Kajian Online Hamba اللَّهِ
SWT UMMI 13 dan 14
Hari/Tanggal : Kamis / 27 November 2014
Narasumber : Ustadzh Ani
Tema: Tadzakur dan Tafakkur
Admin : HA 13 Annisa | HA 14 Neneng
Editor: Selli Novita
=================================
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه
ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد
ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا.. أما بعد.
ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ..
ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ..
: Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam telah menjelaskan hak-hak muslim atas sesamanya dalam sabdanya,
“Seorang
muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh mendzaliminya dan
menyerahkannya kepada musuh. Dan siapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya
maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan kesusahan
seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya kesusahan pada hari
kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya
pada hair kiamat. ” (Muttafaq 'alaih)
>Tadzakkur
Dan tiadalah yg tadzakkur (mengambil
pelajaran/ peringatan) kecuali orang2 yg ber inabah (kembali kepada Allah)
Al-Mu'min 13)
Hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran (tadzakur) Ar Ra'd 19
Tadzakur dan tafakkur adalah dua
manzilah yang membuahkan bermacam-macam ma'rifah, hakikat iman dan ihsan. Orang
yang arif senantiasa kembali pada tadzakur dengan melakukan tafakkur, dan
kembali kepada tafakkur dengan melakukan tadzakkurnya..
Sehingga terbukalah kunci hatinya
dengan izin Yang Maha Pembuka lagi Maha Mengetahui.
Tadzakkur adalah bentuk kata tafa'ul dari
kata dzikir dan ia kebalikan dari nisyan, yakni menghadirkan gambaran sesuatu yang
di ingat berdasarkan pengetahuan d dalam hati.
"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu
benar-benar suatu tadzkiroh (peringatan/pelajaran) bagi orang-orang yang
bertaqwa (Al Haqah 48)"
>Manusia ada 3 macam:
1. Orang yang hatinya mati, sehingga
ayat-ayat Allah tidak menjadi dzikra (peringatan) baginya.
2. Orang yang memiliki hati yang hidup
dan potensial, tetapi dia tidak mau mendengarkan ayat-ayat yang dibacakan.
3. Orang yang hatinya hidup dan potensial.
Dibacakan kepada ayat-ayat Allah, lalu dia mendengarnya dengan telinganya,
memasang pendengarannya dan menghadirkan hatinya
Penjelasan:
1.
Golongan pertama:
kedukannya sama dengan orang buta yang tidak dapat melihat.
2. Golongan kedua:
kedudukannya sama dengan orang yang melek (dapat melihat) yang mengarahkan
pandangannya ke arah lain dari objek. Sehingga kedua golongan ini tidak melihat
objeknya.
3. Golongan ketiga:
kedudukannya sama dengan orang yang melek, memusatkan pandangan pada objek,
dilihatnya dengan jarak yang pas sehingga dapat melihat objek dengan akurat
>Pilar-pilar tadzakkur ada 3 yaitu:
1. Memanfaatkan nasihat.
2. Mencari kejelasan pandangan dengan
ibrah/ pelajaran.
3. Memperoleh buah pikiran
>Nasihat ada 2 macam..
Nasihat dengan apa yang didengar, dan
nasihat apa yang disaksikan.
Nasihat yang didengar adalah mengambil
manfaat dari apa yang didengarnya berupa petunjuk dan bimbingan, dan
nasihat-nasihat yang datang melalui lisan para rasul dan apa yang diwahyukan
pada mereka.
Nasihat dengan apa yang disaksikan
ialah mengambil manfaat dari apa yang disaksikannya di dunia berupa berbagai
pelajaran dan hukum-hukum takdir. Juga apa yang disaksikannya berupa ayat-ayat
Allah yang menunjukkan kebenaran Rasul-rasul Nya.
>Syarat-syarat untuk memanfaatkan nasihat:
Syaikh al harawi berkata: seseorang
hanya bisa memanfaatkan nasuhat setelah dicapainya 3 perkara: sangat
membutuhkannya, tidak melihat aib atau kekurangan orang yang memberi nasihat,
dan tadzakkur (ingat) kepada janji dan ancaman.
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah, dan pelajaran yg baik, dan bantahlah mereka dengan cara yg
paling baik” ( An Nahl 125)
Syarat-syarat untuk mengambil ibrah:
pikiran yang hidup, mengetahui hari-hari (waktu), selamat dari berbagai ambisi.
Akal dan pikiran yang hidup adalah akal sehat yang mampu memahami sesuatu
dengan baik, dan dapat membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang
menimbulkan mudharat. Yang demikian itu merupakan cahaya yang dikhususkan Allah
untuk orang yang dikehendakiNya dari makhlukNya.
mari kita berdiskusi..
=============================
TANYA JAWAB HA UMI 13
1.
TANYA
Ustadzah, Allah membolak balikkan hati kita, apa kemampuan
mengambil ibroh itu juga merupakan ketentuanNya? Terima kasih
JAWAB:
Allah SWT memberi manusia akal untuk berpikir. Dari sisi ini
manusia diajak untuk berpikir mana yang haq dan batil.. Dengan ujian yang datang
dari Allah SWT maka Allah ingin melihat siapa diantara kita yang bertaqwa. Memang
Allah SWT membolak balikkan hati manusia, namun disaat manusia dekat dengan
Allah SWT maka kita mudah mendapat petunjuk dari Allah SWT
~ Abu abbas, Abdullah bin Abbas r.a berkata. Saya pernah
berada di belakang Nabi SAW, pada suatu hari. Beliau bersabda, "Wahai
anak, saya hendak mengajarimu beberapa kalimat: jagalah Allah niscaya Allah
menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya bersamamu; jika engkau
meminta, mintalah kepada Allah; jika engkau minta tolong, minta tolonglah
kepada Allah. Ketahuilah bahwasanya jika ummat manusia bersatu untuk memberimu
manfaat dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu
yang telah Allah tetapkan bagimi, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu
dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang
telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah
mengering (tintanya). Diriwayatkan Tirmidzi. (Hadis hasan lagi shahih)
TANYA JAWAB UMI 14
1.
TANYA
Afwan ustadzah kalau cara pendekatan sama orang yang punya
sifat. Seperti nomor 2 bagaimana ya...?
JAWAB:
Jika kita ingin pendekatan. Kenali karakter yang
bersangkutan, cari waktu yang pas untuk mendekati, bahasa yang digunakan pun yang
tepat. Dengan ketulusan kita insya Allah bisa masuk ke hatinya.. tentunya
sembari kita doa mohon kepada Allah SWT.
2.
TANYA
Pilar tadakkur yang ke-3 bagaimana cara mendapatkannya
ustadzah?
JAWAB:
Memperoleh buah pikiran merupakan suatu hal yang halus.
Fikrah (pikiran) memiliki 2 macam buah, yaitu tercapainya apa yang dicari
secara optimal dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sebagai upaya
memelihara haknya.
Karena pada waktu tafakkur, hati menjadi letih, disebabkan dari
berbagai usahanya untuk mendapatkan apa yang dicari.
Apabila makna-makna itu telah berhasil diperoleh dan telah
meresap ke dalam hati dan akal pikiran pun telah beristirahat maka kembalilah
ia, kmudian bertadzakkur (mengingat) apa yang telah diperoleh dan diketahuinya,
dan diapun merasakan kebahagiaan
3.
TANYA
Ustadzah.. di lingkungan hidup baik di kota atau di kampung
pasti saja selalu ada org yang senang bergosip.. bagaimana seharusnya kita menyikapi?
Sesama muslim itu seharusnya saling menutupi aib masing-masing.
JAWAB:
Gosip atau ghibah sudah seperti virus yang mewabah. Harus
ada pencegahnya. Minimal dari diri kita sendiri... Kalau kita mendengarnya.. lebih
baik kasih masukkan untuk di"cut"
tidak perlu dibicarakan. Lanngsung klarifikasi dengan yang bersangkutan.. Kecuali
kita membicarakan orang lain dalam rangka mencari solusi dari permasalahan
4.
TANYA
Assalamualaikum ustadzah, apakah bertadzakur bisa diambil
dari cobaan-cobaan hidup, susah maupun senang?
JAWAB:
Ia bisa..
5.
TANYA
Selama ini saya hanya membiarkan saja ustadzah,, karena tidak
ingin ikut campur jadi saya lebih baik diam.. apakah saya berdosa karena
membiarkan mereka bergosip?
JAWAB:
Seharusnya kita ambil sikap. Sebagaimana hadis..
Abu Sa'id Al khudzri ra. Berkata: saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda: barangsiapa di antara kalian mellihat kemunkaran hendaklah ia
mengubah dengan tangannya, jika tidak sanggup maka dengan lisannya, dan jika tidak
sanggup juga dengan hatinya. Itu adalah selemah-lemah iman. Diriwayatkan oleh Imam Muslim
Cukup sekian untuk hari ini. Semoga
bermanfaat
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu’alaikum
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment