الله Kajian Online Hamba
Hari tanggal: Senin, 1 December 2014
Narasumber: Ustadz Tri Satya Hadi
Judul Kajian : These Too
Will Pass
No. Grup : 15 dan 16
Nama Notulen: Farabella & Nury
Assalamualaikum
Kita akan mulai kajian
THESE TOO WILL PASS
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum
datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."(QS.2:214)
Alkisah, ada seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Pada
suatu hari, Sang Raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta utk
menuliskan sesuatu di dalam cincinnya.
Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari
seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi
pelajaran utk hidup saya".
Berbulan bualan si tukang emas yg tua itu membuat cincinnya, lalu lebih
sulitnya menuliskan apa yg penting di cincin emas yg kecil itu. Akhirnya
setelah berdoa & berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada
Sang Raja. Dan dengan tersenyum, Sang Raja membaca tulisan kecil di cincin itu.
Bunyinya, "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU" (These too, will pass).
Awalnya Sang Raja tidak terlalu paham dengan apa yg tertulis di sana.
Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yg pelik, akhirnya Ia
membaca tulisan di cincin itu & Ia pun menjadi lebih tenang, “Dan Inipun
akan berlalu!”. Dan tatkala Ia sedang bersenang2, Ia pun tak sengaja membaca
tulisan di cincin itu, lantas Ia menjadi rendah hati kembali.
Ketika Kita lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi
terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "These too, will pass".
Kalimat ini, kalau Kita renungkan dengan bijak akan mengantarkan diri
kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng. Jadi, ketika
Kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. Tatkala Kita lagi senang,
jangan terlalu kelewat senang.
Ingatlah, apapun yg Kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
كُلُّ مَنۡ
عَلَيۡہَا فَانٍ۬ (٢٦) وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَـٰلِ
وَٱلۡإِكۡرَامِ (٢٧)
“Semua yang ada di bumi itu akan sirna. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Arrahman:26-27)
Allah juga telah berfirman:
مَآ أَصَابَ مِن
مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن
قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬ (٢٢)
لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَٮٰڪُمۡۗ
وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ۬ فَخُورٍ (٢٣
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong lagi membanggakan diri” (Al-hadid:22-23)
Allah telah menetapkan empat perkara atas diri kita:
- menetapkan rizki kita;
- ajal kita;
- amal kita;
- dan celaka atau bahagia kah kita.
Allah senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu
seringkali kita Kita anggap buruk. Allah sajalah yang mengetahui kebaikan dan
keburukan yang sejati sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita
bersifat semu dan terbatas.
وَعَسَىٰٓ أَن
تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ
شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
216. …boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.(QS Al-Baqarah : 216)
Terkadang karena sesuatu yang tidak kita suka kita benci, marah, bahkan
hampir putus asa atas suatu ujian besar, dan kita baru tersadar bahwa itu baik
untuk kita setelah terjadi. Marah akan sesuatu hal yang tidak kita suka adalah
manusiawi, namun kita harus bisa mengontrolnya, dan segera sadar bahwa apapun
itu pasti Allah punya rencana terhadap kita. Janganlah sampai kita berputus asa hingga muncul berprasangka buruk
kepada Allah, karena bisa jadi sangkaan
kita itu menjadi doa yang terkabul. Naudzubillah.
Nabi bersabda dalam hadits Qudsi:
"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka
hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku."[HR.Turmudzi]
Ketika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh mahluk ingatlah
Allah, karena dengan keyakinan, ucapan dan amal kita, bisa jadi merupakan sebab
untuk dapat keluar dari kemelut, sehingga memberi ketegaran jiwa dan
ketenangan.
Sebagaimana firman Allah
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِڪۡرِ ٱللَّهِ
تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram." (QS.Ar-Ro'd:28)
Jadikan sholat sebagai kebutuhan, tilawatil quran sebagai kebiasaan,
dan dzikir sebagi kekuatan ruhiyah untuk bisa menghadapi segala persoalan. Dan
yakinlah bahwa semua itu akan berlalu manakala kita telah berikhtiar dan
ikhlas.
Betapa Allah senantiasa memberikan yang terbaik kepada kita sebagai
hamba sampai Rasulullah saw menyatakan bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa
musibah, meskipun hanya tertusuk duri di kakinya atau tersandung batu, kecuali
Allah pasti akan menghapuskan satu dosa darinya.
مَا يُصِيبُ
الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا
غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ
خَطَايَاهُ
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit,
atau kekhuatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya
melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya (Dosa) kerananya.” (HR.
Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)
Bahkan Allah seringkali menimpakan sakit kepada seorang mukmin sebagai
kaffarah (penghapus dosa) baginya. Adapun terhadap orang yang ingkar
kepada-Nya, justeru Allah seringkali memberikan istidraj (penundaan siksa)
kepadanya sampai akhir hayatnya agar Allah bisa menyempurnakan adzab-Nya di
Hari Perhitungan kelak.
Syukurilah kenikmatan itu dengan semakin mendekatkan diri kita kepada
Allah dan sabarlah atas ujian itu karena Allah bersama orang-orang yang sabar.
لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ
لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".(QS.Ibrahim:7)
والله أعلم
http://pijarpunbenderang.blogspot.com/
Sesi Tanya Jawab:
Tanya:
Ustadz, gimana yaa kita tau apa yang kita alami itu ujian atau nikmat dari اللَّهِ SWT?
Jawab:
sederhanya begini, Semua hamba akan mendapat kan ujian sebagai syarat
kelulusan utk menjadi mukmin (org beriman),ujian itu bisa kenikmatan atau
kesengsaraan.
1)kenikmatan bisa menjadi ujian manakala yg kita dapatkan semakin
menjauhkan kita dari Allah,seperti: harta, istri,anak,perniagaan dsb QS. 9:24,
64:14-15.
2) kalo kesengsaraan sdh pasti ujian QS. 21:3
Tanya:
si istri teringat terus dgn wil tersebut dan akhirnya si istri skrg tdk
bertegur sapa dgn sodara nya gimana saya hrs menjelaskan.
Jawab:
“Sesungguhnya org2 mukmin bersaudara. Karena itu, berupayalah
memperbaiki hubungan antara kedua saudara kalian..” (QS. Al-Hujurat: 10).
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْيَهْجُرَ
أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ
“Tidak halal bagi seorang muslim memutuskan hubungan (tidak bertegur
sapa) dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari.” ( HR. Abu Dawud,
5/215; Shahihul Jami’, 7635.)
Nah, trkait hal tsb memang berat bunda jadi yg harus diperbaiki hatinya
dulu, ajaklah ia belajar utk memaafkan dan melupakan. Krn bisa jadi wanita itu
cenderung bisa memaafkan.
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment