Kajian Online Wa Hamba الله SWT Ummi 30
************************************
Jum'at, 12 Desember 2014/ 19 Safar 1436 H
Nara Sumber : Ustadz Wahid Saudi
Tema : Taubat
Rekapan Grup HA 30 oleh : Bunda Etty
Admin : Bunda Nur Asmi
Editor : Indah Permata Sari
============================
اسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
TAUBAT
Makna Taubat
Menurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu’ (kembali), sedangkan menurut istilah taubat adalah kembali dari kondisi jauh dari
Allah swt menuju kedekatan kepada-Nya. Atau : pengakuan atas dosa, penyesalan,
berhenti, dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang.
Mengapa harus bertaubat ?
1. Karena manusia pasti
berdosa.
2. Karena dosa adalah
penghalang antara kita dan Sang Kekasih (Allah swt), maka lari dari hal yang
membuat kita jauh dari-Nya adalah kemestian.
3. Karena dosa pasti membawa
kehancuran cepat atau lambat, maka mereka yang berakal sehat pasti segera menjauh
darinya.
4. Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa,
pasti ia pernah berkeinginan untuk melakukannya. Jika ada orang yang tidak
pernah berkeinginan melakukan dosa, pasti ia pernah lalai dari mengingat Allah.
Jika ada orang yang tidak pernah lalai mengingat Allah, pastilah ia tidak akan mampu memberikan hak Allah
sepenuhnya. Semua itu adalah kekurangan yang harus ditutupi dengan taubat.
5. Karena Allah swt memerintahkan
kita bertaubat (66/8), (24/31), (11/3).
6. Karena Allah mencintai
orang yang bertaubat (2/222).
7. Karena Rasulullah saw
senantiasa bertaubat padahal beliau seorang nabi yang ma’shum (terjaga dari
dosa). Beliau bersabda : “Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan
bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR.
Bukhari). Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa beliau beristighfar seratus
kali dalam sehari.
Syarat-syarat taubat
1. Penyesalan dari dosa
karena Allah.
2. Berhenti melakukannya.
3. Bertekad untuk tidak
mengulanginya di masa datang.
4. Dilakukan sebelum nyawa
sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut, atau sebelum matahari terbit dari
barat.
5. Jika dosa berkaitan
dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak orang
tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak amal kebaikan.
Kemaksiatan yang dilakukan berkaitan dengan hak sesama manusia, ada
empat syarat yang harus dipenuhi, yakni syarat pertama, kedua, dan ketiga,
sebagaimana tiga syarat di atas, dan syarat keempat: membebaskan diri dari hak
tersebut.
Artinya, jika hak itu berupa harta benda, ia harus mengembalikan kepada
pemiliknya. Jika berupa qadzaf (menuduh orang lain berbuat zina), ia harus menyerahkan
dirinya untuk dijatuhi hukuman atau meminta maaf kepada orang yang
bersangkutan. Jika berupa ghibah (menggunjing orang lain), ia harus meminta
maaf kepada orang tersebut.
Setiap orang harus bertaubat dari segala dosa yang pernah diperbuat.
Jika ia hanya bertaubat dari sebagian dosanya, taubat tersebut diterima, namun
ia masih mempunyai tanggungan dosa yang lain.
Buah dari bertaubat kepada Allah adalah :
1. Mendapatkan
kecintaan dari Allah SWT (Al-Baqoroh : 222)
2. Mendapatkan nikmat
dari Allah saat di dunia (Nuh : 10-12)
3. Dihapuskannya
dosa-dosa (At-Tahrim : 8)
4. Mendapatkan ganjaran
surga (At-Tahrim : 8)
5. Digantikannya
kejahatan dengan kebaikan (Al-Furqon : 70)
Yang menyebabkan dosa kecil menjadi besar di sisi Allah swt
1. Jika dilakukan terus menerus (3/135).
Dosa besar yang hanya dilakukan sekali lebih bisa diharapkan
pengampunannya dari pada dosa kecil yang dilakukan terus menerus. Jika seorang
hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa
niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah
dosa niscaya akan menjadi besar di sisiNya.
Abdullah bin Mas’ud ra berkata : “Seorang mukmin memandang dosanya
bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa
menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir
dengan tangannya.” (Bukhari-Muslim).
Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata : “Jangan kamu memandang kecilnya
dosa, tapi lihatlah keagungan Zat yang kamu durhakai itu.”
Jika dilakukan dengan bangga atau minta dipuji, seperti seseorang yang
mengatakan : “Lihat, bagaimana hebatnya saya mempermalukan orang itu di depan
umum!?” Atau seperti ucapan seorang pedagang : “Lihat, bagaimana saya bisa
menipu pembeli itu!?”
2. Jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia
menceritakannya dengan bangga kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda :
“Setiap ummatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berlaku dosa.
Dan diantara perbuatan terang-terangan melakukan dosa ialah jika seseorang
berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi hari
ia merobek tirai penutup itu sambil berkata : “Hai Fulan, semalam aku melakukan
ini dan itu.” (Bukhari-Muslim).
2. Jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan.
Karena apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia
melakukan dosa, maka ia juga mendapatkan dosa orang yang mencontohnya.
Rasulullah bersabda : “…dan barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam
maka baginya dosa perbuatan itu dan juga dosa orang yang mencontohnya setelah
itu tanpa dikurangi sedikitpun dosa itu dari pelakunya.” (Muslim).
Jangan menunda-nunda taubat !!
Bersegera bertaubat hanya dilakukan oleh mereka yang berakal sehat.
Orang-orang yang menunda taubat ibarat seseorang yang ingin mencabut pohon yang
mengganggu, namun karena merasa sulit mencabutnya ia menundanya hingga esok
atau lusa, atau minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa semakin hari akar pohon
itu makin menghunjam di tanah, sedangkan ia semakin tua dan lemah.
Jangan menunda-nunda taubat karena mengandalkan rahmat dan ampunan
Allah swt. Orang seperti itu ibarat seorang laki-laki yang menghabiskan seluruh
hartanya dengan sia-sia dan meninggalkan keluarganya dalam kefakiran, lalu ia
mengharapkan harta karun datang kepadanya tanpa bekerja. Mungkin harta karun
itu ada, tapi orang ini jelas kurang sehat akalnya.
Mengapa kita dapat berpikir logis dalam masalah keduniaan namun tidak
demikian dalam urusan akhirat?
Nabi saw bersabda :
وَعَنْ أَبِي
مُوْسَى عَبْدُ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الأَشْعَرِي رَضِي اللهُ عَنْهُ : عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ
بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ
مَغْرِبِهَا (رَوَاهُ مُسْلِم)
Abu Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy’ari r.a. berkata bahwa Nabi saw.
Bersabda : “Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang
berbuat keburukan di siang hari bertaubat, dan membentangkan tangan-Nya di
siang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertaubat. (Ini akan
terus berlaku) hingga matahari terbit dari arah barat.” (HR. Muslim)
وعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ
(رَوَاهُ مُسْلِم)
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Barangsiapa
yang bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah akan
menerima taubatnya.” (HR. Muslim)
وَعَنْ أَبِي عَبْدِ
الرَّحْمَن عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا :
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ
تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ حَدِيْثٌ
حَسَنٌ صَحِيْحٌ)
Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab r.a. berkata bahwa
Nabi saw. Bersabda : “Allah yang Mahamulia dan Maha Agung menerima taubat
hamba-Nya selama belum sekarat.” (Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan
shahih.”)
Sesi tanya jawab:
01.Bunda Nengsih Kamal
1. Begini ustadz : misalkan dulu
kita pernah memakan harta orang lain (misal : arisan / tabungan) lalu uang
tersebut terpakai oleh kita hingga bertahun2 lamanya... Sebenarnya kita ingin
sekali mengembalikan tp belum ada dananya. Lalu setelah ada dananya apakah kita
harus menemui orang2 tsb.. Dan mengembalikannya. Atau bisa kita sedekahkan kpd
yg lain....
Ustadz:
------------
1. Karena berkaitan dengan hak orang maka kita harus mengembalikan
kepada orangnya selama orangnya masih ada.. kalau memang dananya belum ada maka
sampaikan petmintaan maaf kepada org yg haknya kita ambil dan akan berusaha
untuk membayarnya..
Boleh mensedekahkannya kalau orangnya sudah kita cari semaksimal
mungkin tetapi tidak ketemu..kalau masih ada maka tetap harus dikasih ke
orangnya kecuali dia meminta di sedekahkan.
02.Bunda Ningsih
1. Tentang zina
Fenomena sekarang ini kan banyak sekali orang berzina sebelum menikah....
Misal : ada dua orang yg berzina lalu mereka menikah.. Nah lalu mereka
berdua bertaubat setelah menikah... Apa taubat mereka diterima...???
Lalu yg sy tahu.. Dosa zina bisa menghalangi rezeki... Apakah kesulitan
rezeki bagi orang yg pernah berzina merupakan hukuman / media pertaubatan
mereka...
Ustadz
-----------
2. Sebesar apapun dosa yg dilakukan manusia maka Allah akan mengampuninya
termasuk zina.. dizaman Rasulullah saw ada wanita berzina kemudian dia benar2
bertaubat..maka rasulullah saw bersabda : seandainya taubat wanita tadi
dibagikan sama penduduk madinah maka cukup..
Berkenaan dengan kesulitan rizqi bukan hanya karena dosa berzina bisa
jadi secara umum karena dosa sehingga Allah menguji kita..
Tambahan :
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat,
sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
(QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud
(ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya
rizki dan hujan.”
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri,
maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang
mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku
anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang
mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab,
“Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan
berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.”
Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah
swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu
berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja
sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa
menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian
tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Sebagian ulama mengatakan di tambah shalat taubat berdasarkan
Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .
مَا مِنْ عَبْدٍ
يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ
، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Artinya: Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci
dengan baik, lalu berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada
Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya.
Kemudian Nabi membaca surat Ali Imron 3:135
،ثم قرأ هذه الآية:
[وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا
اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.
03. Bunda Endang
Maaf mau tanya ustd... Bagaiman carany qt bertaubat? Sholat? Doa gmn?
Ustadz
-----------
Walauoun sebagian ulama mengatakan shalat mutlaq saja..intinya
perbanyak amal ibadah..
Tata Cara Shalat Taubat
1. Berwudhu dengan sempurna (sesuai sunah).
2. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat yang lainnya, sama persis.
3. Tidak ada bacaan khusus ketika shalat. Bacaannya sama dengan shalat
yang lain.
3. Berusaha khusyuk dalam shalatnya, karena teringat dengan dosa yang
baru saja dia lakukan.
4. Beristigfar dan memohon ampun kepada Allah setelah shalat.
5. Tidak ada bacaan istigfar khusus untuk shalat taubat. Bacaan istigfarnya
sama dengan bacaan istigfar lainnya.
04. Bunda Mirna
Ustadz saya mw bertanya, adakah dosa yg tidak diterima taubatnya atau
tidak terampuni meski sudah bertaubat, terimakasih..
Ustadz
-----------
Semua dosa asal kita taubat nashuha akan di amouni oleh Allah swt..
sebesar apapun dosa yg kita lakukan..
عَنْ أَنَسِ بنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : (( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَـى : يَا ابْنَ
آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ
فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ
السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ
آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ
لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً )).
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai
anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku,
niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak
peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian
engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai
anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir
memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak
mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan
memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits
ini hasan shahih].
05. Bunda Syaefani
Ustadz afwan tanya tp agsk melenceng..bgmn cara mebyembuhkan penyakit
was was..
Ada seorang teman yg sulit sekali khusyuk dlm sholat..perasaannya ga
sah terus..jd ngulang2 terus..sdh sy kasih saran utk mmbiarkan perasaan itu tp
tdk bs ustadz..mhn pencerhannya..
Ustadz
-----------
Cara mengobati waswas
1. Tdk peduli atau tdk mengambil pusing keragu raguan tersebut
2. Mengambil sikap sebaliknya
3. Teluh berlatih dan sabar
4. Banyak berlindung dari godaan syetan
5. Pelqjari cara ibadah yg benar
06. Bunda Nurlia
Yg termasuk ghibah apa saja ustad? Apa membicarakan kebaikan org
skalipun jg disebut gibah? Bgmn kl qt bicara ttg kekurangan org lain/diri
sndiri didpn org yg brsngkutan...?
Ustadz
------------
Pertanyaan ukhti nurlia
Nabi menjelaskan definisi ghibah dalam sebuah hadits riwayat Muslim sebagai
berikut:
أَتَدْرُونَ مَا
الْغِيبَةُ قَالُوْا: اَللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا
يَكْرَهُ، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟ قَالَ: إِنْ
كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ
بَهَتَّهُ
Artinya: Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat
menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda :
Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada
yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana itu
betul-betul ada pada dirinya?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu
betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan
tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).
Imam Nawawi mendefinisikan makna ghibah sebagaimana dikutip oleh Ibnu
Hajar Al-Asqalani dalam Fatbul Bari Syarah Bukhari hlm. 10/391 demikian:
وقال النووي في
الاذكار تبعا للغزالي ذكر المرء بما يكرهه سواء كان ذلك في بدن الشخص أو دينه أو
دنياه أو نفسه أو خلقه أو خلقه أو ماله أو والده أو ولده أو زوجه أو خادمه أو ثوبه
أو حركته أو طلاقته أو عبوسته أو غير ذلك مما يتعلق به سواء ذكرته باللفظ أو
بالإشارة والرمز
Artinya: Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Adzkar mengikuti pandangan
Al-Ghazali bahwa ghibah adalah menceritakan tentang seseorang dengan sesuatu
yang dibencinya baik badannya, agamanya, dirinya (fisik), perilakunya,
hartanya, orang tuanya, anaknya, istrinya, pembantunya, raut mukanya yang
berseri atau masam, atau hal lain yang berkaitan dengan penyebutan seseorang
baik dengan lafad (verbal), tanda, ataupun isyarat.
07. Bunda Etty
Ustadz, bagaimna hukumnya jika seseorng yg cinta ghiba dn bertobat tp
tdak meminta maaf pd orng yg dighibah namun hanya berbuat baik, santun suka
menolong terhadap orng yg suka dicerita tersebut.syukron ustadz
Ustadz
------------
Dosa yg berhubungan dengan sesama manusia harus mekinta maaf kecuali
klu dia sudah tidak ada..
Klu ada hak yg belum di kembalikan maka kembalikan kepada ahli
warisnya..
Dosa syirik klu memang bertaubat sebelum meninggal maka akan tetap di
maafkan..
08. Bunda Mirna
Begini ustadz, saya kan punya temen dia nasrani, nah diantara doa"
saya suka terselip doa saya buat dia..sy berdoa agar Allah memberi hidayah buat
dia..adeknya sih sdh jd mualaf..dosa kah saya berdoa buat dia dan kel kecilnya?
Sy khawatir itu adlh dosa besar..
Ustadz
-----------
Mendoakan mendapatkan hidayah bagi siapapun bagus..nabi juga pernah
berdoa semoga allah memajukan islam dengan salah satu umar..ketika di thaif
j6ga nabi mendoakan penduduk thaif : ya allah allah berikanlah petunjuk bagi
mereka karena mereka belum mengetahui..
Disamping berdoa kita juga berusaha mendakwainya semampu yg kita bisa..
Dakwah yg paling efektif adalah dengan suri tauladan yg baik..banyak
kisah di zaman nabi yg masuk islam karena akhlaq beliau..
09. Bunda Nurseto
maaf mau tanya ustdz.. sblm
shalat tahajud, sy awali shalat taubat 2 rakaat..apa boleh ustdz? bagaimana
cara mengobati hati.. jika orang lain sangat menyakiti hati kita..? trmksh ustdz jawabannya..
Ustadz
------------
Silahkan bu..
Cara mengobati hati:
1. Berdoa
2. Mengetahui besarnya pahala memaafkan
3. Mengetahui besarnya pahala lapang dada
Seperti kisah sahabat nabi yg di jamin masuk surga dan di antara
amalannya adalah lapang dada..
4. Menyadari besarnya dosa sakit hati..
5. Membaca kisah2 sahabat atau salaf asholoh dalam mengobati hati
10. Bunda
Maaf ustadz mo tanya,
Mngenai sholt tahiyatul masjid,
Boleh g sholt tahiyatul masjid pda waktu2 trlarang
Cntoh pas mw maghrib..
Kta prgi ke masjid apa boleh
sholt smntra ktanya g boleh sholt ktka mathri terbenam..syukron
Ustadz
------------
Boleh silahkan..yg tidak boleh di waktu terlarang adalah shalat yg
tanpa sebab..sedangkan ketika masuk masjid ada sebab dan diperintahkan shlat
sebelu, duduk..
11. Bunda Nurlia
Skalian tanya ttg sholat jg ya ustd...kl sholat wudhu,syaratnya apa?
Apkh stlh wudhu hrs segera dilaksanakan?
Lbh dulu mana qt kerjakan sholat wudhu dgn sholat tahiyt.masjid,kl qt
berwudhu dimasjid?
Ustadz
------------
Didalam hadits di sebutkan wudlu kemudian shalat..artinya tidak
menunggu waktu lama..
Shalat tahiiyatul masjid dan shalat sunnah wudlu bisa di
satukan..intinya khan ketika masuk masjid jangan duduk sebelum kita shalat
dahulu..
Bisa jadi shalat tersebut shalat qobliyah..maka sudah masuk tahiyyatul
masjid..
12. Bunda Mala
Assalamualaikum ustadz,
Maaf diluar tema
skrg ini banyk yg jual online tapi kdg ada yg menipu, uang sdh
ditranfer tapi barang tdk dikirim...kita sdh menegurnya scr pribadi melalui sms
tapi ga direspon dan pura2 tdk tahu...kmdn kita menegurnya melalui online shg
banyak org yg tahu..dan membuat malu org tsb..apakah itu termsk dosa unt yg
menegurnya?Bagaimana dg dosa org tsb? Apakah termsk dosa memakan harta org
lain/tidak menunaikan hak org lain?
Ustadz
------------
Al-Bukhari no. 148 dan Muslim no. 669)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي
بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ
فَرَائِضِ اللهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى
تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke
salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu
dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah
satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajat.”
(HR. Muslim no. 1553)
Niat shalat sukur wudlu saja maka insya allah tahiyyatul masjid sudah
masuk..atau klu oas qabliyah niat shalat qabliyah saja
Ketika kita menegur di media online dengan tujuan supaya orang tidak
tertipu maka tidak masalah..makanya itu di kembalikan kepada niat masing..
Dia menipu dan tidak memberikan haknya adalah dosa..dan Allah melarang
kita memakan harta orang tanpa hak..lihat didalam alquran surat albaqarah ayat
188 setelah ayat shaum..
13. Bunda Neneng
Membicarakan kebaikan orang lain selama tidak ada niat iri dan dengki
tidak masalah..
Membicarakan kekurangan orang lain kalau tujuannya untuk kebaikan dia dan
memberi masukan maka di bolehkan..akan tetapi kalau tujuan untuk mencela dia
maka berdosa..
Bukannya dosa menyekutukan Allah tidak bisa di ampuni ustadz..والله اعلم
Ustadz
------------
Dosa syirik atau menyekutukan Allah akan di ampuni asal dia bertaubat
sebelum meninggal..
Dalam hadist di materi awal allah akan mengampuni dosa hamba asal
sebelum sakratul maut termasuk dosa syirik..
14. Bunda Fira
afwn ustadz tny..oh klo solat sunnah bs disatuin?trs niatny gmn?
Ustadz
------------
Pertanyaan ukti fira
aksudnya tahiyyatul masjid dan qabliyah atau syukur wudlu..
Didalam hadis khan disebutkan apabila salah seorang di antara kalian
masuk masjid maka janga duduk sehingga
dia shalat dulu..
Shalatnya khan umum..kalau pas shalat wajib maka kita laksanakan shalat
wajib,,kalaunpas shalat qobliyah silahkan shalat qabliyah..maka tahiyyatul
masjid sudah masuk..
Kalaupun mau melaksanakan shalat sunnah tahiyyatul masjid tersendiri
kemudian dia shalat qabliyah silahkan juga..
Syeik albani pernah di tanya masalah menggabungkan shalat tahiiyatul
masjid dan shalat sunnah wudlu..
Beliau menjawab
Yang lebih baik adalah masing-masing niat diberi haknya dari shalat,
tahiyyatul masjid 2 rakaat dan sunnah wudhu 2 rakaat. Adapun ketika melakukan
satu ibadah dengan diringi tambahan satu niat (yang lain), yakni menjadi dua
niat, maka ini ditulis baginya niat amal selebihnya. Dan amal kebaikannya ini
dilipatgandakan 10 kali lipat (bahkan) sampai 100 hingga 700 kali lipat. Allah
l melipatgandakan bagi siapa yang Allah
l kehendaki.
Jadi ketika ditulis juga baginya pahala niat amal tambahan ini,
dilipatgandakan pula amal kebaikannya itu (yakni) ketika dia menyertakan niat
lain bersamaan dengan amal tersebut dengan niatnya.
Niat itu sendiri tidak dilipatgandakan sehingga ditulis satu kebaikan.
Maka bilamana seseorang shalat sunah fajar dan sekaligus tahiyyatul masjid,
kita anggap bahwa Allah l menuliskan baginya 100 kebaikan, maka ditambahkan
kepada 100 kebaikan sunah fajar tersebut (pahala) satu tahiyyatul masjid, kalau
begitu ditulis baginya (pahala) satu niat (tahiyyatul masjid, pent.).
Adapun bila dia shalat 2 rakaat tahiyyatul masjid dan 2 rakaat sunnah
fajar, maka akan ditulis baginya 100 tambah 100 atau 10 tambah 10, sebagaimana
tersebut dalam hadits. Kalau begitu kita bisa gambarkan dengan tiga gambaran,
berdasarkan keutamaannya sesuai dengan urutan ini:
Yang paling utama, untuk tiap niat shalat dengan shalat tersendiri.
Bunda Fira : makasih ustadz atas jwbnny..
agak oot sdkt ustadz..tp bkaitan dgn mnggabungkan niat..klo puasa sunnah
apakah jg blh?berlaku seperti pnjelasan diatas?misal puasa ayyammul bidh pas
bersamaan dgn puasa senin/kms..
Ustadz:
Syeikh bin baz pernah di tanya maslaah tersebut..jawab beliau..
أيهما أفضل صيام
الأيام البيض أم الاثنين والخميس؟
كلها فاضلة، صيام الاثنين
والخميس أكثر أجر؛ لأنها أيام كثيرة في الشهر، أما الأيام البيض فهي ثلاثة أيام
فقط، فإذا صام الاثنين والخميس حصل له صيام ثلاثة أيام من كل شهر وحصل له زيادة،
فهذا أفضل وأكمل، وإن جمع بينها بأن صام البيض وصيام الاثنين والخميس كله خير، كله
طيب. المقدم: وربما تصادف الأيام هذه أيام البيض؟ الشيخ: قد تصادف قد تصادف نعم،
قد تصادف.
Mana yang lebih baik puasa ” ayyamul bidh ” atau puasa Senin dan Kamis
?
keduanya baek, puasa pada hari Senin dan Kamis memiliki pahala lebih,
karena ia memiliki jumlah hari yang bnyak dalam sebulan, sedangkan hari bidh
hanya tiga hari, jika dia berpuasa pada hari Senin dan Kamis bertepatan dengan
waktu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan dan membuatnya mendapatkan
kelebihan , maka hal ini lebih baik dan lebih lengkap, dan menggabungkan
keduanya antara puasa ayyamul bidh dan puasa Senin dan Kamis, semua baik.
aksudnya tahiyyatul masjid dan qabliyah atau syukur wudlu..
Didalam hadis khan disebutkan apabila salah seorang di antara kalian
masuk masjid maka janga duduk sehingga
dia shalat dulu..
Shalatnya khan umum..kalau pas shalat wajib maka kita laksanakan shalat
wajib,,kalaunpas shalat qobliyah silahkan shalat qabliyah..maka tahiyyatul
masjid sudah masuk..
Kalaupun mau melaksanakan shalat sunnah tahiyyatul masjid tersendiri
kemudian dia shalat qabliyah silahkan juga..
Syeik albani pernah di tanya masalah menggabungkan shalat tahiiyatul
masjid dan shalat sunnah wudlu..
Beliau menjawab
Yang lebih baik adalah masing-masing niat diberi haknya dari shalat,
tahiyyatul masjid 2 rakaat dan sunnah wudhu 2 rakaat. Adapun ketika melakukan
satu ibadah dengan diringi tambahan satu niat (yang lain), yakni menjadi dua
niat, maka ini ditulis baginya niat amal selebihnya. Dan amal kebaikannya ini
dilipatgandakan 10 kali lipat (bahkan) sampai 100 hingga 700 kali lipat. Allah
l melipatgandakan bagi siapa yang Allah
l kehendaki.
Jadi ketika ditulis juga baginya pahala niat amal tambahan ini,
dilipatgandakan pula amal kebaikannya itu (yakni) ketika dia menyertakan niat
lain bersamaan dengan amal tersebut dengan niatnya.
Niat itu sendiri tidak dilipatgandakan sehingga ditulis satu kebaikan.
Maka bilamana seseorang shalat sunah fajar dan sekaligus tahiyyatul masjid,
kita anggap bahwa Allah l menuliskan baginya 100 kebaikan, maka ditambahkan
kepada 100 kebaikan sunah fajar tersebut (pahala) satu tahiyyatul masjid, kalau
begitu ditulis baginya (pahala) satu niat (tahiyyatul masjid, pent.).
Adapun bila dia shalat 2 rakaat tahiyyatul masjid dan 2 rakaat sunnah
fajar, maka akan ditulis baginya 100 tambah 100 atau 10 tambah 10, sebagaimana
tersebut dalam hadits. Kalau begitu kita bisa gambarkan dengan tiga gambaran,
berdasarkan keutamaannya sesuai dengan urutan ini
15. Bunda Titin
Assalamualaikum, Saya mau tnya ustad.. Ada ttnga saya pelihara ikan dan
memberi makan ikan tsb dengan [maaf] jeroan celeng/babi. Itu bagaiamana hukumny
ustad? Sampai skrg saya sementara tdk mkn ikan klo teringat itu. Apakah kita
ikt berdosa ustad seandainya kita tdk tahu ikan yg kita makan dksh makanan
haram..?
Ustadz
------------
Waalaikum salam..
Silahkan saja tidak masalah..cuma kalau ikan itu mau di makan jangan
langsung di makan..harus di sterilkan dulu sebelum di makan dengan cara
disimpen di tempat yg tidak ada kotorannya..
Tapi bagusnya di ingatkan makanan yg bagus buat ikan masih banyak..
16. Bunda Kharisma
Ustadz...kalo kita paskajian seolah syurha si depan mata...tp keyikavsudah
kumpul keluarga...lupa dan lalai....gmn agar kita selalu istiqomah.....
Ustadz
------------
Agar istiqamah
1. Dekat dengan orang2 sholeh
2. Berdoa
3. Memgingat pahala istiqamah
4. Membaca sirah atau kisah orang2 istiqamah..
5. Memperbanyak amal ibadah dan menjauhi maksiqt
Doakan dan dakwai tetangga kita
walaupun non muslim..
Pahala klu mendakwai orang
AlhamduliLLAH..
Kita tutup dengan membaca
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم
وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment