Rabu, 18 Februari 2015
Ustadzah Widya (Berwirausaha)
Grup Ummi M8 (Bd. Nury & Bd. Ajeng)
Notulen : Nury
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan hanya kepada Allah SWT. Atas izinnya kita bisa bersilaturahim di group kajian ilmu ini.
Sholawat beserta salam. Semoga tercurah kepada Rasulullah SAW. Maafkan kami ya Rasulullah.. sekian abad dari masamu, masih belum sempurna mencintaimu bunda, sholehah,, semoga malam ini adalah malam yang berkah dengan ilmu dan hikmah ya bunda..
Saya sedang mengusung misi mom preneur atau ibu yang mandiri. Mandiri secara ilmu bagaimana bisa berwirausaha. Tahukah bunda, kenapa kita harus mandiri ? Tentunya mandiri dalam koridor yang benar yah.
Tidak mengabaikan kodrat kita sebagai ibu, juga sebagai istri, namun mampu menjadi ibu yang serba bisa. Pernahkah terpikir oleh bunda, jika suatu saat suami kita ditakdirkan Allah wafat lebih dahulu dari kita, sudah siapkah kita menggantikan peran suami ?
Saya ingin share kisah nyata, sahabat dekat saya 2 bulan yang lalu di tinggal suami. Beliau meninggalkan 3 anak yang masih kecil. Ketiganya masih sekolah. Sahabat saya kondisinya tidak mandiri secara skill atau kemampuan mennghidupi ketiga anak nya.
Dari kejadian ini, sempat menyiratkan hikmah yang dalam buat saya dan semakin memicu semangat, kalau seorang ibu memang harus mandiri. Kita lanjutkan dulu ya... Saya mau tanya, sebenarnya kalau kita memulai usaha apakah harus selalu dengan modal? Padahal modal non materi sudah Allah berikan kepada kita semua. Kadang kita mengabaikan modal tersebut. Ada yang tahu, modal apakah itu?
Bunda, Allah telah memberikan modal yang luar biasa kepada kita semua. yaitu modal "DIRI KITA" dan "WAKTU". Ketika Allah memberi kita modal diri, berarti Allah sudah memberikan modal yang nilainya jauh dari nilai materi.
juga modal waktu, berarti Allah telah memberikan banyak kesempatan untuk memulai. Sekarang kita bahas tentang modal dulu ya..
Banyak para bunda yang memulai usaha tapi gak percaya diri karena gak ada modal. Karena orientasi modalnya selalu ke modal materi. Jadi bunda, modal awal memulai usaha adalah dengan memaksimalkan modal dari Allah dulu yaitu diri kita dan waktu kita. Padahal kalau kita maksimalkan modal yang telah Allah berikan, hasil nya akan lebih dari yang kita bayangkan. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan, Namun kita seringkali bahkan tidak tahu apa kelebihan yang kita miliki. Seringkali malah tidak yakin dengan apa yang telah Allah berikan,
Bahkan kita juga malah tidak tahu, apa tujuan hidup kita, juga apa yang kita cita-citakan?
Bunda, setiap kita itu unik. Allah sudah menciptakan kita dengan sangat sempurna. Jadi setiap kita pasti punya kelebihan. Apa kemampuan yang kita miliki? Bagaimana kita mengatur waktu kita? Apa tujuan hidup kita?
Bunda, saya memulai usaha dengan modal materi hanya Rp. 12.000 saja. Saat itu saya berjualan busana muslim via online. Selepas nganter anak sekolah, saya mampir ke warnet kurang lebih 3 jam. Saya menjualkan koleksi busana teman saya, dan berakad bagi keuntungan dari baju yang terjual. Alhamdulillah hari pertama saya untung Rp. 50.000. Hari berikutnya saya lakukan proses yang sama dan fokus kepada usaha. Laba setiap hari pun bertambah menjadi Rp. 300.000 dengan menjual baju sekitar 7 pcs saja. Wah lumayan juga ya, sebulan jadi Rp. 9.000.000. Akhirnya saya bisa beli laptop sendiri. Semakin hari pesanan semakin banyak, sampai akhirnya Allah memberi rezeki bisa buka toko.
TANYA JAWAB
1. Ustadzah, saya mau sharing. Saya kan mulai usaha jual tas KW. Modal awal Rp. 1.300.000. Sekarang omzet sudah jadi 5,6. Cuma uangnya ga keliatan karena di kredit. Dan ketika ada yang bayar di puter lagi beli pesanan yang lain. Nah yang mau saya tanya bagaimana caranya supaya uangnya bisa tetep muter tapi saya juga bisa pakai labanya untuk keperluan rumah? Saya masih bingung.
Jawab: Saya paham. Itu memang tradisi di perumahan ya bunda. Tapi coba bunda amati, kadang-kadang ibu-ibu kompleks kalau beli baju di matahari bisa bayar tunai lho. Sistem kredit terjadi karena kita memberi peluang. Kita ubah SOP nya bu, pembayaran tunai. Kalau sudah terlanjur dan ibu bisa manage resikonya, tafadhol. Hanya saja, perkembangan usaha kita akan lambat.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
"Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment