Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Selasa,
19 Januari 2016
Narasumber
: Ustadzah Evi
Rekapan
Grup Nanda M110
Tema
: Syakhsiyah Islamiyah
Editor
: Rini Ismayanti
MA’RIFATULLAH
Saudaraku Fillah...
Mungkin ada diantara kita yang bertanya kenapa kita
masih perlu berbicara tentang Allah padahal kita sudah sering mendengar dan
menyebut namaNya dan kita tahu bahwa Allah itu Tuhan kita. Tidakkah itu
sudah cukup untuk kita ?
Saudaraku, jangan merasa sudah cukup dengan
pemahaman dan pengenalan kita terhadap Allah, karena semakin kita memahami dan
mengenaliNya kita merasa semakin dekat denganNya. Kita juga terhindar dari
pemahaman-pemahaman yang keliru terhadap Allah dan terhindar juga dari
sikap-sikap yang salah terhadap Allah.
Ketika kita berbicara tentang ma'rifatullah,
berarti kita berbicara tentang Rabb, Malik dan Ilah kita. Rabb menurut
Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa. Sedangkan
Ilah pula mengandung arti yang dicintai, yang ditakuti dan juga sebagai sumber
pengharapan.
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa usaha kita
untuk lebih memahami dan mengenal Allah adalah merupakan bagian penting di
dalam hidup ini. Bagaimanakah jalan atau metode yang harus kita lalui
untuk mengenal Allah SWT dan apakah halangan-halangan yang senantiasa
menghantui manusia dari mengenal dan berdampingan denganNya ?
Simaklah hadits berikut :
"Kenalilah dirimu niscaya engkau akan
mengenali Tuhanmu”. Dari pengenalan terhadap diri sendiri, maka ia akan
membawa kepada pengenalan (ma'rifah) yang menciptakan diri yaitu Allah.
Hal pertama yang harus dilaksanakan dalam agama
adalah mengenal Allah Swt (awwaluddin ma'rifatullah). Berawal dari
mengenal Allah, maka kita akan mengenali diri kita sendiri. Siapakah kita?,
dimanakah kedudukan kita dibanding mahluk-mahluk yang lain? Apakah sama misi
hidup kita dengan binatang-binatang yang ada di bumi in? Apakah tanggung jawab
kita dan kemanakah akhir kehidupan kita?
Semua persoalan itu akan terjawab secara tepat
setelah kita mengenali betul-betul Allah sebagai Rabb dan Ilah. Yang
Mencipta, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan dan seterusnya.
Allah berfirman dalam Q.47:19,
”Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal”.
”Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal”.
Ayat ini menerangkan kepada kita dengan bahasa
(ketahuilah olehmu) bahwasanya tidak ada Ilah selain Allah dan minta ampunlah
untuk dosamu dan untuk mu'minin dan mu'minat. Apabila Al-Qur’an
menggunakan sibghah amar (perintah), maka ia menjadi wajib menerima perintah
tersebut. Dalam konteks ini mengetahui atau mengenali Allah (ma'rifatullah)
adalah wajib.
Allah berfirman dalam Q.S 3:18,
”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan
melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat
dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) tidak ada
Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.
Dalam Q.S 22: 72-73
”Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat
kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka
orang-orang yang kafir itu. hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang
membacakan ayat-ayat kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan Aku
kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah
Telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. dan neraka itu adalah seburuk-buruknya
tempat kembali"
”Hai manusia, Telah dibuat perumpamaan, Maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain
Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka
bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.”(22:73)
Allah telah menjanjikan kepada mereka yang
mengingkari ayat-ayat Allah samada ayat qauliyah atau kauniyah dengan api
neraka. Janji ini Allah turunkan di dalam surat Al-Hajj ayat 72-73 dan Q.S
39:67.
Setiap ayat Allah SWt, baik ayat qauliyah maupun
kauniyah jika direnungi akan menambah keimanan kita kepada Allah Swt. Dari sini
akan menghasilkan pribadi muslim yang penuh rahmat, tenang, penuh keberkahan
dan memperoleh kehidupan yang baik. Tentunya tempat abadi baginya adalah Surga
yang telah dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba yang telah diridhaiNya.
Mari kita lihat penjelasan janji Allah bagi siapa
saja yang berusaha dekat dan mengenalNya :
1. Memperoleh Rahmat Allah swt
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keimanan, rahmat dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”( Q.S 6:82)
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keimanan, rahmat dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”( Q.S 6:82)
2. Memperoleh ketenangan.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram”( Q.S 13:28, )
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram”( Q.S 13:28, )
3. Memperoleh kehidupan yang berkah.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" (Q.S 7:96)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" (Q.S 7:96)
4. Memperoleh Kehidupan Yang Baik.
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.”
(Q.S 16:97)
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.”
(Q.S 16:97)
5. Beroleh Surga
“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam)”
“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam)”
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala
yang terbaik (surga) dan tambahannya dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam,
mereka Itulah penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya.” (Q.S 20:25-26)
6. Memperoleh Keridhoan Allah Swt
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Q.S 98:8)
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Q.S 98:8)
Ada beberapa cara dalam mengenal Allah Swt dengan
metode Islam melalui :
1. Ayat Qauliyah
Ayat-ayat qauliyah merupakan ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini mencakup seluruh aspek termasuk tahapan-tahapan menuju ma'rifatullah.
Ayat-ayat qauliyah merupakan ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini mencakup seluruh aspek termasuk tahapan-tahapan menuju ma'rifatullah.
Hal ini dielaskan dalam Q.S At tiin yang
artinya:
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
2. Dan demi bukit Sinai
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
2. Dan demi bukit Sinai
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
2. Ayat Kauniyah
Ayat Kauniah adalah ayat atau tanda yang terlihat
di sekeliling kita , yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini berupa
benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.
Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem
dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan
Penciptaannya.
Dijelaskan dalam Q.S 41:53,
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
3. Dengan Naqli dan Akal
Islam menghargai nilai akal yang dimiliki manusia
karena dengan sarana akal ini manusia mampu berfikir dan memilih antara yang
benar dan salah. Walau bagaimanapun, dengan akal semata-mata tanpa
panduan dari Pencipta akan tencapai pemikiran cukup terbatas. Apa lagi jika
dicampurkan dengan unsur hawa nafsu. Gabungan antara kemampuan dan panduan dari
Penciptanya akan menghasilkan pengenalan yang tepat dan mantap terhadap Allah
SWT menjadi satu kesalahan apabila manusia tidak menggunakan akalnya untuk
berfikir.
Di jelaskan dalam Q.S 10:100-101,
“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya".
“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya".
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di
langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul
yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
4. Tasdiq (Membenarkan)
Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus
menerus akan membuahkan keyakinan akan kehebatan dan keagungan Allah.
Dijelaskan dalam Q.S 3:191,
“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dan dalam Q.S 50:37
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".
Wallahu'alam bishshowab
TANYA
JAWAB
Q : Cara sederhana
mengenal Allah gimana bun? Kadang nanda suka bingung. Allah itu gimana ?
A : Orang berkata
tak kenal maka tak cinta. Jadi untuk mencintai Allah kita mesti mengenalNya.
Namun mengenal Allah berbeda dengan cara kita berkenalan dengan manusia kita
hanya boleh mengenal Allah lewat sifatnya (wujud, bawadalahl), lewat asmaNya (99
asmaul husnah) dan lewat af'alNya (perbuatanNya). Dari hal yang sederhana Sari
rasakan ketika punya masalah kita lantas mengadu kepadaNya dengan sholat. Hati
kita menjadi tenang. Sesuai yang telah Allah sampaikan. Ingatlah kepadaKu maka hatimu akan menjadi tenang.
Maka jalan kita mengenal Allah adalah dengan ayat-ayat kauniyah (ayat Allah yang
ada dialam semesta). Dan ayat-ayat qauliyah (perkataan Allah yang tertulis dalam
AQ). Jadi kenallah keberadaan Allah itu dengan melihat kekuasaanNya.
KebesaranNya. RahmaNya. Jangan dipikirkan tentang zatNya seperti bentuk dll. Karena
itu bukan hak kita bahkan dikatakan kita bisa menjadi kurang akal.
Q : Naqli itu Dalil
ya bun?
A : Ya. Dalam
ma'rifah kepada Allah ada dalil aqli yaitu akal dan dalil naqli yaitu Alqur an.
Q : Bunda,
bagaimana cara meyakinkan seorang mukmin yang tidak percaya akan adanya Allah?
Masih suka percaya dengan hal ghoib.
A : Rani sayang
ketika seorang belum mempercayai Allah dengan sepenuh hati ia belum dapat
dikategorikan mukmin (orang beriman) namun ia tetap seorang muslim (seorang
Islam). Sudah menjadi sunnatullah di dalam Islam segala sesuatu harus
berproses. Termasuk ketika meyakinkan seseorang untuk bisa beriman (percaya) dengan
sepenuh hati. Ajaklah ia untuk merasakan betapa besar kenikmatan yang diperoleh
seseorang ketika mengenal Allah. Betapa tentram hati ketika usai sholat.
Ataupun usai membaca Alquran. Jadi memang dekatkan ia kepada Islam secara
perlahan. Jika ia membuka pintu hatinya maka hidayah (petunjuk) akan datang dengan
sendirinya. Ya. Nanda. Percaya pada hal yang ghaib itu bagian dari keimanan.
Maksud nanda mungkin percaya takhayul ya.
Q : Assalamualaikum bunda,, bunda gimana caranya mengetahui dan
merasakan keberkahan yang kita dapatkan? Misal kita membantu orang tua berharap
suatu keberkahan sedangkan kita seperti tidak merasa berkah tersebut..dan apa
yang kita lakukan agar amalan dan perbuatan kita di ridhoi oleh Allah
SWT??jazakillah bunda
A : Sesuatu itu
menjadi berkah manakala ia diridhai oleh Allah SWT. Dan memberi kebaikan atau
dirasakan kebaikannya oleh orang lain bukan oleh dirinya sendiri. Misal kita
memiliki harta. Harta kita dapat dikatakan berkah jika1. Didapatkan dengan cara
yang halal (diridhoi Allah). 2. orang
lain merasakan kebaikannya dari sedekah atau zakat yang kita keluarkan.
Birrulwalidain (berbakti kepada orangtua). Akan menimbulkan keberkahan bagi
seorang anak. Yakinlah. Ketika kita berbakti dengan keikhlasan untuk medapatkan
ridha Allah. Keberkahan akan kita peroleh. Dalam hal Semua urusan kita akan
dimudahkan Allah. Baik itu dalam menuntut ilmu. Bekerja. Dsbnya. Hanya kuncinya
ikhlas dan jangan ada keraguan terhadap apa yang kita lakukan ya nanda
Q : Bunda bagai
mana caranya tetep istiqomah di jalan Allah ?
A : Agar kita tetap
istiqomah di jalan Allah maka yang harus kita lakukan adalah :
1. Berimanlah kepada
Allah dengan keimanan yang paripuna artinya berislamlah secara kaffah jangan
memilah milih terhadap ibadah yang diperintahkan Allah.
2. Bertemanlah dengan
orang-orang yang sholih. Karena merekalah yang akan mengingatkan kita dikala
kita lemah.
3. Jagalah sholat
fardhu.
4. Laksanakan
ibadah nafilah secara dawwam (kontinyu). Karena ibadah yang dilakukan secara
dawwam akan memberi kekuatan (semangat).
5. Dan jangan lupa
berdoa kepada Allah karena sesungguhNya. Allahlah sumber kekuatan .
Q : Assalamamualaikum.wr.wb.
bunda bagaimn menyikapi orang tua yang sifatnya monoton?? Bagaimana kita
mendapat jodoh yang baik jika di keluarga selalu disalahkan?? Dalam islam adakah syarat tentang langkah-langkah nikah?
A : Sikap kita terhadap
orang tua hanya satu yaitu hormat. Jadi bagaimanapun perilku mreka kita tidak
boleh kasar atau berlku tidak baik. Menyikapi orang tua yang bersikap monoton
jika kita bisa bicara dengan cara yang baik lakukan tetapi jika mereka tidak juga
bisa berubah ya kita harus berbesar hati dan bersabar karena jangan sampai
melskukan hal yang menyinggung perasaan mereka.
Maut. Lahir. Rezki.
Jodoh ada ditAngan Allah. Maka bermohonlah kepadaNya dengan memperbanyak shalat
malam. Yang dapat kita lakukakan adalah jadikan diri kita sebagaia wanita yang
baik. Karena kata Allah, laki-laki yang baik untuk wanita yang baik. Jodoh adalah
bagian dari rezki tidak ada yang dapat menghalangi seseorang ketika ia adalah
jodoh kita walau ia berada di ujung dunia. Allah akan menghadirkannya dengan
kekuasaanNya. Jadi mohonlah padaNya dan jadikan diri nanda sebagai wsnita
sholihah.
Langkah-langkah
nikah dalam Islam. Wasilah (jalnnya) jodoh bisa orangtua. Guru. Saudara ataupun
teman. Yang jelas ketika seorang laki-laki hanif (baik agamanya) telah
dikenalkan kepada kita maka tidak ada alasan untuk berlama-lama misalnya
berpacaran atau bertunangan. Menikah harus disegerakan sebagai suatu ibadah.
Dan wanita yang baik adalah yang murah maharnya maksudnya tidak menuntut yang
berlebihan ketika sang laki-laki tak mampu. Ya nanda
Q : Bunda, kita
juga kan harus percaya adanya alam gaib selain kita, tapi kenyataannya banyak
yang justru mempercayai gaib tersebut daripada percaya akan adanya Allah.
Banyak yang masih meminta pada pohon, makam ataupun yang lainnya. Apa ada
pemahaman yang salah ya bun?
A : Ya sayang kita
wajib percaya kepada yang ghaib. Akan adanya Allah, adanya malaikat, jin,
iblis, adanya surga neraka. Adanya kehidupan sesudah mati. Dsbnya. Hanya saja
setiap muslim yang mengaku beriman wajib menyerahkan urusannya hanya pada
Allahurabbul'alamin (Tuhan pemilik semesta alam) tauhid rubbubiyah. Sebagaimana
dalam surat alfatihah disebutkan iyyakanakbudu waiyyakanasta'in. HanyapadaMu
kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan. Intinya segala urusan
kita hanya kita kembalikan pada Allah. Manakala kita serahkan kepada yang lain
maka kita akan jatuh pada syirik. Dan menyekutukan Allah termasuk dosa yang tidak
diampuni. Maka kita jangan sampai pergi ketempat yang bisa menjatuhkan kita pada
syirik. Ya nanda.
Q : Bunda apa kita
bisa ditinggal hidayah bun,,dan bagaimana biar hidayah tidak ninggalin ana
bun,,?
A : Apakah hidayah
bisa meninggalkan kita. Nanda sholihah. Masuknya hidayah atau petunjuk dari
Allah. Sesungguhnya karena kita yang telah mengundangnya. Coba nanda mengingat
ketika nanda mulai hijrah pasti ada keinginan untuk belajar islam lebih
mendalam. Keinginan belajar islam itulah pintu yang nanda buka hingga kemudian
rahma Allah turun kedalam diri nanda untuk terus merasakan nikmatnya iman dan
islam. Nah manakala ada seseorang yang tadinya beriman. Karena pengaruh syahwat
ia pun mulai menjauhi islam dengan cara meninggalkan ibadah dan banyak
bermaksiat maka pada saat itu ia sudah mengusir rahmat Allah dari hatinya dan
mengunci pintu hidayah itu dengan kemaksiatan yang terus menerus. Ya. Nanda
Q : Bunda,,iman ana
kadang naik turun dan banyak turunnya,,,bagaimana caranya biar semangat lagi
bun,,trus kenapa ya bun kadang ana ngerasa males menjalankan perintah Allah bun
A : Suatu ketika
sahabat yang bernama sufyan bin abdullah RA. Bertanya pada Rasul. Ya Rasulullah
katakan kepada saya satu perkataan tentang islam yang aku tidak akan bertanya yang
lain. Rasulullah menjawab: katakanlah, aku beriman kepada Allah, lalu
beristiqomahlah (HR. Muslim). Jadi nanda kunci agar kita tetap bisa menjaga
keimanan kita adalah dengan beristiqomah. Bersikap teguh menjaga ibadah kita.
Mengenai bagaimana kita bisa istiqomah di atas sudah kita bahas. Para sahabat
selalu mencari cara agar bisa terus semangat dalam ibadah. Diantaranya :
1. Melakukan zikrul
maut. Ingat bahwa sewaktu-waktu ajal akan datang tentu kita tidak ingin ketika
izrail menjemput kita dalam keadaan yang lalai kan.
2. Cari tau
fadhilah (keutamaan dari ibadah tsb) hal ini bisa memotivasi. 3. Berteman dengan
mereka yang rajin ibadah juga bisa menpengaruhi kita.
4. Ingatlah semua
ibadah yang telah disyariatkan Allah sesungguhnya adalah untuk kita. Kita butuh
sholat karena dengan sholat hati kita tentram. Orang yang menegakkan sholat
akan dimudahkan urusan. Sholat membuat kita sehat. Begitu juga dengan ibadah yang
lain. Yang semangat ya nanda mumpung muda dan sehat. Jangan males2 ibadah.
Q : Bunda,,kadang aku suka di hina oleh
teman bun,di bilang aku miskin,karena sampe saat ini aku ga punya tabungan
selama aku kerja ya uangnya untuk sodara dan bantu orang tua,,gimana bunda
ngadepin orang yang selalu hina aku bunda,udah sabar ngadepinnya dan di hina
kalo dia bicara sama aku dia geli bun seolah olah aku kotoran padahal orang
lain mah biasa aja bun,,aku juga suka berfikir kenapa aku di giniin dan
bertanya sama allah segitu hinanya aku sampe aku di perlakukan seperti
itu..mohon sarannya bunda gimana hadepin atau ngasih tau orang seperti itu..
A : Nanda sayang. Orang yang suka
menghina, ngurusin kerja orang lain. Sesungguhnya ia orang yang tidak bahagia. Karena
tidak bahagia maka pelampiasan seperti itu. Dekatkan diri pada Allah. Banyak
hikmah kita bertemu dengan orang seperti itu. Jika kita sabar akan menghisab
dosa kita. Ini adalah sarana tarbiyah Allah untuk menguji kesabaran kita dan
jika kita lulus maka derajat keimanan kita akan bertambah. Jadikan shalat dan
sabar sebagai penolong mu. Ini adalah taujih Rabbani.
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment