InsyaAllah pada siang hari ini kita akan
berbicara sedikit tentang bagaimana pola asuh ibu kepada anaknya agar
anak-anaknya terjaga dari hal-hal yang membahayakan dirinya. Setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anaknya menjadi insan yang terbaik, yang tersukses, yang termanis dan yang
termulia. Untuk mewujudkan itu semua tentu masing-masing punya kiat dan acuan.
Sehingga setiap langkah kita dari waktu ke waktu semakin terarah. Beherapa point yang perlu kita fahami dalam
memilih pola asuh yang tepat kepada anak antara lain adalah :
1. Perlunya kita menentukan Niat terlebih dahulu.
Penentuan niat ini sangat menentukan langkah kita selanjutnya. Ketika kita memiliki niat yang tepat maka
darinya langkah yang akan kita tentunya akan terbimbing dari niat
tersebut. Artinya bahwa: Ketika niat ini benar, dan berada dijalan Allah subhanahu
wata'ala maka langkah-langkah kita juga tak lepas dari bimbingan Allah. Sedangkan ketika niat ini tidak sesuai dengan kaidah
penghambaan diri kepada Allah. Maka yang berlaku adalah sunnatullah.
Allah belum tentu ridho dan membimbingnya.
2. Dari niat kemudian kita juga perlu menetapkan metode.
Dalam hal ini banyak sekali metode atau cara yang bisa ditiru oleh seorang ibu dalam mendidik anaknya. Secara garis besar metode ini bisa kita kelompokkan menjadi 2 macam:
- Metode atau cara mendidik anak secara Islami.
- Metode atau cara mendidik anak secara jahiliyah.
Penjelasan pertama :
Sistem pendidikan secara islami ini adalah orangtua dalam hal mendidik
anaknya semuanya harus bisa konsisten sejalan dengan arahan syariat
Islam. Dari Niat sudah harus dimulai dengan bersandarkan pada keinginan utama adalah ingin mendapat ridho Allah subhanahu wata'ala. Untuk bisa mengkristal niat yang seperti ini tentu harus dimulai dari kepemilikan dasar iman yang kuat dari jiwa orang tua. Tanpa keimanan dirinya mustahil seseorang dalam mendidik
anak ingat bahwa apa yang dilakukan dalam proses mendidik anaknya adalah
perintah Allah. Sehingga ia melakukannya sebagai ibadah yang akan
mendapat ridho atau tidak dari Allah dari hasil upayanya.
Seorang yang berilmu dan beriman harusnya
sadar bahwa anak adalah titipan dari Allah. Anak adalah amanah, suatu
saat kelak kita akan diminta pertanggungjawaban atas amanah yang
diberikan. Ketika seseorang sadar akan hal ini, maka
sangat besar kemungkinannya dia akan berhati-hati dalam menentukan pola
didik yang diterapkan kepada anaknya. Berbagai pertimbangan akan ia persiapkan
dengan penuh perhitungan cermat dan mengedepakan apa saja yang
disyariatkan didalam Islam.
Penjelasan Kedua :
Yakni sistem pola didik jahiliyah adalah pola didik yang berkiblat pada sistem diluar Islam.
Seperti mengikuti pola didik feodal , pola didik modern
yang bernuansa kebarat-baratan atau juga pola didik yang tidak jelas
arahnya tetapi yang jelas tidak juga berkaca dari apa-apa yang
dituntunkan dalam Islam. Sampai disini kita dapat memgerucutkan pokok
bahasan kita siang ini, bahwa perlunya kita memiliki kesadaran bahwa
menetapkan pola didik terhadap anak kita adalah sesuatu yang sangat vita
dalam kehidupan ini. Karena bagaimana output dari anak-anak kita kelak
tidak luput dari pola didik yang kita terapkan dari sejak kecilnya.
Beberapa point penting terkait pola didik terhadap anak :
1. Orangtua harus memiliki orientasi yang jelas dalam mendidik anak.
Sebagai seorang muslim tentu pola didik Islami harus menjadi pilihan mutlak mereka dalam memdidik anak. Pemilihan pola didik yang yang salah (jahiliyah/diluar
Islami) akan mengandung resiko yang sangat berat bagi dirinya baik
ketika masih di dunia maupun apalagi ketika kelak di akhirat. Gambaran resiko di dunia ketika pola didik kita salah
adalah terlahirnya seorang anak dewasa yang tidak taat kepada Allah dan
juga tidak pandai berbakti kepada orangtua. Hal ini adalah sebuah resiko yang sangat besar, mengingat anak adalah
bisa menjadi sumber kebahagiaan orang tuanga ketika mereka menjadi anak
yang sholih dan berbakti kepadanya. Sedangkan gambaran resiko salah penerapan
pola didik (tidak islami) kepada anak jelas akan mendapat tuntutan yang
sangat berat dari Allah subhanahu wata'ala kelak di akhirat. Oleh karena itu handaknya setiap orang tua benar-benar
memperbaiki sistem pola didik terhadap anaknya agar sesuai dengan
bimbingan Agama, sehingga tercetak anak2 yang tumbuh dewasa sebagai
hamba yang taqwa dan pandai membahagiakan kedua orangtuanya. Hal ini adalah sumber kebanggaan yang seharusnya menjadi cita-cita utama bagi semua orang tua Muslim. Tidak hanya berambisi mempersiapkan jalam
kesuksesan anak dari sisi duniawinya. Tetapi justru fondasi akhiratnya
harus dibangun secara serius agar anak juga dalam kehidupannya bisa
memandang dunia ini dalam kacamata yang tepat. Tidak menjadi budak
dunia, tetapi Zuhud kepada Dunia dan memiliki orientasi hidup Akhirat
yang mantap. Ketika anak tumbuh dewasa dalam kondisi
seperti ini (memiliki orientasi hidup akhirat yang baik) maka orangtua
bisa merasakan betapa keberkahan perjuangannya tidak hanya sejak di
dunia ini, tetapi hingga ia wafatpum pahala jariyah atas kesholihan
anaknya akan terus mengalir kepadanya. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Semoga kita semua bisa menjadi orangtua yang
berhasil mencetak anak2 yang sukses dalam ukuran ukhrowi, dengan izin
Allah.
TANYA JAWAB
1. Saya punya anak 4 tetapi karakternya berbeda ada yang penutup, ada juga
yang serba terbuka, apa-apa diceritain yang ingin saya tanyakan: Adakah
TIPS & TRIK supaya yang cenderung penutup bisa menjadi terbuka
sehingga kita dapat mengontrol kehidupannya diluar rumah, siapa saja
temannya, apa yang dirasakannya, apa yang diinginkannya dll. Sehingga dia
tidak salah dalam bergaul.... trimakasih.
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Memang untuk anak yang sifatnya introvert (tertutup) lebih
sulit kita deteksi kemauannya dan kepribadiannya, akan tetapi sebagai
orang tua terutama seorang ibu harus pandai-pandai mencari akal untuk
mendekatinya dan membuat ia lebih terbuka. Karena khususnya untuk
pertumbuhan anak usia remaja, keterbukaan mereka insyaAllah akan sangat
membantu orang tia dalam memantaunya. Coba saja buat jadwal yang agak sering untuk bisa pergi
berduaan dengan anak tersebut karena biasanya diluar rumah dalam suasana
kebersamaan berjalan dan melakukan aktivitaa diluar rumah bersama akan
menimbulkan kedekatan antara anak dan ibu. Dalam suasana seperti itu manfaatkan sebaik mungkin untuk membangun kedekatan dengannya. Dan banyak mendengarkan ketika dia sudah mulai mau berbicara, atau rajin pancing dia ketika sulit bicara. Memancingnya tentu nisa dari hal yang sepele dan atau apa saja yang kira2 dia suka membicarakannya. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
2. Assalaamu'alaykum ustadzah selain pondasi iman yang kuat dan
pola didik islami untuk anak-anak kami, mohon nasehat nya ustadzah bagaimana
cara mengikis pengaruh negatif (jahiliyah) dr lingkungan tmn pergailan
dan tetangga sekitar. Jujur meski anak saya tidak pernah saya ijinkan pergi ke acara ultah tapi di TK nya temannya kadang suka cerita soal ultah..dilema ustadzah
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Pertanyaan yang bagus dan insyaAllah akan sangat bermanfaat. Bunda penanya yang semoga dirahmati Allah. Seorang manusia
itu diciptakan Allah Ta'ala dalam keadaan memiliki kebutuhan dengan
sesamanya. Inilah yang dinamakan sebagai fitrahnya sebagai makhluk
sosial. Tidak terkecuali anak-anak kita. Mereka punya kebutuhan untuk berinteraksi dengan lingkungan
di sekitarnya. Punya teman sebaya dan mengekspresikan kebutuhan
sosialnya, walaupun hanya sekedar dalam bentuk aktivitas bermain. Oleh karena itu tentu kurang bijaksana jika kita melarang
anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (teman sebaya) tanpa
alasan yang tepat. Sebaiknya sebagai orang tua kita harus terus menerus
berusaha menanamkan fondasi iman kepada Allah dan Rasul-Nya serta
ketaatan terhadap syariat (aturan) Agama-Nya. Hal ini harus dilakukan
dari sejak usia dini, sehingga ketika dewasanya norma-norma Agama ini
telah terpatri di dalam pikirannya dan menjadi penyebab terbentuknya
pribadi yang memiliki rasa muroqobah (merasa diawasi Allah) serta jiwa
yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap setiap amal yang
dilakukannya. Kondisi seperti inilah yang dikatakan telah terbentuknya sistem imun di
dalam dirinya. Ketika dia dewasa akan memiliki filter yang bisa
menyaring setiap kondisi lingkungan yang hadir dihadapannya. Yang baik
akan diikutinya dan yang buruk akan ditinggalkannya. Dengan demikian kita tak perlu over protective kepada anak
kita, karena dengan menjadikan anak kita imun (kebal dan memiliki sistem
filter) adalah lebih penting daripada sekedar rasa takut dan khawatir
yang berlebihan yang justru akan mengekang perkembangan potensi anak. Dengan sistem imun yang memadai maka dalam situasi apapun
dia pandai menempatkan dirinya tetap berada pada posisi yang aman, yakni
terjaga iman dan akhlaqnya. Inilah PR terbesar orang tua. Karena dunia ini penuh warna,
tidak selamanya seseorang itu berada dalam situasi aman dan baik. Ada
kalanya dia akan berada pada situasi sulit dan rumit. Inilah ujian-ujian
yang kelak juga akan dihadapi oleh anak-anak kita.
Setidaknya ada 3 point yang penting yang harus diingat oleh setiap pendidik (orang tua) :
- Bangunlah pola didik yang tepat dengan berbasis kesadaran dan rasa cinta terhadap Agamanya serta jiwa tanggung jawab atas segala amal perilakunya.
- Memberi pendidikan keterampilan untuk bersosialisasi dengan masyarakat adalah bagian dari hak anak-anak kita. Karena akan menjadi bekal kala dia dewasa nanti.
- Ciptakan icon pada diri mereka bagaimana bisa menjadi manusia terbaik yang bisa memberi banyak manfaat bagi lingkungan disekitarnya. Menghasilkan anak didik yang memiliki kualitas unggul memang perlu perjuangan berat bunda.
Kita sebagai Orang tua harus banyak berkaca. Berkaca kepada para pendidik yang telah terbukti sukses mencetak
anak-anak super, seperti banyak meneladani bagaimana Ibunda para Ulama
mengantarkan anak-anak mereka. Mereka adalah para wanita yang memiliki
keutamaan yang besar yang layak dijadikan cermin dalam mendidik
anak-anak kita.
وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ
3. Teknologi gadget sedang trend saat ini. Harapannya anak
tidak ikut terbawa arus negatif, bagaimana sikap orang tua dalam
membentengi anaknya?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Tentu banyak yang bisa dilakukan orangtua untuk membentengi
anak dari efek negatif atau pengaruh gadget yang cenderung merusak
mental dan spiritual anak. Diantaranya orangtua sebaiknya melakukan hal-hal berikut :
- Membuat jadwal pendidikan ilmu Agama. Secara sungguh-sungguj memberi bimbingan terhadap ruhani anak. Menyuguhkan ilmu ini bisa melalui sarana DVD yang bernafaskan edukasi islam insyaAllah akan sangat efektif karena bisa kita tayangkan berulang-ulang muatan nya harus yang mendidik dan benar-benar shohih bukan fiksi.
- Memberi alternatif aktivitas untuk mengisi kebutuhan perkembangan emosional dan jasmaninya.
- Mengontrol dengan ketat pergaulannya dan melakukan pembimbingan dan pengarahan secara intensif.
- Siap menjadi teman dalam banyak hal sehingga anak merasa menemukan kebahagiaan didalam keluarganya.
- Perbanyaklah berdoa memohon kepada Allah agar melindungi anak2 kita dari segala pengaruh buruk. Juga memberinya hidayah Al Qur'an serta menjaganua dari ahlaq yang buruk. وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ
4. Aslmualikum ustdzah bagaimana dengan anak yang
berbeda ustadzah misal kakak beradik ortunya mendidiknya sudah benar berdasarkan syariat islam cuma setelah dewasa adiknya yang menjadi anak
soleh dan kakaknya malah menjadi brutal mohon pnjelasanya ustdzah
salahnya dimana?
Jawab :
Pertama : Hal itu adalah sebagai ujian orangtuanya. Orang tuanya sebaiknya
melakukan introspeksi diri. Perbanyak istighfar karena bisa jadi ujian
tersebut adalah akibat dari suatu dosa orangtua. Karena setiap musibah yang menimpa manusia adalah dari
kesalahan manusia itu sendiri. Dan ketika ia memohon ampunan kepada
Allah, maka Allah akan segera memperbaiki keadaan tersebut.
Kedua : Coba teliti kembali bagaimana pola atau bentuk pergaulannya diluar rumah. Pergaulan diluar rumah pada masa sekarang ini bagi perkembangan anak
dari banyak sisi sangat cepat respondnya. Dan karena arus budaya luar
yang bebas berkembang sangat pesat di negri ini memyebabkan pola
pergaulan remaja saat ini sangat rentan dengan penurunan nilai-nilai
moral dan Agama. Ketika fondasi Agama memang sudah diberikan tetapi belum
cukup memadahi ya resikonya anak masih rentan dengan pengaruh teman dan
gaya hidup yang sangat jauh dari nilai moral agama. Sehingga ahlaq dan kepribadian islaminya luntur dan berubah
sedemikian rupa sebagaimana trend yang sengaja diciptakan oleh musuh-musuh islam agar pemuda islam semakin kehilangan kepribadian yang Agamis dan
penuh harga diri. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
5. Bagaimana cara agar kita lebih bersabar dalam mendidik anak
usia ABG, karena di usia ini anak saya sering mendebat jika di nasehati dan
kadang saya sering emosi. Bagaimana juga memberi arahan terhadap anak
remaja menginjak dewasa agar mereka tidak salah gaul
Jawab :
Coba lembutkan dengan doa yang terus menerus. Lembutkan dengan memberi mereka baik makanan maupun segala keperluan hidupnya dari sumber penghasilan yang halal. Juga lembutkan mereka dengan menciptakan suasana kehidupan
didalam rumah yang agamis. Jauhkan dari tontonan tv dan segala games
yang tidak produktif. Ajak anak-anak kembali kepada Qur'an. Dan juga jangan lupa beri penyadaran terus dengan bijak dan beri contoh teladan yang baik dari kedua orangtuanya.
6. Bagaimana mendidik anak di dalam keluarga yang kurang kompak
antara ayah dan ibunya. Misalnya ibu ingin membiasakan tiap hari ngaji, tapi pada saat halangan atau ibunya ada keperluan mendesak si ayah tidak mau
menggantikan peran sbg guru ngaji?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Untuk mendidik anak, antara ayah dan ibu harus kompak.
Tanpa ada kekompakan dan konsistensi agak sulit membentuk kepribadian
anak yang kokoh yang berpendirian islam. Didikan ini harus ditanamkan
dari sejak kecilnya. Sebaiknya orangtua membicarakan hal ini dengan serius.
Bertekad memperbaiki keadaan dan menyusun planning yang tepat dan
kesepakatan yang baik. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
7. Ustadzah, saya dan suami sudah menyekolahkan anak keTKIT yang semi
fullday kami sangat percaya dengan sistem pendidikan di sekolah tersebut terbukti
dari akhlak anak kami yang berkembang dengan baik, kadang kami jadi kurang
memantau perkembangannya.. gimana menurut ustadzah?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Setiap amanah kelak pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Sebagai orangtua ... Sebaiknya tetap terlibat detail dan intensif dari hari ke hari meneliti
apa yang diperoleh anaknya hari ini, apa yang perlu diperbaiki dari
mereka dan apa yang perlu dipertahankan. Sekolahnya hanya sifat membantu saja. Pendidik utamanya tetap terletak di orangtuanya. Jangan sampai keteledoran kita sebagai orang tua jingga diberi peringatan oleh Allah, ini yang harus kita jaga. Bersyukurlah diberi anak yang berahlaq mulia. Tetap jaga
fitrahnya, tanamkan aqidahnya, dan pantau ahlaqnya. Serta lindungi
pergaulannya. Ajarkan mereka taat beribadah dan dampingi mereka agar
melaksanakan ketaatan kepada Allah dan RasulNya hingga mereka tumbuh
dewasa. InsyaAllah anak yang seperti inilah yang akan terus mengirim pahala jariyah ketika kita meninggal dunia. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
8. Ustad mau bertanya, jadi apapun terbentuknya anak tetep tanggung jawab ortunya ya? Meskipun si ortu sudah berusaha keras untuk menjadikan anak sholeh dan sholekah?
8. Ustad mau bertanya, jadi apapun terbentuknya anak tetep tanggung jawab ortunya ya? Meskipun si ortu sudah berusaha keras untuk menjadikan anak sholeh dan sholekah?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. Betul Bunda... Orang tua sampai kapanpun tidak boleh lepas dari mengajak anaknya untuk taqwa atas dasar firman Allah yang memerintahkan kita agar melindungi diri kita dan keluarga kita dari siksa api neraka. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
9. Ada kalanya seorang anak sudah di didik secara islami oleh orangtuanya. Tapi semakin dewasa, anak tersebut menjadi berbeda. Mungkin juga karena pengaruh lingkungan. Kenapa didikan waktu kecil seakan hilang begitu saja? Bagaimana mengatasi anak seperti itu?
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. Betul Bunda... Orang tua sampai kapanpun tidak boleh lepas dari mengajak anaknya untuk taqwa atas dasar firman Allah yang memerintahkan kita agar melindungi diri kita dan keluarga kita dari siksa api neraka. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
9. Ada kalanya seorang anak sudah di didik secara islami oleh orangtuanya. Tapi semakin dewasa, anak tersebut menjadi berbeda. Mungkin juga karena pengaruh lingkungan. Kenapa didikan waktu kecil seakan hilang begitu saja? Bagaimana mengatasi anak seperti itu?
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Bisa jadi pengaruhnya adalah dari luar rumah. Ketika
didikan dirumah sudah baik. Orangtua Jangan begitu saja melepas anak-anak ketika berada diluar rumanya. Perhatikan benar dengan siapa mereka bergaul dan bagaimana bentuk pergaulannya. Pendidikan dan pengarahan Agama jangan kendor. Terus menerus harus diberikan sampai terbukti kesholihannya hingga ia dewasa. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
10. Ustadzah, maaf saya mau tanya putra saya sekarang kelas 1 sd, anaknya rajin sholat di masjid sholat & ngajinya semangat tapi kalo disuruh belajar susahnya minta ampun & kalo dapat nilai jelek setiap saya bilangi jawabannya yang penting masuk surga gitu....bagaimana cara mengatasi putra saya yang seperti ini, apa yang harus saya katakan/lakukan untuk mengarahkannya? Terima kasih sebelumnya.
10. Ustadzah, maaf saya mau tanya putra saya sekarang kelas 1 sd, anaknya rajin sholat di masjid sholat & ngajinya semangat tapi kalo disuruh belajar susahnya minta ampun & kalo dapat nilai jelek setiap saya bilangi jawabannya yang penting masuk surga gitu....bagaimana cara mengatasi putra saya yang seperti ini, apa yang harus saya katakan/lakukan untuk mengarahkannya? Terima kasih sebelumnya.
Jawab :
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Saya kira tidak apa. Anak kecil kan pikiran dan akalnya
belum sempurna. Sudah bagus ketika dia memiliki orientasi akhirat dari
sejak kecilnya. وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Alhamdulillah kholas ya
Alhamdulillah kholas ya
Doa Penutup Majelis
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AL-LAA ILAAHAILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU ILAIKA
Artinya :“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, akumemohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
Wassalamualaikum wr.wb
--------------------------------------------------
Hari / Tanggal : Selasa, 10 Mei 2016
Narasumber : Ustadzah Endria Sari Hastuti
Tema : Kajian Islam
Notulen : Ana Trienta
Kajian Online Whatsapp Hamba اَﻟﻠﱣﻪ Ta'ala
Link Bunda
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment