Home » , , , , » MEMILIH CALON SUAMI / ISTRI

MEMILIH CALON SUAMI / ISTRI

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, November 8, 2014


Kajian Online WA Hamba ﺍﻟﻠَّﻪِ Ta'ala

Hari / Tanggal : Sabtu, 08 November 2014
Narasumber : Ustadz Rudianto Surbakti
Tema : Munakahat #1

Notulen : Selli

Hari ini kita bahas tentang memilih jodoh.

Baiklah. Kita mulai. Baik, kita atur posisi duduk dulu ya..

Baris 1. Yang sudah siap dan ingin menikah.
Baris 2. Yang masih lama mau menikah
Baris 3. Yang sudah nikah atau asatidz.

Robbi Sohri Sobri waya Sirli amri Wahlul Ukdatam Minli sani Yapkohu Qouli ama Badhu,
Kita akan bahas munakahat dari memilih calon suami/istri. Mahar. Syarat pranikah. Dll sampai walimatul urusy.

Assalamu'alaykum nanda.
Karena itu, sangat sulit jika kami harus menyampaikan kriteria apa saja yang bisa membuat wanita bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada 5 sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:
In syaa Allah minggu ini masuk giliran group ini untuk bahas munakahat. Untuk kajian ini kita lakukan setiap hari sabtu selama kurang lebih 5 kali pertemuan.. Kita bahas aja materi yang sudah ana siapkan ya..
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Semua orang mendambakan hidup bahagia. Terlebih setelah dia menikah. Karena perjalanan panjang manusia, tidak lepas dari keterlibatan keluarga di sekitarnya. Setiap lelaki ingin mendapatkan istri yang baik, menurut kriterianya. Demikian pula, setiap wanita ingin mendapatkan suami yang baik menurut kriterianya. Karena standar bahagia setiap manusia, berbeda-beda. Mungkin anda akan merasa terheran ketika melihat ada pasangan suami istri, yang perbandingan wajahnya ’selisih jauh’, ibarat langit dan bumi. Tapi bagi masing-masing, itulah kebahagiaan.
Karena itu, sangat sulit jika kami harus menyampaikan kriteria apa saja yang bisa membuat wanita bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada 4 sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:
1. Agamanya baik Nampaknya menjadi harga mati untuk yang satu ini. Agama dan sekaligus akhlak yang baik. Karena agama Allah turunkan agama ini sebagai acuan untuk bimbingan manusia. Dan dengan akhlaknya yang baik, dia akan berusaha mengamalkannya. Untuk itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan para wali, agar segera menerima pelamar putrinya, yang baik agama dan akhlaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan, Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).
2. Lugu dengan keluarga dan tidak keras Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan wanita seperti al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat mudah pecah. Kecuali jika disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada wanita yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada wanita bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu maka dia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuknya.” (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan yang lainnya).
3. Berpenghasilan yang cukup Ketika Fatimah bintu Qois ditalak 3 oleh suaminya, dia menjalani masa iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum – seorang sahabat yang buta –. Usai masa iddah, langsung ada dua lelaki yang melamarnya. Yang pertama bernama Muawiyah dan kedua Abu Jahm. Ketika beliau meminta saran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
أَمَّا أَبُو جَهْمٍ، فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ، وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ، انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ
Diantara makna: ’tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya’ adalah ringan tangan dan suka memukul. Untuk Abu Jahm, dia tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya. Sedangkan Muawiyah orang miskin, gak punya harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid. (HR. Muslim 1480, Nasai 3245, dan yang lainnya).
Anda bisa perhatikan, pertimbangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyarankan Fatimah agar tidak menikah dengan Abu Jahm, karena masalah sifatnya yang keras. Sementara pertimbangan beliau untuk menolak Muawiyah, karena miskin, tidak berpenghasilan.

4. Tanggung jawab dan perhatian dengan keluarga Tanggung jawab dalam nafkah dan perhatian dengan kesejahteraan keluarganya. Bagian ini merupakan perwujudan dari perintah Allah untuk semua suami,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

”Pergaulilah istri-istrimu dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa’: 19)
Beberapa suami terkadang tidak perhatian dengan keluarganya. Penghasilannya banyak dia habiskan untuk kebutuhan pribadi, sementara kebutuhan rumah lebih banyak ditanggung oleh istri. Lebih parah lagi, ketika terjadi perceraian, beberapa suami sama sekali tidak mau menafkahi anaknya. Sehingga yang menghidupi anaknya adalah ibunya.
5. Baik akhlaknya. Rasulullah bersabda :
"Jika datang kepadamu orang yang engkau sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak, akan muncul banyak bahaya dan kerusakan" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Agama membuat suami tidak akan berbuat dzalim, dia berpegang teguh pada firman Allah 
"Pergaulilah mereka dengan cara yang baik" (an nisaa' : 19)
Dan sabda rasulullah "Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap keluarganya. Aku adalah orang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku" (hr. Ath tabrani dan ibnu majah)
Alasan untuk tidak menolak pemuda sholeh melamarmu adalah

1. Dia akan memperlakukanmu sesuai ajaran Allah 2. Dia akan memegang teguh ajaran Allah, dan tidak menjerumuskanmu dalam dosa 3. Dia akan memperlakukanmu dengan Rasa takut pada Allah 4. Dia mengetahui bahwa tutur kata yang lembut dan baik akan dibalas pahala oleh Allah
"Carilah istri yang masih Gadis, sebab rahim mereka lebih subur, mulut mereka lebih lembut, tipu daya lebih sedikit, dan lebih ridha pada penghasilan yang sedikit" (HR. Ibnu Majah dan At Thabarani"
5. Dia akan meneladani Rasulullah dan mempergaulimu
KRITERIA ISTRI IDEAL
1. Shalehah
Rasulullah bersabda :
"Setelah ketaqwaan, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang lelaki daripada istri shalehah, jika ia melihat istrinya, istrinya itu menyenangkannya; jika ia menyuruhnya, ia mematuhinya; jika ia memberi, ia beterimakasih; dan jika ia pergi, istrinya menjaga diri dan hartanya" (HR. Ibnu Majah)
Sifat terpenting yang dicari lelaki pada wanita adalah mulia, menjaga diri dan beragama.
"Wanita dinikahi karena 4 hal; harta, kecantikan, kehormatan, dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama maka engkau akan beruntung" (HR. Bukhari dan Muslim)
Istri shalehah adalah penenang dan penolong masalah agama dan dunia

2. Akhlah Mulia
Sabda Rasulullah ketika ditanya :
"Apakah hal yang terbaik yang Allah anugrahkan pada Manusia? Beliau menjawab "akhlak yang mulia" (HR. Ibnu Hibban)
Akhlak mulia tidak akan membuat istri takkan menyakiti suami, karena mereka tahu akhlak yang mulia pada suami adalah ibadah paling utama dihadapan Allah
3. Keturunan
Sabda Rasulullah:
"Cermatlah dalam memilih istri yang akan menerima nuthfah-mu sebab sifat orang tua sangat berpengaruh pada Anak" (HR. Ibnu Majah)
Beliau melarang kita terpikat pada wanita cantik berasal dari keluarga buruk. Beliau bersabda "jauhilah khadaraa' ad-diman", para sahabat bertanya "apa khadaraa' ad-diman? Bliau bersabda "Wanita cantik dari kelurga yang buruk" (HR. Ad-dailami dan ad-daruquthni)
Selain dari keluarga yang kurang baik, maka dihindari wanita yang dididik secara buruk. Allah berfirman : "Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain" (An-Najm : 38)

4. Hendaklah seorang Gadis.
Rasulullah Bersabda:
"Wanita (istri) ada 3 macam, ada yang menyenangkan, ada yang menyusahkan, ada juga yang tidak menyenangkan dan tidak menyusahkan.
Yang menyenangkan adalah gadis yang tidak punya pengalaman selain darimu, jika melihat kebaikanmu dia bersyukur pada Allah. Yang tidak menyenangkan adalah janda yang punya anak dari suami terdahulu. Sebab dia akan menimpakan keinginan anaknya padamu, dan lebih mengikuti anaknya. Yang diantara kedua itu adalah janda yang belum memiliki anak, sebab melihat kebaikanmu ia akan berkata ini pantas untukku, jika ia melihat keburukanmu ia akan merindukan suaminya yang pertama
5. Subur
Diantara petunjuk islam lainnya dlam memilih istri adalah Subur dan bisa melahirkan bayak anak. wanita seperti ini bisa dikenali dengan dua tanda. a. tubuhnya sehat dan jauh dari penyakit yang menghambat kehamilan. b. melihat kondisi ibu dan saudari-saudarinya.
seorang pria boleh mengajukan agar wanita melakukan tes medis sebelum dinikahinya.

6. Cantik dan Lembut tutur katanya.
Kecantikan itu relatif. Karena semua orang memiliki pandangan yang berbeda tentang kecantikan. Namun jangan sampai kecantikan menjadi prioritas utama dalam pernikahan. Karena pasti akan menemukan kegagalan. 7. Cerdas dan pandai mengurus rumah tangga.
Seorang istri harus cerdas dalam mengelola rumah tangga, menentukan masa depan anak, dan memanajemen rumah. Imam Ahmad pernah berkata:
"Sifat kewanitaan ada pada setiap wanita, tetapi kecerdasan tidak ada pada setiap wanita"
8. Sepadan/sekufu

Mencari istri/suami sempurna itu tidak mungkin, carilah yang sepadan. Jangan ada jurang terlalu dalam mental dan akhlak. Carilah yang sepadan dalam pemikiran, pemahaman, selera, cita-cita dan pola berfikir

TANYA JAWAB

1. Ustadz.. kalo mau menikah dengan niat dakwah gimana ustad? misalnya yang perempuan nya shaleh yang laki-lakinya masih jauh dari shaleh.
Jawab: Nikah itu niatnya harus karna satu hal yaitu mengharapkan ridho Allah. Jika ingin menikahi laki-laki yang "belum" sholeh. Maka sebaiknya jangan. Tunggu sampai dia benar-benar sholeh. Atau minimal menunjukkan ke arah sana. Misalkan ibadahnya semakin baik, komitmennya terhadap islam makin baik dan pergaulannya juga makin baik. Minimal seluruh rukun islam sudah dilaksanakan dengan baik. Type ini boleh dinikahi. 2. Ustadz soal subur kok ane mikir na itu sensitif banget yaa, kejadian sama temen jadi ceritana belum pernah haid dan divonis dokter susah punya anak, kecil banget malah kemungkinna. Nah udah beberapa orang melamar, setiap setelah tau tentang sakitna pasti langsung dibatalkan. Sedih ane waktu itu.. Alhamdulillah sekarang sudah nikah kok tadz.. tapi, masih suka sedih dia na. Afwan ini diluar topik ga ya.. gimana kita gitu ya tadz kasih pengertian ke dia dan kita sendiri mana tau kan diantara kita juga mengalami hal yang sama. Secara kalau menikah setelah itu pasti keturunan yang dicari Jawab: Memang sangat sensitif. Sebaiknya sarankan beliau konsultasi langsung ke dokter spesialis. Semua penyakit pasti ada obatnya. Dan obat paling mujarab adalah doa pada Allah. Allah pasti punya rencana, bahkan ibrahim yang sudah tua renta masih Allah karuniakan anak. Tetaplah ikhtiar dan doa. 3. a. Kalau sebelum nazhar didahului denga tukar menukar biodata dari masing masing calon pasangan, boleh nda ust? Jawab: Boleh, Ta'aruf itu dimulai dengan saling tukar biodata dan foto. Jika keduanya merasa cocok, barulah lanjut ke tahapan berikutnya, ta'aruf itu bisa panjang prosesnya sampai keduanya yakin menikah. b. Bagaimana cara mengukur kita siap menikah ust? Jawab: Tanya hati, semua kita punya jawaban kapan kita siap menikah. Dan hati tidak akan pernah berbohong, karena tidak ada standart untuk mengetahui seseorang siap menikah. Akhwat, ketika sudah datang "lampu merah", artinya sudah siap menikah secara fisik. 4. Ustadz mau tanya, saya pernah baca sebuah artikel di media katanya ada hal hal yang membuat susah jodoh salah satunya tentang jin. Gimana cara untuk mengatasi itu menurut pandangan islam?apakah itu cuma mitos? Jawab: Memang ada beberapa kasus jin menghalangi jodoh. Karena dia suka pada si akhwat, setiap ikhwan datang dibuat tidak nyaman. Namun itu berlaku bagi yang ibadahnya tidak baik. Jika ibadahnya baik, jin tidak akan berani mendekat. 5. Mau tanya. Ustad bagaimana kita bisa tau si ikhwan tersebut tipe orang yang pemarah atau ga ? Atau ada cara ga buat ngetes si ikhwan biar tau dia itu gimana kalau marah.. Jawab Pertama pastinya ditanya langsung ke beliau, sifat, karakter dan wataknya. Tidak ada lelaki yang sempurna, setiap mereka pasti punya kekurangan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah. Jika sudah seperti diatas, artinya hanya ada 1 PR, kekurangan beliau. Itu akan mudah diarahkan jika sudah jadi suami, apalagi sudah punya anak. Bahkan istri umar bin khattab adalah seorang yang cerewet, namun beliau tidak mengeluh. Ketiga, lihat wajahnya. Seseorang pemarah akan tampak dari wajahnya. Tidak perlu di tes, karena khawatirnya beliau tersinggung, malah enggak jadi nikah, cukup cari info dari semua orang yang dia kenal. 6. Ustad kalau menerima pinangan dari ikhwan yang hanif, ibadahnya biasa aja. Dengan harapan mereka pihak akhwat bisa membimbing dan merubah si ikhwan, itu gimana ya? Dilihat dari latar belakang keluarganya, orang tuanya guru ngaji. Jawab Hanif adalah salah satu sifat ikhwan yg harus dicari. Bisa jadi dia akhtivis sekalipun namun akhlaknya tidak baik. Masih terkena virun tamayyu' (pencairan). Diantara penyakitnya: 1. Melakukan isyraf (berlebih- lebihan) dalam makan dan minum. 2. Berlebih-lebihan dalam gaya berpakaian. 3. Menyepelekan rambu-rambu hijab. 4. Berlebih-lebihan dalam menikmati musik, nyanyian,dan tontonan. 5. Longgar atau tidak berhati-hati dalam mu’amalah maaliyah 6. Terlalu banyak tertawa dan bergurau.
Nah, yang hanif adalah pilihan yang baik. Apalagi jika mau diajak menjadi aktivis dakwah. 7. Gimana kalo dari segi perhatian, materi, kasih sayang, mendekati sempurna bisa di katakan 90 lah. Disaat dia baik, baiiiikkk banget. Tapi saat dia marah ataupun kesel, dia akan mengeluarkan umpatan yang sangat menyakitkan. Namun, setelah itu dia akan mnysal dan mminta maaf. Apakah pantas di jadikan sosok suami ? Jawab Merujuk pda hadist ini → Rasulullah bersabda :
"Jika datang kepadamu orang yang engkau sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak, akan muncul banyak bahaya dan kerusakan" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Bagaimana dgn pria yg dr segi agama mndekati sempurna, dr finansial memungkinkan, namun pria ini trmasuk tipe parasit (gamau rugi, dan sllu nebeng untung ama si akhwat). Apakah ttep bisa dijadikan imam rumah tangga ? Hadits diatas ditujukan kepada wali si Akhwat, bukan pada akhwatnya. Bahkan seorang sholeh sekalipun datang, namun si akhwat tidak menyukainya, maka dia boleh menolaknya. Semua bergantung pada si akhwat, apakah bisa menerima kekurangan tersebut ataukah tidak.

8. Ustad mau tanya lagi, kalo baca wirid tertentu biar cepet dapat jodoh boleh tida ?
Jawab: Niatkanlah semua ibadah hanya untuk Allah. Jangan niatkan untuk mendapat jodoh. Karena Allah hanya membalas ibadah kita atas apa yang kita niatkan. 9. Keturunan. Sabda Rasulullah: "Cermatlah dalam memilih istri yang akan menerima nuthfah-mu sebab sifat orang tua sangat berpengaruh pada Anak" (HR. Ibnu Majah)
Merujuk pada hadist ini, kita memilih life partner dilihat dari keturunan. Nah, di jaman seperti sekarang ini, banyak yang kita temui keajaiban-keajaiban yang terjadi dan mungkin sangat mencengangkan dunia. Sebut salah 1 contoh saja Syarifuddin khalifah. Anak lahiran tahun 1993 terlahir dari keluarga Katolik, namun dia telah hafidz pada umur 4th dengan cara otodidak dan telah mengislamkan ribuan umat christiani di Tanzania Africa. Bahkan pada saat dia kecil mau di bawa ke gereja untuk di baptis, dia selalu meronta-ronta. Melihat kejadian real ini, apakah tak bisa di jadikan partner hidup jugakah? Melihat dia terlahir dari keluarga 100% katolik Jawab: Bisa dan sangat bisa. Yang dinikahi adalah bliau, bukan keluarganya. Banyak sekali contoh orang yang orang tuanya kafir atau musyirik. Namun dia menjadi juru dakwah.
10. Makasih ustadz. Tapi bagaimana bilang sama ayah biar tidak nyuruh saya ke ustad terus ya?? Bingung
Jawab Minta waktu tambahan nanda. Nikah bukan kejar target kayak naik angkot. Tapi mencari pendamping dunia akhirat. Maka harus matang.
11. Masih boleh nanya yah? Boleh ya? Ustad, batas taaruf itu berapa lama? Bilangnya mau kuliah dulu ke MR akhwatnya tanpa kesepakatan itu tmasuk taaruf ga ust? Jawab: Ta'aruf tidak ada batasan waktunya. Ta'aruf sendiri ada 2 tahap. Ta'aruf pertama qabla Khitbah. Yaitu sekedar mengetahui profil dan sifat-sifat umum dari calon suami. Disini si akhwat memberikan jawaban, bersedia dikhitbah atau tidak. Ta'aruf kedua b'da Khitbah, disini lebih sepsifik lagi, sampai hari H tiba. Dikedua tahap ini akhwat masih boleh menolak jika tidak cocok. Waktunya kondisional. Jika memang sudah cocok, bisa langsung nikah.

12. Jika sudah istikharah.. namun batas waktu untuk memberikan jawaban sudah tiba sedang kita belum dapat petunjuk dalam istikharah, itu gimana? Apa harus tetap dijawab atau menunggu sampai adanya petunjuk dalam istikharah Jawab Kadang ustadzahnya kasih waktu, karena sunnahnya istikharah itu hanya 7 kali. Jika memang tidak cocok atau tidak ketemu hal-hal yang membuat suka. Maka sebaiknya ditolak, jangan memaksakan hatinya..

13. Ustadz mau tanya lagi, gimana dengan orang yang sudah menikah lantas bercerai?apakah itu bukan jodohnya atau salah jodoh tadz? Jawab: Itu namanya jodohnya terputus. Allah tidak akan salah memilihkan jodoh, namun ada yang Allah jodohkan hanya sementara saja, ada yang sampai meninggal ada yang sampai akhirat.

14. Hanif itu gimana tadz? Jawab Hanif adalah diambil dari kata al-hanaf, yaitu kecondongan. Orang yang hanif adalah orang yang berpaling dari kesyirikan dan melangkah menuju tauhid. Dia sudah beribadah dengan baik. Ikhwan seperti ini sudah sangat bagus. Namun ada yang lebih bagus, yaitu dai atau aktivis dakwah. 15. Ustadz, kata orang Jodoh itu cerminan diri sendiri. Terus kalau mirip itu sudah bisa di bilang jodoh ndak? Trus kata orang jodoh ndak usah di cari nanti dateng sendiri, tapi kalau diam saja gimana datangnya itu jodoh ustadz? Karena rata-rata semua permulaan sebuah hubungan di mulai dengan perkenalan. Saya kok gak sreg yah kalo kenalan/ketemuan, tapi pas ada yang datang ke rumah saya malah panik, kok begitu cepat harus nikah, padahal umur sudah 1/4 abad lebih, hehehehe. Jujur saya masih fokus untuk memantaskan diri dulu, nikah kesekian, tapi kasian orang tua yang kepikiran gitu. Jawab. Masalah perjodohan sebenarnya materi minggu depan. Jodoh itu banyak sekali datangnya. Dan hanya Allah yang tahu. Ta'aruf itu juga adalah perkenalan. Bedanya dengan perkenalan umumnya yaitu dalam proses ta'aruf rambu-rambunya dibuat mengikuti hukum syarah. Khusus istikharah minģgu depan kita bahas.
Tak harus pantas dulu baru menikah. Tapi menikahlah agar menjadi pantas. Tak ada yang tahu kadar kepantasan kecuali kita sendiri. Tapi terkadang. Begitu ikhwan yang cocok hadir. Tiba-tiba jadi siap menikah. Kalo mirip bukan berarti jodoh. Jodoh itu kalau sudah akad dan sah. Baru berjodoh namanya. 16. Ustaz, dulu siap nya pol.. karena kecewa sekarang banyak pikir-pikir, itu begimana? Jawab. Semua orang pasti pernah kecewa. Bahkan Rasulullah pun pernah bermuka masam sekali. yang harus kita ambil adalah sisi positifnya untuk lebih berhati-hati. Jangan takut mencoba lagi, tapi kali ini lebih hati-hati. Kecewa itu kadang bisa hilang jika kita mencoba lagi lalu berhasil. 17. Istikharahnya itu lagi itu lagi tapi belum dapat jalan. ujiankah tadz? Jawab
Jangan-jangan istikharahnya belum benar.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis: 
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” Wassalamu'alaikum...

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!