Selasa,
3 Maret 2015
Ustadzah
Fitri (AL HIQD-DENGKI)
Grup
Nanda M111
Editor:
Wanda Vexia
Notulen
: Baita
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ له
Pencipta
dan syukur hanya pantas menjadi milik Allah 'azza wa jalla, pemilik & pencipta seluruh yg hidup maupun yg mati, yg hanya
kepadaNya lah seluruh alam semesta bertasbih, bahkan burung-burung pun
bertasbih melalui setiap kepak sayap mereka.
Shalawat
salam tercurah limpahkan ke hadiran sang kekasih, Rasulullah shalallahu 'alaihi
wa sallam, yg bahkan kalimat terakhir blio adalah umatku, umatku, betapa besar
cinta belio kepada umatnya. Semoga tak pernah lekang pula cinta kita kepada
sang musthofa.
Al
Hiqd Menurut bahasa, ﺍﻟﺤﻘﺪ (al-hiqd) mempunyai arti : menahan dan mencegah,
seperti ungkapan : ﺣﻘﺪ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﺣﻘﺪﺍ ، ﻭﺃﺣﻘﺪ, artinya hujan tertahan dan tidak turun.
Kata yang serupa dengan ﺍﻟﺤﻘﺪ (Al-Hiqd) adalah: ﺍﻟﻀﻐﻦ (adh-dhighn), ﺍﻟﻮﻏﺮ (al-waghr), ﺍﻟﺪّﻭﻯ (ad-dawa’), ﺍﻟﻐﻞ (al-ghill). ﺍﻟﻀﻐﻦ (adh-dhighn), mempunyai beberapa arti : condong atau zalim, berkerumun dengan kedengkian, menolak untuk memberikan yang ada pada diri karena suatu hal.
ﺍﻟﻮﻏﺮ (al-waghr
), mempunyai beberapa arti : kobaran panas yang dahsyat atau kobaran marah, penuh
dengan kemarahan, suara.
ﺍﻟﺪّﻭﻯ (ad-dawa’),
berarti : dengki, penyakit, TBC, atau penyakit dalam yang menimpa hati. ﺍﻟﻐﻞ (al-ghill),
berarti: tipuan, dengki dan iri.
Menurut
istilah al-hiqd atau dengki dan kata lain yang semakna adalah menahan atau mengekang
permusuhan dan kebencian yang ada dalam hati, karena tidak mampu menuntut balas
sambil menunggu atau menanti kesempatan untuk melampiaskannya dengan
bentuk apapun.
Menurut
al-Jurjani : Al-hiqd adalah menuntut pembalasan dendam. Bentuknya adalah jika
kemarahan harus ditahan karena tidak mampu membalasnya, maka kemarahan kembali
ke batin dan mengendap sehingga terbentuklah kedengkian. Atau al-hiqd berarti
buruk sangka kepada makhluk karena permusuhan.
Menurut
al-Ghazali, al-hiqd adalah merasa berat dan kebencian kepada seseorang
yang senantiasa menetap dan kekal dalam hati.
Menurut Abdurrahman al-Maidani, al-hiqd adalah permusuhan yang terpendam dalam hati. Permusuhan adalah kebencian yang disertai keinginan untuk membalas kepada orang yang dibenci sampai batas membinasakan dan melenyapkannyadari dunia ini.
Sesungguhnya
baginda Nabi Muhammad Saw telah bersabda,
الْمُؤْمِنُ لَيْسَ بِحَقُوْدٍ
“orang mukmin bukan orang yang pendendam.”
Dendam
adalah buah dari kemarahan, dan dendam akan bisa membuahkan beberapa perkara
mungkar :
* Pertama,
dendam. Dendam akan mendorongmu untuk berharap agar nikmat yang di dapat orang
yang di dendam menjadi hilang. Maka engkau merasa sedih jika dia mendapatkan
kenikmatan, dan merasa senang jika dia terkena musibah. Dan ini termasuk
perbuatan orang-orang munafik.
* Kedua,
dendam itu akan lebih menancapkan kedengkian di dalam hati, sehingga merasa
gembira dengan mushibah yang menimpa orang yang di dendam.
* Ketiga,
akan mendiamkan, memisahkan diri dan memutus hubungan dengan orang yang engkau
benci, walaupun dia mencari dan menghadap padamu.
* Ke
empat, ini lebih rendah daripada yang ketiga, yaitu engkau berusaha berpaling
darinya karena meremehkan dia.
* Kelima,
engkau akan membicarakan tentang dia dengan hal-hal yang tidak di halalkan,
seperti kebohongan, menggunjing, menyebarkan rahasia, membuka kejelekan dan
kekurangannya.
* Ke
enam, engkau berusaha menirukan perbuatan-perbuatanya karena untuk mencela dan
menghina.
* Ke
tujuh, engkau berusaha menyakiti dengan pukulan dan melakukan hal-hal yang bisa
menyakiti badannya.
*Ke
delapan, engkau akan berusaha mencega haknya. Yaitu tidak mau melunasi hutang,
menyambung silaturahmi, dan menolak penganiayaan. Dan semua tiu hukumnya
adalah haram.
Ada
sebuah contoh dalam kehidupan kita sehari-hari
“ada
seorang pemuda yang sangat menyukai seorang wanita bahkan pemuda ini ingin
menjadikan wanita tersebut sebagai pacarnya, namun apa yang terjadi ketika dia
mengutarakan perasaannnya kepada wanita tersebut, pemuda ini ditolak
mentah-mentah oleh si wanita tersebut, bahkan wanita ini sempat
mengatangatai pemuda itu dengan berkata “ najis!!! Mmau aku berpacaran dengan
laki-laki seperti kamu kemudian si wanita ini meludahi pemuda tersebut,
sampai-sampai membuat si pemuda ini merasa sakit hati dan berniat
mengguna-gunai wanita tersebut, dan ternyata dia benar-benar melakukannya
kepada wanita yang telah membuatnya sakit hati ini, dan tidak beberapa kemudian
wanita tersebut menderita suatu penyakit yang sangat menyakitkan sampai-sampai
membuat wanita tersebut meninggal dalam keadaan yang sangat mengiris hati!!
Masya Allah!! Sungguh sebuah kejadian yang sangat tidak terpuji dan menjadikan
diri kita benar-benar berdosa dimata Allah SWT.
Ini
sangat berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh Rasulullah SAW, beliau
pernah di ludahi oleh umatnya yang membangkang pada ajaran allah, namun apa
yang terjadi ketika beliau diludahi, beliau bahkan mendoakan orang tersebut
malah ketika orang tersebut sakit, beliau menjengguknya sampai-sampai membuat
orang tersebut merasa malu terhadap Rasulullah dan meminta maaf kepada Rasulullah SAW.
Subhanallah!!
Sungguh suatu perbuatan yang sangat mulia apa yang dilakukan oleh kekasih Allah
ini, tak adapun sedikitpun keinginan dihati beliau untuk membalas perbuatan
tersebut. Jika kita bertanya pada diri kita sanggupkah kita berbuat seperti
yang dilakukan kekasih allah ini? Dengan tidak membalas kejahan dengan
kejahatan.
Rasulullah
juga memberikan teladan tentang perilaku pemaaf, bukan dendam. Misalnya,
perlakuan orang Thaif terhadap Rasulullah dan para sahabatnya yang telah
mengusirnya, bahkan melemparinya dengan batu. Ketika malaikat menawari
Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu Rasulullah justru berdoa:
ﺍَﻟَّﻠﻬُﻢَّ ﺍﻫْﺪِ ﻗَﻮْﻣِﻰ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻻَﻳَﻌْﻠَﻤُﻮْﻥَ
“Ya Allah, berilah petunujuk atas kaumku karena sesungguhnya mereka itu belum mengetahui.”
Kisah
diatas memberikan gambaran, bahwa akhlak yang pantas dimiliki oleh kaum beriman
bukanlah sifat dendam dan sombong, tetapi adalah sifat terpuji diantaranya memaafkan
kesalahan orang lain.
Minimal
tingkatan dendam jika semisal bisa terhindar dari delapan sikap di atas adalah
tidak lagi berwajah ramah, belas kasih, perhatian, berusaha memenuhi kebutuhan
orang yang di dendam, atau tidak lagi mau menolongnya untuk mendapatkan hal-hal
yang bermanfaat. Semua itu adalah sikap yang akan mengurangi derajat dalam
agama dan menghilangkan pahala yang sangat besar.
Ketika
sahabat Abu Bakar Ra bersumpah tidak akan memberi nafkah kepada Misthah,
kerabat beliau, karena suatu hal, maka turunlan firman Allah SWT:
وَلَا يَأْتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلْفَضْلِ مِنكُمْ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤْتُوٓا۟ أُو۟لِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS: An-Nuur Ayat: 22)
Lalu
Abu Bakar pun berkata, “iya, aku menginginkan ampunan Allah tersebut”. Beliau
kembali memberi nafkah kepada Misthah.
Yang
lebih utama adalah tetap bersikap seperti biasa. Jika bisa lebih menambah sikap
baik karena untuk memerangi nafsu dan mengalahkan syetan, maka hal itu termasuk
derajat para shidiqin, dan termasuk diantara perbuatan-perbuatan utama
orang-orang yang di dekatkan dengan Allah SWT.
TANYA JAWAB
1. Dendam dan ga bisa lupain apa yang orang buat
sama kita itu sama ga?
Jawab:
Iya sayang, Insya Allah mempunyai makna yang sama.
Menurut
Abdurrahman Al Maidani, al hiqd adalah permusuhan yang tpendam dalam hati.
2. Saya pernah dibentak orang didepan orang banyak,
dipojokan, dan disalahkan atas kesalahan yang tidak saya perbuat. Sakit hati
dan malu rasanya. Saya berusaha untuk tidak membalas perbuatannya, tapi saya
berusaha menghindari berurusa dengan orang tersebut, agar kejadian seperti
itu tidak terulang, apa boleh menghindar seperti itu ? Terima kasih.
Jawab:
Masya Allah... Mbak Dewi sabar yaa. Ada beberapa sikap yang diajarkan Islam terhadap al
hiqd, yaitu :
- Dengki bukan merupakan sifat orang-orang yang beriman
- Dengki bukan sifat penghuni Surga
- Rasulullah SAW melarang dan mencela sifat benci dan
iri yang merupkana permulaan dan buah sifat dengki.
Beliau
bersabda :
"Janganlah kalian membenci, saling memutuskan hubungan, saling iri dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba yang bersaudara" (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi
walau kita tidak membalas perbuatannya, maka hendaklah tetap menjalin tali
silaturrahim. Masya Allah yaa. Beraaatt banget rasanya. ☺☺☺
3. Bagaimana jika ada seseorang yang benci atau dendam terhadap salah seorang tetangganya hanya karena salah paham? Kejadian ini sudah sangat lama hingga sampai sekarang pun seseorang ini masih mnyimpan rasa dendamnya, itu gimana ustadzah?
Cara
mengobati rasa dendam atau dengki atau amarah :
* Meyakini dengan sepenuh jiwa bahwa nikmat yang
Allah berikan kepada hambaNya sesuai dengan ilmuNya.
* Berupaya
keras untuk berlaku adil dalam pembagian dan perlakuan secara sama dalam
bermuamalah.
* Memelihara
hak-hak islam
* Membebaskan diri de sifat membanggakan diri. Sombong
dan congkak
* Mengkonfirmasi segala hal yang kita lihat dan dengar
* Mengupayakan penghentian pemutus hubungan dengan
berbagai cara.
Sabda
Rasulullah SAW.
"Tidak halal bagi muslim memutuskan hubungan persaudaraan lebih dari 3 hari. Keduanya bertemu dan berpaling padahal yang terbaik adalah keduanya memulai salam" (HR. Bukhari dan Muslim)
* Menyadari bahwa pertengkaran akan membawa kita pada kebencian
dan permusuhan.
* Membersihkan lingkungan keluarga dan masyarakat dari sifat
dengki
* Sentiasa selalu mengingat penyakit dan bahaya
4. Bunda, hampir mirip dengan pertanyaan Mbak
Dewi. Jika perah disakiti dan orang yang menyakiti sudah minta maaf. Namun
untuk menghindari supaya tidak mengingat-ngingat
kejadian waktu di sakiti itu. Yang disakiti memutuskan untuk
tidak berhubungan dengan yang menyakiti. Silaturahim tetap terjaga cuma
meminimalkan kontak gitu aja. Karena kalau berhubungan takut rasa sakit
hati muncul. Itu gimana ya bun?
Jawab:
Insya Allah jawabannya sama dengan yang di atas ya sayang☺☺☺
5. Bunda, untuk menetralisir kemarahan
itu bagaimana ya bun selain dengan beristigfar? Karena kalau orang udah marah
itu suka gak terkontrol emosi nya. Untuk menghindari terjadinya permusuhan bagaimana
ya ustadzah ? Apakah kita harus selalu mengalah dan berdiam diri? Syukron...
Jawab:
Berikut adab atau cara mengendalikan marah menurut
Islam:
* Jangan marah kecuali karena Allah SWT. Marah karena
Allah merupakan sesuatu yang disukai dan mendapatkan pahala. Seorang Muslim
yang marah karena hukum Allah diabaikan merupakan contoh marah karena Allah,
misalnya marah ketika menyaksikan perbuatan haram.
* Berlemah
lembut dan tak marah karena urusan dunia. Sesungguhnya semua kemarahan itu
buruk, kecuali karena Allah SWT. Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada mengingatkan,
kemarahan kerap berujung pada pertikaian dan perselisihan yang dapat
menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar dan dapat pula memutuskan
silaturahim.
* Mengingat
keagungan dan kekuasaan Allah ketika marah. Ketika mengingat kebesaran Allah
SWT, maka kemarahan bisa diredam. Bahkan, mungkin tak jadi marah sama sekali.
Itulah adab paling bermanfaat yang dapat menolong seseorang untuk berlaku
santun dan sabar.
* Menahan
dan meredam amarah jika telah muncul. Allah SWT menyukai seseorang yang dapat
menahan dan meredam amarahnya. Allah SWT berfirman,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS: Ali Imran Ayat: 134)
* Berlindung kepada Allah ketika marah. Nabi SAW
bersabda,
“Jika seseorang yang marah mengucapkan; ‘A’uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT) niscaya akan reda kemarahannya.” (HR. Ibu ‘Adi dalam al-Kaamil)
Diam.
Rasulullah SAW bersabda,
“Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (HR. Ahmad)
Terkadang
orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya,
menyalakan api perselisihan dan menambah kedengkian.
* Mengubah
posisi ketika marah. Mengubah posisi ketika marah merupakan petunjuk dan perintah
Nabi SAW. Nabi SAW bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring” (HR. Ahmad)
* Berwudhu atau mandi. Menurut Syekh Sayyid Nada, marah
adalah api setan yang dapat mengakibatkan mendidihnya darah dan terbakarnya
urat syaraf.
Memberi maaf dan bersabar. Orang yang marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya marah. Allah SWT memuji para hamba-Nya
Memberi maaf dan bersabar. Orang yang marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya marah. Allah SWT memuji para hamba-Nya
وَٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا۟ هُمْ يَغْفِرُونَ
“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf” (QS: Asy-Syuura Ayat: 37)
6.
Bunda, bukan ujub yaa. Aku "marah" dengan cara ngasih tau ke
saudara-saudaraku tentang bahaya riba dan pacaran. Dan berujung, aku malah di
fitnah sampe mereka bilang, "urusi agamamu. Islam yaa ga gitu-gitu banget
kali".
Mereka malah marah-marahin saya. Tapi saya tuh orangnya ga bisa marah, jadi kalau diapa-apain pasti nangis diem-diem abis itu udah biasa lagi. Dan karena saya bersikap kayak gitu, dibilang aneh-aneh. Aku harus gimana ya bund?
Jawab:
Ketika kita menyampaikan kebaikan, hendaklah dengan cara
yang santun dan baik. Hati sekeras batu milik para kafir Quraisy pun dapat
luluh dengan akhlaq yang mulia. Sebab Islam bukan hanya dengan tujuan tapi juga
dengan cara. Artinya kalau kita mempunyai cita-cita menegakkan Islam, tidak ada
cara lain untuk mencapainya kecuali dengan cara yang islami atau akhlaq islam.
7.Assalamu'alaikum. Bunda, kalau disukai
pria diajak pacaran atau nikah, dan sukanya pria itu sampai mengancam mau bunuh
diri kalau ditolak. Padaha perempuannya tidak mau, diam dan akhirnya takut.
Terus memblokir fb, WA karena si pria menghubungi malah udah kayak neror itu menanggapinya
bagaimana? Perempuannya pengen suami yang taat agama untuk menjadikan imam
keluarga.
Jawab:
wadddduuuhh sereeem juga yaaaa. Sudah diajak
komunikasi dari hati ke hati belom say? Dengan kondisi seperti ini, sudah masuk
ke bab psikolg kali ya. Artinya sudah mempengaruhi tindakan seseorang.
8. Tidak ingin dendam. Tapi ada teman yang
bilang kalau berteman itu dengan orang yang baik dan pilih suami yang rajin
sholat, serta agamanya baik.
Tidak ingin membenci, tapi takut kalau disukai seperti itu, Bunda.
Tidak ingin membenci, tapi takut kalau disukai seperti itu, Bunda.
Jawab:
Menikah Insya Allah hanya sekali dalam sejarah hidup kita. Maka pilihlah atau
terimalah yang terbaik. Baik Diennya, baik akhlaqnya, baik tutur bahasanya, baik
juga rezeki yang diperolehnya serta baik keturunannya.
Bismillah
ya sayaaaang. Insya Allah ketika kita serahkan semua hanya kepada Allah, Allah
akan selalu menjaga dan melindungi kita dari hal-hal yang buruk. Ga mudah memang
ketika kita berhadapan dengan karakter yang seperti itu.
Rasa
takut itu pun memang wajar, karena merupkan watak manusiawi. Namun rasa takut harus
tetap berada di bawah khauf syar'i, yakni takut kepada Allah SWT semata.
Sehingga hati dan perasaan kita tetap menjadi filter. Mana yang harus dan patut
kita takuti. Jangan menjadi dibayang-banyangi rasa takut karena seseorang.
Namun tetaplah kembalikan semua urusan ini kepada Allah. Karena hanya Allah lah
yang akan selalu menjaga, melindungi kita dan Insya Allah di pertemukan dengan
yang jauuuuuh lebih baik dan berkah. Dan Allah lebih menyukai itu.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment