Bismillahirrahmanirrahim ...
ٱنظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُون َ
“Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.” (QS: Al-An'am Ayat: 24)
وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوكَ يُجَٰدِلُونَكَ يَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِين َ
“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu". (QS: Al-An'am Ayat: 25)
وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْـَٔوْنَ عَنْهُ ۖ وَإِن يُهْلِكُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.” (QS: Al-An'am Ayat: 26)
Itu lah konsep orang munafik, ia
menipu diri sendiri dengan mengatakan beriman, menipu dan melelah-lelahkan diri
dengan banyak aktivitas yang seakan ia melakukan sebuah kegiatan ibadah atau
dakwah tapi di dalam jiwanya tak sedikitpun terbesit hanya untuk
mendapatkan ridho Allah. Orang munafik terkadang begitu mempesona, ia mampu
memperdaya banyak orang dengan keahlian komunikasi untuk merayu manusia demi kepuasan
dirinya. Ia tinggi hati tidak mau untuk mendengar kan nasihat apapun, ia over
confident menganggap orang lain lebih rendah dibandingkan dirinya.
Berhati-hatilah jika di hati sudah mulai
rasa takut kalau orang lain nanti menilainya bagaimana, padahal seyogyanya
sebagai orang beriman standar kepantasan itu adalah jikalau sesuai syariat atau
aturan yang telah Allah ajarkan. Bukan berdasarkan perkataan orang lain namun
dengan kaidah kaidah syar`i yang dimana urf (adat) selama tidak melanggar prinsip aqidah
maka bisa dijadikan dalil syari`at.
Ayat di atas memang ditunjukan
kepada orang kafir, namun hikmah yang bisa kita petik adalah jangan sampai kita
meninggalkan Al-Qur`an dalam keseharian kita, minimalnya kita membacanya.
Karena satu-satunya yang bisa membuat manusia tersesat dan terjerembab hanyalah
ketika seseorang sama sekali melupakan Al-Qur`an.
Dalam 24 jam orang-orang atau
institusi yang memushi Islam tanpa henti dan tanpa lelah memproduksi
kemaksiatan, keburukan agar orang beriman memiliki illah baru untuk
diagungkan,disembah, dicintai selain Allah.
Maka berhati-hati dan berwaspadalah jangan sampai kita
tertipu meski awalnya itu adalah kegiatan yang mubah (boleh) namun jika itu
terlalu keenakan alias lalai maka syetan dan para pasukannya akan masuk ke
relung hati dan jiwa manusia.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk
terlepas dari kejahiliahan.. Aamiin
TANYA - JAWAB
1. Ustadz, bagaimana tips untuk
menghindari sifat tersebut ya?
Jawab : Cara untuk menghindari sifat
ini adalah ketika di hati mulai ada perasaan negatif segaralah istighfar, perbanyak
kawan yang shalihah, dan berdo`a dihindarkan dari sifat tersebut.
2. Bagaimana pandangan ustadz
mengenai Tarekat atau amalan-amalan yang dilakukan untuk tujuan tertentu?
Jawab: Untuk tarekat, harus dilihat
dulu seperti apa modelnya. Kita harus melihat dulu apakah yang dikerjakannya, jikalau
ghuluw (berlebihan) dan tidak dilandasi oleh syariat maka tertolak. Kenapa?
Karena ibadah itu landasan ushul fiqh nya adalah ada landasannya.
3. Ustadz, seorang muslim kan harus
membaca Al-Qur'an karena itu adalah salah satu yang bisa menyelamatkan seorang
muslim di hari akhir. Lalu bagaimna caranya jika orang awam yang membeli
Al-Qur'an untuk merubah dirinya menjadi baik tapi ternyata ada penyimpangan dalam
Al-Qur'an tersebut. Secara orang awam kan tidak mengetahui ustadz apakah
Al-Qur'an itu benar atau menyimpang.
Jawab : Yang menyimpang dalam Al-Qur`an
maksdnya bagaimana ya?
4. Maksudnya menyimpang ada sedikit
perubahan dalam Al-Qur'an ustadz sudah tidak murni lagi.
Jawab: Subhanallah, ukhtifillah Al-Qur`an
itu sudah dijamin oleh Allah dalam pemeliharaannya. Allah berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS: Al-Hijr Ayat: 9)
Wallahu a`lam
bish showab
Kita tutup kajian kali ini dengan membaca
hamdalah dan doa kafaratul majelis. Alhamdulillahirabbil'alamiin.....
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
"Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
---------------------------------------------
03 Maret 2015
Grup : M108
Nanda
Narasumber :
Ustadz Ridwan Ridho
Tema :Ujub (Bangga Diri)
Editor: Wanda
Vexia
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment