Kajian Online WA Hamba اَللّه SWT Bunda 17 dan 18
Hari, tanggal : Jumat, 12 Desember 2014
Narasumber : Bunda Lara
Judul Kajian : Psikologi "The weak can never forgive"
Admin : Iin-Betti
Editor : Indah Permata Sari
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة
والسلام على رسول الله و على اله و صحبه و من اتبع الهدى، و بعد
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
"The Weak Can Never Forgive "
Dua anak perempuan memprotes keras keputusan ibunya untuk
menerima kembali ayah mereka yang sudah sekian lama tidak memberikan
nafkah pada keluarga. Setelah menikah-lalu cerai dengan sekian jumlah
wanita, di usia menjelang 60 tahun, sang ayah ‘bertobat’ ingin kembali
menjalani hidup bersama istri pertamanya.
‘Apa ibu lupa bagaimana ayah menyakiti hati ibu berkali-kali?’
‘Apa ibu tidak ingat saat-saat kita sulit mendapatkan uang, ayah dengan
gampangnya memberi macam-macam hadiah untuk para istri mudanya?’
‘Sekarang saat ekonomi kita sudah baik, ayah ‘cuma minta maaf’ dan mau
bergantung pada kita?’
‘Ya sudah, terserah ibu kalau mau memaafkan. Yang jelas, ayah harus
‘menyelesaikan urusannya’ dengan kami berdua dulu!’
Pertanyaan sekaligus pernyataan yang bertubi-tubi dilontarkan
oleh kedua anak perempuan mereka -yang saat ini sudah dewasa dan berkeluarga-
pada ibunya yang tampak pasrah, hanya duduk terdiam dan sesekali meneteskan
air mata. Barulah setelah lelah meluapkan emosinya pada ibunya,
kedua anak perempuan tersebut menangis bersama. Sepertinya kata-kata kemarahan
mereka tak akan cukup untuk mewakili rasa sakit hati pada ayah mereka yang
sudah sekian lama menyesak di dada.
Perkara memaafkan bisa jadi bukan hal yang mudah bagi sebagian orang.
Apalagi jika orang tersebut memiliki anggapan bahwa orang yang lemahlah yang
biasanya mudah memberi maaf. Padahal kemampuan untuk memaafkan adalah
salah satu atribut orang yang kuat. Orang yang sombong dan merasa
‘lebih’ belum tentu sanggup untuk meminta maaf.
Peribahasa mengatakan " it takes a strong person to say
sorry, and even stronger person to forgive".
Salah satu contoh yang bisa kita teladani tentang keutamaan memberi
maaf yaitu dari sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq RA, ayah Aisyah
RA (istri Rasulullah SAW). Beliau adalah orang yang memiliki banyak kelebihan,
namun tidak ‘sombong’ dan tidak suka ‘mendebat’ dalam menerima nasehat
kebaikan.
Aisyah "radhiallahu ‘anha" berkata, “Ketika Allah
telah menurunkan keterlepasanku (dari berita dusta yang disebarkan kaum
munafik), Abu Bakar Ash Shiddiq berkata tentang Misthah bin Utsatsah (kerabat
yang dinafkahinya karena kemiskinannya, ) : ‘Demi Allah, selamanya aku tidak
akan menafkahi Misthah sedikit pun, setelah apa yang dia katakan tentang
Aisyah"radhiallahu ‘anha"“.
Kemudian Allah berfirman:
"“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan)
kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang
berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”"
Abu Bakar bersegera meminta ampunan Allah SWT. Beliau berkata
‘Tentu, demi Allah, aku menginginkan agar aku diampuni Allah Ta’ala’.
Kemudian beliau memberi nafkah lagi kepada Misthah. ‘Demi Allah, aku
tidak akan meninggalkan nafkah untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Siapa orang yang tak pernah tersakiti dengan kata-kata seseorang;
siapa yang sama sekali tak pernah menyakiti dengan kata-katanya? Guru
kami pernah menasehati para muridnya untuk berhati-hati dalam berbicara. Islam
mengajarkan kita adab dalam berbicara, mendengar dan berdebat. Orang yang
suka mengumpat , mengolok-olok, menggunakan kata-kata kasar, menunjukkan
lemahnya iman dan labilnya emosi orang tersebut.
Dengan demikian orang-orang ini tetap ‘patut’ dikasihani. Beliau juga
mengingatkan untuk menggunakan kalimat yang santun, menghindari kata kata
mencemooh bahkan pada saat memberi nasehat pada orang-orang yang bersalah
sekalipun.
Namun jangan pernah menghina orang-orang shaleh, yang taat pada
perintah Allah SWT. Kata ulama, sifat seperti ini akan menjadi tabir pemisah
antara seorang hamba dan surga di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda “"Barang siapa yang beriman pada Allah SWT
dan hari akhir, maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam" (HR
Bukhari Muslim).”
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhoi Allah
SWT dan dia tidak mengira akan mendapatkan demikian, sehingga dicatat oleh
Allah SWT keridhoanNya bagi orang tersebut sampai hari kiamat. Dan seorang
lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah SWT yang tidak dikiranya akan
demikian, maka Allah SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari kiamat.” (HR
Tirmidzi).
Namun sekalipun sudah mendapat nasehat yang begitu bijak dari sang
guru, terkadang sulit bagi kami untuk bisa mentolerir orang-orang yang
mengolok-olok niat baik beliau, memfitnah beliau, mentertawai perjuangan dakwah
beliau.
Ternyata memaafkan orang –orang yang menyakiti kita, menyakiti orang
–orang yang kita kagumi, bukan otomatis kita bisa melupakan dengan
mudahnya kesalahan-kesalahan mereka.
Namun kita berusaha untuk- "letting go of the hurt"-
melepas rasa sakit itu. Sebagai muslim kita tentu paham bahwa pada
akhirnya, semua masalah bukan berakhir antara *kita dan orang-orang yang
menyakiti hati kita*, tapi yang ada hanyalah antara*kita dan Allah SWT*,
Rekapan Pertanyaan & Jawaban
*********************************************
Tanya :
Jika pernah disakiti seseorang, kemudian kita sdh lupa, kemudian orang
yg sama menyakiti teman yg lain dg cara serupa, sakitnya balik lagi dan lebih
hebat rasanya.
Bagaimana spy tidak terulang rasa sakitnya? Juga menghilangkan
keinginan utk.memakinya?
Jawab :
Tampaknya kita sebagau manusia memang tak bisa melupakan sama sekali
kesalahan yang dibuat orang lain ya. Ini hal yang wajar, hanya saja sebagai
Muslim kita perlu terus berikhtiar membersihkan hati, salah satunya dengan
meningkatkan interaksi kita dengan al Quran, sebagai obat hati kita agar tak
Mudah terpancing emosi.
Pengalaman pribadi saya, saat kita sedang jauh dengan al.Quran. bawaan
kita jadi cepat galau
Tanya :
Bunda, bgmn sikap kita dlm menghadapi org yg mengatakan sesuatu yg
menghinakan org lain?
Sdh pernah ditegur, dinasihati namun tetap diulangi...
Jawab :
kalau kita Sudah menasehati dengan berbagai cara yang baik dan bijak,
tapi dia tetap tak berubah, mungkin kita perlu Kasih jarak waktu beberapa saat,
berdoa agar Allah menggerakkan hatinya. Nanti coba lagi menasehati dia, Mudah
mudahan kita gak kapok sekalipun dia belum.berubah . Yang penting
tetap.optimis.Dan tidak menjudge.seseorang dengan label.buruk. siapa tahu Allah
memberi hidayah Suatu saat.
Tanya :
Bunda..bagaimana cara kita menghadapi org yg tdk mau meminta
maaf..selalu merasa dirinya benar..
Jawab :
memang sulit ya memaksa orang dewasa untuk meminta Maaf jika dia salah.
kalau anak kecil, masih enak melatihnya. Kalau Sudah dewasa Dan gak bisa
menahan.egonya, tampaknya tak.baik jika.dipaksa. kita hanya bisa
mengingatkan.besarnya pahala orang yang Mau meminta Maaf, Dan ingatkan resiko
memutuskan.silaturrahiim.
Tanya :
Bunda bagaimana jk kita berkata
aku memaafkanmu, misalnya spt itu, tp msh mengingat ingat kesalahannya dulu(
mengungkit2)
gmn spy menjadi pribadi pemaaf?
Jawab :
saya juga masih belajar bu untuk menjadi seorang pemaaf. Tetapi saya
terus beriktiar mengingatkan diri tentang pahala.yang Allah berikan pada
pribadi pribadi yang lembut Dan.bersih hatinya. Kita pernah membaca kan Suatu
riwayat Di.zaman Rasulullah SAW, dimana ada.orang yang suka.ke.mesjid,
ibadahnya tak.sekaliber.sahabat sahabat Rasulullah SAW , tapi Rasulullah
mengatakan pada sahabatnya bahwa orang tersebut adalah calon penghuni surga
hingga beberapa Kali. Ketika ditanya oleh seorang sahabat yang bermalam Di rumahnya,
dia memberitahu bahwa dia punya kebiasaan sebelum tidur selalu memaafkan
kesalahan orang lain, tidak mendendam, Dan senantiasa membersihkan
hatinya. Dengan rajin berinteraksi
dengan.Al.Quran, Inshaa.Allah kita bisa menjadi pribadi dengan.segala macam.kebaikan.
Tanya :
Dear Bunda Lara, Bolehkan kita memaafkan dengan syarat? Dan bolehkah
tidak seakrab sebelumnya dengan orang yang telah menyakiti firly? Berharap
kejadian tersebut tidak berulang lagi. Terima kasih Bunda.
Jawab :
Hemat saya, mungkin dalam.situasi tertentu, syarat untuk memaafkan tak
perlu diungkapkan secara gamblang, tapi kita bisa.utarakan menjadi
sebuah.harapan, bukan syarat. karena ada karakter orang tertentu yang tak suka
' diatur' sehingga malah menjauh jika
diberi syarat. Wallahualam
Ini hanya Sekedar strategi dalam.menyentuh hati ng lain, terutama mereka
yang masih besar egonya.
Tanya :
Assalamu'alaikum bunda. Sehubungan dengan memaafkan ini, ada istilah yg
sering kita dengar; "forgiven but not forgotten", dimaafkan tapi tidak
akan dilupakan (kesalahannya). Seharusnya tidak boleh demikian, benarkan bunda?
Kalau kita memaafkan berarti kita juga harus melupakan kesalahan orang yang
sudah melukai hati kita. Seperti yang bunda katakan, kita berusaha utk
"letting go of the hurt". Pertanyaan saya, bagaimana caranya agar
kita benar2 bisa ikhlas memaafkan? Jazakillah khair.
Jawab :
pepatahnya ttg memaafkan tapi tak melupakan menurut saya wajar terjadi
ya karena namanya manusia kita punya keterbatasan. Tapi setahu saya sebagai
Muslim kita harus terus berikhtiar.memperbaiki diri agar lebih Mudah memaafkan
orang lain Dan tidak mengungkit ungkit kesalahannya. Kalau kita memaksakan
diri.unuk melupakan sesuatu, biasanya malah jadi ingat terus, jadi lebih baik
tak dipikirkan, biarkan berkurang sakit hati kita seiring.waktu. Dan jangan
lupa berinteraksi dengan.Al Quran sebagai obat hati kita. Inshaa Allah
Suatu.saat kita bisa mencapai level ikhlas, seiring bertambahnya keimanan.
Tanya :
Assalamu'alaikum bunda. Sehubungan dengan memaafkan ini, ada istilah yg
sering kita dengar; "forgiven but not forgotten", dimaafkan tapi
tidak akan dilupakan (kesalahannya). Seharusnya tidak boleh demikian, benarkan
bunda? Kalau kita memaafkan berarti kita juga harus melupakan kesalahan orang
yang sudah melukai hati kita. Seperti yang bunda katakan, kita berusaha utk
"letting go of the hurt". Pertanyaan saya, bagaimana caranya agar
kita benar2 bisa ikhlas memaafkan? Jazakillah khair.
Klo ummi hanie yg mengkhianati merasa bersalah dan minta maaf nah klo
saya. Teman tadi malah tidak merasa bersalah..
dan ketika saya menghindar yg ada saya yg di salah2in... by sms
or.medsos
Jawab :
kasus ini ujiannya lebih berat ya mbak, benar benar.skunk kesabarannya,
karena delta berbalik
Karena fakta berbalik, pelaku
yang melakukan kesalahan, bertindak seolah sebagai korban, Dan sempat sempatnya
menebar fitnah. Namun usahakan jika kita menghindar, jangan terlalu lama,
karena khawatir memutuskan.silaturrahim. kalau Mau pahala.lebih besar, kita
coba maafkan dia.dari lubuk hati yang dalam, Dan doakan.dia agar berubah.
Tanya :
Assalamualaikum bunda, apakah memaafkan orang itu brrti dgn kita
mmbiarkan dia selalu berbuat seperti itu dan kita diam saja untuk mnjaga
suasana agar tidak trjadi perseteruan, krn smua beranggapan percuma
diperingatkan? Apa sikap saya, krn sy sendiri merasa heran dgn lingkungan kerja
sy yg hnya bisa menjelekkannya atau memprotes tindakannya dibelakang,
jazakillah bunda
Jawab :
kalau menurut saya, makan kesabaran bukanlah pasrah Dan berdiam diri,
tapi ada ikhtiar untuk merubah keadaan menjadi lebih baik, ada ikhtiar untuk
mencari solusi. Karena setahu saya, sebagai Muslim kita perlu beramar maruf
nahi munkar, hanya saja kita perlu sesuaikan caranya, kita lihat waktu Dan
kondisinya yang memungkinkan sehingga orang tersebut Mau mendengar pendapat
orang lain. Ini juga bagian dari ikhtiar. Mudah mudahan kita tak selalu diam
ketika melihat kemungkaran, tidak selalu dalam posisi selemah lemahnya iman
karena tak bersuara.
Jadi sesekali, mibtalah klarifikasi Dr orang tersebut ketika kita
mendengar info dia menjelek jelekan kita Di belakang. Kita perlu tabayyun
Tanya :
Ustadzah.. bolehkah kita marah atau mendiamkan saudara sendiri krn
selama ini mereka sudah menyia-nyiakan ibunda..
Mereka tidak mau merawat ibu yg sedang sakit n tak berdaya tapi mereka
selalu menyalahkan n menyudutkan saya di keluarga besar kami.
Selama ini saya mengalah n selalu memaafkan mereka tp semakim lama
perbuatan mereka semakin menjadi.. saya pikir apakah krn selama ini saya hanya
diam dan tidak pernah membela diri serta selalu memaafkan mereka hingga mereka
bisa semena-mena..
Oleh karena itu akhirnya saya mengambil sikap seperti itu.
Sebelumnya saya hanya pasrah pada Alloh, dan mohon agar Alloh
menunjukan kebenaran kepada keluarga besar yang termakan oleh perkataan mereka.
Jawab :
mashaa Allah, semoga senantiasa diberi kesabaran. Ini pujian yang
berat, ketika kita dikecam oleh saudara sendiri, namun ujian sebesar ini
tentunya menjanjikan pahala.yang besar juga ketika kita sabar. Sesekali cobalah
mengutarakan pendapat Dan harapan kita pada mereka, jangan pernah kita
memutuskan silaturrahim ya umi. Tapi jika kondisi tidak memungkinkan.untuk
berkomunikasi, kita bisa ambil.jarak.dulu, sweats terus mendoakan.saudara kita
agar tergerak hatinya melayani ibu.
Tanya :
Ustadzah.. ketika kita memiliki teman yg susah untuk memaafkan
kesalahan org lain, , shingga dia lbh menjaga jarak dan tdk mau menegur org yg
dianggap buat kesalahan... dr pd bertemu dgn org yg bersangkutan lbh baik dia
tdk dtg ke acr yg seyogyanya dia hadiri...
nasehat sdh diberikan.. tp ktnya hatinya msh bebal untuk memaafkan..
wlw ingin berusaha memaafkan tp dia tdk jamin bs menjaga hubungan baik
seperti dl, ,,
kita sebagai org k3,, apa lg usaha yg bs diberikan untuk menyambungkan
silaturrahim yg terputus ustadzah..?
Jawab :
Mashaa Allah, senangnya mendengar bunda yang peduli dengan masalah
saudara saudara yang lain. Jika nasehat dengan berbagai cara yang bijak tak
bisa juga merubahnya, hangs Allah yang maha bisa membolak balikan hati. Kita
perlu ingatkan tentnag dosa orang yang memutuskan silaturrahim. Bahkan Allah
maha pemaaf, memaafkan hambaNya yang punya kesalahan defining sekalipun,
tentunya kita tak boleh sombong melebihi
Pencipta kita kan ?
Selain mendoakan dia, kita bisa
berikhtiar menjalib komunikasi dengan pihak yang dianggap melakukan kesalahan
Dan memfasilitasi permintaan Maaf yang tulus dari.dia kepada teman kita
tersebut.
Penutup
DOA KAFAROTUL MAJLIS
اَسْتَغْفِرُ اللهِ
الْعَظِيْمِ .....
اَسْتَغْفِرُ اللهِ
الْعَظِيْمِ ....
اَسْتَغْفِرُ اللهِ
الْعَظِيْمِ ....
سبحانك اللهم
وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment