa hanya ingn dipandang sholehah jika ada yang melihat ?
8. Winda, Tanya ustadz:
Bagaimana menjaga hati agar senantiasa
khusyu' dalam beribadah ?
9. Ari, Tanya Ustadz
kalau hatinya sudah keras. Sulit diajak
khusyuk. Sebaiknya bagaimana ya usatadz ?
Jawaban:
Subhanallah pertanyaannya luar biasa...coba
dijawab satu persatu ya
1. Ukh uvit. Insya Allah tandanya ada
semakin baik/santun/sholeh bisa jadi tanda ibadahnya diterima. Hukumnya boleh
namanya tawasul bila amal sebagaimana kisah 3 orang pemuda yang terperangkap di
gua mereka berdoa dengan wasilah atas amal ibadah mereka.
2. Ukh okta. Yang harus kita lakukan adalah
dengan terus membangun pemahaman atau ilmu dari ibadah tersebut. Lalu
memperhatikan aspek-aspek yang dapat mengantarkan dan menghadirkan hati dalam
beribadah kepada Allah. Lainnya dengan berkumpul selalu dengan jamaah orang-orang
yang sholeh agar terbangun semangat beribadah.
3. Zahidah....yah begitulah....namun bisa
diantisipasi dari sejak awal sebelum sholat artinya well prepared atau sudah
dipersiapkan dengan baik. Terkadang kita melakukan ibadah dalam kondisi yang dibilang
sebenarnya tidak siap alias kaget tahu-tahu sudah azan, itulah kenapa Rasul
mengajarkan lebih baik menunggu waktu sholat dan keutamaannya pun banyak
timbang terkaget-kaget.
4. Ukh ayuni...ciri orang yang tawakal
selalu mengembalikan sesuatu yang telah diupayakannya kepada Allah dan menerima
hasil upaya tersebut sebagai hasil terbaik yang diberikanNya.
5. Ukh Wati
a. Sebabnya diantaranya 1. Tidak ikhlas
& 2. Tidak mengikuti petunjuk yang diajarkan oleh Rasulullah SAW
b. Berdakwah harus terus dilakukan saat hal
tersebut terjadi maka yakinlah anda sedang berada di jalan yang benar
sebagaimana firmanNya
Al-Ma'idah : 54
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ
فَسَوْفَ يَأْتِى اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِينَ يُجٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن
يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa
di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha
Mengetahui.
6. Ukh winda
a. Adakah mereka ber iman? sudahkah kita
mengajak mereka dengan cara yang ahsan/baik ? Ada ibadah-ibadah yang bisa
mengatasnamakan mereka tapi yang pokok seperti sholat wajib sangat sulit adapun
seperti qurban, infaq, shadaqoh dan puasa bisa digantikan dengan sejumlah catatan
;
b. Lillahi ta ‘ala atau ikhlas semata
karena Allah atau mengharap keridhoan Allah yang paling utama karena disanalah
letak keikhlasan itu berada.
c. Riya itu syirik kecil mesti waspada.
Betul salah satunya terselip sebuah keinginan dapat pujian, dapat anggapan
sholehah dan sebagainya yang bukan karena Allah saja itulah riya.
8. Ukh winda (lagi ?) menjaga hati agar
khusyuk dalam beribadah adalah dengan memberi hati nutrisi yang baik, dalam hal
ini menuntut ilmu dan pemahaman. Selalu menginggat Allah dlm berbagai kondisi
pun bisa jadi cara menjaga hati inget tombo atinya Opick atau jagalah hati by
AA Gym.
9. Ukh Ari hati yang keras insya
Allah selama nafas masih ada masih punya peluang tuk melunak kembali. Rasul
mengajarkan doa Yaaa Muqolibal Qulb Tsabit Qolbi Alaa diinik ( wahai pembolak
balik hati tetap kanlah hati ini dalam kebaikan). Dzikrul maut bisa jadi salah
satu solusi, bisa dengan datang kerumah sakit atau ziarah kubur bisa jadi salah
satu upaya melunakkan hati.
°Sesi Dua°
10. Dewi,Tanya ustadz
Ketika sudah berusaha mengingatkan keluarga
supaya kejalan Allah tapi mereka enggan , misalnya shalat/berhijab dengan
benar..
Tapi mereka belum ke jalan Allah juga dan
hidayah Allah belum datang apa kita tidak boleh ingatkan orang lain ustadz ?
Jawab:
Ubah strategi pelajari fiqh dakwah ada
banyak jalan hikmah menuju hidaya namun yakinlah bahwa Allah akan memberikan
hidayah karena urusan hidayah adalah urusan atau prerogatifnya Allah. Dakwah
itu akan lebih mudah ke orang lain melihat sejarah Nabi Nuh, Nabi Luth termasuk
Rasulullah beberapa orang terdekatnya itu tidak dapat hidayah disinilah letak
bahwa hidayah sepenuhnya prerogatif Allah
11. Parfum Alkohol boleh ya dgunakan ? Kan
tidak memabukkan dan katanya Alkohol menguap saat di semprot Gmn itu ust?
Jawab:
Tentang parfum ana sepakat dengan jawaban
mba khairina husna trutama tuk akhwat/perempuan. Adapun penggunaan farpum
terdapat banyak perbedaan pendapat. Saya secara pribadi boleh dengan landasan
alkohol itu bukan najis.
Rekap Pertanyaan Nanda 102:
Rekap pertanyaan:
1. Ustadz, bisakah manusia membedakan mana yang
istidraj yang mana karunia dari Allah?
2. Bolehkah sujud berlama-lama saat shalat?
3. Bagaimana cara berdo'a yang baik sehingga
tidak terjebak pada permintaan dunia saja tapi juga mencakup permintaan akhirat
? Contoh : Ya Allah berikan aku rumah yang besar dan bagus buat mama. Aamiin
4. Ustadz bagaimana melaksanakan ibadah
apapun tanpa adanya rasa riya, Karena biasanya pada awal ibadah niat karena
Allah tp di tengah-tengah dan akhirnya selalu muncul rasa riya ? Dan bagaimana
agar kita selalu konsisten dalam beribadah ? Syukron.
5. ORANG YANG MENCARI ILMU AKHIRAT UNTUK
TUJUAN DUNIAWI
Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut
ilmu, terutama ilmu akhirat. Menuntut ilmu akhirat ini dalam salah satu hadits
juga disebut fi sabilillah. Namun, jika ilmu akhirat dicari dengan tujuan
duniawi, maka orang tersebut terancam tidak bisa mencium bau surga.
ﻳَﻮْﻡ َ ﺍْﻘِﻴَﺎﻣَﺔ ِ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺭِﻳﺤَﻬﹷﺎ ﻟِﻴُﺼِﻴﺐ
َ ﺑﹻﻪ ِ ﻋَﺮَﺿﹱﺎ ﻣِﻦ ْ ﺍﻟﺪﻧﹿﻴَﺎ َﻢ ْ ﻳَﺠﹻﺪ ْ ﻋَﺮْﻑِ َ ﺍْﺠَﻨﳲﺔ ﻣَﻦ ْ ﺗﹷﻌَﻢ َ ﻋِْﻤًﺎ
ﻣِﻤﺎ ﻳُﺒْﺘﹷﻐﹷﻰ ﺑﹻﻪ ِ ﻭَﺟْﻪ ُ ﺍﻟﻪ َ ِ ﻳَﺘﹷﻌَﻤُﻪِ ُ ﺇ
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia
tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak
akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)
Ini maksudnya bagaimana Ustadz haditsnya ?
Jawab:
1. Bisa insya Allah ketika nikmat berubah
atau berujung kesengsaraan atau malah menambah kekufuran/keburukan itulah
istidraj. Sedangkan karunia adalah yang mendekatkan diri ke Allah.
2. Boleh karena sujud adalah salah satu
saat dimana doa dikabulkan Allah.
3. Doa itu bagus seperti apapun dalilnya
"udunii astajib lakum" berdoalah kepadaKu maka akan ku
kabulkan.
Ahsan dengan yang kita fahami dalam berdoa
memang banyak doa-doa ma'tsur akan lebih dahsyat dan impacfull jika kita
fahami.
4. Latihan terus jika sudah terbiasa insya
Allah akan makin bisa dengan catatan terus menuntut ilmu terkait dengan nya.
Yang no 5 agak panjang dengan dalil hadist
berikut penjelasannya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ z قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ : إِنَّ
اَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ
فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَعَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ
فِيْهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيْكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ: كَذَبْتَ
وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ ِلأَنْ يُقَالَ جَرِيْءٌ, فَقَدْ قِيْلَ ، ثُمَّ أُمِرَ
بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى اُلْقِيَ فيِ النَّارِ, وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ
الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأََ اْلقُرْآنَ فَأُُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ
فَعَرَفَعَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيْكَ اْلقُرْآنَ, قَالَ:كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ
تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ وَقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِىءٌٌ
، فَقَدْ قِيْلَ ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى اُلْقِيَ فيِ
النَّارِ, وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَاَعْطَاهُ مِنْ اَصْْنَافِ الْمَالِ
كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ
فِيْهَا؟ قَالَ: مَاتَرَكْتُ مِنْ سَبِيْلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيْهَا إِلاَّ
أَنْفَقْتُ فِيْهَا لَكَ, قَالَ: كَذَبْتَ ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ
جَوَادٌ فَقَدْ قِيْلَ, ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ
فِي النَّارِ. رواه مسلم (1905) وغيره
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di
jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan
(yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya :
'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu ?' Ia menjawab : 'Aku
berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman
: 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani.
Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian
diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup),
lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah
seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur`an. Ia
didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun
mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau
lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan
mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah
berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang
berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari'
(pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang
dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan
melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang
diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan
diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya
(mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan
nikmat-nikmat itu ?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan
infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya
semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang
demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang
begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat)
agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”
(HR Muslim dan selainnya)
6. Ustadz apa yang dimaksud dengan syirik
itu ? Apakah hanya menyekutukan Allah atau ada contoh syirik lainnya, seperti
menyembah uang bersedih hati atas kehilangan harta benda apakah termasuk syirik
? Tidak percaya pada Qadha dan Qadarnya juga dikatakan syirik ?
Jawab:
Yup betul... Sampai yang paling kecil itu
adalah berharap pujian atas amal kita sudah masuk riya yang terkategori syirik
kecil. Apalagi tidak percaya dengan qodho dan qodar wow banget tuh.
7. Ustad kalau kita datang ke salah satu orang
pintar katakan saja misal kyai terus kita dikasih amalan-amalan yang harus
istiqomah di baca sehabis shalat, apa itu termasuk syirik ?
Jawab:
Asal doa-doa yang ma'tsur dan diajarkan
oleh Nabi tidak ada masalah.
8. Kalau tidak di contoh kan Rasul ustadz ?
Tapi isi nya cuma : istiqfar, bismillah, sholawat, syahadat & beberapa ayat
dalam Al Qur’an ,bagaimana ustadz ?
Jawab:
ahsan tapi lebih ahsan jika tetap dicari
landasan ilmu dari amalan tersebut (dalil Qur’an maupun hadist dicari ya mba)
10. Ustadz kalo over dzikir itu tidak boleh
ya ? Misal sampai puluhan ribu gitu ?
Jawab:
Prinsipnya ittiba & tawazun ya berimbang
dan tidak melalaikan.
Dzikir itu memang diajarkan dalam
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ
ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَْﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ
ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imron : 191)
Namun juga perlu memperhatikan bagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW termasuk kaitannya dengan bilangan-bilangan atau
jumlah.
Juga apakah dengan berzikir berlama-lama
itu melalaikan hal lain yang lebih penting contoh melayani suami. Wallahu'alam.
11. Ustadz kalo shalat masih tidak khusyu
diterima apa tidak ya shalatnya atau dapat pahala shalat kah ?!
Jawab:
Selama syarat dan ketentuan berlakunya
dipenuhi insya Allah tidak ada amal yang sia-sia di mata Allah pasti akan ada
balasannya..
Az-Zalzalah : 7
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Kita tutup kajian hari ini dg ucapan
Hamdalah
Alhamdulillah, kajian kita hari ini
berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dpatkan berkah dan bermanfaat.
Amiin.
Baiklah langsung saja kita tutup dengan
istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikumKajian Online Hamba الله
Selasa, 25 November 2014
Narasumber: Ustadz Cipto
Tema: Syakhsiyah Islamiyah
Grup Nanda: 101 & 102
Admin : Tari & Dewi
Mari kita lanjutkan pembahasan tema
Syaksiyah Islamiyah kita. Kali ini judulnya adalah hasil ibadah (نتائخ العبدة)
. Setelah pekan lalu kita membahas tentang diterimanya Ibadah tentu adalah
harapan kita bahwa ada hasil dari ibadah.Sebelum berbicara tentang hasil ada
prinsip-prinsip dasar yang benar dalam ibadah yang sangat perlu diperhatikan
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Iman merupakan prinsip paling mendasar yang
akan menjadi sebab utama pelaksanaan ibadah dan diterimanya ibadah tersebut.
An-Nisa' : 136
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا ءَامِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِۦ
وَالْكِتٰبِ الَّذِى نَزَّلَ عَلٰى رَسُولِهِۦ وَالْكِتٰبِ الَّذِىٓ أَنزَلَ مِن
قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ
وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًۢا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
2. Islam setelah prinsip iman melekat kuat
menjadi dasar ibadah selanjutnya adalah islam sebagai ajaran dan penuntun
pelaksanaan detail dari ibadah
Al-Baqarah : 112
بَلٰى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ
أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala
pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
3. Ihsan adalah prinsip selanjutnya dalam
menjalankan ibadah
An-Nahl : 97
مَنْ عَمِلَ صٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
Al-Baqarah : 195
وَأَنفِقُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى
التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan
Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.
4. Tunduk merupakan prinsip selanjutnya yang
mendasari ibadah dijalankan dengan benar.
At-Taubah : 112
التّٰٓئِبُونَ الْعٰبِدُونَ الْحٰمِدُونَ السّٰٓئِحُونَ الرّٰكِعُونَ
السّٰجِدُونَ الْءَامِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَالْحٰفِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang
bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
5. Prinsip selanjutnya adalah tawakal
sebagaimana firmanNya
Ali 'Imran : 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا
غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ
لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.
6. Cinta juga menjadi prinsip yang
melandasi menuju ibadah yang benar.
Al-Baqarah : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).
7. Setelah itu ada ArRaja' atau harap
menjadi prinsip ibadah yang benar sebagaimana dalil berikut
Al-Baqarah : 218
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجٰهَدُوا فِى سَبِيلِ
اللَّهِ أُولٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-Kahf : 110
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحٰىٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ
إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
8. Al-Khauf/takut menjadi prinsip mencapai
ibadah yang benar
Al-Insan : 7
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًا
Mereka menunaikan nazar dan takut akan
suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
9. Prinsip selanjutnya adalah taubat
At-Taubah : 112
التّٰٓئِبُونَ الْعٰبِدُونَ الْحٰمِدُونَ السّٰٓئِحُونَ الرّٰكِعُونَ
السّٰجِدُونَ الْءَامِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَالْحٰفِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang
bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
10. Doa menjadi prinsip menuju ibadah yang
benar sebagaimana tercantum
Al-Furqan : 77
قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ ۖ فَقَدْ
كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًۢا
Katakanlah (kepada orang-orang musyrik):
"Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi
bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah
mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)".
Al-Baqarah : 200
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنٰسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ
ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ
ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى الْءَاخِرَةِ مِنْ خَلٰقٍ
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu,
maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak
dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.
11. Terakhir adalah khusyuk/serius menjadi
prinsip ibadah yang benar
Al-Baqarah : 45
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا
عَلَى الْخٰشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
Setelah ke seluruh prinsip tersebut
dilaksanakan tentulah hasil ibadah dapat dicapai yakni Taqwa sebagaimana dalam
beberapa ayat berikut
Al-Baqarah : 21
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ
مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Al-Baqarah : 183
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا
كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa,
Baiklah demikian pengantar diskusi kita
tafadol jika ada pertanyaan dapat di kumpulkn dl nanti siang/sore kita bahas ya
Pertanyaan#101
°Sesi Pertama
1. Uvit, Tanya ustadz
Tanda-tanda kalau ibadah kita diterima itu kayak gimana ya
ustad?
Bagaimana hukumnya ibadah yang kita lakukan
supaya keinginan kita yang paling besar diwujudkan oleh Allah ?
2. Okta, Tanya ustadz
Cara istiqomah beribadah dengan khusyu'
gimana ya ustadz ? Agar kita selalu merasa dekat dengan Allah..
3. Zahidah, Tanya ustadz
Kadang kita lagi khusyu' solat, tiba-tiba
ada aja yang buat kita gak khusyu' kayak cuaca tiba-tiba mendung atau anak tiba-tiba rebut, jadi
kita cepetin solatnya gimana itu ustadz sebaiknya ?
4. Ayuni, Tanya ustadz
Bagaimana cirri-ciri orang yang bertawakal ?
5. Wati, tanya ustadz
a) Apa sebab-sebab yang membuat ibadah kita
tidak diterima oleh Allah ?
b) Jika seseorang telah bertaubat nasuha
akan tetapi disekitarnya masih ada orang-orang yang belum bertaubat seperti
pemabuk, pezinah, ghibah dan sebagainya, sedangkan dalam islam diajarkan jika
kita membiarkan mereka berada dalam kesesatan seharusnya kita menasehatinya tapi
jika kita nasehati kita dibilang so suci, so benar, so paling tau agama dan lain-lain,
bagaimana pandangan ustadz tentang hal tersebut ?
c) Terkait dengan pertanyaan no.2 ada yang
mengatakan bahwa jika kita masih berada dalam lingkungan sesat tersebut apa
kita yang sudah bertaubat akan terkena juga dosa-dosa yang mereka perbuat ?
6. Winda tanya ustadz:
Bagaimana menjaga hati agar senantiasa
khusyu' dalam beribadah ?
7. Dian, Tanya Ustadz
a) Semisal jika orang tua masih lengkap
tapi mereka tidak melaksanakan ibadah. Apakah kita bisa beribadah atas nama
mereka ?
b) Niat Ibadah yang baik itu seperti apa ustadz.
apakah niat mengharapkan pahala ? Atau niat
mendapatkan Ridha dari Allah SWT?
c) Ibadah yang riya itu seperti apa ustadz,
apa hanya ingn dipandang sholehah jika ada yang melihat ?
8. Winda, Tanya ustadz:
Bagaimana menjaga hati agar senantiasa
khusyu' dalam beribadah ?
9. Ari, Tanya Ustadz
kalau hatinya sudah keras. Sulit diajak
khusyuk. Sebaiknya bagaimana ya usatadz ?
Jawaban:
Subhanallah pertanyaannya luar biasa...coba
dijawab satu persatu ya
1. Ukh uvit. Insya Allah tandanya ada
semakin baik/santun/sholeh bisa jadi tanda ibadahnya diterima. Hukumnya boleh
namanya tawasul bila amal sebagaimana kisah 3 orang pemuda yang terperangkap di
gua mereka berdoa dengan wasilah atas amal ibadah mereka.
2. Ukh okta. Yang harus kita lakukan adalah
dengan terus membangun pemahaman atau ilmu dari ibadah tersebut. Lalu
memperhatikan aspek-aspek yang dapat mengantarkan dan menghadirkan hati dalam
beribadah kepada Allah. Lainnya dengan berkumpul selalu dengan jamaah orang-orang
yang sholeh agar terbangun semangat beribadah.
3. Zahidah....yah begitulah....namun bisa
diantisipasi dari sejak awal sebelum sholat artinya well prepared atau sudah
dipersiapkan dengan baik. Terkadang kita melakukan ibadah dalam kondisi yang dibilang
sebenarnya tidak siap alias kaget tahu-tahu sudah azan, itulah kenapa Rasul
mengajarkan lebih baik menunggu waktu sholat dan keutamaannya pun banyak
timbang terkaget-kaget.
4. Ukh ayuni...ciri orang yang tawakal
selalu mengembalikan sesuatu yang telah diupayakannya kepada Allah dan menerima
hasil upaya tersebut sebagai hasil terbaik yang diberikanNya.
5. Ukh Wati
a. Sebabnya diantaranya 1. Tidak ikhlas
& 2. Tidak mengikuti petunjuk yang diajarkan oleh Rasulullah SAW
b. Berdakwah harus terus dilakukan saat hal
tersebut terjadi maka yakinlah anda sedang berada di jalan yang benar
sebagaimana firmanNya
Al-Ma'idah : 54
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ
فَسَوْفَ يَأْتِى اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِينَ يُجٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن
يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa
di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha
Mengetahui.
6. Ukh winda
a. Adakah mereka ber iman? sudahkah kita
mengajak mereka dengan cara yang ahsan/baik ? Ada ibadah-ibadah yang bisa
mengatasnamakan mereka tapi yang pokok seperti sholat wajib sangat sulit adapun
seperti qurban, infaq, shadaqoh dan puasa bisa digantikan dengan sejumlah catatan
;
b. Lillahi ta ‘ala atau ikhlas semata
karena Allah atau mengharap keridhoan Allah yang paling utama karena disanalah
letak keikhlasan itu berada.
c. Riya itu syirik kecil mesti waspada.
Betul salah satunya terselip sebuah keinginan dapat pujian, dapat anggapan
sholehah dan sebagainya yang bukan karena Allah saja itulah riya.
8. Ukh winda (lagi ?) menjaga hati agar
khusyuk dalam beribadah adalah dengan memberi hati nutrisi yang baik, dalam hal
ini menuntut ilmu dan pemahaman. Selalu menginggat Allah dlm berbagai kondisi
pun bisa jadi cara menjaga hati inget tombo atinya Opick atau jagalah hati by
AA Gym.
9. Ukh Ari hati yang keras insya
Allah selama nafas masih ada masih punya peluang tuk melunak kembali. Rasul
mengajarkan doa Yaaa Muqolibal Qulb Tsabit Qolbi Alaa diinik ( wahai pembolak
balik hati tetap kanlah hati ini dalam kebaikan). Dzikrul maut bisa jadi salah
satu solusi, bisa dengan datang kerumah sakit atau ziarah kubur bisa jadi salah
satu upaya melunakkan hati.
°Sesi Dua°
10. Dewi,Tanya ustadz
Ketika sudah berusaha mengingatkan keluarga
supaya kejalan Allah tapi mereka enggan , misalnya shalat/berhijab dengan
benar..
Tapi mereka belum ke jalan Allah juga dan
hidayah Allah belum datang apa kita tidak boleh ingatkan orang lain ustadz ?
Jawab:
Ubah strategi pelajari fiqh dakwah ada
banyak jalan hikmah menuju hidaya namun yakinlah bahwa Allah akan memberikan
hidayah karena urusan hidayah adalah urusan atau prerogatifnya Allah. Dakwah
itu akan lebih mudah ke orang lain melihat sejarah Nabi Nuh, Nabi Luth termasuk
Rasulullah beberapa orang terdekatnya itu tidak dapat hidayah disinilah letak
bahwa hidayah sepenuhnya prerogatif Allah
11. Parfum Alkohol boleh ya dgunakan ? Kan
tidak memabukkan dan katanya Alkohol menguap saat di semprot Gmn itu ust?
Jawab:
Tentang parfum ana sepakat dengan jawaban
mba khairina husna trutama tuk akhwat/perempuan. Adapun penggunaan farpum
terdapat banyak perbedaan pendapat. Saya secara pribadi boleh dengan landasan
alkohol itu bukan najis.
Rekap Pertanyaan Nanda 102:
Rekap pertanyaan:
1. Ustadz, bisakah manusia membedakan mana yang
istidraj yang mana karunia dari Allah?
2. Bolehkah sujud berlama-lama saat shalat?
3. Bagaimana cara berdo'a yang baik sehingga
tidak terjebak pada permintaan dunia saja tapi juga mencakup permintaan akhirat
? Contoh : Ya Allah berikan aku rumah yang besar dan bagus buat mama. Aamiin
4. Ustadz bagaimana melaksanakan ibadah
apapun tanpa adanya rasa riya, Karena biasanya pada awal ibadah niat karena
Allah tp di tengah-tengah dan akhirnya selalu muncul rasa riya ? Dan bagaimana
agar kita selalu konsisten dalam beribadah ? Syukron.
5. ORANG YANG MENCARI ILMU AKHIRAT UNTUK
TUJUAN DUNIAWI
Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut
ilmu, terutama ilmu akhirat. Menuntut ilmu akhirat ini dalam salah satu hadits
juga disebut fi sabilillah. Namun, jika ilmu akhirat dicari dengan tujuan
duniawi, maka orang tersebut terancam tidak bisa mencium bau surga.
ﻳَﻮْﻡ َ ﺍْﻘِﻴَﺎﻣَﺔ ِ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺭِﻳﺤَﻬﹷﺎ ﻟِﻴُﺼِﻴﺐ
َ ﺑﹻﻪ ِ ﻋَﺮَﺿﹱﺎ ﻣِﻦ ْ ﺍﻟﺪﻧﹿﻴَﺎ َﻢ ْ ﻳَﺠﹻﺪ ْ ﻋَﺮْﻑِ َ ﺍْﺠَﻨﳲﺔ ﻣَﻦ ْ ﺗﹷﻌَﻢ َ ﻋِْﻤًﺎ
ﻣِﻤﺎ ﻳُﺒْﺘﹷﻐﹷﻰ ﺑﹻﻪ ِ ﻭَﺟْﻪ ُ ﺍﻟﻪ َ ِ ﻳَﺘﹷﻌَﻤُﻪِ ُ ﺇ
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia
tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak
akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)
Ini maksudnya bagaimana Ustadz haditsnya ?
Jawab:
1. Bisa insya Allah ketika nikmat berubah
atau berujung kesengsaraan atau malah menambah kekufuran/keburukan itulah
istidraj. Sedangkan karunia adalah yang mendekatkan diri ke Allah.
2. Boleh karena sujud adalah salah satu
saat dimana doa dikabulkan Allah.
3. Doa itu bagus seperti apapun dalilnya
"udunii astajib lakum" berdoalah kepadaKu maka akan ku
kabulkan.
Ahsan dengan yang kita fahami dalam berdoa
memang banyak doa-doa ma'tsur akan lebih dahsyat dan impacfull jika kita
fahami.
4. Latihan terus jika sudah terbiasa insya
Allah akan makin bisa dengan catatan terus menuntut ilmu terkait dengan nya.
Yang no 5 agak panjang dengan dalil hadist
berikut penjelasannya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ z قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ : إِنَّ
اَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ
فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَعَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ
فِيْهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيْكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ: كَذَبْتَ
وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ ِلأَنْ يُقَالَ جَرِيْءٌ, فَقَدْ قِيْلَ ، ثُمَّ أُمِرَ
بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى اُلْقِيَ فيِ النَّارِ, وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ
الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأََ اْلقُرْآنَ فَأُُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ
فَعَرَفَعَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيْكَ اْلقُرْآنَ, قَالَ:كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ
تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ وَقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِىءٌٌ
، فَقَدْ قِيْلَ ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى اُلْقِيَ فيِ
النَّارِ, وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَاَعْطَاهُ مِنْ اَصْْنَافِ الْمَالِ
كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ
فِيْهَا؟ قَالَ: مَاتَرَكْتُ مِنْ سَبِيْلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيْهَا إِلاَّ
أَنْفَقْتُ فِيْهَا لَكَ, قَالَ: كَذَبْتَ ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ
جَوَادٌ فَقَدْ قِيْلَ, ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ
فِي النَّارِ. رواه مسلم (1905) وغيره
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di
jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan
(yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya :
'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu ?' Ia menjawab : 'Aku
berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman
: 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani.
Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian
diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup),
lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah
seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur`an. Ia
didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun
mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau
lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan
mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah
berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang
berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari'
(pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang
dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan
melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang
diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan
diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya
(mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan
nikmat-nikmat itu ?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan
infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya
semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang
demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang
begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat)
agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”
(HR Muslim dan selainnya)
6. Ustadz apa yang dimaksud dengan syirik
itu ? Apakah hanya menyekutukan Allah atau ada contoh syirik lainnya, seperti
menyembah uang bersedih hati atas kehilangan harta benda apakah termasuk syirik
? Tidak percaya pada Qadha dan Qadarnya juga dikatakan syirik ?
Jawab:
Yup betul... Sampai yang paling kecil itu
adalah berharap pujian atas amal kita sudah masuk riya yang terkategori syirik
kecil. Apalagi tidak percaya dengan qodho dan qodar wow banget tuh.
7. Ustad kalau kita datang ke salah satu orang
pintar katakan saja misal kyai terus kita dikasih amalan-amalan yang harus
istiqomah di baca sehabis shalat, apa itu termasuk syirik ?
Jawab:
Asal doa-doa yang ma'tsur dan diajarkan
oleh Nabi tidak ada masalah.
8. Kalau tidak di contoh kan Rasul ustadz ?
Tapi isi nya cuma : istiqfar, bismillah, sholawat, syahadat & beberapa ayat
dalam Al Qur’an ,bagaimana ustadz ?
Jawab:
ahsan tapi lebih ahsan jika tetap dicari
landasan ilmu dari amalan tersebut (dalil Qur’an maupun hadist dicari ya mba)
10. Ustadz kalo over dzikir itu tidak boleh
ya ? Misal sampai puluhan ribu gitu ?
Jawab:
Prinsipnya ittiba & tawazun ya berimbang
dan tidak melalaikan.
Dzikir itu memang diajarkan dalam
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ
ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَْﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ
ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imron : 191)
Namun juga perlu memperhatikan bagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW termasuk kaitannya dengan bilangan-bilangan atau
jumlah.
Juga apakah dengan berzikir berlama-lama
itu melalaikan hal lain yang lebih penting contoh melayani suami. Wallahu'alam.
11. Ustadz kalo shalat masih tidak khusyu
diterima apa tidak ya shalatnya atau dapat pahala shalat kah ?!
Jawab:
Selama syarat dan ketentuan berlakunya
dipenuhi insya Allah tidak ada amal yang sia-sia di mata Allah pasti akan ada
balasannya..
Az-Zalzalah : 7
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Kita tutup kajian hari ini dg ucapan
Hamdalah
Alhamdulillah, kajian kita hari ini
berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dpatkan berkah dan bermanfaat.
Amiin.
Baiklah langsung saja kita tutup dengan
istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment