TIGA SIKAP TERHADAP DUNIA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, February 24, 2015

Kajian Online Telegram Hamba اَللّٰه Ta'ala

Hari / Tanggal : Selasa, 24 Februari 2015
Narasumber : Ustadz Kaspin Nur
Tema : Kajian Islam
Notulen : Ana Trienta

Assalamualaikum
Hari ini saya isi dimari ya?
Sebenernya masih pena-saran dengan bahasan tahnik semalam, kita tunggu esok in syaAllah bersama ust Dian....


Hari ini bersama saya in sya Allah tapi karena sering muncul posting maka jadi begitu

Baik, yang belum sarapan silahkan sarapan...

Ketika manusia berorientasi kepada kehidupan akhirat, bukan berarti dia tidak boleh menikamati kehidupan di dunia ini, selama dia tidak mengabaikan tempat kembalinya.


Allah swt. Berfirman, ”Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa permpuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.”(Ali-Imran: 
Ketika menafsirkan kalimat,”Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan apa-apa yang diingini,” Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur’an mengatakan bahwa ungkapan kalimat ini tidak memiliki konotasi untuk menganggapnya kotor dan tidak disukai. Tetapi ia hanya semata-mata menunjukkan tabiat dan dorongan-dorongannya, memempatkannya pada tempat tanpa melewati batas serta tidak mengalahkan apa yang lebih mulia dan lebih tinggi dalam kehidupan serta mengajaknya untuk memandang ke ufuk lain setelah menunjukan vitalnya apa-apa yang diingini itu, dengan tanpa tenggelam dan semata-mata bergelimang di dalamnya.

Disinilah keistimewaan Islam dengan memelihara fitrah manusia dan menerima kenyataannya serta berusaha
mendidik, merawat dan meninggikannnya, bukan membekukan dan mematikannya.

Bagi seorang muslim, bukan tidak boleh memiliki dan menikmati kehidupan dunia ini, yang penting adalah jangan sampai kehidupan dunia membuat manusia menjadi lupa dan lalai. Allah swt. Berfirman, 
”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu dari pengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”(al-munaafiquun: 9)
Paling tidak, ada tiga sikap positif yang harus kita miliki dalam memandang kehidupan dunia, yaitu sebagai berikut.

1. Capai segala kenikmatan dunia dengan cara yang baik dan halal, bukan dengan menghalalkan segala cara. Bahkan
seandainya untuk mendapatkan kenikmatan itu harus di kejar sampai ujung dunia, maka hal itu tidak menjadi masalah. Allah swt. Berfirman,
”Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”(al-Jumu’ah: 10)
2. Gunakan apa-apa yang sudah kita peroleh dengan cara yang baik dan untuk kebaikan. Allah swt. Berfirman,
”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”(al-Qashash: 77)
3. Jangan sampai lupa kepada Allah swt. Dalam menikmati hal-hal yang bersifat duniawi sehingga tetap dalam kerangka bersyukur dan beribadah kepada Allah swt., sebagaimana firman-Nya,
”Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ’sesungguhnya jika kami bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’”(Ibrahim: 7)
Sumber : Ust. Ahmad Yani 160 Materi dakwah

Demikian share pagi ini yang ga punya pertanyaan jangan nanya? misalnya, saya mau nanya apa ya?
Ituh!

Ya. Alhamdulillah, kita tutup dengan hamdalah
alhamdulillah

PENUTUP
Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!