Assalamualaikum .. Bismillahirrohmaanirrohiim... الحمد لله رب العالمين. حمدا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضاه. قلاة وسلاما دائمين متلازمين على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله و أصحابه أجمعين.... Alhamdulillaah wa syukurillah.. Pada hari ini kita masih diberikan nikmat iman.. Nikmat islam...nikmat sehat serta nikmat silaturrahim bersama dimajelis ilmu online yang mulia ini.. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada "al amin" Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, kepada para sahabat shabiyahnya...serta kepada kita semua , muslimah yang insyaAllah senantiasa menjaga sunnah-sunnahnya hingga akhir kehidupan kita...amiiiin. Ibunda... Setelah pekan lalu kita mengkaji tentang betapa pentingnya menjaga lisan-lisan kita, dihari yang cukup cerah ini insyaAllah saya akan berbagi tentang larangan menggunjing (ghibah) yang terangkum dalam tema yang berjudul: "Lisan Tak Terjaga, Allah pun Murka" Ibunda... Dalam keseharian acapkali sering menemukan para wanita berkumpul membicarakan orang lain, atau bahasa sekarangnya disebut gosip ya. Adaaa saja yang menjadi topik pembahasan sepertinya. Atau bahkan secara tidak sadar kita ikut masuk ke lembah nista "membicarakan orang lain" tersebut...naudzubillahi mindzalik. Perbuatan-perbuatan semacam itu , merupakan salah satu perbuatan yang dilarang dalan Islam Bun. Rasulullah Saw jauuuh sebelum wafatnya, mewasiatkan kepada para wanita agar menjaga diri dari sifat ini (ghibah). Apa sebetulnya ghibah Bunda..?? Ghibah ialah, menyebut/mengatakan tentang orang lain dengan hal yang tidak disukainya jika ia mendengarnya, baik menyebut kekurangan yang ada pada badan (menyebut pendek, hitam dan semua hal yang menggambarkan sifat badannya yang tidak disukainya), nasab (mengatakan hina), akhlaq (mengatakan buruk akhlaqnya, sombong, pengecut, dan lain sebagainya), perbuatan, perkataan, agama atau dunianya, bahkan pada pakaian, rumah dan kendaraannya. Nabi Muhammad Saw bersabda:'Tahukah kalian apa itu ghibah?' Sahabat menjawab, 'Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui'. Nabi saw. bersabda: 'Kamu menyebut saudaramu dengan hal yang tidak disukainya'. Ditanyakan, 'Bagaimana jika apa yang aku katakan itu ada pada diri saudaraku itu?'. Nabi saw. menjawab: 'Jika apa yang kamu katakan itu ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menggunjingnya dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menyebutkan hal yang dusta tentang dirinya (fitnah)'. (HR. Muslim) Mari kita cermati dalil - dalil yang menjadi dasar haramnya ghibah berikut ini: 1. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? (al-Hujurat:12) 2. Setiap Muslim bagi Muslim yang lain haram darah, harta dan kehormatannya. (HR. Muslim) 3.Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling bersaing, dan janganlah kalian saling membuat makar. Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Para shahabat ra. saling bertemu dengan gembira dan tidak menggunjing bila saling berpisah. Mereka menganggap hal tersebut sebagai amal perbuatan yang paling utama sedangkan kebalikannya merupakan tradisi orang-orang munafiq. 5. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. (al-Humazah:1) 6. Ibnu Abbas berkata, Apabila kamu hendak menyebut aib saudaramu maka ingatlah aib dirimu sendiri. Ibunda.... Ghibah tidak hanya terbatas pads gunjingan... Isyarat, anggukan, picingan, bisikan, tulisan, gerakan dan semua hal yang memberi pemahaman tentang apa yang dimaksud, maka ia masuk ke dalam ghibah dan diharamkan.. Contoh diantaranya adalah.. berjalan menirukan cara berjalannya. Ini adalah ghibah bahkan lebih berat dari ghibah dengan lidah, karena ia lebih kuat dalam penggambaran dan pemberian kesan. Bentuk ghibah lainnya adalah mendengarkan ghibah dengan mengaguminya, karena dengan memperlihatkan kekaguman, sesungguhnya dia telah mendorong semangat orang yang melakukan ghibah. Bahkan orang yang diam saja ketika mendengar ghibah sama dengan orang yang melakukan ghibah. Orang yang mendengar ghibah tidak terbebas dari dosa kecuali dengan mengingkari secara lisan atau dengan hatinya jika takut. Jika mampu melakukannya atau memotong omongannya dengan omongan lain tetapi dia tidak melakukannya maka dia berdosa...naudzubillaahi mindzalik... Demikian bunda... Sedikit perenungan untuk kita, sudahkah kita memaknai hadits Nabi Saw berikut dalam keseharian kita: "Siapa yang membela kehormatan saudaranya yang sedang dipergunjingkan, maka Allah akan membebaskannya dari api neraka". (HR. Ahmad dan Thabrani) Jika sudah, insyaAllah... Allah akan menambah keberkahan dalam hidup kita atas prestasi kita menjaga amanahNya yg paling berharga, lisan kita . Wallaahu'alaam bishshowwab Allahu waliyuttaufik Wassalamu'alaikum wrwb
TANYA JAWAB
TANYA:
Nurjannah: Assalamualaikum ustadzah..Kalau kita nonton acara tv yang gosip artis..apa termasuk ghibah juga ya..
JAWAB:
Afwn slow respon ya, Acara-acara tersebut termasuk ghibah bunda..
TANYA:
Assalamu'alaikum ustadzah..klau curhat sama temen yang sering menghibah kita boleh ga ustadzah..kadang kalau ada temen yang komentar apa-apa tentang apapun tentang dari kita yang menyakitkan saya diam ustadzah karen saya ga suka bertengkar dan ngurusin urusan orang lain. Tapi hati ini terasa sesak terus curhat deh sama tman lain tentang apa yg dilakukan temen aku yang sring komentar td.? Dosakah ustadzah yg saya lakukan?
JAWAB:
Maksud pertanyaannya gmn bunda, saya blm Bisa menangkap maksudnya.
TANYA:
Maksud saya, salahkah/dosakah apa yang saya lakukan curhat sama teman saya tentang teman saya yang lain(yang sering menggolok-olok saya)?
JAWAB: Ohya sekarang saya paham Bund... Manusiawi ya bund..kita kecewa, sedih, kesal, dll... Ahsan jika ketika curhat kita tidak menyebut nama yang bersangkutan agar terhindar dari dosa ghibah...
TANYA:
Ustdzh kalau kita ikut berkomentar terhadap peristiwa-peristiwa yang diberitakan di TV (contoh; politik, kurupsi dll) apakah tmsk ghibah... Dan kl ghibahin org non muslim boleh ato tdk? Syukron
JAWAB:
Komentar-komentar tersebut jika disertai dengan mnyebut nama maka termasuk ghibah ..berhati2 ya Bund... Tidak bolehTANYA:
Sedih karena mlihat teman-teman kantor brghibah setiap hari hanya bisa mngingkari dlm hati thd hal yg dghibahkn.sbb jk turut campur akn mprlebar jurang kebencian.krn posisi sy slama ini sdh trintimidasi.org mudah curiga dan menganggap sok suci karena jilbab saya lebih lebar. jika demikian apakah kita juga berdosa karena hanya diam?
JAWAB:
Bunda sayang... Saya ingin bunda lebih percaya diri dengan jilbab lebar bunda,selama kita dijalan Allah..insyaAllah selalu diberi jalan kemudahan ..
Langkah bunda Sudah tepat, ingkarilah dan doakan mereka agar mendapat hidayah Allah swt.
TANYA:
Astagfirulloh.. ternyata berat ya ustadzah? Apalagi kalau membicarakan orang yang gak kenal kita seperti presiden, artis, pejabat daerah dll...
Minta maafnya bagaimana ini?JAWAB:
Disinilah letak indahnya Islam bund... Rasul mewasiatkan agar kita menjaga lisan, karena memang Lisan ini cikalbakal penyebab.
TANYA:
kalau mendiamkan orang lain lebih dari 3 hari dengan maksud agar tidak terjadi fitnah fitnah dan pertengkaran .boleh ga ustadzah?
JAWAB: Bunda.. Afwan slow response, dalam kasus bunda di atas tidak mengapa bunda.. Kemashlahatam lebih utama Wallahu'alam bishshowwab
TANYA:
Ustadzah afwan bagaimana menghapus dosa ghibah ini? Baik ghibah sengaja atau tidak sengaja? Apa cukup istigfar atau perlu juga meminta maaf terhadap orang yg dighibahi?
Jazakillah khoir
JAWAB:
Pertanyaannya baguuus bund, terhadap dosa ghibah ini Allah Swt memberi pengecualian dalam pertaubatannya. Setelah beristighfar shalat taubat, Allah Swt belum mengampuni sebelum kita meminta maaf kepada orang yang pernah kita bicarakan.. Kemudian berbicaralah yang baik tentangnya.
TANYA:
bertanya ustadzah, misalnya ci.. adalah tukang tipu dan jelas ada bukti-buktinya. Serta seorang propokator, lalu kejelekannya ini di bicarakan dengan maksud agar orang lain jangn ada yang tertipu olehnya, apakah ini termasuk gibah ustadzah?.jazakillah ustadzah
JAWAB:
Jika tidak ada itikad baik untuk mengubah sifat tersebut maka masuk kategori ghibah bund..
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Must. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.
Wassalamu'alaikum wr wb
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT