Kajian Online WA Hamba الله SWT
Selasa, 10 Mei 2016
Rekapan Grup Nanda
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti
BERSIHKAN DIRI SEBELUM RAMADHAN (RUQYAH SYAR'IYYAH)
Sebelum materi .. marilah kita awali dengan membaca ta'awudz
memohon doa perlindungan, agar terhindar godaan syaithan
Dan juga kita baca Ummul Qur'an bersama
'Audzubillahissami'il 'aalimi minasyaithanirrajim
Al fatihah
إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له و أشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده و رسوله صلى الله عليه و سلم أما بعد
Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon
ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan
keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada
siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka
tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya. Dan aku bersaksi
bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam
tercurah untuknya
Aamiin
Pengertian Ruqyah
Secara bahasa Ruqyah berarti doa atau jampi-jampi. Secara istilah
ruqyah adalah doa-doa yang kita panjatkan kepada Allahu ta'ala untuk memohon
kesembuhan; seperti yang telah dituntunkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu
'alayhi wassalaam selama tidak mengandung KESYIRIKAN
ٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ
Katakanlah, "Al Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi
orang-orang yang beriman."
( Fussilat : 44 )
(وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا)
"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an ( sesuatu ) yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang yang beriman."
( Al Isra : 82 )
Tak diragukan lagi bahwasannya Al Qur'an adalah Asy Syifa' (
penyembuh ) ; dimana telah difirmankan oleh Allah diantaranya dalam dua surat
di atas.
Al Qur'an adalah penyembuh yang sempurna dari segala macam
penyakit hati dan badan, Jin dan Sihir, serta segala penyakit dunia dan
akhirat. Dan tidak ada seorangpun yang tak layak atau tak cocok untuk berobat
dengan Al Qur'an.
Ruqyah Syar'iyyah dan Syirkiyyah
Apa perbedaan antara ruqyah syar’iyyah dan ruqyah syirkiyyah?”
Sebenarnya istilah Ruqyah sudah dikenal sejak masa jahiliyyah.
Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, ruqyah terbagi ke dalam dua golongan:
Ruqyah Syar’iyyah
(الرقية الشرعية)
Ruqyah Syirkiyyah
(الرقية الشركية)
Para ulama dalam kitab Fataawaa’ al-Azhar mengatakan:
“Dahulu orang-orang arab sebelum Islam meyakini bahwa ruqyah
berpengaruh dengan sendirinya, tanpa ada campur tangan kuasa pihak lainnya,
disamping pemilihan kata-kata ruqyahnya yang didasari keyakinan-keyakinan yang
dibatalkan Islam. Oleh karena itu, kehadiran islam terhadap
ruqyah yakni dengan meluruskan kesalahan-kesalahan dalam aqidah, dan menetapkan
bahwa ruqyah tidak berpengaruh kecuali dengan kehendak kuasa Allah SWT,
disamping menolak kata-kata ruqyah yang menyalahi aqidah Islam yang benar.
Sehingga kata-kata dalam ruqyah bisa diterima disamping keyakinan bahwa
pengaruh ruqyah terwujud dengan kehendak kuasa Allah SWT hukumnya
diperbolehkan, seperti do’a atau obat. Oleh karena itu, kita bisa memahami
hal-hal yang dijelaskan dalam nash-nash yang menolak atau memperbolehkan
ruqyah.”
Berbeda dengan ruqyah syirkiyyah, para ulama menjelaskan tentang
ruqyah syar’iyyah:
Imam Ibn al-Tin mengatakan:
“Ruqyah dengan do’a-do’a perlindungan dan selainnya
dari Nama-Nama Allah merupakan pengobatan ruhani. Jika dipanjatkan oleh lisan
yang baik akan mendatangkan kesembuhan atas izin Allah SWT.”
Imam al-Qurthubi mengatakan:
“Diperbolehkan ruqyah dengan Kalamullah dan
Nama-Nama-Nya, karena jika memang menggunakan do’a-do’a ma’tsur
hukumnya disunnahkan.”
Imam al-Khithabi mengatakan:
“Jika ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan Nama-Nama Allah
maka hukumnya boleh, atau bahkan dianjurkan.” Karena Nabi SAW pernah meruqyah
Hasan dan Husayn, beliau mengatakan: Kepada Allah kita memohon
pertolongan dan kepada-Nya kita bergantung.
Imam al-Rabi’ mengatakan:
“Saya bertanya kepada Imam al-Syafi’i tentang ruqyah, ia
mengatakan: “Tidak mengapa meruqyah dengan al-Qur’an atau dengan kata-kata yan
diketahui artinya dari zikrullah”.
Imam Ibn Bathal mengatakan:
“Dalam do’a-do’a perlindungan (al-ikhlash, al-falaq, al-naas)
mengandung rahasia yang tidak dikandung ayat-ayat lainnya dalam
al-Qur’an. Dimana ketiganya mengandung kumpulan do’a yang mencakup hal-hal yang
dibenci seperti sihir, hasad, keburukan syaithan dan bisikan jahatnya, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, Nabi SAW mencukupkan diri (meruqyah) dengannya.”
Berbeda dengan ruqyah syirkiyyah, para ulama menjelaskan tentang
ruqyah syar’iyyah:
Imam Ibn al-Tin mengatakan:
“Ruqyah dengan do’a-do’a perlindungan dan selainnya
dari Nama-Nama Allah merupakan pengobatan ruhani. Jika dipanjatkan oleh lisan
yang baik akan mendatangkan kesembuhan atas izin Allah SWT.”
Imam al-Qurthubi mengatakan:
“Diperbolehkan ruqyah dengan Kalamullah dan
Nama-Nama-Nya, karena jika memang menggunakan do’a-do’a ma’tsur
hukumnya disunnahkan.”
Imam al-Khithabi mengatakan:
“Jika ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan Nama-Nama Allah
maka hukumnya boleh, atau bahkan dianjurkan.” Karena Nabi SAW pernah meruqyah
Hasan dan Husayn, beliau mengatakan: Kepada Allah kita memohon
pertolongan dan kepada-Nya kita bergantung.
Imam al-Rabi’ mengatakan:
“Saya bertanya kepada Imam al-Syafi’i tentang ruqyah, ia
mengatakan: “Tidak mengapa meruqyah dengan al-Qur’an atau dengan kata-kata yan
diketahui artinya dari zikrullah”.
Imam Ibn Bathal mengatakan:
“Dalam do’a-do’a perlindungan (al-ikhlash, al-falaq, al-naas)
mengandung rahasia yang tidak dikandung ayat-ayat lainnya dalam
al-Qur’an. Dimana ketiganya mengandung kumpulan do’a yang mencakup hal-hal yang
dibenci seperti sihir, hasad, keburukan syaithan dan bisikan jahatnya, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, Nabi SAW mencukupkan diri (meruqyah) dengannya.”
Maka suatu ruqyah dinyatakan syar’iyyah jika memenuhi tiga syarat:
Pertama, menggunakan Kalam Allâh (al-Qur’ân al-Karîm),
Nama-Nama & Sifat-Nya (disamping dengan do’a-do’a dari Rasûlullâh
saw
Kedua, menggunakan (do’a-do’a) bahasa arab atau bahasa apa saja
yang diketahui maknanya, tidak menggunakan lafazh-lafazh yang tak diketahui,
mantra yang samar dan jampi-jampi yang diucapkan para dukun dan dajjal secara
tersembunyi, yang diperangi oleh Allah SWT.
Ketiga, diyakini bahwa Ruqyah tidak
berpengaruh dengan sendirinya, tetapi atas izin Allâh SWT.
Ruqyah dan orang yang membacanya (al-râqiy) hanyalah wasilah, ikhtiar
mengupayakan kesembuhan dari Allâh SWT.
Adapun ruqyah syirkiyyah, berdasarkan penjelasan para ulama
dan temuan di dalam banyak kasus di berbagai tempat, bisa di simpulkan pada
poin-poin berikut:
Menggunakan lafazh-lafazh syirik, batil misalnya permohonan kepada
jin.
Contoh Kasus: lafazh jangjawokan atau
mantra kunjali asih untuk pelet, keduanya menggunakan
kata-kata yang tak diketahui artinya, dan bisa dipastikan mengandung
kemungkaran. Atau ada juga yang berbahasa arab yang bisa kita pahami maknanya
namun jelas batil karena meminta bantuan jin,
misalnya:
Artinya: “Kabulkanlah wahai jin pelayan nama-nama ini: .........
(angka-angka arab)”
Syaikh Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar menegaskan bahwa tukang sihir
(termasuk dukun) tak dapat mengembangkan sihirnya apabila tak mengabdikan diri
kepada syaithân. Oleh karena itu,tukang sihir mengotori dirinya
dengan perbuatan keji dan rusak serta merasa nyaman dalam melakukan
keburukan.
Na'audzubillah
Penyebab Gangguan Jin&Sihir
Kita perhatikan bersama yaa ..
Pengaruh Keturunan
Kemungkinan jin yang diturunkan berasal dari kerabat kita di masa
lalu yang bersahabat atau memelihara teman dari golongan jin.
Jin (Al-Jinn):6 - Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Pengaruh Benda Pusaka
Dimasuki jin, yang diminta oleh seorang pawang. Jin yang datang
atas permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya membuat
kekacauan, menimbulkan rasa sakit ( santet, teluh ), atau bahkan sebaliknya
untuk melindungi dan bahkan menimbulkan penyakit.
Tanpa Sengaja Mengganggu Kediaman Jin
Segolongan jin mendiami tempat yang jarang dihuni manusia, seperti
gurun, gunung, lautan, sungai, gua, rumah kosong.
Maka di tempat-tempat itu manusia harus berhati dalam bersikap dan
hendaklah selalu mengingat Allah.
Diminta Datang Oleh Yang Bersangkutan
Jin dapat masuk ke dalam tubuh seseorang atas permintaan.
Bahkan dapat hadir tanpa disadari ketika seseorang meminta
pertolongan kepada penjaga lembah, gunung, atau leluhur padahal sejatinya
panggilan tersebut hanya akan mendatangkan jin
Didatangkan atau Dihadirkan oleh Orang Ahli ( Pawang )
Jin dapat dihadirkan merasuk ke tubuh seseorang atas permintaan
dari pawang penguasa jin. Orang yang jiwanya lemah juga mudah
dimasuki jin, yang diminta oleh seorang pawang. Jin yang datang atas
permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya membuat
kekacauan, menimbulkan rasa sakit ( santet, teluh ), atau bahkan sebaliknya
untuk melindungi dan bahkan menimbulkan penyakit.
Ruqyah Mengajak Untuk Bertauhid
Dalam ilmu ruqyah, sesungguhnya ruqyah adalah mengajak untuk
kembali bertauhid kepada Allah tabaraka wa ta'ala, baik kepada manusia atau
bahkan kepada jin yang mengganggu/menyebabkan gangguan.
Dengan memurnikan ketauhidan kepada Allah, maka pondasi keimanan
kita akan menjadi lebih baik, dengan hubungan hati yang baik kepada Allah,
niscaya syaithan tidak akan mampu menembus pertahanan manusia.
Karena sesunguhnya segala sesuatu musibah, kemadlaratan ditimpakan
kepada manusia atas izin Allah semata.
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS.
Al-Hadid : 22).
“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan
dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11)
Penguatan Ruhiyah
Ukhtifillah Wa Ummahat Shalihah yang dirahmati Allah.
Sebagaimana kita tahu bahwasannya kondisi ruhiyah seseorang
amatlah penting sebagai benteng pertahanan bagi setiap permasalahan dalam
kehidupan.
Semakin baik kondisi ruhiyah seseorang maka akan semakin kuat
dalam menjalani segala ketentuan Allah, baik itu berupa musibah ataupun
nikmatNYA.
Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga
kekuatan ruhiyah :
Memperbaiki ibadah mahdhah
Mengerjakan Ibadah tambahan ( Nafilah )
Memperbanyak tilawah Qur'an
Melakukan amalan dzikir, seperti dzikir pagi dan petang ( Al
ma'sturat )
Menjaga adab-adab sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah
Banyak meminta perlindungan kepada Allah dengan membaca doa-doa
harian
Menjaga wudhunya
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai ruqyah syar'iyyah,
semoga bermanfaat dan memberikan wawasan islami yang dapat menguatkan keimanan
dan menjaga kemurnian aqidah kita.
Akhirru kalam
Billaahi taufiq wal hidayah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاته
Salam Tauhid
TANYA JAWAB
M101 by Ustdzah Rianti
Q : Saya mau bertanya.. Pernah ada teman yang mengatakan bahwa ada hadits yang
mengatakan ketika kita meminta untuk di ruqyahkan itu hukumnya jadi haram
karena sama saja berprinsip bahwa dengan ruqyah kita bisa sembuh.. Apakah benar bun ? Mohon penjelasanx..
A : Pada asalnya ruqyah
adalah dilarang (sebagaimana hadits riwayat Muslim di atas), namun sampai
akhirnya Allah menurunkan syari'at ruqyah melalui lisan Rasulullah, yang
bersabda,
Dari sahabat ‘Auf bin Malik r.a dia berkata : Kami dahulu
meruqyah di masa Jahiliyyah, maka kami bertanya : “Ya RasuluLah, bagaimana
menurut pendapatmu?” Beliau menjawab, “Tunjukkan padaku Ruqyah (mantera) kalian
itu". (Lalu setelah ditunjukkan, Rasulullah ﷺ mengatakan)
"Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan”. (HR.
Muslim)
Dari hadits di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Ruqyah
terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Ruqyah Syirkiyyah /Jahiliyyah, yaitu ruqyah/mantera yang
keseluruhan atau sebagiannya mengandung lafadz kesyirikan/kejahiliyahan atau
tidak sesuai dengan syari’at Islam, ruqyah jenis inilah yang haram dan dilarang
oleh Rasulullah.
2. Ruqyah Syar'iyyah, yaitu ruqyah/mantera yang diperbolehkan
dan sesuai dengan kaidah syari’at Islam.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan, "Diantara obat yang paling
mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan
pengobatan syar'i yaitu dengan zikir, do’a dan bacaan-bacaan yang bersumber
dari Al-Qur’an dan hadits shohih. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir,
wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir.
Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari
orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca
zikir dan do'a".
Para ulama telah sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat,
yaitu:
1. Ruqyah itu dengan menggunakan firman Allah ﷻ (Al Quran), atau
asma`dan sifatNya, atau sabda Rasulullah ﷺ (hadits shohih).
2. Ruqyah itu harus terbebas dari kesyirikan serta baiknya
diucapkan dengan bahasa
Arab, diucapkan dengan jelas dan dapat difahami maknanya.
Arab, diucapkan dengan jelas dan dapat difahami maknanya.
3. Harus diyakini, bahwa yang memberikan pengaruh bukanlah dzat
(bacaan) ruqyah itu sendiri atau yang meruqyah, tetapi yang memberi pengaruh
ialah kekuasaan Allah. Adapun ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja.
M114 by Ustadzah Yeni
Q : Bunda mau tanya tanda kalo diri kita dimasukin jin itu gimana?
