Kajian
Online Hamba الله SWT
Kamis, 20 November 2014
Narasumber
: …
Rekapan
Grup Nanda 125-126 (Syamsiati)
Tema:
Bahasa Arab
Editor :Rini Ismayanti
Assalamua'laykum wr.wb
ukhty sholihat.
Pertemuan kali ini kita akan belajar B.Arab mengenai kata tunjuk (ismul isyaroh).
Mudah-mudahan memberi tambahan ilmu, bagi yang sudah peranh belajar mudah-mudahan tidak bosan&mau merefresh
Sebelum dimulai, mari kita membaca ta'awudz, basmalah&sholawat.
Pertemuan kali ini kita akan belajar B.Arab mengenai kata tunjuk (ismul isyaroh).
Mudah-mudahan memberi tambahan ilmu, bagi yang sudah peranh belajar mudah-mudahan tidak bosan&mau merefresh
Sebelum dimulai, mari kita membaca ta'awudz, basmalah&sholawat.
'هذَا
Haadza(huruf ha panjang) merupakan ismul isyaroh=kata tunjuk.
Ismul isyaroh lil qariib=kata tunjuk untuk benda/orang yang jaraknya dekat.
'هذَا بَيْتٌ (haadza baitun) = Ini rumah
Haadza(huruf ha panjang) merupakan ismul isyaroh=kata tunjuk.
Ismul isyaroh lil qariib=kata tunjuk untuk benda/orang yang jaraknya dekat.
'هذَا بَيْتٌ (haadza baitun) = Ini rumah
'هَذَا
قَمِيْصٌ (haadza qomiishun) = Ini gamis
'هَذَا
مِفْتَاحٌ (haadza miftaahun) = Ini kunci
'هَذَا
قَلَمٌ (haadza qolamun) = Ini pulpen
'هذَا
كِتَابٌ (haadza kitaabun) = Ini buku
'هَذَا بَابٌ (haadza
baabun) = Ini pintu
'هذَا كُرْسِيٌّ
(haadza kursiyyun) = Ini kursi
Huruf Istifham (huruf
tanya)
Huruf tanya: مَا, مَنْ, اَ
مَا (maa) = Apa
Huruf tanya: مَا, مَنْ, اَ
مَا (maa) = Apa
مَنْ
(man) = Siapa
اَ (a) = Apakah
Kita akan mempelajari
kata tanya 'maa'(apa) dan 'a'(apakah).
Kata tanya 'a'(apakah) membutuhkan jawaban ya atau tidak(yes or no question)
Kata tanya 'a'(apakah) membutuhkan jawaban ya atau tidak(yes or no question)
مَا 'هذَا
؟ (?maa haadza) = Apa ini?
'هذَا بَيْتٌ = Ini
rumah
مَا
'هذَا (?maa haadza) = Apa ini?
'هذَا مِفْتَاحٌ (haadza miftaahun) = Ini kunci
'هذَا مِفْتَاحٌ (haadza miftaahun) = Ini kunci
اَ 'هذَا كُرْسِيٌّ
؟ (a hadza kursiyyun) = Apakah ini kursi?
نَعَمْ ، 'هذَا كُرْسِيٌّ (na'am, haadza kursiyyun) = Iya, ini kursi
نَعَمْ ، 'هذَا كُرْسِيٌّ (na'am, haadza kursiyyun) = Iya, ini kursi
اَ 'هَذَا مِفْتَاحٌ؟
(a haadza miftaaun) = Apakah ini kunci?
لاَ، 'هَذَا قَلَمٌ (laa, haadza qolamun) = Tidak, ini pulpen
Oiya, ada penjelasan ana yang tertinggal.
Kata haadza( هذا) adalah kata tunjuk untuk orang atau benda yang berjenis kelamin laki-laki.
Semua benda-benda yang ana sebutkan di atas berjenis kelamin laki-laki.
Kalau perempuan, diakhiri dgn 'ta marbutoh' (ة).
لاَ، 'هَذَا قَلَمٌ (laa, haadza qolamun) = Tidak, ini pulpen
Oiya, ada penjelasan ana yang tertinggal.
Kata haadza( هذا) adalah kata tunjuk untuk orang atau benda yang berjenis kelamin laki-laki.
Semua benda-benda yang ana sebutkan di atas berjenis kelamin laki-laki.
Kalau perempuan, diakhiri dgn 'ta marbutoh' (ة).
Ana sudah sebutkan
contoh untuk benda berjenis kelamin laki-laki, sekarang ana contohkan untuk orang
berjenis kelamin laki-laki.
'هذَا اَحْمَدٌ (haadza
Ahamadun) = Ini Ahmad
'هذَا حَامِدٌ
(haadza Hamidun) = Ini Hamid
'هذَا عَامِرٌ
(haadza Amirun) = Ini Amir
TANYA JAWAB
Q : Kalau 3,7,40
harian itu kan sebenarnya gak boleh ya. tapi..klo dsini ada acara gituan mb..
klo gk mlakukannya , gk enak ma tetangga , trus gmna mb?
A : Yang kita lakukan
adalah berpegang pada dalil. terkait tahlilan (baca: majelis dzikir) pada
dasarnya para pendukung dan pembela memiliki dalilnya. Ibnu Hajar al asqalani
meyakini dzikir berjamaah dan dzikir menyendiri memiliki dalil.
Adapun kita, sbagai
thullab, pembelajar, hendaknya tidak larut dalam khilafiyah para ulama.
kembalikan pada dalil.
jika pembela suatu pendapat memiliki dalil, maka bertoleransilah.
dalam hal ini, nasihat
yang sangat indah dikatakan oleh al ‘Allamah Muhammad bin Shalih
al-‘Utsaimin Rahimahullah sebagai berikut:
“Lihatlah para imam
yang mengetahui banyak kesepakatan, adalah Imam Ahmad Rahimahullah berpendapat
bahwa qunut dalam shalat fajar (subuh) adalah bid’ah. Dia mengatakan: “Jika aku
shalat di belakang imam yang berqunut, maka aku akan mengikuti qunutnya itu,
dan aku aminkan doanya, semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan
hati, dan menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.”
(asy-Syaikh al-‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh al-Islam)
(asy-Syaikh al-‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh al-Islam)
Q : Afwan ustadzah ,,
boleh kan ajarin cara komunikasi yang dasar nya ustadzah? Seperti apa
kabar, Klo baik bagaimana bahasanyaa? Nama kamu siapa? Dasar-dasar yang
diucapkan sehari-hari ustadzah ?
A :
A :
مَا آسْمُكِ
(masmuki) = Siapa namamu (perempuan)?
كَيْفَ
حَالُكِ (kaifa haaluki) = Apa kabarmu (perempuan)?
أَنَا
بِخَيْرٍ (ana bikhoirin) = Saya baik-baik saja
صَبَحُ الْخَيْرِ
(shobahul khoir) = Selamat pagi
صَبَحٌ النُّوْرِ
(shobahunnur) = (Jwb dr)selamat pagi
مَسَاأُ ال
ْخَيْرِ (masaaul khoir) = Selamat sore
مَسَاأُ
السُّرُوْرِ (masa ussuur) = (Jwb dr) selamat sore
مِنْ اَيْنَ
اَنْتِ؟ (min aina anty) = Dari mana kamu (perempuan)?
اَنَا مِنْ
جَاكَرْتَا (ana min Jakarta) = Saya dari Jakarta
Baiklah
kita tutup dengan
Doa
Kafaratul Majelis
إليك
وآتوب ستغفرك أ أنت إلا ا إله لأان شهد وبحمدك اللهم سبحانك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment