Kajian WA Hamba الله SWT
Rabu, 11 Februari
2015
Ustadz Kaspinnur
(Materi Islamiah)
Grup Ummi Ummi M1
(Bd. Meita) dan Ummi M3 (Dany & Retno)
Assalamualaikum
wr.. wb..
Semoga semua sehat
.. Kita akan membahas sesuatu mengenai kehidupan bagi seorang mukmin.
Semua udah pada tau ini mengingatkan kembali. Karena kadang kita suka hilang
ingatan. Eeeh lupa maksudnya. Ga ingat lagi gitu..
Kehidupan menurut
ana sekarang adalah mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk
"pulang". Sebelumnya ana mau tanya sama bunda semua. Apa sih makna
kehidupan bagi bunda semua?
Fitri:
Kehidupan untuk ibadah dan di uji. Tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada Allah SWT.
Roro :
Menikmati selagi bisa tidak lupa mengumpulkan bekal dan selalu bersyukur masih
bisa menikmati one day again.....
Meita : Kesenangan
sesaat dan permainan. Tepat ujian untuk bekal nanti, baik beberapa sudah
mewakili semua member ya. Terimakasih buat yang menjawab. Semoga Allah
limpahkan rezeki yang besar banyak dan berkah.
Makna Kehidupan
Bagi Seorang Mukmin
1. Tujuan hidup:
Mardhotillah
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS: Al-An'am Ayat: 162)
Tujuan hidup
seorang mukmin adalah senantiasa mencari ridho Allah SWT bukan yang lain.
2. Tugas hidup:
Ibadah
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS: Adz-Dzaariyat Ayat: 56)
3. Peran hidup :
Khalifah atau wakil Allah dibumi untuk memakmurkan bumi
4. Pedoman Hidup:
Al-Qur’an dan Sunnah
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS: An-Nisaa Ayat: 59)
وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS: Al-An'am Ayat: 165)
5. Teladan Hidup:
Muhammad SAW
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS: Al-Ahzab Ayat: 40)
6. Kawan Hidup:
Mukminin dan mukminat
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS: Al-Hujuraat Ayat: 10)
7. Lawan Hidup:
setan dari jin dan manusia beserta sifat sifat buruknya
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS: Al-Baqarah Ayat: 168)
8. Bekal hidup:
Alam dan isinya
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir” (QS: Al-Jaatsiyah Ayat: 13)
TANYA JAWAB Grup Ummi M1
1. Apa penyebab
seorang Muslim merasa putus asa dalam hidupnya? Bagaimana memotivasi atau
menasehatinya? Syukron
Jawab: Bu Diana,
kita hanya menasehati dan mengingatkan. Motivasi terbesar adalah dalam dirinya
sendiri.
2. Bagaimana cara
menahan emosi sama karyawan yang gak amanah dan suka nyakitin perasaan?
Jawab: Di
bicarakan dengan baik. Tahan emosinya. Cari tau apa yang dia inginkan. Kalau
dasarnya ga amanah, ya ganti aja.
TANYA JAWAB Grup Ummi M3
1. Kan kita hidup didunia ini untuk beribadah pada Allah ya. Nah, kalau orang yang tidak beribadah pada Allah tapi dia Islam bagaimana tuh pak ustadz. Jadi ibadahnya yang bagaimana?
➡ Jawab: Muslim yang tidak ibadah terutama ibadah wajib masih dalam kategori muslim. Tapi ia muslim pendosa. Tapi tidak bisa dihukumi kafir.
2. Sebutan untuk orang yang sudah meninggal kan dalam Islam Almarhum/ah ya. Kalau lain agama Islam bolehkah disebut almarhum/ah??
➡ Jawab: Bunda Ratih diluar Islam biasanya disebut mendiang. Sebenarnya kata almarhum juga sebenarnya dari kata Allahu yarham. Ya Allah sayangilah. Jadi baiknya pake kata Allahu yarham. Tapi perlu pembiasaan. Kalau ABRI atau TNI kan pake anumerta.
3. Hubungannya dengan tujuan hidup poin 3. Bagaimana cara kita menyikapi pemimpin yang dholim menurut masyarakat? Apakah kita masih wajib mematuhi segala kebijakannya? Syukron
➡ Jawab: Ya Bunda Zuli. Tidak perlu pusing jika mereka dzholim. Masalah kebijakan, ini harus satu persatu. Karena kebijakan itu banyak.
4. Ustadz, tugas hidup kita kan ibadah. Kalau ibadahnya naik turun karena masalah atau kesenangan duniawi? Bagaimana menyiasati agar ibadah kita tetep lempeng ?
Ustadz, adakalanya kita up ann down. Semangat dalam beribadah yang memang pada point 1 tujuannya adalah meraih ridho Allah SWT. Namun terkadang kita beribadah ya karena ini kewajiban kita. Dan akhirnya memaksa melakukan untuk melawan malas dan alasan duniawi lainnya. Itu hukumnya gimana ya ustadz? Saat memaksakan diri untuk membiasakan beribadah? Bagaimana tips untuk terus memperbaiki dan meluruskan niat ustadz?
➡ Jawab: Naik turun itu wajar dan manusiawi. Tapi jangan sampai meninggalkan yang wajib. Karena itu pagarilah dengan ibadah sunnah. Untuk ikhlas itu renungkanlah mengenai diri sendiri.
5. Ibadah itu kan ada juga yang sunnah, bagaiaman kita bisa membedakan yang sunnah benar dan yang sesat?
➡ Jawab: Ada dalilnya dari para ulama dan kitan hadits rujukan. Shahih Bukhori Muslim dan sebagainya.
6. Ustadz, nanya lagi. Gimana cara menyelesaikan pertikaian siswa dikelas dengan adil? Syukron
➡ Jawab: Bu Zuli, ibu yang faham masalah mereka dan ibu adalah orang yang adil.
7. Ustadz, kalau kita diajak sama temen-temen sesekali untuk acara yang tidak bermanfaat seperti karaoke gimana? Mereka ngajak nya sesekali sih. Sejauh ini nolak terus dengan alasan yang pas. Kemarin diajak lagi. Kebetulan lagi ga ada alasan. Cuma jawab lihat besok aja. Kalau nolak terus kadang ngerasa ga enak. Kalau diikuti juga ngerasa ga enak. Bagusnya gimana ustadz?
➡ Jawab
Bu Riza, kalau bu Riza keukeuh ga mau ya nolak aja dengan tegas. Enak ga enak itu tergantung bumbu nya toh? Tinggal bicarakan dengan cara yang baik dan enak aja.
8. Apa sesekali gapapa ikut ya ustadz? Buat menjaga hubungan baik sama temen-temen aja?
➡ Jawab : Bu Riza, yang demikian maaf ini pendapat pribadi. Memang kondisional. Selama tidak ada hal yang haram, seperti ikhtilat atau nyanyi lagu jorok (emang ada?) Itu boleh. Artinya rame-rame ibu-ibu nyanyinya.
9. Ustadz, kita kan harus saling mengingatkan dalam kebaikan. Kalau yang diingatkan tidak merasa malah cuek bebek itu gimana?
➡ Jawab: Bu Woro, ibu jangan mutung. Orangkan funya fikiran masing-masing. Ingatkan aja lagi, dengan hikmah sampe "sadar".
10. Maaf ustadz. Bukankah keempat mazhab mengharamkan musik yaa? Kemarin pernah di bahas di kajian fiqih di MT. Katanya yang menghalalkan musik adalah ibnu Hazm dan qiyas bahwa mendengar suara musik alami seperti nyanyian burung boleh? Afwan bila salah penafsiran dan mohon di jelaskan. Jazaakallah khoir.
11. Ustadz, kalau nasyid itu termasuk musik yang dibolehkan kah? Soalnya suka dengar nasyid, salawatan, Maher Zein, itu gimana ya ustadz?
12. Ustadz, selain yang di petik di tiup dan krincingan alat musik apa lagi yang haram yaaa? Afwan kajian aqidahnya melebar ke fiqih suara
➡ Jawab 10, 11 dan 12: Saya belum tau fatwa 4 mazhab mengenai musik dan nyanyian. Tapi saya bertanya ke guru saya yang ahli syariah, bahwa diharamkan seruling dan gitar (berdawai) itu bukan alatnya tapi kepada hal-hal yang mengiringinya waktu itu. Karena itu dipakai untuk tarian telanjang. Demikian. Karena itu hari ini berkembang juga nasheed. Zaman dulu nasyida ria lagunya magadhir. Bahwa musik dan lagu itu ibarat pisau. Kalau dipake ibu-ibu didapur berguna. Tapi dipake perampok. Jadi ga bagus. Artinya pandai-pandai memilih. Ini linknya fatwa dr Yusuf Qordhowi
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang
kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment