Home » , , » INDAHNYA RAMADHAN DI RUMAH RASULULLAH (Grup Nanda)

INDAHNYA RAMADHAN DI RUMAH RASULULLAH (Grup Nanda)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Sunday, May 3, 2015

Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Selasa, 3 Mei 2016
Rekapan Grup Nanda 
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaAllah aamiin.

INDAHNYA RAMADHAN DI RUMAH RASULULLAH

Rasulullah SAW. tinggal di rumah yang sangat sederhana. Letaknya bersebelahan dengan Masjid Nabi SAW. Di rumah beliau terdapat beberapa kamar untuk masing-masing isteri beliau. Di rumah yang ukurannya tidak luas dan penuh kesederhanaan tapi dihuni orang-orang mulia dan agung dengan jiwa yang besar, dan lapang; didampingi para isteri yang penuh perhatian dan kesetiaan yang luar biasa; dilandasi dengan semangat agama dan dakwah untuk memenuhi ridha Rasul dan ridha Allah. Inilah Baiti Jannati (Rumahku surgaku). Dalam suasana dan situasi demikian, menyambut dan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan pasti terasa indah dan nyaman serta penuh kedamaian.

Di antara kebiasaan Rasulullah SAW. dalam menyambut kehadiran bulan Ramadhan, beliau mengucapkan tahni’ah atau ucapan selamat kepada para sahabat dan umat Islam umumnya, sebagai doa dan motivasi agar selalu berjiwa lapang dan besar dalam menyikapi datangnya bulan ramadhan sehingga semua kewajiban dan ibadah dilaksanakan dengan penuh rasa ringan, tidak terasa berat, tidak ada rasa keluh kesah, tapi semuanya dilaksanakan dengan rasa ringan, nyaman, dan penuh keceriaan. Rasulullah SAW membaca tahni’ah sebagai ucapan selamat.

أَتَاكُمْ رَمَضاَنُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَباً بِهِ وَأَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالْبَرَكاَتِ فَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ زاَئِرَاتٍ هُوَ آتٍ


“Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan pelopor segala bulan, marhaban bihi wa ahlan (Selamat datang bulan Ramadhan). Bulan puasa telah datang dengan penuh berkah, maka muliakanlah tamu yang datang itu.” (HR. Thabarani).

Berdasar pada hadis inilah, tahni’ah atau ucapan selamat Marhaban ya Ramadhan, dalam bahasa Indonesia kita mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa semoga ridha Allah selalu menyertai kita semua, dan lain-lain.

Selain itu Rasulullah SAW. dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan selalu memperlihatkan wajah gembira dan ceria pada keluarganya dan umat Islam lainnya. Menyambut kedatangan bulan Ramadhan tidak baik dengan wajah cemberut, wajah kusut seperti tak bersemangat, wajah frustrasi, apalagi sampai berkeluh kesah.

Dalam kaitannya dengan puasa pada bulan Ramadhan, Aisyah, isteri Rasulullah SAW. mengatakan:

فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ
Kami diperintahkan mengqadha puasa, dan tidak diperintahkan mengqadha shalat. (HR. Muslim).

Oleh karena bagi perempuan secara kodrati mengalami masa haidh, masa libur untuk tidak boleh puasa, tetapi ia wajib menggantinya pada hari-hari lain setelah bulan Ramadhan. Dalam hal penggantian puasa bagi perempuan yang mengalami masa haidh tersebut, Rasulullah memberikan tuntunan agar mengganti puasanya, dan tidak mengganti shalat yang ditinggalkan pada masa haidh, sebagaimana disebutkan dalam hadis tersebut. Bahkan lebih tegas tuntunan Rasulullah SAW. agar tidak mengabaikan penggantian puasa wajib sampai masuk bulan ramadhan berikutnya. Mengabaikan tanpa melunasi hutang puasanya itu boleh jadi dianggap meremehkan kewajiban, kecuali apabila ada udzur. Rasulullah SAW. mengingatkan:

مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ وَعَلَيْهِ مِنْ رَمَضَانَ شَىْءٌ لَمْ يَقْضِهِ لَمْ يُتَقَبَّلْ مِنْهُ وَمَنْ صَامَ تَطَوُّعاً وَعَلَيْهِ مِنْ رَمَضَانَ شَىْءٌ لَمْ يَقْضِهِ فَإِنَّهُ لاَ يُتَقَبَّلُ مِنْهُ حَتَّى يَصُومَهُ

Barangsiapa yang mendapatkan Ramadhan berikutnya sementara masih ada kewajiban puasa yang belum dilunasi, maka ibadahnya tidak diterima.


Barangsiapa yang puasa sunnat sementara masih ada kewajiban puasanya yang belum dilunasi, puasa sunnatnya itu tidak diterima sampai ia sudah mengganti puasa wajibnya itu. (HR. Ahmad bersumber dari Abu Hurairah).

Hadis ini sebagai peringatan dari Rasulullah SAW. agar tidak mengabaikan dan meremehkan hutang kepada Allah. Hutang terhadap sesama manusia wajib dibayar, tentu lebih wajib dibayar adalah hutang kepada Allah.

Dalam hal sikap Rasulullah SAW. untuk mendapatkan indah dan damainya Ramadhan adalah pada hari-hari akhir terutama 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau sangat sedikit tidurnya, beliau bangun begadang malam untuk berdzikir dan beribadah. Bahkan beliau membangunkan isteri-isterinya.

Aisyah salah seorang isterinya mengatakan:

كَانَ النَّبِىُّ  صلى الله عليه وسلم  إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Adalah Nabi apabila sudah masuk 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.(HR. Bukhari).

Mengencangkan sarung, maksudnya bekerja keras, sangat antusias, penuh perhatian dalam mempersiapkan diri untuk banyak beribadah pada malam-malam tersebut.
Rasululuh sedikit tidur, kita umatnya sedikit-sedikit tidur.
Rasulullah sedikit makan. Kita umatnya sedikit-sedikit makan.
Rasulullah sedikit-sedikit ibadah. Kita umatnya sedikit ibadah.
Rasulullah sedikit-sedikit bersedekah. Kita umatnya sedikit bersedekah.
Rasulullah bangun tengah malam untuk berdzikir dan beribadah. Kita kadang bangun tengah malam, hanya untuk kencing, selesai kencing tidur kembali. Atau bangun karena yang lain tapi bukan untuk ibadah. Kalau kondisinya demikian, bagaimana umat Islam bisa meraih indahnya ramadhan, bagaimana merasakan nyaman dan damainya Ramadhan, kalau antara pengetahuan dan pengamalan ibadah puasa ramadhan tidak sejalan. Pengetahuan agama banyak, tetapi kesadaran menjalankan agama kurang atau sedikit. Wallahu a’lam.


TANYA JAWAB


M101 by Ustadzah Riyanti
Q : Kami di perintahkan mengqadha puasa dan tidak di perintahkan mengqadha shalat.." Nah maksudnya gimana ni bun? Karena pasti jika kita berpuasa, kita akan tetap berpergian jauh.. Jika mau berpergian jauh, pastinya kan jika jamak / qasar shalat kita bun. Mohon penjelasannya bun..
A : Mengqadha itu mengganti, Berbeda dengan makna jama/Qashar. Misal tahun lalu kita lupa sholat lima waktu tiap bulan 1 x... Maka tidak ada kewajiban untuk mengqadha sholat yang ditinggalkan. Beda dengan puasa.. Kalo ada puasa yang kita tinggalkan kita wajib mengganti di tahun depan. Begitu. Beda bab antara Qadha, Qashar dan jamak.

Q : Nah bun..Jika kita puasa lalu tiba-tiba haid,, apakah pada saat itu juga di batalkan / lanjutkan saja?
A : Kalau jelas haid, ya dibatalkan puasanya...

Q : Gimana jika kita Sebagai musafir.. apakah itu wajib tidak berpuasa ataukah jika kita mampu maka puasalah?
A : Monggo diukur kemampuannya nya mb. Karena pada dasarnya musafir memang dapat rukhsah keringanan untuk tidak berpuasa....

M103 by ustadzah runie
Q : Assalamualaikum bunda.. jika kami ingin mengikuti sunah rasulullah kurangi waktu tidur di malam hari sedangkan aktifitas siang hari tidak memungkinkan untuk istirahat otomatis jam tidur berkurang jika berkurang akan mengganggu kesehatan nah sebaiknya kita tidak mengikuti sunahNya atau tetap mengikuti tapi tetap menjaga kesehatan?
A : Waalaikumussalam nanda shalehah, sunnah Rasulullah bukan lah tanpa maksud, ini yang perlu kita yakini. Seperti makan dengan tangan kanan, makan dan minum dengan duduk, beraktivitas di pagi hari dan beristirahat di malam hari, semua tidak dlakukan untuk membuat kita sakit, namun sbaliknya. Nah, jadi gimana dengan konteks ibadah,,,, ibadah adalah ada di setiap nafas Dan gerakan kita, ibadah ada di setiap aktivitas kita, ibadah dimana saja

Q : Assalamualaikum bunda.. Bisakah bunda memberi kan tips atau seperti jadwal waktu yang bagus buat kita wanita dalam beribadah pada malam hari?
A : Nanda shalehah, jadwal disesuaikan dengan aktivitas kita, dan kita yang paling mengetahui celah nya. Yang perlu diusahakan adalah target ramadhan kita terpenuhi. Komitmen dan keyakinan kita untuk slalu prioritas terhadap ibadah di sela kosong agenda. Tips umum: lebih maksimalkan ibadah di waktu isya dan subuh. Misal dalam target tilawah 1juz=10 lembar per hari. Di isya dan subuh @4lbr , saat aktivitas/ di waktu luang target penuhi 2 lembar lain.

Q : Bagaimana menciptakan rumah yang  nyaman bukan hanya selama ramadhan namun setelah ramadhan pun bisa dipertahankan ibadahnya bun.. Jazakillah bunda sayang
A : Nanda sayang, hadirkan kebersamaan karena Allah di dalam keluarga. Memberi karena Allah. Menyayangi karena Allah, semangat Ramadhan selalu..

Q : Assalamualaikum bunda aku mau tanya, bagaimana solusinya jika ada sebuah rumah yang di dalamnya terdapat 1 keluarga. Namun, mis komunikasi jadi untuk mengobrol saja hendak mulai dari mana tidak tau. Dan ingin sekali mungkin salah satu keluarga itu di bulan ramadhan nanti rumahnya penuh dengan kegembiraan, bercanda bersama. Syukron katsiran bunda
A : Nanda sayang, perkuat Do'a, Allah pemilik hati yang dengan mudahnya membolak balikkan hati hambanya. Bismillah, usahakan selalu terbaik dan jangan menyerah dalam berusaha.

Q : Oh iya bunda dari materi sebelum sebelumnya di jelaskan bahwasannya rasulullah menyambut ramdahan dengan puasa sebulan sebelum ramadhan agar tidak kaget pas bulan ramadhan apa pas puasa tersebut d wajibkan sahur? dan adakah niatnya? atau hanya niat puasa sunah biasa?
A : Niat puasa sunah saja mbak. Sahur hukumnya dianjurkan ketika shaum, namun bukan inti puasa dan bukan diantara syarat sah puasa. Jadi puasa seseorang tetap sah skalipun paginya tidak sahur. Usahakan sahur untuk menopang aktivitas dan kondisi tubuh kita, supaya maksimal hingga 10 hari terakhir.

M111 by Ustdzh Evi

Q : Mau tanya bun.. aku kan masih ada hutang puasa, jadi gara-garanya kalo mau bayar itu senin-kamis. Nah kadang suka lupa niat bukan bayar hutang malah jadi niat puasa sunnah. Itu puasa sunnah aku tetap ga di terima??
A : Nanda sayang...Salah satu syarat ibadah itu adalah ada pada niat. Jadi puasa yang nanda laksanakan InsyaAllah jika memenuhi syarat puasa akan diterima Allah. Namun sebagai ibadah sunnah. Jadi nanda tetap memiliki hutang puasa. Segera dibayar ya nanda. Bulan Ramadhan sudah didepan mata.

M110 by Ustdzh Lien
Q : Ustadzah... kan stelah hari raya ada puasa syawal... klo kita ingin puasa itu, apakah kita harus mengganti blan ramadhan yang ditinggalkan dulu ?
A : Boleh syawal dulu baru bayar hutang, atau mo bayar hutang dulu baru syawal. Tafadhol aja mb asal ga 1 puasa 2 niat itu yang ga boleh

Q : Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ummi..ijin bertanya..bagaimana menghindari sifat yang misal ramadhan belum tiba sudah sibuk mencari baju lebaran?
A : Soal nafsu memang ga mudah kendalikan. Saat itu terjadi, ingatlah ada orang yang ga bisa beli pakaian baru, ingat bahwa apa yang dibeli akan dmintai pertanggung jwaban, ingat bahwa ramadhan itu moment kita mengumpulkan pahala yang terbaik untuk kita. Karena biasa klo di luar ramadhan tilawah dua juz ato lebih ituuu susssaaaah banget. Ingat banyak kebaikan dan keberkahan di bulan ramadhan.

Q :  Mengenai materi diatas bund, dijelaskan bahwa puasa sunnah seseorang itu tidak di terima sebelum mengganti puasanya..... Biasanya bund, sbagian orang termasuk keluarga, dia mengganti puasanya saat memasuki bulan rajab... Nah gimana bunda dengan puasa sunnahnya yang sebelumnya, apakah tetap ditrima?
A : Diterima atau tidaknya puasa itu hak prerogatif Allah. Yag penting rukun puasa ditunaikan. Ga apa mb menggantinya di bulan rajab

Q : Bunda, ketika waktu haid dimasa Ramadhan amalan apa saja yang bisa menambah nilai ibadah sebagai pengganti ibadah yang tidak bisa dilakukan sehingga tidak menurunkan semangat dalam menjalankan dibulan ramadhan ini?
A : Ibadah yang tidak boleh dilakukan saat haid adalah shaum, sholat dan jima'. Selain itu diperbolehkan.. misal banyak dzikir baik pagi n petang, tilawah, banyak bersedekah terutama memberikan makanan bagi yang berbuka puasa, membelikan anak-anak yatim pakaian baru misalnya.

Q : Bunda, kalau misalnya, kita lupa berapa jumlah puasa yang tertinggal (hutang puasa), Itu bagaimana ya bunda ?
A : Diniatkan setiap puasa sunnah misal senin kamis untuk membayar puasa yang tertinggal

Q : Bun mau tanya. Jika Ramadhan datang semua riang, saat hampir selesai semua berburu diskon di mall. Keluar bersama teman dengan alasan buka bersama. Tidak tarawih. Dan Ramadhan berlalu begitu saja. Untuk menghindari itu sebetulnya kesadaran diri. Tapi adakah kiat khusus dari awal Ramadhan hingga usai bahkan sesudah Ramadhan tetap Istiqomah dengan amalan dan kewajiban seorang muslim? Syukron bun
A : Segala sesuatu itu kembali pada dirinya sendiri mb, karena motivasi terbaik itu dari dirinya sendiri. Sebelum memasuki ramadhan, Allah sudah sediakan bulan-bulan untuk kita berpuasa sunnah. Agar melatih kita siap memasuki ramadhan. Esensi shaum adalah menahan hawa nafsu, atas segala hal. Jika diri kita ga bisa nahan beli baju di mall artinya kita ga bisa nahan nafsu kita. Kenapa diskon besar justru ada didekat akhir ramadhan? Sesungguhnya ini adalah cara orang kafir melenakan kita. Sibuk buat kue, belanja dll. Padahal hari-hari terakhir itu justru Allah siapkan hadiah besar untuk kita mengambilnya, menggunakannya. Jadikan ramadhan momentum bagi prbaikan diri. Jadi pilihan ada ditangan kita. Ba'da ramadhan menjaga stamina ruhiyah yang sudah dickumpulkan itupun ga mudah. Perlu istiqamah. Karena itu ibadahlah pelan pelan saja tapi pasti. Keistiqamahan itu yang utama

Q : Bunda mau tanya gimana caranya agar kita bisa mendapat kemenangan di bulan puasa dan kadang iman tuh naik turun
A : Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits ini. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bahwa bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan kemuliaan. Terdapat berbagai macam keutamaan di bulan ini, diantaranya adalah bahwa Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dibukakannya pintu-pintu langit (baca ; pintu-pintu surga) dan ditutupnya pintu-pintu neraka, bulan dibelenggunya syaitan, bulan diampuninya segala dosa, bulan dilipatgandakannya pahala segala amal shaleh, bulan diturunkannya Al-Qur'an, bulan diberikannya berbagai kemenangan bagi umat Islam, bulan yang terdapat malam lailatul qadar di dalamnya, dsb.
2. Oleh karena itulah, tidak berlebihan manakala disebutkan bahwa ramadhan merupakan bulan untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Karena segala sarana untuk mendapatkan kesuksesan, semuanya terdapat di bulan ini, diantaranya adalah :
a. Karena Ramadhan merupakan sebuah “training” yang akan menghasilkan “sarjana-sarjana” ketaqwaan kepada Allah SWT. Dan modal kesuksesan yang paling penting adalah ketakwaan. Allah SWT berfirman (QS. Al-Baqarah/ 2 : 182) : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
b. Karena Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an merupakan dasar pijakan untuk meraih kesuksesan dunia & akhirat: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah/ 2 : 185)
c. Karena Ramadhan Merupakan Bulan Yang penuh keberkahan, sedangkan kesuksesan tidak akan berarti tanpa adanya faktor keberkahan. Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan,... (HR. Nasa’i)
d. Karena Ramadhan Merupakan Bulan dihapuskannya segala dosa dan kesalahan. Dan sukses apalagi yang lebih berharga dibandingkan dengan dihapuskannya segala dosa. Rasulullah SAW bersabda, dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW berasabda, “Shalat lima waktu, dari jum’at ke jum’at dan dari Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya, selama seseorang menghindari dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
e. Karena Ramadhan Merupakan Bulan Dibukanya Pintu-Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu-Pintu Neraka. Terhindar dari azab neraka serta dimasukkan ke dalam surga merupakan bentuk sukses yang hakiki. Rasululllah SAW bersabda “Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan,... Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya syaitan... (HR. Nasa'i)
f. Karena di bulan Ramadhan, Allah sendiri yang akan langsung memberikan pahala-Nya kepada Sha’imin. Kesuksesan yang sejati adalah manakala kita diberi anugerah oleh Dzat yang Maha Pemberi Kesuksesan. Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah SWT berfirman, “Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan (langsung) memberikan pahala kepada orang yang berpuasa. ” (HR. Bukhari)
g. Ramadhan Merupakan Bulan dibukakannya Kemenangan-Kemenangan Umat Islam. Sejarah menggambarkan kepada kita, banyak kemanangan-kemenangan Islam, Allah SWT berikan di bulan Ramadhan, diantaranya adalah kemenangan Perang Badar Kubra (Th. 2 H), Persiapan Perang Ahzab dan Penggalian Parit (Selesai bulan Syawal th. 5 H), Fathu Makah (th. 8 H), Perang Tabuk (th. 9 H), Kemenangan Thariq bin Ziyad (Th. 92H).
h. Ramadhan Merupakan Bulan Ditambahnya Rizki Orang-Orang Beriman. Di bulan Ramadhan, Allah SWT membukakan pintu-pintu rezekinya kepada para hambanya; Supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang diinginkan oleh Allah

Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!