
Senin, 02 Februari 2015
Ustadzah Pristia (Hukum Gibah)
Materi : SI
Materi : SI
Editor : Ana Trienta
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه و من اتبع الهدى، و بعد
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.،
أَمَّا بَعْدُ؛
Puji dan syukur panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas
karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi,
bersilaturahim, saling menasehati dan mengingatkan di majelis yang mulia
ini dalam keadaan aman fii amanillah sehat wal afiat
Mudah-mudaham
setiap huruf yang kita baca bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa
menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah SWT.
Semoga
shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut
tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir
zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik
Di
awal pengajian ini mari kita sama-sama untuk menata niat, menguatkan
niat dan melandasi langkah kita dengan niat ikhlas karena Allah Swt.
Pada kesempatan inipun mari kita sama-sama hadirkan hati dan pikiran
untuk mencari ilmu, serta setelah berakhirnya majlis ta'lim ini
senantiasa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk dibawa kepada keuarga
kita dan bisa menguatkan keimanan dan membuahkan amal shaleh.
Amin ya robbal 'alamin...
Amin ya robbal 'alamin...
Mari kita buka kajian kita siang ini dg membaca ummul quran....
Alfatihah......
Malam hari ini marilah gunakan sebagai saat yang paling tepat dalam bermuhasabah diri. Lisan kita, terkadang melakukan hal ini walau tipis-tipis. Saya yakin bunda semua paham akan materi yang saya sampaikan.
Kita manusia tak luput dari hal ini. Maka marilah kita sama-sama belajar dan saling mengingatkan. Agar iman kita subur. Insya Allah
Makna Ghibah
Apa itu ghibah? Ghibah atau menggunjing adalah membicarakan orang lain yang orang yang kita bicarakan itu tidak ada di sisinya dengan suatu perkataan yang apabila ia
mendengarnya maka membuatnya ia tidak suka.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari
jalan sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
:َﻝﺎَﻗ ،ُﻢَﻠْﻋَﺃ ُﻪُﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ﺫِﻛْﺮُﻙَ ﺃَﺧَﺎﻙَﺑِﻤَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ، ﻗِﻴﻞَ: ﺃَﻓَﺮَﺃَﻳْﺖَ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَﻓِﻲْ ﺃَﺧِﻲْ ﻣَﺎ :َﻝﺎَﻗ ؟ُﻝْﻮُﻗَﺃ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَﻓِﻴﻪِ ﻣَﺎ ﺗَﻘُﻮﻝُ ﻓَﻘَﺪْ ﺍﻏْﺘَﺒْﺘَﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْﻳَﻜُﻦْ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﻬَﺘَّﻪُ
“Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)? Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakan itu betul-betul ada pada dirinya?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan)” [HR. Muslim: 4690].
Haramnya Meng ghibah: Masalah ghibah kelihatannya adalah masalah yang sepele dan ringan, akan tetapi sebenarnya masalah ini adalah masalah yang sangat
berat karena menyangkut kehormatan seseorang. Apalagi kalau yang dighibah adalah saudara Muslim kamu sendiri yang mana kehormatan seoarang muslim sangat dijaga.
Rasulullah SAW bersabda :
ﺇِﻥَّ ﺩِﻣَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟَﻜُﻢْ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻛَﺤُﺮْﻣَﺔِ ﻳَﻮْﻣِﻜُﻢْ ﻫَﺬَﺍ ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ ﻓِﻲ ﺑَﻠَﺪِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ
“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-hartakalian, (dan juga kehormatan kalian) semua itu adalah haram atas kalian sebagaimana kesucian hari kalian ini (hari ‘Arafah), pada bulan kalian ini dan di negeri kalian yang suci ini.”
Mengenai hukum haramnya ghibah, dalilnya sudah sangat jelas sekali baik yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadist Nabi dan kesepakatan kaum muslimin sendiri. Men-ghibah adalah
perbuatan kemungkaran yang sangat besar yang sangat diharamkan, bahkan termasuk dari dosa-dosa besar. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ﻭَﻻ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻻ ﻳَﻐْﺘَﺐْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺃَﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﻛُﻞَ ﻟَﺤْﻢَ ﺃَﺧِﻴﻪِ ﻣَﻴْﺘًﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫْﺘُﻤُﻮﻩُ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻮَّﺍﺏٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ
"Janganlah sebagian kalian menggunjing/ mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS: Al-Hujuraat Ayat: 12)
SEBAB2 TERJATUH KE DLM GHIBBAH
Tdk
melakukan tatsabbut dan tabayyun (check and re-check), firman ALLAH SWT
:
“Wahai org2 yg beriman jika datang kepadamu seorg yg fasik membawa sebuah berita, maka tabayyun-lah kalian thd kebenaran berita tsb, agar jangan sampai kalian menimpakan kerugian pd suatu kaum karena kebodohan kalian, sehingga kelak kamu akan menyesal.” (QS 49/6)
“Wahai org2 yg beriman jika datang kepadamu seorg yg fasik membawa sebuah berita, maka tabayyun-lah kalian thd kebenaran berita tsb, agar jangan sampai kalian menimpakan kerugian pd suatu kaum karena kebodohan kalian, sehingga kelak kamu akan menyesal.” (QS 49/6)
Dikuasai oleh amarah dan hawa nafsu, maka seorg muslim adalah org yg kuat menahan hawa nafsu dan kemarahan tsb, karena keduanya adalah sifat syaithan dan tdk pantas seorg mu’min memilikinya, firman ALLAH SWT : “Dan orang yg menahan marahnya, dan orang yg memaafkan manusia, dan sesungguhnya ALLAH mencintai org2 suka berbuat baik.” (QS 3/134)
Lingkungan dan pergaulan yg jahat, suka mencaci dan berburuk-sangka, sbgm disebutkan dlm hadits : “Setiap manusia terlahir dlm fitrah, maka kedua orangtuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
Dengki dan Iri-hati, ketika kedengkian telah bersarang di dlm hati maka matahari yg terang bersinar akan terlihat gelap-gulita, tanaman yg indah merona akan nampak buruk dan sumpek. Ambillah pelajaran dari kisah putra Adam as, walaupun ia hidup dibwh asuhan seorang nabi, tetapi ketika kedengkian menguasai hatinya maka ia tega membunuh saudaranya sendiri, walaupun saudaranya itu telah menasihatinya dan tdk melawannya sama sekali, perhatikanlah ucapan Habil ketika akan dibunuh oleh saudaranya Qabil :
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, maka aku sekali2 tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH RABB sekalian alam.” (QS 5/28) lalu ia menasihati saudaranya dg halus tentang dosa dari perbuatan membunuh tsb, dg harapan saudaranya akan sadar :
“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dg membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka dan yg demikian itulah pembalasan orang2 yg zhalim.” (QS 5/29), tetapi kedengkian yg besar membuat Qabil tdk perduli lagi dg agama dan aturan syariat, demikianlahperbuatan dosa kedua yg dilakukan oleh makhluq adalah karena kedengkian.
Ujub, Ghurur dan Takabbur, ketika manusia atau kelompok manusia sdh merasa dlm hatinya bhw dirinya lebih pandai dan alim maka ia telah ujub, lalu jika ia mulai meremehkan dan mencela orang lain maka ia menjadi ghurur, dan ketika ia telah merasa bhw kebenaran hanya ada pd diri dan kelompoknya sementara yg lain semua salah dan ia tdk mau menerima kebenaran dr org lain walaupun disampaikan dg hujjah yg nyata maka ia menjadi takabbur. Lihatlah perkataan Fir’aun : “Apakah aku yg lebih baik ataukah org yg hina ini yg hampir tdk bisa jelas dlm berbicara?” (QS 43/52-53) Dlm ayat ini Fir’aun tdk memperhatikan kebenaran yg disampaikan oleh Musa, tp ia berusaha mencari2 kelemahan yg ada pd diri Musa saja dg tujuan untuk menghinanya.
Menutupi kelemahan diri, orang yg tdk mau diketahui kelemahannya sehingga ia berusaha menjelek2kan org lain, hal ini dilakukannya karena merasa ia akan kalah pengaruh dan ketenaran dari org yg di-ghibbah-nya, maka ia meng-ghibbah org tsb untuk menutupi kekurangannya dan kelompoknya dari org tsb, sehingga org2 memujinya dan menganggapnya alim dan orgpun menjelek2kan orang lain yg di-ghibbah-nya tsb.
Disibukkan dlm Hal Sepele, orang2 yg terbiasa disibukkan dg hal yg kecil dan tdk mengetahui masalah2 besar yg dihadapi oleh ummat akan terus mencari2 kesalahan orang lain, karena banyaknya waktu yg dimilikinya yg seandainya waktu tsb digunakannya untuk mengurus masalah2 ummat yg sdh sedemikian gawat ini maka tdk akan ada wkt baginya untk meng-ghibbah. Hal ini juga dimungkinkan karena tdk mengerti ttg prioritas amal yg harus dilakukan.
Tdk
mengetahui ttg Bahaya Ghibbah, ummat yg tdk mengetahui ttg dosa besar
dan bahaya ghibbah akan menganggap ghibbah sbg hal yg sepele, padahal ia
sangat besar disisi ALLAH SWT : “Dan kalian menganggapnya sepele,
padahal ia disisi ALLAH adalah sangat besar (dosanya).” (QS 24/15)
Berkata Imam Ibnu Katsir dlm tafsirnya : Tdk aku lihat dosa yg pelakunya
demikian keras ditegur oleh ALLAH SWT dan diancam dg azab yg sangat
keras, melainkan dosa org2 yg menuduh dg tuduhan bohong dan meng-ghibbah
ummul mu’minin Aisyah ra.
Tdk Terbiasanya Ummat dlm Hukum Syariah, ummat yg faham maka mereka akan segera menghentikan para pelaku ghibbah siapapun mereka, mencegahnya dg lembut dan keras atau meninggalkannya sama sekali sbg hukuman syariat terhadapnya agar para pelaku ghibbah menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yg benar.
Tdk Terbiasanya Ummat dlm Hukum Syariah, ummat yg faham maka mereka akan segera menghentikan para pelaku ghibbah siapapun mereka, mencegahnya dg lembut dan keras atau meninggalkannya sama sekali sbg hukuman syariat terhadapnya agar para pelaku ghibbah menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yg benar.
Tdk
Jelas dlm Penyampaian, kata2, ungkapan, cerita yg tdk jelas atau tdk
selesai, bisa mengakibatkan kesalahfahaman diantara yg mendengar. Maka
nabi SAW jika berbicara jelas, tegas dan tdk bertele2 agar yg mendengar
dpt memahaminya dg sempurna, dan beliau SAW juga biasa mengulangi
kata2nya 2 atau 3 kali, supaya jelas.
Bercanda
dan Main2, bercanda dan main2 dlm Islam ada batasnya, canda itu tdk
boleh memasukkan kejelekan org lain sbg bahan tertawaan dan permainan,
sabda nabi SAW : “Sesungguhnya seorg mengatakan 1 kata yg tdk
disadarinya bahayanya, yg akibatnya ia dilemparkan ke neraka dlm jarak
lebih jauh dari jarak Timur dan Barat.” (HR Bukhari 11/265-266, Muslim
2988, Tirmidzi 2315, Thabrani 2/985)
TANYA JAWAB
1. Jika sudah terlanjur kita melakukan ghibah, bagaimana cara menghapus dosa ghibah?
Jawab:
Jika kita melakukannya tidak sengaja, cepat-cepat bermuhasabah diri dan memohon ampun pada Allah. Taubat yang bersungguh-sungguh dan tidak mengulanginya
Jika kita melakukannya tidak sengaja, cepat-cepat bermuhasabah diri dan memohon ampun pada Allah. Taubat yang bersungguh-sungguh dan tidak mengulanginya
2. Bunda, kalau ghibah ada orang nya atau tidak ada bun? Maksutnya gini, misalnya kalau kita klarifikasi suatu masalah, terus orang yang berseteru sama kita ada juga disana. Nah mau ga mau kan kita menjelaskan
duduk permasalahannya. Dan umumnya adalah sesuatu yang kurang baik. Kalau itu termasuk ghibah bukan bun?
Jawab :
Jika mengklarifikasi dan ada orangnya didekat kita, itu bukan ghibah. Mencoba meluruskan masalahnya termasuk tabayyun. Asalkan klarifikasinya tidak dibumbui dengan emosi dan provokasi.
Jawab :
Jika mengklarifikasi dan ada orangnya didekat kita, itu bukan ghibah. Mencoba meluruskan masalahnya termasuk tabayyun. Asalkan klarifikasinya tidak dibumbui dengan emosi dan provokasi.
3.
Assalamu 'alaikum ummi,seseorg prnh berkata "sy tak khawatir berdosa kl
selalu membicarakan kejelekan si A dimana2..toh itu adl fakta,lagian
tiap shlt berjamaah di mesjid sy selalu bersalaman sm dia,dosa sy kn
hilang"..gmn cara menasehati org spt ini ummi?krn dia lbh tua dan termsk
org yg berpengaruh d masyarakat,setiap ada rapat/pertemuan sll
mengungkit kejelekan si A
Jawab
:
Wa'alaikumsalam. afwan baru balas ya nanda. sikap nanda hanyalah diam dan tidak merespon kata2 beliau atau tidak menanggapi secara serius. dan alihkan pembicaraan sebisa mungkin.
Wa'alaikumsalam. afwan baru balas ya nanda. sikap nanda hanyalah diam dan tidak merespon kata2 beliau atau tidak menanggapi secara serius. dan alihkan pembicaraan sebisa mungkin.
tentang bagaimana menasehatinya sepertinya butuh org lebih berpengaruh diatas beliau dan beliau segani. biasanya org tsb keras.
Semua sdh dihitung oleh Allah. jadi qt g perlu menghitungnya.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
"Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment