HADIST TENTANG BAHAYA MENCINTAI DUNIA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, February 20, 2015

Kajian Online Telegram Hamba اَللّٰه Ta'ala

Hari / Tanggal : Jum'at, 20 Febuari 2015
Narasumber : Ustadz Khalid Syamhudi Al Bantani Lc

Tema : Hadist
Notulen : Ana Trienta



Assalamualaikum 
Kita mulai in sya Allah kajiannya

Hati-hati dari cinta Dunia!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِه وأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“

Takhrij Hadits

HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.

Makna Hadits.

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan cinta kepada akhirat dan zuhud dalam kehidupan dunia, serta celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu berambisi mengejar harta benda duniawi. Apabila seseorang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dan mengesampingkan akhirat, maka Allâh k akan menjadikan urusan dunianya berantakan, serba sulit, serta menjadikan hidupnya dalam kegelisahan. Dan Allâh  k menjadikan kefakiran di pelupuk matanya, selalu dihantui kemiskinan atau tidak pernah merasa cukup dengan rizki yang Allâh k karuniakan kepadanya. Dunia yang berhasil ia raih hanya sebatas apa yang telah ditetapkan baginya, meskipun ia telah bekerja keras pada seluruh waktunya dengan mengorbankan kewajiban beribadah kepada Allâh, mengorbankan hak-hak isteri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya. Cinta kepada dunia adalah sumber semua kejelekan, oleh karenanya tidak boleh menjadikan dunia sebagai tujuan hidup.

Faedah Hadits. 

-Orang yang cinta akhirat akan memperoleh rezki yang telah Allah tetapkan baginya di dunia tanpa bersusah paya. Beda dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia, dia akan memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin. Salah seorang ulama salaf pernah berkata, “Barangsiapa yang mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan)“.

-Dunia ini dilaknat oleh Allâh dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, oleh karena itu jangan jadikan dunia sebagai tujuan. Imam Ibnul Qayyim t mengatakan, “Cinta dunia adalah sumber semua kejelekan dan pokok semua kesalahan.” Apabila ditanyakan, “Mengapa itu bisa terjadi?” Maka Imam Ibnul Qayyim menjawab :

a. orang yang cinta dunia akan mengagungkan dunia, padahal dunia itu hina. Bahkan Nabi menggambarkan bahwa dunia itu lebih jelek daripada bangkai kambing yang cacat.

b. Dunia dan isinya ini dilaknat oleh Allâh, kecuali yang dicintai oleh-Nya. Sehingga orang yang cinta dunia akan terus-menerus mendapatkan fitnah.

c. Orang yang cinta dunia akan menjadikan dunia itu sebagai tujuan, padahal dunia ini hanyalah wasilah (perantara) untuk menuju akhirat. 

-Kekayaan yang hakiki adalah kekakayaan dalam hati/jiwa. Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“.

- Kebahagiaan hidup dan keberuntungan di dunia dan akhirat hanya untuk  orang yang cinta kepada Allah dan hari akhirat.

- Sifat yang mulia inilah yang menjadikan para sahabat menjadi lebih utama dan mulia di sisi Allah Ta’ala dibandingkan generasi yang  datang setelah mereka. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kalian lebih banyak berpuasa, (mengerjakan) shalat, dan lebih bersungguh-sungguh (dalam beribadah) dibandingkan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi mereka lebih baik (lebih utama di sisi Allah Ta’ala) daripada kalian”. Ada yang bertanya: Kenapa (bisa demikian), wahai Abu Abdirrahman? Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Karena mereka lebih zuhud dalam (kehidupan) dunia dan lebih cinta kepada akhirat”.

Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, selama hidup di dunia harus selalu mengerjakan amal-amal kebaikan dan beribadah kepada Allâh Ta’ala dalam rangka mempersiapkan diri-diri kita di kehidupan akhirat yang kekal. Mari!


Doa Kafaratul Majelis :

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!