Rekapan Kajian
Grup: Nanda HA 102
Hari&Tanggal: Selasa, 11/11/14
Nara sumber: Ustad Cipto
Materi: Syaksiyah Islam (Hakikat Ibadah)
Editor : Ira Wahyudiyanti
Kita sdh mengetahui bahwa tujuan diciptakannya diri kita manusia sbgmn dlm
Az-Zariyat : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
Insya Allah tema sharing kita kali ini masih tentang syaksiyah islamiyah kali ini judulnya adalah hakikat ibadah (حقيقةالعبادة)
Coba share bahwa tuk memahami hakikat ibadah kepada Allah ada beberapa hal
1. Sumber pelaksanaan ibadah
2. Tujuan ibadah
3. Landasan ibadah
1. Sumber pelaksanaan ibadah
Sumber pelaksanaan adalah perasaan (الشعور) dimana digunakan untuk :
a. Merasakan banyak nikmat Allah
An-Nahl : 18
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ar-Rahman : 13,18,21,23,25,28,30
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Luqman : 20
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُۥ ظٰهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجٰدِلُ فِى اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتٰبٍ مُّنِيرٍ
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Ibrahim : 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
b. Merasakan keagungan Allah
Al-A'raf : 54
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Al-Mulk : 1
تَبٰرَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
2. Tujuan Ibadah
Dalam beribadah ada 3 tujuan
a. Tujuan merendahkan diri karena seorang hamba selayaknya merasakan kerendahan dirinya dihadapan pencipta yg demikian agung.
Al-An'am : 63
قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُۥ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجٰىنَا مِنْ هٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشّٰكِرِينَ
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".
b. Tujuan kecintaan
Menjadi bukti bahwa ibadah adalah bagian tuk mendekatkan diri ke pencipta
Al-Baqarah : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
c. Tujuan ketundukan
Al-Ahzab : 22
وَلَمَّا رَءَا الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُۥ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّآ إِيمٰنًا وَتَسْلِيمًا
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
3. Landasan ibadah
Ibadah dengan sumber perasaan perlu dilandasai oleh rasa penuh takut dan harap
Dalil melandasi dgn rasa takut
Al-A'raf : 55
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Al-A'raf : 56
وَلَا تُفْسِدُوا فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
At-Taubah : 13
أَلَا تُقٰتِلُونَ قَوْمًا نَّكَثُوٓا أَيْمٰنَهُمْ وَهَمُّوا بِإِخْرَاجِ الرَّسُولِ وَهُم بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ أَتَخْشَوْنَهُمْ ۚ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَوْهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
Dalil ibadah dengan Harap
Al-Anbiya : 90
فَاسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيٰى وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسٰرِعُونَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خٰشِعِينَ
Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.
Al-Insyirah : 8
وَإِلٰى رَبِّكَ فَارْغَب
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
T: 1. Segala sesuatu yg diniatkan untuk mencari ridho Allah itu apakah termasuk ibadah ustadz? Selama ini orang awam tahunya ibadah itu ya shalat..
2. Ustadz, bgmna caranya spy tidak terkesan sok alim? Smisal saya lg senang baca Quran, dmnapun sy berada sy usahakan untuk baca Quran. Tp bgmna caranya agar org di skliling kita tdk mencap sy sok alim? Pdhl mskd sy adalah spy sy tdk bengong dan melamun yg tdk jelas..
J: 1. Yup...juga hadist ttg amal ya!!!
2. Terkait ikhlasun niyah sbg dasar atau landasan amal ya...
Juga ada kaidah Anjing mengongong kafilah berlalu.....klo ngurusin omongan orang malah nanti gak jd beramal
T : Rekap pertanyaan Nanda:
1. Ustadz, apakah diterima/tdknya amal ibadah ssorang dpt terlihat dr perilakunya?
2. Apakah pahala kita akan terhapus jika stlhnya ada yg mengetahui perbuatan baik kita dan kita merasa GR krn dipuji namun stlhnya lgsg cpt2 beristighar?
3. Ustadz, ini msh berkaitan dg pertanyaan no.1; sy sering dengar ada org yg amal perbuatannya baik (rajin shalat) tp utk hal2 lainnya krg baik (msh suka maksiat dan byk melakukan perbuatan dosa lainnya), bgmna kita mnyikapi hal itu dan bgmn spy kita tdk seperti itu krn tnp kita sadari/sadari justru diri kita sendiri jg msh mlkukan byk dosa? Misal suka ngedumel, su'udzhon, dll.
4. Ustadz, apakah dakwah ssorg tdk akan membawa pengaruh positif org lain jika si pendakwah ini dlm khdpan pribadinya tdk melakukan apa yg sdh disampaikannya pd org lain dan tdk disertai niat ikhlas smata2 krn Allah? Jd singkatnya dia pandai berceramah tp perilaku sehari2 tdk ssuai dg apa yg diucapkan jd dakwah yg disampaikan ibarat angin lalu
Jawaban pertanyaan
1. Perilaku bs jadi salah satu indikator asal syarat2 ditrerima amal itu dipenuhi setelah beriman : niat ikhlas krn Allah semata & itiba' (sesuai petunjuk/tuntunan rasulullah SAW). Yg apabila dilakukan dapat berwujud pada perilaku dan keseharian yg bersangkutan.
2. Itulah butuhnya istiqomah juga dalam hal niyat dan ikhlas harus terus dijaga sampai diistilahkan ikhlas itu pra, saat dan pasca. Juga maaf analogi orang buang hajat (BAB maaf) cukup baik tuk digunakan, apapun yg sdh kita makan seenak apapun ketika dibuang sudah tidak akan ditengok atau dilihat lg khan???
3. STMJ (Sholat terus maksiyat Jalan) apabila sholatnya sdh sesuai ketentuan (syarat dan rukunnya sesuai dengan yg diajarkan nabi) maka kita berkeyakinan sholatnya akan diterima. Adapun perkara hal yg kurang baik bs jadi sholatnya hanya dilakukan ditempat sholat dan tidak dbawa dalam kesehariannya. Padahal Allah berfirman
Al-'Ankabut : 45
اتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَأَقِمِ الصَّلٰوةَ ۖ إِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berlatihlah membawa ajaran sholat kedalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan sholat sbg cerminan
4. Yup pengaruhnya malah akan jd kontraproduktif
Allah berfirman
As-Saff : 2
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
As-Saff : 3
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment