Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 18 Februari 2015
Narasumber : Ustadzah
Miftah
Rekapan Grup Nanda M 104
Tema : Manajemen Keuangan
Editor
: Rini Ismayanti
PENGHAMBAT REZKI
Utd Miftah
Assalammu’alaikum. Nanda sholihat yang Insyallah dimuliakan Allah. Pada kesempatan kali ini insyallah kita akan belajar bersama dengan materi seputar Manajemen Keuangan yang berjudul Penghambat Rezeki. Kita udah isi banyak dengan berbagai macam ilmu, bermacam amal tetapi kalau bocor lagi maka habislah, nah inilah yang disebut penghambat rezeki. Disni saya akan menyampaikan 3 penghambat rezeki, yaitu dengki, dendam, dongkol (3D). Apa perasaan yang muncul, ga enak kan? Jadi jangankan kita memendam perasaan tersebut, tapi menyebut atau menulisnya saja perasaan jadi tidak enak, hati ini seperti bergemuruh. Dengki ini bisa menghambat rezeki kita. Amalan bisa hangus, rezeki bisa ketunda, dan potensi bisa ketutup. Dan parahnya lagi dengki itu bisa memunculkan penyakit fisik bukan hanya penyakit hati. Parahnya luar biasa kan, kemana-mana kita habis. Jadi, bukannya orang lain yang menghalangi rezeki kita, tapi dengki kita terhadap rezeki orang lain, itulah yang menghalangi rezeki kita. Misalnya ada karyawan kita yang kerjanya gak benar, ya sudah pecat saja dengan baik-baik, namun jangan sampai hati kita dendam atau dengki, ikhlaskan yang terjadi.
Nanda sholihat.
Masalah dengki ini Rasulullah S.A.W telah menyebutkan bahwa orang yang dengki
itu hapus semua amalnya. Kenapa sampai sedemikian hebatnya, karena dia
menghimpun semua potensi-potensi yang tidak positif,
1). Negatif thinking terhadap orang lain
2). Negatif feeling, ada perasaan yang memendam
3) Negatif motivation
Sementara ketika seorang itu positif thinking, kita sama-sama tau positif thinking ini menarik sesuatu. Syukur menarik sesuatu, kemudian motivasi yang positif atau keihlasan itu menarik sesuatu. Ketika dia negatif thinking, feeling, dan motivation sebenarnya dia membuang sesuatu. Membuang sesuatu kan energi, makanya tadi ketika kita menyebut nama dengki, dendam, dongkol saja itu sudah ada perasaan gak enak. Karena sebenarnya secara energi dia sedang menolak hal itu, dan itu letihnya luar biasa ketika memendam dengki, dendam, dongkol. Hidupnya ga tenang, penuh dengan kegelisahan. Jadi, apa manfaatnya? Tentunya tidak ada.
1). Negatif thinking terhadap orang lain
2). Negatif feeling, ada perasaan yang memendam
3) Negatif motivation
Sementara ketika seorang itu positif thinking, kita sama-sama tau positif thinking ini menarik sesuatu. Syukur menarik sesuatu, kemudian motivasi yang positif atau keihlasan itu menarik sesuatu. Ketika dia negatif thinking, feeling, dan motivation sebenarnya dia membuang sesuatu. Membuang sesuatu kan energi, makanya tadi ketika kita menyebut nama dengki, dendam, dongkol saja itu sudah ada perasaan gak enak. Karena sebenarnya secara energi dia sedang menolak hal itu, dan itu letihnya luar biasa ketika memendam dengki, dendam, dongkol. Hidupnya ga tenang, penuh dengan kegelisahan. Jadi, apa manfaatnya? Tentunya tidak ada.
Nanda sholihat,
semuanya pasti banyak yang tau kalimat ini "memang sih saya paham ini ga
bagus buat saya, tapi gimana lagi saya dendam sama dia". Mungkin disini
diperlukan adanya sharing dengan teman-teman, melihat lagi orang-orang yang
bersyukur dan ditambah rezekinya oleh Allah, karena ketika kita dengki terhadap
rezeki orang lain atau melihat orang lain punya rezeki hati kita panas. Sebenarnya
yang kita lakukan itu adalah sedang tidak bersyukur dengan yang memberikan
rizki kepada orang lain. Ya, Allah udah memberikan rezeki ke dia, nah kalau
bisa kita bacakan alfatihah ke dia, orang lewat naik mobil mewah, kita doakan
mudah-mudahan dia mendapatkan rizki yang baik dari Allah. Artinya kita ridho
terhadap rizki yang diberikan Allah kepada orang lain. Dengan begitu Allah akan
memberikan rizki kepada kita tanpa batas. Orang yang mendengki orang lain,
malah terjadi dia mendengki diri dia sendiri. Betapa banyak orang yang tidak
melihat potensi dirinya, karena sebenarnya dia sedang tertutup dengan
kedengkian dia terhadap orang lain. Padahal dia mampu, hebat, bisa melakukan
sesuatu tapi alamnya itu tertutup dengan kedengkian, sehingga semua potensi dia
tertutup. Ketika potensi tertutup, rizkipun tertutup. Jadi, mulai sekarang mari
kita plongkan hati kita, mudah-mudahan plong juga rizki kita. Wallahu a’lam bis
Showab..,
TANYA JAWAB
Q : Bun kalo misalkan
kita punya temen nah dia tuh pendendam banget bun gmna ya?? Susah untuk di
bilanginnya
A : Apabila kita ada menjumpai orang yang mendengki, maka sikapilah hal tersebut dengan baik dan bijak, karena rasa iri, dengki seseorang sebetulnya adalah bentuk dari pengakuan akan diri dan eksistensi kita, hanya bentuknya lain. Hadapi dengan sabar dan doakan, bila bisa, dekati dan rangkul dia menjadi teman kita, bila memungkinkan atau bisa dilakukan, beri pemahaman agama (dengan cara yang baik, secara tidak langsung, tentang bahaya dengki). Memang menasehatinya butuh waktu yang tidak singkat, namun teruslah berupaya, insyallah dia bisa sadar atau setidaknya sdkit ada prubahan. Jangan balas kedengkiannya dengan kedengkian juga, karena itu membuat kita tidak ada bedanya dengan dia, tapi balaslah kedengkiannya dengan doa dan kebaikan. Maafkan dengan Tulus, nothing Tulus ga mulus.
A : Apabila kita ada menjumpai orang yang mendengki, maka sikapilah hal tersebut dengan baik dan bijak, karena rasa iri, dengki seseorang sebetulnya adalah bentuk dari pengakuan akan diri dan eksistensi kita, hanya bentuknya lain. Hadapi dengan sabar dan doakan, bila bisa, dekati dan rangkul dia menjadi teman kita, bila memungkinkan atau bisa dilakukan, beri pemahaman agama (dengan cara yang baik, secara tidak langsung, tentang bahaya dengki). Memang menasehatinya butuh waktu yang tidak singkat, namun teruslah berupaya, insyallah dia bisa sadar atau setidaknya sdkit ada prubahan. Jangan balas kedengkiannya dengan kedengkian juga, karena itu membuat kita tidak ada bedanya dengan dia, tapi balaslah kedengkiannya dengan doa dan kebaikan. Maafkan dengan Tulus, nothing Tulus ga mulus.
Q : Umy mau tanya,
gimana cara ngilangin iri, dengki? Aku kadang-kadang masih suka iri sama temen.
A : 1). Berusaha membuang sifat iri dengan ridho terhadap ktentuanNya dengan mengingat kebaikan dari oranglain.
2). Memohon perlindungan dari Allah atas sifat iri, serta banyak brzikir.
3). Duduk diam sejenak, mata tertutup. Selamilah rasa dengki yang timbul dalam diri kita. Telusuri sampai ke akar-akarnya. Apa yang membuat timbulnya dengki? Keberhasilan orang itukah? Kepemilikan, atau Kesejahteraan? Jika kita melakukan penyelaman/pemikiran dengan penuh kesadaran, kita akan meyadari bahwa sesungguhnya, semua itu adalah karunia Allah untuknya. Kita harus menyadari bahwa Allah berhak memberi kemulian, kekayan, keberhasilan, ketenaran dll, kepada siapa saja yang dikehendakiNya dan itu adalah hak Allah SWT sepernuhnya. (QS. Ali ’Imran [3] :26)
4). Jangan pernah membanding-bandingkan kepandaian atau kelebihan yang kita miliki dengan orang lain dan jangan pernah mencari-cari kekurangan orang lain.
5). Agar kita terhindar dari penyakit hati iri hati dan dengki sebaiknya selalu bersikap rendah hati, tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang rendah hati kalaupun misalnya ia tahu bahwa ia memiliki banyak kelebihan dibanding orang lain ia tidak akan merasa bangga apalagi membanggakan kelebihannya. Setiap kelebihan yang dimilikinya akan dinikmatinya dengan penuh rasa syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Pencipta yang telah memberikan kelebihan dan keberuntungan tersebut terhadap dirinya. Begitu pula dengan kekurangan yang ada pada diri, sebaiknya diterima dengan ikhlas, sehingga kekurangan yang ada pada diri, tidak mengakibatkan rendah diri dan menjadi iri hati serta dengki di saat melihat orang lain memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Percayalah bahwa dibalik kekurangan pada seseorang pastilah ada pula kelebihan yang dimilikinya
6). Sadarilah, dengki itu sangat melelahkan, orang yang membiarkan dirinya dikuasai oleh iri hati dan dengki akan menanggung beban berat yang tidak seharusnya. Karena setiap kali ia melihat orang yang didengkinya dengan semua kesuksesannya, hati dan persaannya menderita dan hatinya semakin penuh dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan,,, negatif lainnya. Sungguh sangat tidak enak menjalani kehidupan seperti itu.
A : 1). Berusaha membuang sifat iri dengan ridho terhadap ktentuanNya dengan mengingat kebaikan dari oranglain.
2). Memohon perlindungan dari Allah atas sifat iri, serta banyak brzikir.
3). Duduk diam sejenak, mata tertutup. Selamilah rasa dengki yang timbul dalam diri kita. Telusuri sampai ke akar-akarnya. Apa yang membuat timbulnya dengki? Keberhasilan orang itukah? Kepemilikan, atau Kesejahteraan? Jika kita melakukan penyelaman/pemikiran dengan penuh kesadaran, kita akan meyadari bahwa sesungguhnya, semua itu adalah karunia Allah untuknya. Kita harus menyadari bahwa Allah berhak memberi kemulian, kekayan, keberhasilan, ketenaran dll, kepada siapa saja yang dikehendakiNya dan itu adalah hak Allah SWT sepernuhnya. (QS. Ali ’Imran [3] :26)
4). Jangan pernah membanding-bandingkan kepandaian atau kelebihan yang kita miliki dengan orang lain dan jangan pernah mencari-cari kekurangan orang lain.
5). Agar kita terhindar dari penyakit hati iri hati dan dengki sebaiknya selalu bersikap rendah hati, tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang rendah hati kalaupun misalnya ia tahu bahwa ia memiliki banyak kelebihan dibanding orang lain ia tidak akan merasa bangga apalagi membanggakan kelebihannya. Setiap kelebihan yang dimilikinya akan dinikmatinya dengan penuh rasa syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Pencipta yang telah memberikan kelebihan dan keberuntungan tersebut terhadap dirinya. Begitu pula dengan kekurangan yang ada pada diri, sebaiknya diterima dengan ikhlas, sehingga kekurangan yang ada pada diri, tidak mengakibatkan rendah diri dan menjadi iri hati serta dengki di saat melihat orang lain memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Percayalah bahwa dibalik kekurangan pada seseorang pastilah ada pula kelebihan yang dimilikinya
6). Sadarilah, dengki itu sangat melelahkan, orang yang membiarkan dirinya dikuasai oleh iri hati dan dengki akan menanggung beban berat yang tidak seharusnya. Karena setiap kali ia melihat orang yang didengkinya dengan semua kesuksesannya, hati dan persaannya menderita dan hatinya semakin penuh dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan,,, negatif lainnya. Sungguh sangat tidak enak menjalani kehidupan seperti itu.
Q : Saya mau tanya
Bun..apakah dosa dongkol itu juga bisa mempengaruhi terhambatnya do'a
dikabulkan ya bun?
A : Yap, dengki, dendam, dongkol,, yang ada hanya damai..damai..damai. Jadi, doakan saja orangnya untuk selalu diberikan hidayah (alfatihah). Jangan biarkan dendam merasuki, maafkanlah. Kalau belum juga terkabulnya do'a kita, bersikaplah husnuzhon, yakin Allah pasti mengabulkan, namun mngkin Allah akan mengabulkannya di saat yang paling tepat, jadi kita harus sabar, Insyallah akan ada hikmah.
A : Yap, dengki, dendam, dongkol,, yang ada hanya damai..damai..damai. Jadi, doakan saja orangnya untuk selalu diberikan hidayah (alfatihah). Jangan biarkan dendam merasuki, maafkanlah. Kalau belum juga terkabulnya do'a kita, bersikaplah husnuzhon, yakin Allah pasti mengabulkan, namun mngkin Allah akan mengabulkannya di saat yang paling tepat, jadi kita harus sabar, Insyallah akan ada hikmah.
Q : Oh iya bun....Iri,
dengki, dusta, khianat kan itu penyakit hati...
Nah klo penyakit seperti itu sudah menjalar dan mendarah daging pada seseorang....Udah dinasehati, sering diingatkan, tapi ga mempan, jalan apa yang harus ditempuh baik oleh saudaranya atau orang tersebut agar penyakinya yang udah stadium akhir itu membaik?
A : Kalau udah parah penyakitnya dan ga bisa diobati lagi, ya pasrahkan saja dia ke Allah, biar Allah yang mengeksekusinya, kita sebagai yang sehat kudu bersiaga agar tidak tertular pnyakit dengan memprkuat antibodi tubuh (istighfar), kalau tkut badan kita lemah sehingga pnyakit mudah datang ya sebaiknya dihindari sumber penyakitnya
Nah klo penyakit seperti itu sudah menjalar dan mendarah daging pada seseorang....Udah dinasehati, sering diingatkan, tapi ga mempan, jalan apa yang harus ditempuh baik oleh saudaranya atau orang tersebut agar penyakinya yang udah stadium akhir itu membaik?
A : Kalau udah parah penyakitnya dan ga bisa diobati lagi, ya pasrahkan saja dia ke Allah, biar Allah yang mengeksekusinya, kita sebagai yang sehat kudu bersiaga agar tidak tertular pnyakit dengan memprkuat antibodi tubuh (istighfar), kalau tkut badan kita lemah sehingga pnyakit mudah datang ya sebaiknya dihindari sumber penyakitnya
Q : Berarti siapapun
yang dengki, iri, cari muka, sombong, angan d balas yaa bund. Terus klu
kebaikan kita di balas dengan fitnah perkataan bund
A : Yap, walaupun kebaikan kita malah dibalas dengan fitnahan tidak apa-apa, kalau kita tetap tegar, orang tersebut lambat laun akan terbuka kedoknya suatu saat, dimana Allah akan membuka hati orang lain untuk tahu kebenaran cerita tersebut seperti apa usaha kita, ceritakan saja kebenaran kepada yang disebarkan fitnah, Insyallah mereka juga akan berfikir.
A : Yap, walaupun kebaikan kita malah dibalas dengan fitnahan tidak apa-apa, kalau kita tetap tegar, orang tersebut lambat laun akan terbuka kedoknya suatu saat, dimana Allah akan membuka hati orang lain untuk tahu kebenaran cerita tersebut seperti apa usaha kita, ceritakan saja kebenaran kepada yang disebarkan fitnah, Insyallah mereka juga akan berfikir.
Q : Klo misal kita
punya dosa..terus sudah taubat..kita bisa tau dari mana taubat kita sudah
diterima Allah blum? Sedangkan kita kadang ingat trus dan slalu nyesel,
menangisi dosa itu (agi ngrasain itu bun.. )
A : Ada beberapa point penting yang perlu diketahui. Pertama, bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Penerima taubat dan memerintahkan kita bertaubat.
Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Penerima taubat dan Maha Kasih (QS. Al-Baqarah : 37) . Kedua, buat umat Rasulullah SAW, dosa dan taubat itu memang tidak tampil secara visual, tetapi ada ciri yang bukan menjadi tolak ukurnya.
Yang bisa kita lihat hanya ciri luar, tetapi belum tentu apa yang nampak itu menggambarkan apa yang sesungguhnya. Di antara ciri luar misalnya :
a. Sudah Tidak Lagi Melakukan Dosa tsb (taubat nasuhah)
b. Menyesal dan Trauma
Yang namanya orang menyesal apalagi trauma, maka seharusnya dia tidak lagi mengingat-ingat peristiwa buruk yang menimpanya. Kalau ada orang mengaku sudah bertaubat dari dosa, tetapi masih sangat menceritakan dosa-dosanya dengan suka ria bahkan bangga, maka kita perlu pertanyakan sikapnya itu. Taubat dari dosa kok bangga? Taubat dari dosa kok malah mengulang-ulang cerita buruk?
c. Mengajak Orang Untuk Menghindari Dosa Tersebut.
Selain itu biasanya orang yang benar-benar bertaubat akan sangat menyesalkan kalau sampai ada orang lain yang terperosok di lubang yang sama. Misalnya sudah ketika kaki kita terinjak lubang menganga di tengah jalan, maka tindakan yang baik adalah memasang tanda untuk mengingatkan orang lain agar tidak terkena musibah yang sama
A : Ada beberapa point penting yang perlu diketahui. Pertama, bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Penerima taubat dan memerintahkan kita bertaubat.
Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Penerima taubat dan Maha Kasih (QS. Al-Baqarah : 37) . Kedua, buat umat Rasulullah SAW, dosa dan taubat itu memang tidak tampil secara visual, tetapi ada ciri yang bukan menjadi tolak ukurnya.
Yang bisa kita lihat hanya ciri luar, tetapi belum tentu apa yang nampak itu menggambarkan apa yang sesungguhnya. Di antara ciri luar misalnya :
a. Sudah Tidak Lagi Melakukan Dosa tsb (taubat nasuhah)
b. Menyesal dan Trauma
Yang namanya orang menyesal apalagi trauma, maka seharusnya dia tidak lagi mengingat-ingat peristiwa buruk yang menimpanya. Kalau ada orang mengaku sudah bertaubat dari dosa, tetapi masih sangat menceritakan dosa-dosanya dengan suka ria bahkan bangga, maka kita perlu pertanyakan sikapnya itu. Taubat dari dosa kok bangga? Taubat dari dosa kok malah mengulang-ulang cerita buruk?
c. Mengajak Orang Untuk Menghindari Dosa Tersebut.
Selain itu biasanya orang yang benar-benar bertaubat akan sangat menyesalkan kalau sampai ada orang lain yang terperosok di lubang yang sama. Misalnya sudah ketika kaki kita terinjak lubang menganga di tengah jalan, maka tindakan yang baik adalah memasang tanda untuk mengingatkan orang lain agar tidak terkena musibah yang sama
Q :
Menghindari....berati harus ngejauhi gt bunda? Afwan, semisal orang tersebut
adalah orang dekat kita..Itu gimana? Kita ibarat makan buah simalakama bun
A : Ngehindar maksudnya bukan ngejauhi tetapi membatasi diri dengan interaksi secukupnya, misalnya menyapa atau sekedar silaturahim, namun tidak sampai curhat atau bicara terlalu lama. karena ditakutkan kita terbawa emosi atau ikut terjangkit penyakit hati
A : Ngehindar maksudnya bukan ngejauhi tetapi membatasi diri dengan interaksi secukupnya, misalnya menyapa atau sekedar silaturahim, namun tidak sampai curhat atau bicara terlalu lama. karena ditakutkan kita terbawa emosi atau ikut terjangkit penyakit hati
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dpatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment