Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Rabu,
3 Agustus 2016
Narasumber
: Ustadzah Mida
Rekapan
Grup Nanda M110
Tema
: Urgensi Siroh
Editor
: Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita
selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan
sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring
salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam,
Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada
keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari
akhir nanti. InsyaAllah aamiin.
PENTINGNYA
MEMAHAMI SIRAH SEBAGAI LANDASAN MEMAHAMI POLA PENDIDIKAN & PENGASUHAN
RASULULLAH
Karena
kafaah saya parenting dan pendidikan anak maka saya akan berbagi tentang
pentingnya memahami sirah sebagai landasan memahami pola pendidikan dan
pengasuhan Rasulullullah saw
Menurut
Ust Dari. Said Ramadhan Al Buthy seorang ulama besar Syria dalam kitabnya
Fiqhus sirah menyebuntukan ada 5 hal utama terkait urgensi mempelajari sirah.
1.
Memahami kepribadian Rasul saw. Dengan mengenal sejarah pribadinya kita akan
mengenal sosok kepribadian seorang Rasul saw yang menjadi panutan seluruh umat.
Bagaimana penyayangnya beliau, santun dan diseganinya baik oleh sahabat maupun
lawan lawannya sampai beliau digelari Al Amin.
Bagaimana
ujian yang beliau hadapi, bagaimana cara beliau mengelola berbagai cobaan dan
persoalan hingga beliau menjadi sosok mulia tak tertandingi sepabjang masa. Bagaimana
beliau memperlakukan musuh, menyayangi keluarga, tetangga, anak yatim, fakir
miskin, dsb.
Bahkan
beliau memberikan contoh pada kita bagaimana harus menyikapi hukum Allah pada
saat yang sama beliau sebagai manusia biasa merasa tidak nyaman dan khawatir
terhdp tanggapan masyarakat Quraisayasaat itu seperti dalam peristiwa Beliau harus
memperistri mantan istri anak angkatnya demi menegakkan hukum bahwa tidak ada
kaitan atau sebab akibat antara anak angkat dengan ayah angkatnya. Beliau
menunjukkan akhlak yang mulia dalam kondisi apapun. Seperti yang Allah telah
jaminkan dalam Al Qalam ayat 4.
2.
Mendapatkan gambaran sosok panutan dalam segala aspek kehidupan
Allah
telah mentakdirkan bahwa pribadi Rasulullah saw sebagai pribadi yang
multidimensi. Beliau bisa berperan menjadi banyak sosok sekaligus. Beliau
adalah pemimpin umat, sekaligus tentara yang gagah berani. Beliau juga seorang
ayah yang mengasihi, suami yang adil dan amat mencintai istrinya, pandai mengatur
ekonomi, Dekat dengan orang lemah, dan tidak takut menghadapi raja raja. Beliau
bisa bicara dengan berbagai elemen masyarakat mulai dari yang terendah hingga yang
tertinggi. Bahkan para jin yang dimensi kehidupannya berbeda dengan manusia
memerlukan berguru pada beliau. (AL Jin ayat 1). Allah menguatkan hal ini dalam
Al Ahzab ayat 21.
3.
Dengan memahami sirah kita dapat memahami Al Quran, merasakan ruhnya dan
menjelaskan maksudnya
Sebagaimana
kita ketahui bahwa Al Quran diturunkan ayat per ayat sesuai dengan episode
kehidupan Rasulullah saw. Maka setiap kita masuk dalam sirah Nabawiyah otomatis
kitapun akan dapat merasakan bagaimana jiwa Al Quran itu
diturunkan.
Seolah
olah ayat demi ayat itu turun kepada kita juga manakala kita merasakan
kebersamaan dengan sosok beliau di dalam lembar lembar sejarah.. Akan sulit
kita merasakan bagaimana agungnya kitab suci Al Quran manakala kita tidak ikut hanyut dalam suasana ketika ayat
demi ayat itu diturunkan. Dan suasana itu adanya di sirah nabawiyah
4.
Memperluas cakrawala keilmuan dan tsaqofah Islamiyah
Sirah
nabawiyah juga menyimpan berjuta ilmu pengetahuan ajaran Islam sebab sirah
merupakan sumber ajaran Islam dalam konteks sebuah kehidupan masyarakat yang
utuh. Rasulullah saw adalah nabi yang mendapatkan wahyu langsung dari Allah.
Tiap detik kehidupannya menyimpan berjuta ilmu pengetahuan dan tsaqofah yang tidak
pernah kering untuk terus ditimba. Semakin mendalam seseorang meresapi sirah
nabawiyah maka akan semakin banyak ia bisa menambang ilmu tsaqofah islamiyah
5.
Contoh perjalanan dakwah, tarbiyah, dan taklim bagi aktifis dakwah
Pergerakan
dakwah saat ini sdengan mengalami masa surut setelah dahulu mengalami masa
jaya. Rezim barat sebagai musuh bebuyutan pergerakan Islam saat ini sdh
berhasil menguasai berbagai sendi kehidupan di negeri Islam. Maka tidak ada jalan
bagi semua tokoh pergerakan kecuali kembali membuka lembar lembar sejarah
Rasulullah saw untuk menemukan formula dan manhaj pergerakan yang bisa
mengembalikan mereka kepada kejayaan masa lalu. Karena setiap episode dakwah Rasulullah saw memang menyimpan banyak
metoda dan pengalaman emas yang amat bermanfaat bgbm para tokoh pergerakan,
altifis dakwah dan seluruh elemen umat Islam.
(Disarikan
dari materi halaqah topik Sirah Nabawiyah)
Sumber
sumber sirah nabawiyah:
1.
Al Quranul.Karim
2.
Sunnah Nabawiyah
3.
Syair syair yang sezaman dengan kerasulan
4.
Buku biografi
5.
Buku As Sirah karya Ibnu Hisyam
6.
Buku tabaqat karangan Ibnu Saad
7.
Buku Tarikh karangan Ath Thabary
Mari
kita lihat kaitannya sirah dengan pola pendidikan dan pengasuhan anak. Dari
memahami poin 1 dan 2, dalam sirah ada banyak peristiwa perisitiwa yang
berkaitan dengan pendidikan dan pengasuhan anak.
Sebagai
contoh bagaimana cara Rasulullah saw memperlakukan bayi yang baru lahir dengan
cara mentahniknya.
Lalu
bagaimana sikap Rasulullah saw saat bayi yang digendong yang mengencingi beliau
ditarik oleh si ibu, Rasul saw mengingatkan bahwa bekas kencing itu bisa
dibersihkan dan dikeringkan, tetapi siapa yang dapat menghilangkan pengaruh
buruk dari kasarnya rengutan si ibu mengambil bayi dari gendongan Rasulullah.
Kemudian
Rasulullah juga mengajari dengan lembut ketika ketika meluruskan perilaku anak.
Seperti kisah Rafi' bin Amru Al Ghifari; Dahulu aku dan anak muda sebayaku
sering melempari pohon kurma milik orang Anshar. Maka hal ini dilaporkan kepada
Nabi saw,"Ada anak yang suka melempari pohon kurma kami,". Akhirnya
aku dibawa menghadap Nabi dan beliau bertanya, "Nak, mengapa engkau
melempari pohon kurma?" Aku menjawab, untuk saya makan buahnya. Nabi saw
bersabda: Kamu jangan lagi melempari pohon kurma, tapi makanlah buahnya yang
jatuh di bawahnya. Selanjutnya beliau mengusap kepalaku seraya berdoa: Ya Allah
kenyangkanlah perutnya."
Dari
kisah tadi, maka kita mendapatkan pemahaman bahwa mengingatkan anak yang
berbuat tidak lurus tidak perlu dengan hardikan dan kekerasan. Rasulullah saw
bertanya dahulu sebab anak ini melempari pohon kurma. Ternyata karena ingin
makan buahnya. Maka Rasul saw memberikan solusi dengan mengizinkan memakan buah
yang jatuh saja dan melarang melempari lagi
Hadits
ini juga menunjukkan kebolehan memakan buah yang jatuh diutamakan saat lapar
menurut Az Zar'i. Menurut Ibnu Umar Rasulullah saw bersabda; Barangsiapa masuk pagar
milik seseorang maka ia boleh memakan namun tidak boleh membawanya pulang.
Nah
itu baru satu dua contoh mempelajari sirah nabawiyah. Ada banyak peristiwa yang
memperlihatkan bagaimana Rasulullah saw sebagai pendidik yang agung dan luhur karena
beliau sendiri telah memiliki akhlaq yang agung.
Oleh
karena itu tugas kita adalah mempelajari bagaimana Rasulullah mendidik anak
anak pada masa beliau dan menyelesaikan persoalan berkaitan dengan pengasuhan
anak agar saat berumah tangga kita memiliki pedoman yang benar.
TANYA
JAWAB
Q
: Bunda bagaimana rosulullah mengatasi anak2 yang bandel?
A
: Wah zamannya Rasul saw ngga ada yang bandel yaaa. Itu buktinya melempari
pohon kurma saja ngga ada label /cap bandel. Rasul saw justru bertanya..mengapa
kamu melempari? Nah...pada dasarnya tidak ada anak yang bandel ya Ukh...yang
ada adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi namun tidak memahami bagaimana
caranya. Tugas kita orang dewasa yang membimbing dan mengarahkannya. Label
bandel hanya boleh diberikan pada anak yang sudah baligh dan dahulunya diberi
pendidikan yang benar namun anak ini tidak mau melaksanakan nilai nilai
tersebut. Ini bisa disebabkan oleh dirinya sendiri (masa pubertas) atau karena
dorongan lingkungan (teman sebaya). Sampai usia 12 thn ngga ada istilah anak
bandel. Yang ada adalah anak yang tidak mendapat pengajaran yang benar dan
lingkungan yang tepat bagi anak untuk tumbuh kembang.
Ada
beberapa metode yang dicontohkan Rasul saw.
1.
Dengan teladan langsung
2.
Dengan menasihati
3.
Dengan memberikan tanggung jawab seperti jika anak itu suka ganggu temannya
maka beri dia tanggungjawab untuk menjaga temannya. Jika temannya ada yang
ganggu dia yang harus bela. Biasanya ini cukup efektif untuk anak usia di atas
5th
4.
Dengan bercerita (mengenalkan kisah kisah yang memiliki nilai kebajikan dan
moral)
5.
Dengan reward dan punishment.
Contoh
reward memberikan pujian, pelukan, usapan di kepala,dsb.
Punishment:
pukullah anakmu jika pada usia 10 th tidak mau shalat.
6.
Mendoakan
Q
: Bunda, jika anak tsb sudah dinasehati & dikasih solusi yang baik tetapi
tetap saja tidak mau menurut bahkan membangkang. Bagaimana cara yang tepat
sesuai dengan anjuran rasulullah?
A
: Salah satu prinsip pendidikan adalah berkesinambungan (istiqamah) dan
berulang ulang. Jadi menghadapi anak yang sulit dinasihati dan acap
membangkang...gunakan berbagai metoda di atas dan terus menerus sambil terus
didoakan. Pada dasarnya kemudahan mendidik anak sangat bergantung pada kualitas
ruhiyah orang tua. Semakin dekat ayah dan ibu pada Allah semakin dimudahkan dalam
mendidik anak. Mendidik itu sampai anak kita kembali pada Penciptanya yaaa.
Q
: Bunda, zaman sekarang sepertinya ga ada lagi (jarang ditemui) orang tua yang
mentahnik anaknya. Apakah manfaat mentahnik ini bagi si anak? Dan bagaimana dari
segi kesehatannya dengann mentahnik anak?
A
: Manfaat mentahnik disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani ra bahwa tahnik
adalah mengunyah sesuatu kemudian meletakkan /memasukkannya ke mulut bayi lalu
menggosok gosokkannya ke langit langit mulutnya. Dilakukan demikian kepada bayi supaya bayi terlatih terhadap
makanan dan untuk menguatkannya. Selain itu Syaikh Jamal Abdurrahman menyatakan
dengan mentahnik, selain bayi menjadi kuat, ia akan merasa tenang dan aman atas
kelangsungan makanannya, dan meningkatkan kadar gula yang disukainya. Hal ini juga
latihan bayi mengkonsumsi makanan baru melalui mulutnya.
Alhamdulillah, kajian kita
hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment