Home » , , » Pilih Teman Syurgamu Disini

Pilih Teman Syurgamu Disini

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, November 26, 2014

Kajian Online WA Hamba اَللّه SWT Nanda

Hari, tanggal : Sabtu, 25 November 2014
Grup. : 113 & 114
Narasumber : Ustad ahmad ridwan
Judul Kajian : pilih teman surga mu disini
Notulen/Admin : Rusmi/ Kina
Editor : Ira Wahyudiyanti

Assalamualaikum...
Pilih teman Surga mu disini

Islam sangat memerhatikan masalah adab. Bahkan semua persoalan adab dijelaskan secara sempurna dlm Islam. Ketika seorang Yahudi berkata kepada Salman z, “Apakah Nabi kalian mengajari kalian sampaipun masalah buang hajat?” Beliau z berkata, “Ya. Beliau mengajari kami ….”


Inilah Islam. Semua yang mendatangkan kemaslahatan dunia & akhirat telah ada di dlm Islam, termasuk adab berteman.
Banyak dalil dlm Al-Qur’an & As-Sunnah yang menjelaskan adab-adab berteman. Diantaranya:

1. Berteman hanya karena Allah


Rasulullah SAW menyatakan:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلِّقٌ بِالـمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهُ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالَهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينَهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه

ُ
“Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan pada saat dimana tak ada naungan kecuali naungan Allah l: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dlm ibadah kepada Allah l, seseorang yang hatinya senantiasa terkait dgn masjid, dua orang yang saling cinta karena Allah l, bersatu & berpisah di atasnya, seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan & kecantikan namun pemuda tersebut berkata, ‘Aku takut kepada Allah l’, seseorang yang bershadaqah & ia menyembunyikan shadaqahnya hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allah SWT sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR. Al-Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)

Rasulullah SAW berkata:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّار
ِ
“Tiga hal, jika ketiganya ada pada seseorang dia akan merasakan lezatnya iman: Allah SWT & Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, cinta kepada seseorang semata-mata hanya karena Allah l, & dia tak senang kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tak ingin dilemparkan ke dlm api.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Rasulullah SAW berkata:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ فَلْيُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِله
ِ
“Barangsiapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tak mencintai seseorang kecuali karena Allah l.” (HR. Ahmad, dihasankan Asy-Syaikh Albani dlm Shahihul Jami’ no. 6164)

2. Memilih teman yang baik


Telah kita sebutkan di awal pembahasan bahwa tak semua orang bisa kita jadikan teman. Sehingga seorang muslim yang ingin menyelamatkan agamanya hendaknya memilih teman yang baik. Rasulullah SAW bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِل
ُ
“Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad & Abu Dawud no. 4833, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dlm Ash-Shahihah no. 127)


Al-Imam Qatadah t berkata: “Demi Allah. Kami tidaklah melihat seseorang berteman kecuali dgn yang setipe & sejenis (satu sama sifatnya). Maka hendaknya kalian berteman dgn hamba-hamba Allah SWT yang shalih agar kalian bersama mereka atau seperti mereka.”
Ditanyakan kepada Sufyan , “Kepada siapa kami bermajelis?” Beliau menjawab, “Seseorang yang jika engkau melihatnya engkau ingat Allah , amalannya mendorong kalian kepada akhirat, & ucapannya menambah ilmu kalian.” (Lihat Min Hadyis Salaf hal. 54-55)

Ibnu Hibban berkata, “Seorang yang berakal tak akan bersahabat dgn orang-orang jahat.”

Beliau juga berkata: “Empat hal yang termasuk kebahagiaan seseorang: Istri yang senantiasa taat kepadanya, anak-anak yang shalih, teman-teman yang baik, & rezekinya di negerinya.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 22)

3. Menjaga kerukunan

Rasulullah SAW berpesan kepada Mu’adz & Abu Musa :

يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا

“Berilah kemudahan & jangan membuat sulit orang lain, berilah kabar gembira yang membuat orang senang & jangan membuat orang lari dari agama Islam, serta hendaknya kalian rukun serta tak berselisih.”

Ini adalah adab yang senantiasa harus dijaga, terlebih lagi oleh setiap muslim, terlebih lagi para dai ilallah.

Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam berkata, “Aku telah mendengar Asy-Syaikh Muqbil berkata (dan ini aku dengar lebih dari satu kali): Demi Allah l, aku tidaklah mengkhawatirkan atas dakwah ini melainkan dari diri-diri kita sendiri.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam berkata, “Demi Allah l. Syaikh telah memiliki firasat yang sangat kuat. Rasulullah SAW seringkali berkata dlm khutbahnya:

وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

“Kita berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan diri-diri kita & kejelekan amal-amal kita.”


Jiwa-jiwa kita, walau bagaimanapun baiknya, masih mungkin menerima & terkena kejelekan. Demi Allah , sekaranglah waktunya kita mengoreksi aib & dosa-dosa kita jika memang kita merasa sebagai orang yang berusaha menjaga agama ini.

Asy-Syaikh Muqbil tahu bahwa dakwah ini mempunyai musuh dari luar & dari dalam. Namun bahaya mereka tak sebesar mudharat yang muncul dari penyimpangan orang-orang yang mengemban dakwah ini. Hendaknya masing-masing kita mengoreksi diri serta menimbang ucapan & perbuatannya, yang lahir & batin, dgn timbangan syar’i. Wallahul musta’an.” (Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan hal. 63)


Lemah lembut kepada teman
Allah SWT menjelaskan tentang sifat Rasulullah SAW & orang-orang yang bersamanya:
“Muhammad itu adalah utusan Allah & orang-orang yang bersama dgn dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (Al-Fath: 29)

Rasulullah SAW bersabda:

مَا كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَه
ُ
“Sikap lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan memperindahnya & tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya jelek.” (HR. Muslim)


Rasulullah SAW berkata kepada Aisyah :

مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّه
ِ
“Tenanglah wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah SWT mencintai kelembutan dlm segala urusan.” (HR. Al-Bukhari)

Sedang-sedang (tidak berlebihan) dlm mencintai teman

Dari hadits Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda:

أَحْبِبْ حَبِيبَكَ ‏‏هَوْنًا ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ‏ ‏هَوْنًا‏ ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا

“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” (HR. At-Tirmidzi no. 1997 & dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dlm Shahih Al-Jami’ no. 178)

Umar bin Al-Khaththab z berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan & jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dgn berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”


Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan & membenci tak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dlm mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dlm membenci satu kaum & mereka pun binasa.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41)

4. Menerima kekurangan teman

Rasulullah SAW bersabda:

لَا يَفْرُكُ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tak senang satu akhlaknya niscaya dia akan senang dgn akhlaknya yang lain.”

Asy-Syaikh Muhamad bin Shalih Al-Utsaimin t menyatakan, “Walaupun hadits ini berkaitan tentang suami istri, namun juga berlaku dlm adab berteman.” (Lihat Syarah Riyadhish Shalihin)


Ibnu Qudamah t berkata: “Ketahuilah, jika engkau mencari seseorang yang bersih dari kekurangan, niscaya engkau tak akan mendapatkannya. Barangsiapa yang kebaikannya lebih mendominasi daripada kejelekannya, itulah yang dicari.” (Mukhtashar Minhajil Qashidin hal. 101)

5. Jangan mencerca teman

Mencerca teman mengesankan bahwa engkau tak sabar dlm bersahabat dengannya. Tidak sepantasnya engkau mencerca temanmu dlm semua masalah, yang besar & kecil. Bahkan tak semua orang pantas utk dicerca.

Allah SWT berfirman:

“Maka maafkanlah (mereka) dgn cara yang baik.” (Al-Hijr: 85)

Ali bin Abi Thalib berkata: “Yakni ridha, tanpa mencercanya.”

Dari Anas bin Malik : Aku tak pernah memegang dibaj (satu jenis sutera) yang lebih lembut dari tangan Rasulullah SAW. Aku telah menjadi pelayan Rasulullah SAW selama sepuluh tahun. Tidak pernah sekalipun beliau berkata: “Ah.” Tidak pernah pula beliau berkata tentang apa yang kulakukan: “Kenapa kau lakukan?” & tak pernah pula ketika aku tak melakukan sesuatu, beliau berkata: “Kenapa tak kau lakukan ini & ini?” (HR. Al-Bukhari no. 3561 & Muslim no. 2309)

Al-Mawardi berkata, “Banyak mencerca adalah sebab putusnya hubungan persahabatan ….” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 17-54)

Tidak Setiap Orang Bisa Dijadikan Teman

Seorang teman sangat besar pengaruhnya bagi agama seseorang. Lihatlah Abu Thalib! Bagaimana dia tidak mau menerima dakwah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan akhirnya mati di atas kesyirikan disebabkan teman yang mendampinginya yakni Abu Jahal yang terus memengaruhinya untuk tidak menerima dakwah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam.

Ketahuilah, semoga Allah 'Azza wa jalla merahmati Anda, tidak semua orang bisa dijadikan sahabat. Karena Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata:

الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang ada di atas agama/perangai temannya, maka hendaknya seseorang meneliti siapa yang dia jadikan temannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 127)

Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam juga berkata:

لاَ تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِناً، وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَا تَقِيٌّ

“Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan janganlah memakan makananmu kecuali orang bertakwa.” (HR. Abu Dawud no. 4832 dan dihasankan Asy-Syaikh Albani dalam Shahih Jami’ no. 7341)

Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam juga berkata:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Permisalan teman yang baik dan teman yang jelek seperti penjual misk dan pandai besi. Adapun penjual misk, bisa jadi engkau diberi olehnya, membeli darinya, atau minimalnya engkau mendapatkan bau wangi. Adapun pandai besi bisa jadi membakar pakaianmu atau engkau mencium bau tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)

Seseorang yang akan dijadikan teman hendaknya memenuhi syarat-syarat yang dijelaskan oleh para ulama. Kriteria seseorang yang bisa dijadikan teman adalah sebagai berikut:

1.    Berakal
Ini adalah modal utama dalam persahabatan setelah iman. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang dungu, karena dia ingin berbuat baik kepadamu namun hal tersebut justru bermudharat bagimu. Yang dimaksud berakal di sini adalah mampu memahami keadaan yang sebenarnya, baik memahaminya sendiri atau bisa memahami ketika diberi pengertian.

2.    Berakhlak baik
Betapa banyak orang berakal namun ketika marah atau dikuasai syahwat, dia akan mengikuti hawa nafsunya. Maka tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang seperti ini.

Lalu, bagaimana cara kita mengetahui akhlak seseorang? Ada beberapa cara untuk mengetahui akhlak seseorang. Diantaranya:

a. Melihat siapa temannya.
الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang ada di atas agama/perangai temannya maka hendaknya seseorang meneliti siapa yang dia jadikan temannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 127)

Ibnu Mas’ud rahimahullah berkata: “Nilailah (kenalilah) manusia dengan menilai (mengenal) teman-temannya.”

Dalam pepatah Arab dinyatakan, “Katakan kepadaku siapa temanmu, maka aku akan sampaikan siapa sebenarnya kamu.”

Sebagian ahli hikmah menyatakan: “Kenali temanmu dengan mengenali temannya sebelummu.”

b. Akhlak seseorang juga akan diketahui dengan safar (bepergian) dengannya.
Perjalanan jauh disebut safar (yang dalam bahasa Arab bermakna ‘menyingkap’) karena akan menyingkap hakikat jatidiri seseorang. Dalam safar, akan terlihat banyak akhlak dan tabiatnya. Oleh karena itu, orang Arab menyatakan, “Safar adalah mizan (timbangan) bagi satu kaum.”

3.    Bukan orang fasiq
Seorang fasiq tidak takut kepada Allah 'Azza wa jalla. Seseorang yang tidak takut kepada Allah 'Azza wa jalla, maka kita tidak merasa aman dari pengkhianatannya dan tidak bisa dipercaya.

4.    Bukan ahlul bid’ah
Karena dikhawatirkan dia akan menebarkan kebid’ahannya kepada orang lain
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Tidak mungkin seorang Ahlus Sunnah berteman (condong) kepada ahlul bid’ah, kecuali karena adanya kemunafikan (dalam hatinya).”

Beliau rahimahullah berkata juga, “Hati-hatilah. Janganlah engkau duduk bersama orang yang akan merusak hatimu. Jangan pula engkau duduk bersama pengikut hawa nafsu, karena aku khawatir murka Allah Ta'ala menimpamu.”

5.    Bukan orang yang tamak dan rakus terhadap dunia

 SESI TANYA JAWAB:
1. Cinta karena Allah ta'aala bs terlihat dr sikap nya terhadap ajaran Allah ukhti, kawan kita td, klo kpd Allah komitmen menjalankan agama nya dan ajaran nya, baik berakhlaq sesuai dg akhlaq Rasul nya

JAwab ↠ Cinta karena Allah ta'aala bs terlihat dr sikap nya terhadap ajaran Allah ukhti, kawan kita td, klo kpd Allah komitmen menjalankan agama nya dan ajaran nya, baik berakhlaq sesuai dg akhlaq Rasul nya

2. Tad saya mau tanya ☝
Sy pny temen sekelas yg akrabnya kayak sahabat. Yaa setiap hari sll sebangku, kemana2 bareng. Sy merasa cocok berteman dgnya. Tapiii....kekurangan dia saya tau betul. Contohnya : dia kurang pede di depan umum, diajak beribadah kadang suka malas(selain shalat fardhu). Kadang sy suka memberi tahu sedikit2, tp sy takut klo dia marah. Dia sensitif sekali. Bagaimana yaa tadz cara menuntun dia agar bisa sejalan dg saya agar sama2 lebih baik? Karena saya juga orang yg sangat mudah terpengaruhhh

Jawab ↠ @ukhti Boni: saat sahabat terpuruk, kita tdk boleh latah ikut terpuruk, justru kita jd sahabat nya yg menjulurkan tangan kasih sayang agar ia tdk terperosok dan tercebur

3. ustad menyambung pertanyaan saya tadi saya mau tanya lagi
kita kan kita masih muda nih tad kadang suka labil. nah kalo temen kita lagi baik kita suka ikut2an baik tp kalo temen kita lagi dateng gak baiknya kita suka ikut2an gitu ustad.
tapi saya nyaman main sama mereka krn walaupun seperti itu kita masih inget sholat. itu gimana ustad? kalo saya bicara takutnya dibilang ceramah

JAwab ↠ @ukhti cynthia: kadang arahan dlm bentuk contoh tindakan lebih tajam dari arahan yg bersifat ucapan dan instruksi, maka contoh kan klo kita kawan yg mncoba pede dalam kebaikan, sahabat saat ia butuh teladan

4. Definisi bid'ah itu apa pak ustdz? Nah kalau bid'ah hasanah,bid'ah ndlolalah yg gimana?

JAwab ↠ @ukhti Aini: bid'ah ada 2, mukaffarah(mengeluarkan pelaku nya dari Islam) dan mufassaqah( menjadikan pelaku nya sebagai org Fasiq), yg mukaffarah kita hrs hati2 terhadap yg mufassaqah kita wajib mendakwahi nya dan merangkul nya utk mengenal Islam yg benar

5. 🙋ustadz saya mau tanya ttg cara memperingati tmn yg berprilaku buruk. Namun mslhnya saya kurang berani memperingatinya dikrnakn bberapa faktor di antaranya umurnya lbh tua dari saya. Bagaimana cara memperingatinya dgn sopan tnpa adanya kesan menggurui?

JAwab ↠ Terhadap tmn yg lbh tua, kita lihat dulu, klo ia tipe yg tdk mudah tersinggung, mk kita bs langsung ngomong wlw ttp lihat SIKON nya, tdk dihadapan org bnyak, tdk dikeramaian, tp klo tdk bs langsung mk kita bs memakai washilah org yg "dianggap" oleh kawan kita tadi

6. Ustadz, bagaimana mengingatkan seorang teman yang dia itu tau klau yang diperbuatnya adalah perbuatan maksiat. Tp dia ttp melakukannya dg alasan yng kurang masuk akal.
Saya sbgai tman sbnrnya ingin mengingatkannya, tapi dia itu tipe orang yang agak keras kepala, merasa paling benar, egois dan suka berpikiran negatif trhdp orng lain. Saya takut klau saya mengingatkan dia, dia membenci saya. Krna selama berteman dengannya saya sering ada konflik dengannya hanya karena masalah sepele yg mungkin disebabkn dari sikapnya yg selalu negatif thinking ke orng lain.
Mohon nasihatnya ustadz. Trmakasih sblmnya

JAwab ↠ @ukhti Immas: mgk jwbn nya agak sm dg ini, Terhadap tmn yg lbh tua, kita lihat dulu, klo ia tipe yg tdk mudah tersinggung, mk kita bs langsung ngomong wlw ttp lihat SIKON nya, tdk dihadapan org bnyak, tdk dikeramaian, tp klo tdk bs langsung mk kita bs memakai washilah org yg "dianggap" oleh kawan kita tadi

7. Hm ust, ana kan tinggal sendiri di makassar? Nah lingkungan tempat tinggal ana itu bisa dibilang tidak baik. Daerahnya memang punya julukan daerah texas, terkenal pergaulan remajanya bebas. Mereka akrab dengan kumpul kebo, minuman keras dan wallahu a'lam mungkin juga narkoba. Ana sudah di sini sejak 2011, dan sampai sekarang ana gak kenal sama remaja manapun di sekitar tempat tinggal paling hanya beberapa orang dan itu juga orang tua yang sering datang ke rumah untuk mengambil air kran buat air minum. Pada dasarnya memang ana bisa dikatakan anak rumahan, cuma keluar rumah jika ada keperluan seperti ke kampus atau membeli sesuatu di warung, selebihnya banyak berdiam di rumah. Dan sekarang yang jadi masalahnya karena kurang berinteraksi sama tetangga, banyak yang mengatakan bahwa ana sombong padahal sebenarnya tidak. Tapi mengingat memang ana tau lingkungannya kurang nilai positifnya jadi ana memilih untuk menjaga jarak sih memang. Dan terakhir semalam, sekitar jam setengah satu malam kembali ada keributan di depan rumah. Dua orang wanita bertengkar hebat dan saling mencaci maki satu sama lain, ana gak terlalu yakin dengan masalahnya dan memang gak mau tau. Heheheeeee ceritanya panjang ya tadz? Naah yang mau ana tanyakan adalah, sudah benarkah yang ana lakukan? Yakni menjaga jarak dan menutup diri untuk berinteraksi dengan lingkungan seperti itu?

JAwab ↠ Sbnr nya, langkah yg dilakukan sdh tepat dan benar yaitu jd akhwat rumahan..
Mgk pd bbrp momen kita bs ambol bagian dan gabung, spt acara kerja bakti
Momen2 yg mmng kita bs terlibat dan datang, menjenguk tetangga yg sakit, bertakziyyah atau melayat, layanan yankes dll..
Sehingga keberadaan kita dsna tetap bs berkreasi dan inovasi dalam amal solih

Rasulullah jg pernah mngtkn: yg terbaik itu justru yg berada ditngh masyarkt tetap dia bersabar diatas keadaan td
اﻟﻤﺴﻠﻢ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻳﺨﺎﻟﻂ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﺃﺫاﻫﻢ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﺴﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺨﺎﻟﻂ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﻻ ﻳﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﺃﺫاﻫﻢ»: ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﺪﻱ: «ﻛﺎﻥ ﺷﻌﺒﺔ، ﻳﺮﻯ ﺃﻧﻪ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ» __________ Kﺻﺤﻴﺢ


8. Ust,mau tny terapis supranatural itu di syariat islam ada?si terapis bs melihat organ dlm tbh manusia. Pasien hny di mnt berdoa & mmbc surat Alfatiha. Afwan ust mhn penjelasannya

JAwab ↠ Di Islam cm mengenal pengobatan Yg Syar'i dan ilmiah
Selain itu perDUKUNan
Walau yg dibaca ayat2 quran, tp jk tdk syar'i, mk tdk boleh

9. Brrt itu perdukunan y ust?klo yg syar'i sprt ruqiyah?

JAwab↠ Dukun jg sering mengistilahkan "ruqyah", tp klo tdk syar'i mk terlarang
Spt: mengobati pasien hnya berduan tanpa mahrom dlm ruangan terbatas, menyentuh pasien yg lain jenis tanpa sarung tangan atau kain, mmbca mantra2 yg gk ada sumber nya, mencari bantuan kpd jin de el el..

Maka pastikan bahwa Ruqyah tsb Ruqyah syar'iyyah..

Terapis nya beraqidah lurus, membaca ayat2 dan doa2 yg ma'tsur, memakai alat2 yg trdpt riwayat nya dr Nabi shallallahu alaihi wasallam
Alat2 atau benda2 tsb dipakai dlm menerapi pasien
Klo spt yg diceritakan bhw si Terapis bs lht organ tubuh pasien, ini MODUS

10. Tp knp hrs mmbca alfatiha & apabila pasien awam ttg ilmu islam di tambah mmbca syahadat ust?

JAwab↠ Sdh bnyk yg spt ini, akhir nya sang DUKUN mnta PASIEN utk rela diTIDURI dg alasan PENGOBATAN
Nama nya MODUS, berbagai Trik ditempuh utk KAMUFLASE

Afwan, wa iyyaki.. tetap berhati2

Karena kejahatan bkn hnya krn ada niat pelaku nya, tp jg krn ada KESEMPATAN

WASPADALAH...WASPADALAH..

11. Pertama mengenai sholat sunnah witir. Kalo dalam kehidupan sehari-hari diterapinnya itu dua rakaat dan salam lalu berdiri lagi satu rakaat dan salam atau bisa gak sih ust 3 rakaat baru salam?? Ini kebetulan ana dapat pas ramadhan kemarin, jamaah yang sholat tarawih 8 rakaat kemudian berdiri ambil sholat witir dengan 3 rakaat langsung dan satu kali salam sementara yang sholat tarawih 20 rakaat shalat witirnya 2 rakaat dulu baru berdiri lagi ambil satu rakaat??? Itu gimana ust? Dua-duanya benar dalam ajaran agama atau yang umum 2 rakaat sekali salam dan satu rakaat lagi trus salam lagi?

JAwab↠ @ukhti Novi: witir secara bahasa ganjil, jd sholat yg ganjil itu ya witir nya, bs 1,3,5,7,9,11

12. Beberapa hari yg lalu kk sy melahirkan dan anak nya hanya bernafs beberapa jam tidak sampai 24 jam
Yg ingin sy tanya kn
Boleh kah kita mengaqiqahkan anak yg telah tiada?

JAwab↠ @ukhti Fika: Menurut syaikh Ibnu Utsaimin
Rahimahullah : Bila janin terlahir setelah 4
bulan maka hukumnya sebagaimana bayi
hidup maupun mati. Karena jika telah
sempurna 4 bulan roh telah ditiupkan. Jika
terlahir setelah itu, maka dimandikan,
dikafani, dishalatkan dan dikuburkan di
pekuburan kaum muslimin, dinamai serta
di’aqiqahi.
Jika terlahir sebelum ditiupkan roh
(kandungannya berumur di bawah empat
bulan) maka menurut Al-Lajnah ad
Da’imah adalah tidak ada ‘aqiqah baginya
walaupun telah tampak sebagai laki-laki
atau perempuan.

13. Ini tentang orang yg ga punya anak,trus dia mupu ngambil anak kakaknya kmdian dia meninggal trus yg meninggal memberikan wasiat hartanya untuk anak dr anak yg dia urus dr kecil.bagaimana hukumnya,krn stlh meninggal soadarnya jyga ribut mempermasalhkan harta yg sudah meninggal itu

JAwab ↠ Wasiat harta dlm bntuk Hibah, waqaf, sadaqah, infaq fii sabilillah tdk boleh kpd Ahli waris, dan jg tdk boleh melebihi 1/3 aset harta kekayaan

Jd, kpd yg bkn ahli waris boleh, tp maksimal 1/3 dr aset harta
Spt ukhti mewasiatkan kpd klwrga utk memberikan harta tanah 2 ha ke saya utk bangun pesantren dr jumlah total 6 ha, itu boleh

14. Oh jd kalo diberikan kepada anak yg diasuh ga boleh lbh dr 1/3,lalu bagaimana sodara2 dr yg sudah meninggal itu minta bagian gmn

JAwab ↠ Sodara2 liat dlu status nya, mrk trmsk ahli waris bkn, stlh trmsk ada kah pihak yg lbh kuat, sebab klo ada yg lbh kuat, mk level yg kuat menghijab mrk

Jumlah ahli waris 25

Klo smw nya ada dan msh hidup, mk yg mnjdi Ahli waris: suami, ayah, ibu, anak lk2 dan anak pr, itu jk yg meninggal istri

Jika yg meninggal suami smntra smw ahli waris ada, mk smw terhijab oleh mrk ini: Istri, Ayah, Ibu, Anak lk2 dan anak pr

Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum...

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!