Kan banyak tuh orang yang ga sadar kalo sebenarnya di dalam tubuhnya ada jin,
sadarnya pas di ruqyah gitu. Terima kasih
A : Gejala – gejala Gangguan jin pada manusia
1. Gejala pada waktu tidur :
- Susah tidur malam, yaitu tidak bisa tidur kecuali setelah
lama/bersusah payah
- Susah bangun, yaitu kebanyakan tidur sehingga tidak bisa
melakukan ibadah-ibadah yang diinginkan
-Cemas, sering terbangun pada waktu malam
- Mimpi buruk, mimpi melihat sesuatu yang mengancamnya lalu ingin
berteriak minta pertolongan tetapi tidak bisa
- Mimpi melihat berbagai binatang seperti : kucing, anjing, tikus,
onta, kuda, monyet, serigala, harimau dll
- Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur
- Tertawa, menangis, teriak, mengomel pada saat tidur
- Merintih pada saat tidur
- Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang sangat tinggi
- Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran
- Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman,didalam kuburan, tempat
sampah atau jalan yang mengerikanMimpi melihat orang aneh seperti tinggi
sekali, pendek sekali, putih sekali, hitam sekali
- Mimpi sangat menyeramkan/melihat hantu
- Mimpi dengan lawan jenis/sama jenis yang sam berkali-kali dan
ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan
- Mimpi seakan tertindih benda yang sangat berat ( Tidihan-bhs
Jawa) dan sulit untuk melepaskan
- Mendengkur sangat keras
- Mimpi melihat/bertemu dengan keluarga yang sudah mati,melihat
mayat
- Mimpi berada dalam abad lampau
- Mimpi terjadi peristiwa dan keesokan harinya terjadi peristiwa
yang sama dalam mimpi
2. Gejala – gejala Pada wktu terjaga
- Sering was – was/ketakutan
- Suka marah – marah/ emosi tidak terkendali
- Dorongan kuat untuk bermaksiat
- Lesu dan malas sekali untuk beribadah
- Sulit sekali untuk khusu’ dalam sholat ( susah untuk mengingat
sudah berapa rokat yang sudah kerjakan )
- Suka sekali menghayal, melamun, mengurung diri
- Selalu pusing tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata,
telinga, hidung, gigi, tenggorokan atau lambung
- Selalu berpaling dari dzikrullah, meninggalkan/meremehkan untuk
menegakkan/melakukan sholat dan ketaatan yang lainnya
- Pikiran selalu linglung, selalu sedih tanpa sebab, jantung
deg-degkan tanpa sebab,kesurupan
- Merasa ada yang mengikuti, mengejar ingin membunuh/mengancam,
merasa akan kedatangan seseorang/beberapa orang, merasa akan dilamar seseorang,
merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan – bisikan agar melakukan sesuatu
( membunuh, memperkosa/bersetubuh dengan anggota keluarga, memukul,bunuh diri
dengan meloncat sungai/gedung bertingkat/melintasi rel kereta api diwaktu
kereta api lewat)
- Sering mendengar orang memanggil namanya
- Sering mencium bau-bauan : wangi( kembang/bunga, menyan/dupa,
busuk, anyir,dll )
- Melihat benda – benda seolah – olah bergerak, berputar,
terbalik, miring
- Melakukan tindakan – tindakan yang aneh/konyol tanpa disadari
tiba-tiba dapat meramal/membaca pikiran orang lain/mengetahui apa yang akan
terjadi
- Cemas dan Paranoid ( takut yang berlebihan )
- Melihat penampakan makhluk halus atau merasakan keberadaan
mekhluk halus
- Rasa sakit pada salah satu anggota badan namaun setelah periksa
ke dokter tidak terdapat penyakit secara medis/dokter tidak sanggup
mengobatinya.
Q : Bagaimana cara mencegah masuknya jin dalam tubuh bunda?
A : Selalu dekat ama Allah, dzikir, ibadah dll.
Q : Adakah doa tertentu agar terhindr dari kerasukan bunda??
A : Secara sederhana matsurah pagi dan petang mb.. in syaa Allah
itu bagus menjadi amalan kita agar terhindar dari gangguan. Perhatikan adab mau
tidur, makan, ganti baju, kluar masuk wc.. Tegakkan sunnah-sunnah sederhana
dalam diri kita mba.
Manusia terkait dengan fenomena kesurupan jin, terbagi
menjadi dua golongan:
1. Mereka yang mempercayainya dan meyakininya. Itulah keyakinan
umumnya kaum muslimin.
2. Mereka yang mengingkarinya, dan menganggap itu bukan kesurupanj
jin. Keyakinan ini menjadi salah stau prinsip aliran liberal, mengikuti
pemahaman pendahulunya, sekte Mu’tazilah. Untuk yang kedua ini tidak perlu
dilirik, karena mereka lebih mengedepankan akal dan logika sederhana, ketimbang
dalil Alquran dan sunah.
Lalu Bagaimana Islam Memandang?
Berikut beberapa catatan yang bisa kita jadikan bahan pertimbangan
untuk membuat kesimpulan yang lebih benar:
Pertama, terdapat banyak dalil dari Alquran dan hadis yang
menggambarkan keberadaan penyakit kesurupan jin. Diantaranya,
1. Allah berfirman, menceritakan keadaan pemakan riba ketika
dibangkitkan,
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا
“Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275)
Keterangan Ibnu Katsir,
أي لا يقومون من قبورهم يوم القيامة إلا كما يقوم المصروع حال صرعه وتخبط الشيطان له ، وذلك أنه يقوم قياماً منكراً ، وقال ابن عباس : آكل الربا يبعث يوم القيامة مجنوناً يخنق
“Maksud ayat, pemakan riba tidak akan dibangkitkan dari kubur
mereka pada hari kiamat kecuali seperti bangkitnya orang yang kesurupan dan
kerasukan setan. Karena dia berdiri dengan cara tidak benar. Ibnu Abbas
mengatakan, “Pemakan riba, dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang gila
yang tercekik.” (Tafsir Ibn Katsir, 1:708).
Terkait fenomena al-Qurtubi menegaskan,
هذه الآية دليل على فساد إنكار من أنكر الصرع من جهة الجن ، وزعم أنه من فعل الطبائع وأن الشيطان لا يسلك في الإنسان ولا يكون منه مس
“Ayat ini dalil tidak benarnya pengingkaran orang terhadap
fenomena kesurupan karena kerasukan jin. Mereka menganggap bahwa itu hanya
murni penyakit badan. Sedangkan setan tidak bisa mengalir di dalam tubuh tubuh
manusia dan tidak bisa merasuk ke dalam tubuhnya.” (Tafsir a-Qurtubi, 3:355)
2. Disebutkan dalam hadis dari Abul Aswad as-Sulami, bahwa
diantara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ…
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa benda keras, aku
berlindung kepada-Mu dari mati terjatuh, aku berlindung kepada-Mu dari
tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari keadaan setan
merasuki badanku ketika mendekati kematian…” (HR. Nasai 5533 dan dishahihkan
al-Albani)
Al-Munawi menjelaskan,
“…setan merasuki badanku ketika mendekati kematian…”: dengan
gangguan yang yang bisa menggelincirkan kaki, merasuki akal dan pemikiran.
Terkadang setan menguasai seseorang ketika hendak meninggal dunia, sehingga dia
bisa menyesatkannya dan menghalanginya untuk bertaubat… (Faidhul Qadir, 2:148)
Kedua, kesurupan, dengan jin masuk ke tubuh manusia adalah
kejadian yang hakiki, kenyataan dan bukan khayalan.
Abdullah bin Imam Ahmad pernah bertanya kepada ayahnya,
إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ الْجِنِّيَّ لَا يَدْخُلُ فِي بَدَنِ الْإِنْسِيِّ
“Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak
bisa masuk ke badan manusia.”
Imam Ahmad menjawab,
يَا بُنَيَّ يَكْذِبُونَ هُوَ ذَا يَتَكَلَّمُ عَلَى لِسَانِهِ
“Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan
lisan orang yang dirasuki.”
Setelah membawakan keterangan ini, Syaikhul Islam memberi
komentar,
وَهَذَا الَّذِي قَالَهُ أَمْرٌ مَشْهُورٌ فَإِنَّهُ يَصْرَعُ الرَّجُلَ فَيَتَكَلَّمُ بِلِسَانٍ لَا يَعْرِف مَعْنَاهُ وَيُضْرَبُ عَلَى بَدَنِهِ ضَرْبًا عَظِيمًا لَوْ ضُرِبَ بِهِ جَمَلٌ لَأَثَّرَ بِهِ أَثَرًا عَظِيمًا. وَالْمَصْرُوعُ مَعَ هَذَا لَا يُحِسُّ بِالضَّرْبِ وَلَا بِالْكَلَامِ الَّذِي يَقُولُهُ
“Apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di
masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa
dipahami maknanya. Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke
onta, pasti akan menimbulkan sakit. Meskipun demikian, orang yang kesurupan
tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan.”
Beliau juga menegaskan,
ومن شاهدها أفادته علماً ضرورياً بأن الناطق على لسان الإنس ، والمحرك لهذه الأجسام جنس آخر غير الإنسان
Orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan
kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang
menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia (Majmu’ al-Fatawa,
24:277).
Ketiga, ulama sepakat, jin bisa merasuki tubuh manusia
Hal ini sebagaimana ditegaskan Syaikhul Islam dalam fatwanya,
وليس في أئمة المسلمين من ينكر دخول الجن بدن المصروع وغيره، ومن أنكر ذلك وادعى أن الشرع يُكذب ذلك فقد كذب على الشرع، وليس في الأدلة الشرعية ما ينفي ذلك
“Tidak ada satupun ulama islamyang mengingkari jin bisa masuk ke
badan orang yang kesurupan dan lainnya. Orang yang mengingkari hal ini dan
mengklaim bahwa syariat mendustakan anggapan jin bisa masuk ke badan manusia,
berarti dia telah berdusta atas nama syariah. Karena tidak ada satupun dalil
syariat yang membantah hal itu.” (Majmu’ al-Fatawa, 24:277).
Keempat, sebab terjadinya kesurupan
Syaikhul Islam menjelaskan,
إن صرع الجن للإنس قد يكون عن شهوة وهوى وعشق كما يتفق للإنس مع الإنس …
“Jin yang merasuki manusia bisa saja terjadi karena dorongan
syahwat atau hawa nafsu atau karena jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi
antara manusia dengan manusia…”
وقد يكون وهو الأكثر عن بغض ومجازاة مثل أن يؤذيهم بعض الإنس أو يظنوا أنهم يتعمدون أذاهم إما يبول على بعضهم وإما يصب ماءً حاراً وإما بقتل بعضهم ، وإن كان الإنس لا يعرف ذلك ، وفي الجن جهل وظلم فيعاقبونه بأكثر مما يستحقه ، وقد يكون عن عبث منهم وشر بمثل سفهاء الإنس
“Bisa juga terjadi karena kebencian atau kedzaliman (yang
dilakukan manusia), misalnya ada orang yang mengganggu jin atau jin mengira ada
seseorang yang sengaja mengganggu mereka, baik dengan mengencingi jin atau
membuang air panas ke arah jin atau membunuh sebagian jin, meskipun si manusia
sendiri tidak mengetahuinya. Namun jin juga bodoh dan dzalim, sehingga dia
membalas kesalahan manusia dengan kedzaliman melebihi yang dia terima.
Terkadang juga motivasinya hanya sebatas main-main atau mengganggu manusia,
sebagaimana yang dilakukan orang jelek di kalangan manusia.” (Majmu’ al-Fatawa,
19:39).
Q : Afwan, yang saya tahu kalau rukyah itu harus dengan bantuan
orang lain seperti ustadz / kiayi... Apakah kita bisa merukyah diri kita
sendiri ? Kalau bisa bagaimana caranya ya buun ?
A : Bisa mb.. matsurah pagi dan petang itu sarana ruqyah buat
diri. Ruqyah perantara peruqyah jk trindikasi ada jin dalam tubuh mba.
Memperhatikan adab-adab sunnah seperti ke kamar mandi keluar kamar mandi, tidur
juga berpakaian sarana kita untuk terhindar dari jin mb.
M104 by Ustdzh Azizah
Q : Mau tanya, klo ruangan bawaannya panas trus
dibandingkan dengan ruangan lain apa bisa dirukyah? Caranya bagaimana?
A : Ruangan panas artinya apa? Jangan-jangan karena memang cuaca? Bahan bangunan atas nya? Dll. Yang jelas biasakn saat menempati ruangan baru bacain albaqarah dan ma'tsurat dirikan sholat di situ insyaAllah aman. Ingat gangguan jin itu lemah klo iman kita kuat.
A : Ruangan panas artinya apa? Jangan-jangan karena memang cuaca? Bahan bangunan atas nya? Dll. Yang jelas biasakn saat menempati ruangan baru bacain albaqarah dan ma'tsurat dirikan sholat di situ insyaAllah aman. Ingat gangguan jin itu lemah klo iman kita kuat.
Q : Kaya semacam ada jin nya bun, suhu di ruangan tsb berbeda dengan ruangan yang lainnya..
A : Nahhh klo sudah merasa begitu maka jin nya
akan datang beneran. Semakin yakin ya smkin ada. Jin itu lho kasat mata. Mau
pindah apa nongkrong sambil jongkow terserah dia mau dimana juga. Jangan yakini
hal-hal kayak begitu. Lama-lama mbak akan dibawah kendalinya disaat mbak lemah
Q : Bunda saya mau tanya, adakah tanda-tanda khusus pada kita sehingga kita harus dirukyah? Atau tidak perlu ada tanda khusus untuk kita bisa melakukan rukyah?
A : Tanda-tanda khusus gak srmua merasa. Contoh
sederhananya...jika azan masih asyik sama kerjaan. Tilawah makin males. Diajak
kebaikan ogah-ogahan. Itu ya berarti lemah iman alias futur. Maka segera
perbaiki diri. Mulai juga 7 sunnah. Gak perlu rukyah. Di rukyah klo sudah
dengar ayat seperti kesurupan dan marah-marah.
Q : Bun akhir-akhir ini saya itu lebih senang dengan duniaku diri pada sholat magrib tepat waktu, setiap sholat magrib sekarang saya suka sekali menunda dan jarang suka dengarkan adzan. Itu karena saya malas atau karena hasutan jin bun?
A : Itu pertama karena ruh
sedang kering mbak..nah kemudian jin ngomporin. Gpp tunggu bentar kan gak akan
lama. Kemarin-kemarin kan udah tepat waktu. Sekali-sekali aja gpp. Makanya
biasakan coba juga wudhu nya jin gak suka manusia yang selalu juga wudhu. Dia
kesulitan buat gangguin.
M110 by
Ustadzah Lien
Q
: Assalamu'alaikum bunda, mau tanya bagaimana kalau seseorang itu mengobati orang
lain atau mengusir jin dengan ayat-ayat al qur'an atau do'a-do’a yang sudah diketahui
maknanya tapi orang itu memakai menyan, bara api yang diberi garam atau
memiliki syarat tertentu, apa itu termasuk rukyah syirkiyah? Syukran bunda
A
: Mengobati dengan mggunakan ayat-ayat qur'an itu diperbolehkan mba sangat
bahkan. Hanya saja dengan cara memakai menyan dll itu tidak
dibenarkan..Allahu'alam
Q
: Bunda, bagaimana caranya agar kita tahu bahwa ada gangguan jin karena
pengaruh keturunan? Pernah dengar juga katanya orang yang punya jin itu bisa
mewariskan kepada keturunan yang ke s dari yang a.
A : Caranya diruqyah mba
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar.
Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala
kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment